2. Menghargai ide orang lain.
3. Berdiskusi dengan orang lain untuk mengidentifikasi
informasi.
42
Dari standar-standar tersebut ini dapat menjadi acuan dalam meningkatkan keterampilan literasi. Terdapat 6 standar menurut
Association of College and Research Libraries ACRL dan 9 standar
menurut ALA
American Library
Association. Perbedaannya adalah menurut Association of College and
Research Libraries ACRL lebih bersifat umum sedangkan menurut ALA American Library Association lebih spesifik dan
memiliki indikator pada setiap standarnya.
5. Program Literasi Informasi
Program literasi informasi di sekolah bisa diwujudkan dalam beberapa kegiatan diantaranya :
1. Orientasi Perpustakaan
Dalam orientasi perpustakaan ini siswa diajarkan metode atau cara mendapatkan
dan menelusur
informasi. Biasanya
orientasi perpustakaan diselenggarakan pada awal tahun ajaran baru. Orientasi
perpustakaan ini harus disampaikan dengan baik agar siswa mempunyai minat yang sangat tinggi untuk datang ke perpustakaan.
Sehingga informasi apa saja yang mereka butuhkan, mereka bisa melakukannnya sendiri.
42
American Library Association, Information Power’s Information Literacy Standard for
Student Learning, 1998
2. Kegiatan Insidental
Pada kegiatan ini siswa diajarkan cara untuk menelusur sistem temu kembali informasi agar dapat menggunakannya dengan baik dan
tidak mengalami kesulitan. Alat temu kembali seperti katalog sangatlah penting karena dapat mempercepat proses dalam
menemukan informasi. Selain itu, bibliografi juga merupakan alat penelusur informasi sehingga informasi yang diinginkan dapat
terpenuhi secara efektif dan efesien. 3.
Mengintegrasikan dengan Kurikulum Sekolah Perpustakaan harus menyatukan dengan kurikulum yang dibuat
sekolah. Jika hal tersebut dapat diitegrasikan maka akan mendapatkan informasi temuan baru dalam bentuk buku atau jenis lainnya.
Pustakawan harus terus belajar mengikuti setiap pekembangan teknologi.
43
Menyatukan literasi informasi dalam kurikulum adalah cara yang paling efektif untuk memberikan pendidikan literasi informasi. Oleh
karena itu, siswa membutuhkan untuk belajar mencari dan menggunakan informasi. Berdasarkan penelitian dalam menyatukan
model literasi informasi akan sangat berguna bagi pelaksana untuk menggunakan dan merubah bentuk kurikulum literasi informasi dan
menyatukan ke dalam kurikulum.
44
43
Ilham Mashuri, “Implementasi Literasi Informasi di Sekolah”, Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan
”, no. 1 2012: h. 69-71.
44
Li Wang, “An information literacy integration model and its application in higher
education”, Emerald Insight, no. 4 Agustus, 2011: h. 704.
Jika ketiga hal ini sudah diwujudkan maka literasi informasi sudah terlaksana dengan baik. Siswa dapat menggunakan dan menemukan
informasi dengan mandiri, ini dapat menumbuhkan melek informasi dimana siswa dapat mengasilkannya sendiri. Tentunya dengan bantuan
pustakawan dan peran perpustakaan itu sendiri yang dapat menghasilkan siswa literat. Karena itu sangat berpengaruh untuk
meningkat literasi informasi.
C. Penelitian Terdahulu