index indeks massa tubuh, IMT yang lebih tinggi dan mereka yang matang terlambat memiliki IMT lebih kecil pada usia yang sama Soetjiningsih, 2004.
3. Hubungan Indeks Massa Tubuh Terhadap Usia Menarche
Hasil penelitian didapatkan nilai r = -0,498 dan nilai p = 0,003 dimana terjadi korelasi sedang diantara indeks massa tubuh dengan usia menarche dan
bernilai negative sehingga ada hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh terhadap usia menarche. Hasil penelitian ini jauh berbeda dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Toanubun 2008 didapatkan nilai r = -0,865 dimana terjadi korelasi yang sangat kuat diantara indeks massa tubuh dengan usia
menarche. Dari data hasil penelitian dapat dilihat bahwa semakin besar nilai IMT dari
sampel maka usia menarchenya semakin kecil atau rendah, artinya semakin tinggi status gizi seseorang maka dia akan lebih cepat mendapat menarche. Uji hipotesis
antara variabel indeks massa tubuh dengan menarche adalah Ho ditolak p value 0.003 artinya, ada hubungan yang signifikan antara variabel indeks massa tubuh
dengan menarche. Hasil penelitian ini sesuai dengan literatur Sibagariang, 2007 bahwa adanya hubungan antara status gizi dengan usia menarche pada remaja.
2. Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti hubungan indeks massa tubuh dengan usia menarche dan tidak meneliti faktor lainnya yang berhubungan dengan
menarche dan pengambilan sampel dihitung dari enam bulan terakhir yang dapat menyebabkan pengambilan sampel tidak sesuai atau bias karena adanya keterbatasan
waktu peneliti.
Universitas Sumatera Utara
3. Implikasi Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini didapat bahwa ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan menarche untuk itu dapat dipergunakan untuk penyuluhan bagi usia
remaja agar mereka mengetahui pentingnya gizi terhadap menarche, namun perlu diperhatikan faktor lainnya yang berhubungan dengan menarche.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang indeks massa tubuh terhadap usia menarche pada siswi SMP Supriyadi Medan tahun 2012 dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut : 1. Karekteristik responden diperoleh yaitu rata-rata tinggi badan siswi SMP
Supriyadi Medan adalah 1,49 meter, dengan tinggi badan minimum 1,45 meter dan maksimal 1,56 meter. Berat badan rata-rata sebesar 45,09 kg,
dengan berat badan minimum 38 kg dan berat badan maksimum 55 kg. Rata- rata IMT 20,35 kgm
2
, dengan IMT minimum 16,03 kgm
2
dan IMT maksimum 23,19 kgm
2
. Rata-rata usia menarche 151,5 bulan atau 12,6 tahun , dengan nilai minimum 146 bulan dan nilai maksimum 165 bulan.
2. Hasil didapatkan adanya korelasi sedang diantara kedua variabel dan bernilai negative yaitu semakin besar nilai indeks massa tubuh maka usia menarche
akan semakin muda. Dimana hubungan antara kedua variabel signifikan p value 0,003.
B. Saran
1. Bagi Peneliti, diharapkan akan menambah pengalaman bagi penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat serta sebagai masukan akan pengetahuan tentang status gizi pada remaja.
28
Universitas Sumatera Utara
2. Bagi organisasi profesi, disarankan agar pendidikan kesehatan reproduksi khususnya tentang status gizi terhadap usia menarche sebaiknya diberikan
sebelum memasuki jenjang SMP karena dengan buruknya status gizi seseorang maka kesehatan reproduksi dapat terganggu secara menyeluruh.
3. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, diharapkan agar dapat dijadikan referensi diperpustakaan yang dapat digunakan oleh peneliti yang akan
melakukan penelitian tentang menarche. 4. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk tidak berhenti melakukan
penelitian tentang status gizi dan menarche dini dengan melihat faktor lain yang mempengaruhi serta penggunaan teknik sampling yang lain dan
populasi yang lebih luas supaya tercapai ketelitian penelitian yang optimal.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja 1. Defenisi Remaja
Remaja merupakan suatu tahap perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa, yang ditandai oleh perubahan-perubahan fisik umum serta
perkembangan koqnitif dan seksual, yang berlangsung antara usia 12-19 tahun Kartono, 2007. Masa remaja adalah suatu periode kehidupan dimana kapasitas
untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan secara efisien mencapai puncaknya Desmita, 2006. Hal ini adalah karena selama periode remaja ini, proses
pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan. Sistem saraf yang berfungsi memproses
informasi berkembang dengan cepat.
WHO dalam Sarwono, 2007 mendefenisikan remaja lebih bersifat konseptual, ada tiga kriteria yaitu biologis, psikologik, dan sosial ekonomi, dengan
batasan usia antara 10-20 tahun, yang secara lengkap defenisi tersebut berbunyi sebagai berikut :
a. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda
seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. b.
Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari kanak- kanak menjadi dewasa.
c. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada
keadaan yang relatif lebih mandiri. Kartono 2007 membagi masa remaja menjadi 4 fase yaitu :
a. Masa awal pubertas, disebut pula sebagai masa pra pubertas
6
Universitas Sumatera Utara
b. Masa merentang kedua, Fase negative, Trotzalter kedua
c. Masa pubertas sebenarnya mulai usia 14 tahun. Masa pubertas anak wanita
umumnya berlangsung lebih awal dari pada anak laki-laki. d.
Fase Adolesensi, mulai usia 17 tahun sampai sekitar 19 – 21 tahun
2. Batasan Usia Remaja
Santrock 1993, dalam Sumiati, et al, 2009 mengemukakan tahapan remaja yang meliputi :
a. Remaja awal early adolescense usia antara 10-14 tahun
Masa remaja awal adalah masa yang ditandai dengan berbagai perubahan tubuh yang cepat dan sering mengakibatkan kesulitan dalam menyesuaikan diri, pada
saat ini remaja mulai mencari identitas diri. b.
Remaja pertengahan middle adolescense usia antara 15-16 tahun Ditandai dengan bentuk tubuh yang sudah menyerupai orang dewasa. Oleh
karena itu remaja sering kali diharapkan dapat berperilaku seperti orang dewasa, meskipun belum siap secara psikis. Pada masa ini sering terjadi
konflik, karena remaja sudah mulai ingin bebas mengikuti teman sebaya. Yang erat kaitannya dengan pencarian identitas,di lain pihak mereka masih
tergantung dengan orang tua. c.
Remaja akhir late adolescence usia antara 17-19 tahun Ditandai dengan pertumbuhan biologis sudah melambat, tetapi masih
berlangsung di tempat-tempat lain. Emosi, minat, konsentrasi dan cara berpikir mulai stabil serta kemampuan untuk menyelesaikan masalah sudah meningkat.
Universitas Sumatera Utara
3. Perubahan Fisik pada Masa Remaja.