Konseptual Kerangka Teoritis dan Konseptual

e. Faktor budaya yaitu hasil dari karya, cipta, dan rasa yang didasarkan pada karsa manusia didalam pergaulan hidup. 8

2. Konseptual

Kerangka konseptual adalah merupakan kerangka yang menggambarkan hubungan antara konsep-konsep khusus yang merupakan kumpulan dari arti-arti yang berkaitan dengan istilah yang akan diteliti atau ingin diketahui baik dalam penelitian normatif maupun empiris. 9 Agar tidak ada kesalahan terhadap permasalahan maka penulis akan memberikan konsep yang bertujuan untuk menjelaskan dari istilah yang digunakan dalam pembahasan ini, adapun istilah yang dimaksud adalah : a. Polisi lalu lintas adalah unsur pelaksana yang bertugas menyelenggarakan tugas kepolisian mencakup penjagaan, pengaturan, pengawalan dan patroli, pendidikan masyarakat dan rekayasa lalu lintas, registrasi dan identifikasi pengemudi atau kendaraan bermotor, penyidikan kecelakaan lalu lintas dan penegakan hukumdalam bidang lalu lintas, guna memelihara keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas. 10 b. Lalu lintas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berjalan bolak-balik atau hilir mudik. 11 Namun di dalam Undang - undang No. 22 Tahun 2009 tentang 8 Soerjono, Soekanto, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, 2007. Hlm 8 9 Soerjono Soekanto ,Op.cid Hal 124 10 Sadjijono, Memahami Hukum Kepolisian, Laksbang, Surabaya, 2009, Hlm 180 11 Poerwadharminta WJS, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. 1984 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pengertian lalu lintas adalah gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan. c. Surat Izin Mengemudi SIM adalah suatu alat bukti regisrasi dan identifikasi yang telah diberikan oleh Polri kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu lintas dan terampil dalam mengemudikan kendaraan bermotor. 12 E. Sistematika Penulisan 1. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan secara garis besar mengenai latar belakang pemilihan judul, permasalahan dan ruang lingkup, tujuan dan kegunaan penulisan, dan sistematika penulisan. II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi telaah kepustakaan yang berupa pengertian-pengertian umum dari pokok- pokok bahasan mengenai upaya – upaya nyata yang dilakukan polisi lalu lintas dalam rangka penertiban dan penindakan terhadap pengendara kendaraan bermotor yang tertangkap tangan tidak dapat menunjukan Surat Izin Mengemudi SIM pada saat berkendara di jalan. 12 Polri Korps Ditlantas, “Panduan Praktis Berlalu Lintas”, Jakarta, 2011. Hlm 24 III. METODE PENELITIAN Merupakan bab metode penelitian yang dimulai dari kegiatan pendekatan masalah, sumber dan jenis data, penentuan populasi dan sampel, prosedur pengumpulan dan pengolahan data dan analisis data. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menyajikan pembahasan dari hasil penelitian yang akan memberika jawaban tentang upaya – upaya nyata polisi lalu lintas dalam rangka penertiban dan penindakan terhadap pengendara kendaraan bermotor yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi SIM dan bagaimana proses dari penertiban dan penindakan yang dilakukan polisi lalu lintas dari hal yang kecil sampai yang besar dari awal sampai akhir penyelesaiannya. V. PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian serta memuat saran-saran mengenai Studi upaya yang dilakukan polisi lalu lintas dalam rangka penertiban dan penindakan terhadap pengendara kendaraan bermotor yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi SIM.

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

Tinjauan Umum Kepolisian 1. Istilah Polisi dan Kepolisian Ditinjau dari segi etimologis istilah polisi dibeberapa negara memiliki ketidaksamaan, seperti di Yunani istilah polisi dengan sebutan politea, di Inggris police juga dikenal adanya istilah constable, di Jerman polizei, di Amerika dikenal dengan sheriff, di Belanda polite, di Jepang dengan istilah koban dan chuzaisho walaupun sebenarnya istilah koban adalah suatu nama pos polisi di wilayah kota dan chuzaisho adalah pos polisi di wilayah pedesaan. Jauh sebelum istilah polisi lahir sebagai organ, kata polisi telah dikenal dalam bahasa Yunani, yakni politeia. Kata politeia digunakan sebagai title buku pertama plato, yakni Politeia yang mengandung makna suatu negara yang ideal sekali sesuai dengan cita-citanya, suatu negara yang bebas dari pemimpin negara yang rakus dan jahat, tempat keadilan dijunjung tinggi. Kemudian dikenal sebagai bentuk negara, yaitu negara polisi polizeistaat yang artinya negara yang menyelenggarakan keamanan dan kemakmuran atau perekonomian, meskipun negara polisi ini dijalankan secara absolut. Di Indonesia terdapat dua konsep, yakni sicherheit polizei yang berfungsi sebagai penjaga tata tertib dan keamanan, dan verwaltung polizei atau wohlfart polizei yang berfungsi sebagai

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan

1 92 197

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan

2 52 197

Kajian Yuridis Tindak Pidana Pemalsuan Surat Izin Mengemudi (Study Putusan Nomor 600/PID.B/2009/PN.Mdn)

10 96 95

Persepsi Masyarakat Dalam Pelayanan Pembuatan Surat Izin Mengemudi C ( SIM C ) (Studi Pada Kantor Sat Lantas Polresta Tebing Tinggi)

11 132 117

UPAYA KOMUNIKASI KEPOLISIAN DALAM PELAYANAN PENERBITAN SURAT IZIN MENGEMUDI KEPADA MASYARAKAT. (Studi Pada Polres Kabupaten Tuban Melalui Layanan Penerbitan Surat Izin Mengemudi di Satuan Lalu Lintas)

0 4 19

PERAN KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI TINGGINYA TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN RAYA TERHADAP PENGENDARA YANG TIDAK MEMILIKI SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM)

1 10 64

Peran Kepolisian Dalam Menanggulangi Tingginya Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas Terhadap Pengendara Yang Tidak Memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) (Studi di Polresta Bandar Lampung)

0 6 64

UPAYA POLISI LALU LINTAS DALAM PENANGGULANGANPELANGGARAN LALU LINTAS OLEH PENGENDARA UPAYA POLISI LALU LINTAS DALAM PENANGGULANGAN PELANGGARAN LALU LINTAS OLEH PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT.

0 4 12

PERAN KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI TINGGINYA TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN RAYA TERHADAP PENGENDARA YANG TIDAK MEMILIKI SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) (Studi Di Polresta Bandar Lampung)

0 1 12

UPAYA DIREKTORAT LALU LINTAS KEPOLISIAN DAERAH LAMPUNG DALAM PENANGGULANGAN PELANGGARAN TERHADAP PENGENDARA KENDARAAN BERMOTOR YANG TIDAK MEMILIKI KELENGKAPAN SURAT (Jurnal Ilmiah)

0 0 18