Pengawet Natrium Benzoat Dampak Pengawet Natrium Benzoat Terhadap kesehatan

2.5.1. Pengawet Natrium Benzoat

Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai bahan makanan adalah benzoat, dengan rumus kimia C ₇H₅NaO₂ yang biasanya terdapat dalam bentuk natrium benzoat atau kalium benzoat karena lebih mudah larut. Natrium benzoat berwarna putih, granula tanpa bau, bubuk kristal atau serpihan dan lebih larut dalam air dibandingkan asam benzoat dan juga dapat larut dalam alkohol, jadi garam natrium lebih sering digunakan dari asam benzoat karena sifatnya tersebut. Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai makanan dan minuman seperti sari buah, minuman ringan, saus tomat, saus sambal, selai, jeli, manisan, kecap dan lain-lain. Cahyadi, 2008 Selain berfungsi sebagai bahan pengawet, asam benzoat juga berperan sebagai antioksidan karena pada umumnya antioksidan mengandung struktur inti yang sama, yaitu mengandung cincin benzen tidak jenuh disertai dengan gugus hidroksil atau gugus amina. Antioksidan dapat menghambat setiap tahap proses oksidasi, dengan penambahan antioksidan maka energi persenyawaan aktif ditampung oleh antioksidan sehingga reaksi oksidasi berhenti. Penambahan antioksidan buatan dalam bahan makanan harus lebih hati-hati, karena banyak diantaranya yang menyebabkan keracunan pada dosis tertentu, dosis yang diizinkan dalam bahan pangan adalah 0,01-0,1 . Tranggono, 1990 Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.722MenkesPerIX1988, batas penggunaan maksirnum natrium benzoat yang diizinkan pada produk minuman yaitu 600 mgkg. Depkes, 1999

2.5.2 Dampak Pengawet Natrium Benzoat Terhadap kesehatan

Menurut Badan Pangan Dunia FAO, pengkonsumsian natrium benzoat secara berlebihan dapat menyebabkan keram perut dan rasa kebas di mulut bagi mereka yang mengalami lelah atau mempunyai penyakit ruam kulit seperti jenis urtikaria dan eksema. Awang, 2003 Menurut penelitian B Bateman, J O Warner, E Hutchinson, T Dean, P Rowlandson, C Gant, J Grundy, C Fitzgerald, J Stevenson, penggunaan bahan pengawet seperti natrium benzoat dapat menyebabkan hiperaktivitas pada kanak- kanak berumur tiga tahun. Sifat hiperaktivitas ini dapat dideteksi oleh orang tua kanak-kanak tetapi bukan dengan diagnosa klinis. B Bateman, J O Warner, E Hutchinson, T Dean, P Rowlandson, C Gant, J Grundy, C Fitzgerald,J Stevenson 2004. Minuman isotonik yang mengandung natrium benzoat dalam jumlah yang berlebihan tidak sesuai dengan Acceptable Dailly Intake akan mengganggu kesehatan manusia. Natrium benzoat yang masuk ke dalam tubuh akan melewati membrane-mrmbrane tubuh dan memasuki aliran darah karena tidak ada sistem yang khusus pada manusia untuk tujuan tunggal mengenai penyerapan zat-zat kimia. Natrium benzoat cenderung di serap oleh lambung dan jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar akan mengiritasi lambung lalu merusak organ target hati setelah menumpuk satu jumlah yang berlebihan WHO, 2000. Selain itu, menurut Peneliti Lembaga Konsumen Jakarta LKJ Nurhasan menyatakan terdapat 350 pasien penderita Penyakit Systemic Lupus Erythematosus SLE pada tahun 2009 yang berobat di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung dan ditemukan 80 pasien Lupus tersebut memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman kemasan yang kaya bahan pengawet. Riset yang lebih mendalam sangat dibutuhkan, karena lupus sampai kini belum sepenuhnya jelas akan hubungannya dengan bahan pengawet.

2.5.3 Acceptable Daily Intake ADI Natrium Benzoat