9
II.4 Kondisi Psikis Tunanetra
a Mental Intelektual
Intelektual atau kecerdasan anak tunanetra umumnya tidak berbeda jauh  dengan  anak  normalawas.  Kecenderungan  IQ  anak  tunanetra  ada
pada  batas  atas  sampai  batas  bawah.  Ada  anak  yang  sangat  pintar,  cukup pintar  dan  ada  yang  kurang  pintar.  Intelegensi  mereka  lengkap  yakni
memiliki  kemampuan  dedikasi,  analogi,  asosiasi  dan  sebagainya.  Mereka juga  punya  emosi  negatif  dan  positif,  seperti  sedih,  gembira,  punya  rasa
benci, kecewa, gelisah, bahagia dan sebagainya.
b Sosial
Hubungan  sosial  primer  yang  terjadi  adalah  hubungan  dengan  ibu, ayah, dan anggota keluarga lain yang ada di lingkungan keluarga. Kadang
kala  ada  orang  tua  dan  anggota  keluarga  yang  tidak  siap  menerima kehadiran  anak  tunanetra,  sehingga  muncul  ketegangan,  gelisah  di  antara
keluarga.  Akibat  dari  keterbatasan  rangsangan  visual  untuk  menerima perlakuan orang lain terhadap dirinya.
Kendala  emosi  yang sering muncul pada individu  tunanetra adalah perasaan  khawatir  dan  cemas,  sebagai  akibat  dari  ketidakmampuan  atau
keterbatasan  dalam  memprediksikan  dan  mengantisipasi  kemungkinan- kemungkinan  yang  terjadi  di  lingkungannya.  Biasanya  tunanetra  tumbuh
dan  berkembang  dari  reaksi  lingkungan  terhadap  dirinya  yang  ternyata diperlakukan secara berbeda karena kecacatannya.
Berpengaruh Terhadap:
 Aktifitas belajar  bekerja
 Kegiatan Sehari-hari
 Kognitif akibat kurangnya pengalaman visual
 Emosi rasa cemas, mudah tersinggung
 Sosial sikap masyarakat melakukan penolakan, acuh,
penghinan
Keterbatasan Tunanetra
 Gerak mobilitas
 Perkembangan konsepsi
 Interaksi dengan lingkungan
10
II.5 Pengertian Company Profile
Company  Profile  merupakan  penjelasan  mengenai  perusahaan termasuk  produknya  secara  verbal  maupun  grafik  yang  mengangkat
corporate  value  serta  keunggulan  perusahaan  dibandingkan  pesaing. Corporate  value  atau  nilai-nilai  perusahaan  tercemin  dalam  beberapa  hal
berikut:
1. Sejarah berdirinya usaha
Sejarah berdirinya usaha menggambarkan kepada pihak-pihak lain yang berhubungan dengan perusahaan ataupun kosumen mengenai dasar atau
landasan  usaha  ini  berdiri  apakah  cukup  kuat  secara  pengalaman  dan keutuhan individu yang terlibat didalamnya.
2. Visi dan misi usaha
Visi  merupakan  cita-cita  yang  ingin  dicapai  oleh  usaha  kita  dalam jangka panjang atau dengan kata lain perusahaan dalam periode tertentu
ingin  menjadi  perusahan  yang  seperti  apa?  What  to  Be?  Misi merupakan cara-cara yang digunakan usaha dalam mencapai visi usaha
How  to  Be?.  Misi  dapat  berupa  pernyataan  kalimat  atau  kata  yang mengingatkan pelaku usaha untuk bekerja sesuai Misi dalam mencapai
tujuan perusahaan.
3. Struktur organisasi
Struktur  organisasi  berisi  susunanhirarki  tanggung  jawab  pekerjaan dalam  perusahaan  berikut  nama  individu  pada  masing-masing
pekerjaan. Kegunaan struktur organisasi dalam company profile adalah agar  konsumen  atau  pihak-  pihak  lain  yang  bekerjasama  dengan
perusahaan  dapat  mengetahui  person  in  charge  yang  langsung berhubungan dengan mereka dalam pekerjaan ataupun masalah.
11 4.
Kinerja perusahaan Kinerja perusahan terdahulu dapat dibedakan atas:
  Pengalaman pekerjaan terdahulu Pengalaman perusahan dalam menanggani pekerjaan terdahulu dapat
dilakukan  secara  verbaltulisan  ataupun  visualgrafik  dengan menampilkan dokumentasi fotovideo hasil pekerjaan tersebut.
  Laporan keuangan perusahaan Laporan  keuangan  perusahaan  diperlukan  bergantung  kepada
kebutuhan  akan  company  profile  tersebut.  Apabila  company  profile dibutuhkan  dari  segi  keuangan  seperti  untuk  investasisaham  atau
kerjasama  dengan  lembaga  keuangan  maka  laporan  keuangan perusahaan  diperlukan  sebagai  data  penting  dalam  pertimbangan
kerjasama  tersebut.  Sedangkan  apabila  company  profile  tidak dibutuhkan  dalam  segi  keuangan  atau  company  profile  dibutuhkan
oleh  klienkonsumen  yang  membutuhkan  produkservis  perusahaan maka laporan keuangan tidak dibutuhkan.
Berdasarkan  hal  tersebut,  perusahaan  dapat  mengidentifikasikan dirinya dengan para pesaingkompetitor untuk  kemudian menentukan dari
faktor-faktor  manakah  perusahaan  memiliki  keunggulan  competitive advantage
dibandingkan pesaing.
Setelah perusahaan
berhasil mengidentifikasikan posisinya, maka angkatlah kelebihan tersebut sebagai
”selling point” dalam company profile khususnya dari segi produkservis.
12
II.6 Pengertian Multimedia