Pengukuran Instrument Penelitian Pengujian Hipotesis

3.9.1 Analisis Kuantitatif

Analisis kuantiatif adalah analisis yang digunakan terhadap data yang berwujud angka –angka dan cara pembahasannya dengan uji statistik. Penggunaan Skala Likert dengan alternatif skor nilai 1-5 seperti pada Tabel 3.2 adalah untuk mengukur sikap dan pendapat responden. Pendapat yang paling positif di beri skor 5 maksimum, dan pendapat yang paling negative diberi angka 1 minimum dengan pertimbangan agae responden lebih mudah dalam menentukan pilihan jawaban, karena peneliti meyakini bahwa responden telah familiar dengan angka tersebut. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dengan bantuan SPSS 20 for windows. Ferdinand, Agusty, 2002:155 Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + ε Keterangan : Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta b = Koefisien regresi X 1 = Unaware of Brand X2 = Brand Recognition X3 = Brand Recall X4 = Top Of Mind ε = Standard Error Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variable bebas terhadap variable tidak bebas terikat atas perubahan dari setiap peningkatan atau penurunan variabel bebas yang akan mempengaruhi variable terikat.

3.9.2 Analisis Kualitatif

Analisis data kualitatif adalah analisis data yang menggunakan data tidak berbentuk angka-angka yang biasanya data verbal yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara Nurgiyantoro dkk, 2004:27. Dalam penelitian ini analisis kualitatif tersebut adalah hasil pernyataan responden dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju yang tertuang pada kuesioner, kemudian jawaban dengan skor terbanyak dan tersedikit yang disimpulkan. Rumus Interval: = – = = 80 Dengan hasil perhitungan interva kelas sebesar 80, maka dapat dibuat rentang skor dari jawaban 100 reponden seperti pada Tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 3.5 Rentang Skor Variabel Kesadaran Merek No Rentang Skor Tingkat Kesadaran 1. Sangat Tidak Baik 2. Tidak Baik 3. Cukup Baik 4. Baik 5. Sangat Baik

3.10 Pengujian Hipotesis

- Uji t Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Pengujian ini dilakukan dengan uji-t pada tingkat keyakinan 95 dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Apabila p-value 0,05, maka Ha ditolak Artinya secara individual variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2. Apabila p-value ≤ 0,05, maka Ha diterima Artinya secara individual masing- masing variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis, maka disimpulkan bahwa Kesadaran Merek Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Mi Instan Indomie di Bandar Lampung. Kesimpulan tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini didasarkan pada: 1. Analisis regresi linear berganda yang dilakukan telah menunjukkan nilai koefesien determinasi R 2 untuk keputusan pembelian adalah 0,781. Hal ini berarti sebesar 78,1 perubahan variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh perubahan variabel Unaware of Brand ,Brand Recognition , Brand Recall, dan Top of Mind secara bersama-sama. Sedangkan sisanya sebesar 21,99 dijelaskan dengan variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. 2. Secara parsial kesadaran merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan tingkat pengaruh yang berbeda pada masing-masing variabel adalah sebagai berikut: - Variabel Top of Mind merupakan variabel yang paling mempengaruhi keputusan pembelian pada produk mi instan Indomie di Bandar Lampung dengan besar pengaruhnya senilai 0,284 atau sebesar 28,4. - Variabel Unaware of Brand merupakan variable kedua yang mempengaruhi keputusan pembelian pada produk mi instan Indomie di Bandar Lampung dengan besar pengaruhnya senilai 0,265 atau sebesar 26,5. - Variabel Brand Recognition berpengaruh positif dan signifikan dengan nilai koefesien regresi sebesar 0,231 atau sebesar 23,1 - Variabel Brand Recall memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dengan nilai koefesien regresi sebesar 0,192 atau sebesar 19,2.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan sebagai bahan kontribusi terhadap kesadaran merek pada produk mi instan Indomie Bandar Lampung. Saran yang dapat diberikan antara lain: 1. Produk mi instan Indomie perlu meningkatkan kinerja untuk variabel Brand Recall dan Brand Recognition. Hal ini dikarenakan merek pertama yang konsumen ingat dan ciri khas khusus pada suatu merek yang membuat konsumen ingat pada merek tersebut dapat mempengaruhi pilihan konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Konsumen Indomie memang sudah mengingat produk Indomie, namun Indomie harus terus berinovasi agar mereknya dapat terus tertanam dalam benak konsumen dan menjadi pilihan konsumen. Indomie perlu terus menambah intensitas promosi periklanan seperti iklan televisi yang sudah semakin berkurang dan mengembangkan varian rasa baru seperti rasa tomat, rasa pedas, rasa seafood dan lain-lain agar kesan iklan dan varian rasa yang khas tersebut dapat tertanam dibenak konsumen sehingga berdampak positif pada keputusan pembelian. 2. Produk mi instan Indomie di Bandar Lampung dapat mempertahankan kinerja variabel Top of Mind dan Unaware of Brand. Hal ini dikarenakan kedua variabel ini berdampak paling baik dari variabel lainnya. Indomie perlu menjaga kualitas dari kedua variabel ini, sehingga produk mi instan Indomie dapat terus tertanam dibenak konsumen sehingga ketika konsumen membeli produk mi instan, merek Indomie menjadi prioritas utama dimata mereka. DAFTAR PUSTAKA Aaker, David. 1996. Building Strong Brand. The Free Press. New York. Anonim. 2014. Top Brand Indeks Mi Instan. www.topbrand-award.com. Diakses tanggal 14 Juni 2014. Basu, Swasta. 1993. Manajemen Penjualan, Edisi Ketiga. BPFE. Yogyakarta. Bertsch, Gerhard., Ostermann, Herwig. 2011. The Effect Of Wellness Brand Awareness On Expected And Perceived Service Quality. Tourismos : An International Multidisciplinary Journal of Tourism. Vol. 6, Number 2. Bilson, Simamora. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Edisi pertama. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Boyd, et. al. 2000. Manajemen Pemasaran; Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Erlangga. Jakarta. Ferdinand, Augusty. 2002. Structural Education Modeling dalam Penelitian Manajemen. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi analisis Multivatiate dengan program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Howard, Jhon A., Shay, Robert P dan Green, Christopher A. 1988. Measuring The Effect of Marketing Information on Buying Intentions. Journal of Servise Marketing Vol. 2 No. 4 Fall. P : 27-36. Jain, Anupam., Sharma, Meenakshi. 2012. Brand Awareness and Customer Preferences for FMCG Products in Rural Market : An Empirical Study on the Rural Market of Garhwal Region. VSRD International Journal of Business Management Research. Vol.2 8.