2.3 KERANGKA BERPIKIR
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
yang penting Sugiyono, 2013: 91. Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini sebagai berikut:
Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan dapat dilaksanakan dimana saja, baik di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun dalam lingkungan
masyarakat. Menurut Hasbullah 2015: 38, lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Dikatakan pertama karena dalam
keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak
adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga.
Pendidikan yang diperoleh anak dalam lingkungan keluarga menjadi bekal bagi anak untuk tumbuh dan berkembang di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Menurut Djaali 2008: 99, terdapat enam faktor dalam keluarga yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar anak, antara lain: 1 tingkat pendidikan
orang tua, 2 status ekonomi orang tua, 3 rumah kediaman orang tua, 4 persentase hubungan orang tua dengan anak, 5 perkataan orang tua, dan 6
bimbingan orang tua. Berdasarkan hasil observasi di SDN Pecangaan 04 diketahui bahwa nilai rata-rata ulangan harian mata pelajaran IPS kelas V yaitu sebesar 72
dengan 21 peserta didik 64 belum mencapai KKM dan sisanya 12 peserta didik 36 telah mencapai KKM. Hal ini dikarenakan materi dalam mata
pelajaran IPS cukup banyak seperti pada materi mengenai sejarah Proklamasi Kemerdekaan yang ada di kurikulum semester genap kelas V yaitu pada
Kompetensi Dasar 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dan 2.4 Menghargai perjuangan para
tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Hasil belajar yang diperoleh peserta didik di sekolah dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu faktor dalam diri peserta didik intern dan faktor dari luar diri peserta didik ekstern. Faktor dari dalam diri peserta didik diantaranya kecakapan, minat,
bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan dan kesehatan, serta kebiasaan peserta didik. Faktor dari luar diri peserta didik diantaranya lingkungan fisik dan
nonfisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, program sekolah, guru, pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah Anitah, 2009: 2.7.
Dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut. Faktor keluarga merupakan faktor yang penting. Dalam aktivitas belajar, peranan orang
tua dalam keluarga adalah memberikan bimbingan belajar dan memenuhi kebutuhan belajar yang dibutuhkan Yasa, 2014: 2. Pada umumnya anak baru
mulai sadar akan perlunya belajar setelah mereka mulai menempuh pendidikan di sekolah menengah, akan tetapi pada zaman sekarang ini mereka yang masih
duduk di sekolah dasar diharapkan menyadari pentingnya belajar. Maka dari itu mereka perlu dibimbing dalam hal cara belajar yang baik, masalah penggunaan
waktu, cara mencatat, berbagai cara mengatasi kesulitan belajar, cara belajar bersama, mengembangkan motivasi belajar dan lain-lain Handoko, 2013: 40.
Orang tua juga perlu menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar anak di rumah. Sarana dan prasarana tersebut meliputi tempat
belajar yang nyaman, buku dan sumber belajar yang menunjang. Hal ini sangat dibutuhkan oleh anak agar dapat belajar dengan baik. Sesuai dengan pendapat
Ahmadi dan Widodo Supriyono 2013: 88 yang menyatakan bahwa keadaan peralatan seperti pensil, tinta, penggaris, buku tulis, buku pelajaran, jangka dan
lain-lain akan membentuk kelancaran dalam belajar. Kurangnya alat-alat itu akan menghambat kemajuan belajar anak yang juga akan berdampak pada pencapaian
hasil belajarnya. Sekarang ini banyak sekali para orang tua yang kurang memperhatikan
dan mengarahkan anaknya, justru mereka sibuk dengan kepentingannya sendiri sehingga lupa kewajibannya sebagai orang tua yang sangat dibutuhkan anak yaitu
memberikan bimbingan dan pengarahan. Bimbingan belajar orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi enam indikator yaitu :1 mengarahkan
cara belajar yang baik, 2 menentukan waktu belajar, 3 membantu mengatasi kesulitan belajar, 4 menyediakan fasilitas belajar, 5 memberikan motivasi
belajar, 6 membentuk kebiasaan belajar. Dengan adanya pemberian bimbingan oleh orang tua kepada anaknya
secara maksimal di rumah maka dapat meningkatan motivasi anak dalam belajar, membantu anak dalam mengatasi kesulitan belajarnya, dan memenuhi kebutuhan
belajarnya. Dengan semua hal itu maka akan membantu dalam aktifitas belajar anak sehingga anak akan lebih giat untuk memperoleh hasil belajar IPS yang
optimal. Jadi dapat dikatakan bahwa bimbingan belajar orang tua terhadap peserta didik berpengaruh terhadap hasil belajar IPS peserta didik.
Agar lebih jelas lagi maka kerangka berpikir penelitian ini digambarkan dalam bentuk bagan seperti di bawah ini:
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama Hasbullah, 2015: 38
Pendidikan Psikologis Bimbingan Orang Tua
Hasil Belajar IPS Y Bimbingan Belajar Orang Tua X
Pendidikan Akademis Hasil Belajar
Pendidikan Akademis
Indikator Kompetensi Dasar 2.3 Menghargai jasa dan peranan
tokoh perjuangan dalam memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Silabus Kelas V Semester 2 Indikator:
1. Mengarahkan cara belajar yang baik.
2. Menentukan waktu belajar. 3. Membantu mengatasi kesulitan
belajar. 4. Menyediakan fasilitas belajar.
5. Memberikan motivasi belajar. 6. Membentuk kebiasaan belajar.
Handoko, 2013: 40 Totok Susanto dalam I Wayan
Pranata, 2014 Ahmadi dan Widodo Supriyono
2013: 88
Hubungan Bimbingan Belajar Orang Tua dengan Hasil Belajar IPS
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Teoritis
2.4 HIPOTESIS