Indeks Pasar Saham LANDASAN TEORI

serta bisnis perlengkapan dan pengolahan yang memiliki ikatan dengan babi, dan industri hiburan yang termasuk kedalam aspek haram Sutedi, 2011.

2.4 Efisiensi Pasar Modal

2.4.1 Pengertian Pasar Modal Efisien Istilah untuk pasar yang efisien memang bisa diartikan secara berbeda untuk tujuan yang berbeda pula. Untuk bidang keuangan, konsep pasar yang efisien lebih ditekankan pada aspek informasi, yang artinya pasar yang efisien adalah pasar dimana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Dalam hal ini, informasi yang tersedia bisa meliputi semua informasi yang tersedia baik informasi di masa lalu seperti laba perusahaan di tahun lalu, maupun informasi saat ini seperti rencana kenaikan deviden tahun ini, serta informasi yang bersifat sebagai pendapat atau opini yang bersifat rasional yang beredar di pasar yang bisa mempengaruhi perubahan harga. Dari konsep tersebut menggambarkan adanya suatu proses penyesuaian harga sekuritas menuju harga keseimbangan yang baru, sebagai suatu respons atas informasi baru yang masuk ke pasar Tandelilin, 2010. Jika pasar efisien maka informasi akan dengan cepat tercermin pada harga yang baru. Investor akan dengan cepat menyesuaikan harga saham sesuai dengan nilai saham yang baru. Akan tetapi, jika proses penyesuaian harga pasar saham tersebut tidak berjalan dengan efisien maka akan ada lag dalam proses tersebut Tandelilin, 2010. Sedangkan menurut BaeleyMyers dalam Anoraga dan Pakarti 2001 pasar modal dikatakan efisien bila informasinya dapat diperoleh dengan mu dah dan murah oleh pemakai modal, sehingga semua informasi yang relevan dan terpercaya telah tercermin dalam harga –harga saham. Sehingga dapat diketahui dari pengertian tersebut jika pasar modal yang efisien adalah pasar yang dapat menyerap informasi dengan cepat dan dapat terlihat melalui harga yang beredar saat ini. Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli keuangan, dapat diketahui bahwa yang dimaksut dengan pasar modal yang efisien yaitu: a Pasar menyediakan informasi yang akurat, lengkap, relevan, dan jujur. b Investor tidak dimungkinkan mendapat abnormal return. c Harga sekuritas tidak dapat diprediksi. Ada beberapa kondisi yang harus terpenuhi untuk tercapainya pasar yang efesien, yaitu: 1. Ada banyak investor yang rasional dan berusaha untuk memaksimalkan profit. Investor –investor tersebut secara aktif berpartisipasi di pasar dengan menganalisis, menilai, dan melakukan perdagangan saham serta mereka juga merupakan price taker, sehingga tindakan dari satu investor saja tidak akan mampu mempengaruhi harga dari sekuritas. 2. Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi pada saat yang sama dengan cara yang murah dan mudah. 3. Informasi yang terjadi bersifat random. 4. Investor bereaksi secara cepat terhadap informasi baru, sehingga harga sekuritas akan berubah sesuai dengan perubahan nilai sebenarnya akibat informasi tersebut. Jika kondisi-kondisi tersebut dapat terpenuhi maka akan terbentuk suatu pasar yang para investornya dengan cepat melakukan penyesuaian harga sekuritas ketika terdapat informasi baru dipasar, sehingga harga sekuritas dipasar tersebut akan secara cepat dan secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia Tandelilin, 2010. 2.4.2 Klasifikasi Pasar Modal Efisien Kalau tingkat efisiensi pasar modal ditentukan oleh ketersediaan informasi, maka dapat dikatakan pasar modal yang ada di negara –negara maju relatif lebih efisien dari pada negara-negara kurang maju. Oleh sebab itu Farma 1970 dalam Tandelilin 2010 mengklasifikasikan bentuk pasar yang efisien ke dalam tiga bentuk efficient market hypothesis EMH, sebagai berikut: 1. Efisiensi dalam bentuk lemah weak form Pasar efisien dalam bentuk ini berarti semua informasi di masa lalu historis akan tercermin dalam harga yang terbentuk sekarang. Oleh karena itu, informasi historis tersebut seperti harga dan volume perdagangan, serta pristiwa di masa lalu tidak bisa lagi digunakan untuk memprediksi perubahan harga di masa yang akan datang, karena sudah tercermin pada harga saat ini. 2. Efisiensi dalam bentuk setengah kuat semi strong Pasar modal dalam bentuk setengah kuat berarti harga pasar saham yang terbentuk sekarang telah mencerminkan informasi historis ditambah dengan semua informasi yang dipubliskan seperti earning, deviden, pengumuman stock split, penerbitan saham baru, kesulitan keuangan yang dialami oleh perusahaan, dan pristiwa-pristiwa terpublikasi lainnya yang berdampak pada aliran kas perusahaan dimasa yang akan datang. Pasar pada tingkatan ini mengalami return tak normal yang terjadi di seputar pengumuman publikasi suatu pristiwa sebagai representasi dari respons pasar terhadap penguman tersebut dan jika return tak normal yang terjadi secara berkepanjangan yaitu lebih dari tiga spot waktu mencerminkan bahwa respon pasar terlambat dalam menyerap atau menginterprestasi informasi. 3. Efisiensi dalam bentuk kuat strong form Pasar dalam bentuk ini berarti harga pasar saham yang terbentuk sekarang sudah mencerminkan informasi historis tambahan dan semua informasi yang dipublikasikan ditambah dengan informasi yang tidak dipublikasikan. Sehingga pada pasar ini tidak akan ada investor yang tidak bisa memperoleh return tak normal. 2.5 Ekonometrika Ekonometrika merupakan salah satu alat analisis utama di dalam ilmu ekonomi dan bisnis. Secara harfiah ekonometrikia dapat diartikan sebagai alat pengukuran ekonomi Widarjono, 2013. Ekonometrika juga dapat diartikan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang menggunakan alat analisis matematika dan statistik untuk menganalisis masalah dan fenomena –fenomena ekonomi secara kuantitatif Firdaus, 2011. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam melakukan analisis ekonometrika menurut Nachrowi dan Usman 2006 dalam Eliyawati 2012, sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

