Hasil Penelitian OBJEK DAN METODE PENELITIAN

maka semua anggota populasi dijadikan sampel, teknik ini disebut sampel jenuh atau sensus.Menurut Sugiyono 2014:124,sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. 3.2.4 Metode Analisis Dalam menganalisis penelitian ini penulis mellakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Uji MSI Data ordinal ke interval Menurut Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat 2011:55 Method of Successive Interval MSI, yaitu metode penskalaan untuk menaikkan skala pengukuran ordinal ke skala pengukuran interval.Berdasarkan definisi di atas dapat dikatakan bahwa Method of Successive Interval MSI merupakan alat untuk mengubah data ordinal menjadi interval. Adapun di dalam proses pengolahan data MSI tersebut, peneliti menggunakan bantuan AdditionalInstrument Add-Ins dari Microsoft Excel 2010. 2. Analisis Deskriptif Dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian deskriptif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian Deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan. Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana masing masing variabel penelitian. Metode kualitatif yaitu metode pengolahan data yang menjelaskan pengaruh dan hubungan yang dinyatakan dengan kalimat. Analisis kualitatif digunakan untuk melihat faktor penyebab. 3. Analisis Verifikatif Analisis yang digunakan untuk mebuktikan hipotesis pada penelitian ini adalah Path Analysis. Menurut Juliansyah Noor 2012:265, analisis jalur Path Analysis adalah keterkaitan hubunganpengaruh antara variabel bebas, variabel intervening dan variabel terikat di mana peneliti mendefinisikan secara jelas bahwa suatu variabel akan menjadi penyebab variabel lainnya yang biasanya disajikan dalam bentuk diagram.Analisis jalur mengkaji hubungan sebab akibat yang bersifat struktural dari variabel independen terhadap variabel dependen dengan mempertimbangkan keterkaitan antar variabel independen. Adapun langkah-langkah menguji path analysis adalah sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural Sesuai dengan kerangka pemikiran maka dapat membuat dua persamaan struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukkan hubungan yang dihipotesiskan. b. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi Menggambar diagram jalur lengkap, menentukan sub-sub strukturnya dan merumuskan persamaan strukturnya sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Pada dasarnya koefisien jalur path adalah koefisien regresi yang distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku atau Z-score data yang diset dengan nilai rata-rata = 0 dan standar deviasi = 1. Koefisien jalur yang distandarkan standardized path coefficient ini digunakan untuk menjelaskan besarnya pengaruh bukan memprediksi variabel bebas terhadap variabel lain yang diberlakukan sebagai variabel terikat.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Pengujian Alat Analisis

1. Hasil Uji Validitas Menurut Sugiyono 2014:363, validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti. Berdasarkan definisi tersebut, maka validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test kuesioner dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Apabila koefisien korelasi butir pernyataan dengan skor total item lainnya 0,30 maka pernyataan tersebut dinyatakan valid Barker et al, 2002:70. Berdasarkan hasil pengolahan didapat nilai koefisien korelasi setiap butir pernyataan dengan total item lainnya lebih besar dari nilai 0,30, hasil uji ini mengindikasikan bahwa semua butir pertanyaan yang diajukan pada ketiga variabel valid dan layak digunakan sebagai alat ukur untuk penelitian dan dapat diikutsertakan pada analisis selanjutnya. 2. Hasil Uji Reliabilitas Menurut Juliansyah Noor 2012 : 131, reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dari definisi di tersebut dapat dikatakan bahwa pengukuran yang memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya. Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrument pengukuran yang baik. Setelah melakukan pengujian validitas butir pernyataan maka langkah menguji keandalan atau kepercayaan alat pengungkapan dari data. Untuk melihat andal tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui koefisien reliabilitas. Apabila koefisien reliabilitas lebih besar dari 0.70 maka secara keseluruhan pernyataan dinyatakan andal Barker et al, 2002:70. Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan metode split-half diperoleh nilai reliabilitas kuesioner Spearman-Brown Coefficient lebih besar dari nilai kritis 0,70. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua butir pernyataan yang digunakan sudah reliabel sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan untuk mengukur ketiga variable sudah memberikan hasil yang konsisten.

4.1.2 Analisis Deskriptif

Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan IBM SPSS Statistics software Version

20.0, maka hasil analisis verifikatif dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Kompetensi Auditor