Menurut Hadiroseyani et al. 2006, jenis-jenis ektoparasit yang sering menginfeksi ikan lele dumbo Clarias gariepinus adalah Vorticella sp.,
Cryptopobia sp., Trichodina sp., Ichthyopthirius multiifilis, Epystilis sp., Myxobolus sp., dan Oodinium Sp.. Pada penelitian yang dilakukan hanya
didapatkan dua jenis ektoparasit. Hal ini kemungkinan disebabkan karena kondisi lingkungan kolam tempat sampel lele dumbo diambil berbeda dengan lingkungan
alaminya. Kolam pengambilan sampel memiliki dasar tanah dan dilapisi terpal
dengan pergantian air teratur. Ikan lele dumbo di lokasi pengambilan sampel juga diberi makan secara teratur dan kebersihan airnya selalu dijaga. Pada lingkungan
alami, ikan lele dumbo hidup pada perairan yang keruh, berlumpur dan airnya jarang berganti. Perbedaan kondisi lingkungan tersebut menyebabkan ektoparasit
lain yang biasanya menyerang tidak ditemukan. Menurut Talunga 2007, tingkat serangan penyakit tergantung pada jenis
dan jumlah mikroorganisme yang menyerang ikan, kondisi lingkungan dan daya tahan tubuh ikan juga turut memacu cepat tidaknya penyakit itu menyerang ikan.
Parasit dapat menyerang ikan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Secara langsung dapat terjadi dengan adanya kontak langsung antara ikan yang
sehat dengan ikan yang terinfeksi, sedangkan secara tidak langsung dapat terjadi apabila kekebalan tubuh ikan mulai menurun akibat stress sehingga parasit dengan
mudah dapat menyerang ikan tersebut.
4.2. Jenis Ektoparasit Pada Lele Dumbo C. gariepinus di Desa Tanjung
Rejo Percut Sei Tuan
Berikut ini adalah jenis-jenis ektoparasit yang ditemukan pada ikan lele dumbo Clarias gariepinus di Desa Tanjung Rejo Percut Sei Tuan:
4.2.1 Dactylogyrus sp.
Pada penelitian ini, ditemukan parasit Dactylogyrus sp. yang menempel pada bagian insang ikan dengan ciri-ciri yang didapat dari hasil penelitian yaitu pada
bagian kepala ditemukan 4 tonjolan dengan 2 pasang mata yang terletak di bagian pharynx, adanya haptor yang digunakan untuk menempel pada inang, dan
Universitas Sumatera Utara
mengambil nutrisi Gambar 4.1 A. Menurut Hadiroseyani et al. 2006,
Dactylogyrus diidentifikasi berdasarkan dua pasang bintik mata yang terdapat dibagian anterior, memiliki empat tonjolan pada bagian anterior dan 14 kait marginal Gambar 4.1
B.
Berikut ini klasifikasi dari Dactylogyrus sp. : Kingdom
: Animalia Filum
: Platyhelminthes Kelas
: Trematoda Ordo
: Monogenea Famili
: Dactylogridae Genus
: Dactylogyrus Spesies
: Dactylogyrus sp. Dana et al., 1994.
Menurut Gusrina 2008,
Dactylogyrus sp. nama umum: Gill fluke adalah Monogenea yang bertelur dan memiliki dua pasang jangkar. Pada bagian
tubuhnya terdapat posterior haptor. Haptor tidak memiliki struktur cuticular dan memiliki satu pasang kait dengan satu baris kutikular, memiliki 16 kait utama,
satu pasang kait yang sangat kecil. Dactylogyrus sp. mempunyai ophistapor posterior sucker dengan 1–2 pasang kait besar dan 14 kait marginal yang
terdapat pada bagian posterior. Kepala memiliki 4 lobe dengan dua pasang mata yang terletak di daerah pharynx Gambar 4.1. Penyerangan dimulai dengan
cacing dewasa menempel pada insang atau bagian tubuh lainnya. Irawan 2004 mengemukakan bahwa Dactylogyrus sp. sering menyerang
ikan di kolam yang kepadatannya tinggi dan juga ikan-ikan yang kurang maka lebih rentan terserang parasit ini dibanding ikan yang kecukupan pakan. Adanya
infeksi Dactylogyrus akan menyebabkan suatu penyakit yang disebut dactylogyriasis.
Dactylogyrus menghasilkan telur berwarna coklat muda. Setelah menetas, onkomirasidium lalu menginfestasi organ insang ikan sebagai hospes definitifnya
Nurdiyanto Sumartono, 2006. Ikan yang diserang parasit ini akan menjadi kurus, insang akan terlihat pucat dan bengkak sehingga operculum terbuka dan
ikan terlihat berkumpul pada pintu masuk air.
Universitas Sumatera Utara
A B
Gambar 4.1.. A Dactylogyrus sp. yang ditemukan dari Desa Tanjung Rejo Percut Sei Tuan
B Dactylogyrus sp. Dana et al., 1994
4.2.2 Gyrodactylus sp. Berikut ini klasifikasi dari Gyrodactylus sp. :