APLIKASI MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCHEDASTICITY (GARCH) UNTUK MENENTUKAN VALUE AT RISK PADA ANALISIS RESIKO INVESTASI

0 4 62

Modelling National Area Harvested of Paddy Using GARCH Methods (Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedastic) Model.

0 3 40

PENERAPAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC (GARCH) DALAM MENENTUKAN TINGKAT INFLASI.

0 2 17

ANALISIS PENGARUH HARI PERDAGANGAN TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA : PENGUJIAN MENGGUNAKAN GARCH ( GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY) | Cahyaningdyah | Ekspektra : Jurnal Bisnis dan Manajemen 84 235 1 PB

0 1 10

Pemodelan volatilitas dapat dilakukan ketika terjadi heteroskedastisitas. Model Autoregressive Conditional Heteroscedastic (ARCH) dan model Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) digunakan dalam generalisasi asumsi heteroskedast

0 0 10

PERBANDINGAN RESIKO INVESTASI BANK CENTRAL ASIA DAN BANK MANDIRI MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (GARCH)

0 0 9

Generalized Autoregressive Conditional Heterocedasticity

0 0 14

PEMODELAN NILAI EKSPOR DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (GARCH) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 14

Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedastic (GARCH) - USD Repository

0 0 232

PERAMALAN INDEKS NILAI RETURN HARGA TUTUP DOW JONES INDUSTRIAL AVERAGE (DJIA) BERDASARKAN MODEL AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC (ARCH)/GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC (GARCH) - Repository UNRAM

0 1 12