Wajib Pajak Reklame Objek Pajak Reklame Yang Bukan Objek Pajak Reklame Tarif dan Dasar Pengenaan Pajak Reklame

pajak reklame itu adalah orang pribadi atau badan yang ingin memperkenalkan suatu barang atau jasa kepada masyarakat luas menggunakan jasa reklame.

c. Wajib Pajak Reklame

Wajib pajak reklame adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan reklame. Dalam hal reklame diselenggarakan oleh orang pribadi atau badan, wajib pajak reklame adalah orang pribadi atau badan tersebut. Dalam hal reklame diselenggarakan melalui pihak ketiga, pihak ketiga tersebut yang menjadi wajib pajak reklame.

d. Objek Pajak Reklame

Objek pajak reklame adalah semua penyelenggaraan reklame. Objek pajak reklame terdiri atas : a Reklame papan billboard videotron megatron dan sejenisnya. b Reklame kain c Reklame melekat, stiker d Reklame selebaran e Reklame berjalan, termasuk pada kendaraan f Reklame udara g Reklame apung h Reklame suara i Reklame film slide j Reklame peragaan. Universitas Sumatera Utara

e. Yang Bukan Objek Pajak Reklame

Tidak termasuk objek pajak reklame adalah : a Penyelenggaraan reklame melalui internet, televisi, radio, warta harian, warta minggua n, warta bulanan, dan sejenisnya. b Label merek produk yang melekat pada barang yang diperdagangkan, yang berfungsi membedakan dari produk sejenis lainnya. c Nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekat pada bangunan tempat usaha atau profesi yang diselenggarakan, sesuai dengan ketentuan yang mengatur nama pengenal usaha atau profesi tersebut. d Reklame yang diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah. e Penyelenggaraan reklame lainnya yang ditetapkan dengan peraturan daerah.

f. Tarif dan Dasar Pengenaan Pajak Reklame

Tarif pajak reklame ditetapkan paling tinggi 25 dua puluh lima persen. Tarif pajak reklame ditetapkan oleh peraturan kepala daerah. Dasar pengenaan pajak reklame adalah nilai sewa reklame. Dalam hal reklame diselenggarakan oleh pihak ketiga, nilai sewa ditetapkan berdasarkan nilai kontrak reklame. Dalam hal reklame diselenggarakan sendiri, nilai sewa reklame dihitung dengan memperhatikan faktor jenis, bahan yang digunakan, lokasi penempatan, waktu, jangka waktu penyelenggaraan, jumlah dan ukuran media reklame. Dalam hak nilai sewa tidak diketahui danatau dianggap tidak Universitas Sumatera Utara wajar, nilai sewa ditetapkan dengan menggunakan faktor jenis, bahan yang digunakan, lokasi penempatan, waktu, jangka waktu penyelenggaraan, jumlah dan ukuran media reklame Perda Kab Karo No 3 Tahun 2006. 2.1.5 Pendapatan Asli DaerahPAD 2.1.5.1 Defenisi Pendapatan Asli Daerah Pendapatan daerah adalah semua penerimaan daerah dalam bentuk peningkatan aktiva atau penurunan utang dari berbagai sumber dalam periode tahun anggaran bersangkutan. Menurut Nurlan 2008:135, “ pendapatan asli daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah“. Pendapatan asli daerah dipungut berdasarkan peraturan daerah yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia yaitu UU 33 Tahun 2004.

2.1.5.2 Klasifikasi Pendapatan Asli Daerah

Menurut UU No. 33 Tahun 2004 pendapatan asli daerah terdiri dari: 1. Pajak Daerah 2. Retribusi Daerah 3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 4. Lain – lain Pendapatan Hasil Daerah yang dipisahkan 1 Pajak daerah Pengertian pajak daerah berdasarkan UU No. 28 Tahun 2009 adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Universitas Sumatera Utara 2 Retribusi daerah Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danatau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Objek retribusi daerah ada 3, yaitu: a Jasa umum b Jasa usaha c Perizinan usaha 3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan terdiri dari: a. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerahBUMD b. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik pemerintahBUMN c. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau kelompok usaha masyarakat. 4 Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Jenis lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, disediakan untuk menganggarkan penerimaan daerah yang tidak termasuk dalam jenis pajak daerah, retribusi daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan mencakup: Universitas Sumatera Utara a. Hasil penjualan asset daerah yang dipisahkan b. Hasil pemanfaatan atau pendayagunaan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan c. Jasa giro d. Bunga deposito e. Penerimaan atas tuntutan ganti rugi f. Penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan danatau pengadaan barang danatau jasa oleh daerah serta keuntungan dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. g. Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanan pekerjaan. h. Pendapatan denda pajak dan denda retribusi i. Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan j. Pendapatan dari pengembalian k. Fasilitas sosial dan faslitas umum l. Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan m. Pendapatan dari angsurancicilan penjualan Helvianti, 2009.\

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu