3. Menambah bahan untuk menyebabkan perubahan-perubahan kimiawi
danatau fisis pada tanah. Pada umumnya cara yang digunakan untuk menstabilisasi tanah terdiri dari
salah satu atau kombinasi dari pekerjaan-pekerjaan berikut Bowles, 1991 : 1.
Mekanis, yaitu pemadatan dengan berbagai jenis peralatan mekanis seperti mesin gilas roller, benda berat yang dijatuhkan, ledakan, tekanan statis,
tekstur, pembekuan, pemanasan dan sebagainya. 2.
Bahan Pencampur Additiver, yaitu penambahan kerikil untuk tanah kohesif, lempung untuk tanah berbutir, dan pencampur kimiawi seperti
semen, gamping, abu vulkanikbatubara, gamping danatau semen, semen aspal, sodium dan kalsium klorida, limbah pabrik kertas dan lain-lainnya.
Metode atau cara memperbaiki sifat – sifat tanah ini juga sangat
bergantung pada lama waktu pemeraman, hal ini disebabkan karena didalam proses perbaikan sifat
– sifat tanah terjadi proses kimia yang dimana memerlukan waktu untuk zat kimia yang ada didalam additive
untuk bereaksi.
E. Cornice Adhesive
Cornice Adhesive adalah bubuk plaster yang berdaya rekat kuat, sangat dianjurkan dalam aplikasi di atas permukaan papan gypsum, semen, dan
plasterglass. Komposisi Cornice Adhesive tersebut terdapat pada tabel 6. sebagai berikut
Tabel 6. Komposisi Cornice Adhesive Bahan
Rumus Nomor CAS
Kadar Silika, Kristal-kuarsa
Si-O2 14808-60-7
0,3 Kalsium Sulphate Hemihyrate
Ca-O4-S.12-H2-O 10034-76-1
60 Batu Kapur
Ca-CO3 1317-65-3
30 Dekstrin
C6H10O5 n x H2O 9004-53-9
5 Selulosa Thickener
Tidak Tersedia Tidak Tersedia
2 Synthetic Polimer
Tidak Tersedia 25213-24-5
2 Sumber :
http:www.boral.com.auplasterboardmsdspdfsCORNICE_ADHESIVE.pdf
Dari data diatas terlihat bahwa Cornice Adhesive mengandung unsur kalsium karbonat CaCO3 dan unsur silika SiO
2
yang sangat berperan pada proses sementasi.
Bahan dasar dari kapur adalah batu kapur. Batu kapur mengandung kalsium karbonat CaCO3, dengan pemanasan karbon dioksidanya ke luar
dan tinggal kapurnya saja CaO. Kapur hasil pembakaran apabila ditambahkan air maka mengembang dan retak-retak. Banyak panas yang
keluar seperti mendidih selama proses ini, hasilnya adalah kalsium hidroksida CaOH2. Air yang dipakai untuk proses ini secara teoritis hanya
32 berat kering kapur, tetapi karena faktor-faktor antara lain pembakaran, jenis kapur, dan sebagainya, kadang-kadang air yang diperlukan 2 atau 3
kali volume kapur. Proses kimia pembentukan kapur dapat ditulis sebagai berikut : Ca + CO3
CaO + CO2 CaO + H2O
CaOH2 + panas CaOH2 + CO2
CaCO3 + H2O