Parasit Ikan TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Parasit Ikan

Keberhasilan suatu usaha budidaya ikan tidak terlepas dari masalah penyakit dan parasit ikan. Meskipun jarang terjadi pada kolam-kolam yang terawat dengan baik, wabah penyakit dan parasit yang menyerang ikan dapat menimbulkan kerugian besar bagi petani ikan karena sering menyebabkan kematian ikan secara massal. Adapun organisme penyebab penyakit yang biasa menyerang ikan umumnya berasal dari golongan jamur, bakteri, virus, parasit dan hewan invertebrata lainnya Yuliartati, 2011. Organisme penyebab penyakit pada ikan sangatlah beragam, salah satunya adalah ektoparasit. Ektoparasit ni menginfeksi sirip, sisik, operkulum dan insang ikan. Beberapa faktor yang berperan terhadap serangan penyakit pada ikan adalah kepadatan ikan yang dibudidayakan, budidaya secara monokultur, stress, faktor biotik dan abiotik yaitu faktor fisika dan kimia air serta berbagai organisme patogen Purwaningsih, 2013. Penyakit akibat infeksi parasit menjadi ancaman utama keberhasilan akuakultur, pemeliharaan ikan dalam jumlah besar dan padat tebar tinggi pada area yang terbatas, menyebabkan kondisi lingkungan tersebut sangat mendukung perkembangan dan penyebaran penyakit infeksi. Kondisi kolam dengan padat tebar tinggi akan menyebabkan ikan mudah stress sehingga sangat mudah diserang penyakit terutama parasit. Semakin tinggi tingkat kepadatan, maka semakin besar kemungkinan gesekan yang dapat terjadi antara ikan yang dapat menularkan parasit secara langsung atau menimbulkan luka yang dapat menjadi sasaran organisme pathogen Anshary, 2010. Padat penebaran tinggi dalam budidaya serta pergantian air yang kurang memungkinkan parasit dapat berkembang dengan cepat. Parasit merupakan organisme yang hidup pada organisme lain yang mengambil makanan dari tubuh organisme tersebut, sehingga organisme tempatnya makan inang akan mengalami kerugian Kabata, 1985. Parasitisme adalah hubungan dari salah satu spesies parasit dengan inangnya. Inang berperan sebagai tempat untuk memperoleh makanan dan nutrisi bagi parasit, sehingga tubuh inang merupakan lingkungan yang paling utama untuk habitat parasit Riko et al., 2002. Universitas Sumatera Utara

2.4 Ektoparasit