BAB III PEMBAHASAN
A. PengertianPajak
Soemarso 2007:2 menyatakan bahwa Pajak adalah iuran kepada kas Negara berdasarkan undang – undangyang dapat dipaksakan yang tiada
mendapat jasa timbal kontraprestasi yanglangsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaranumum.
Devano 2006 :25 menyatakan bahwa dari pengertian tersebut dapat disimpulkan tentang ciri-ciri atau unsur pokok yang terdapat pada pengertian
pajak ,yaitu : 1.
Pajak dipungut berdasarkan undang-undang. 2.
Pajak dapat dipaksakan . 3.
Diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah. 4.
Tidak dapat ditunjukkan kontraprestasi secara langsung . 5.
Berfungsi sebagai budgeter yaitu mengatur.
B. Fungsi, Manfaat, dan Iklim Pajak
Devano 2006 :25 menyatakan bahwa dengan defenisi pajak diatas terdapat dua fungsi pajak yaitu sebagai berikut :
1.Fungsi Budgetairpenerimaan
Suatu fungsi dalam mana pajak digunakan sebagai alat untuk memasukkan dana secara optimal ke kas Negara.
Universitas Sumatera Utara
2. Fungsi Regulerendmengatur
Pajak merupakan alat kebijakan pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu.Pajakjugamempunyaimanfaat,manfaatpajakdalamwww.pajak.go.idadala
h sebagaiberikut: 1.
Membiayai pengeluaran – pengeluaran negara seperti pengeluaranyang bersifat self liquiditing pengeluaran untuk proyek produktif barang ekspor.
2. Membiayai pengeluaran reproduktif pengeluaran yangmemberikan
keuntungan ekonomis bagi masyarakat seperti pengeluaran untukpengairan dan pertanian.
3. Membiayai pengeluaran yang bersifat tidak self liquiditing
dantidakreproduktif contohnya adalah pengeluaran untuk pendirian monumendan objek rekreasi.
4. Membiayai pengeluaran yang tidak produktif contohnyaadalahpengeluaran
untuk membiayai pertahanan negara atauperang. Selain fungsi dan manfaat pajak, terdapat juga iklim perpajakan.Iklim
perpajakan adalah suatu faktor yang tidak berwujud intangible factordalam keseimbangannya antara usaha bertahan untuk tidak membayar pajaktax
resistance dan kesadaran serta kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakantax compliance. Peningkatan penerimaan pajak akibat verifikasi aparat perpajakan,
aktivitas para ahli hukum, para akuntan serta tekisi lainnya dankeputusan peradilan pajak, biasanya hanya merupakan tiga sampai lima persen dariseluruh
penerimaan pajak, sedang sisanya sebesar sembilan puluh lima persen adalahhasil dari pengembangan iklim perpajakan. Menurut Zain2007:31 misi utama dari
instansi pajakdalah menciptakan dan mengembangkan iklim perpajakan
Universitas Sumatera Utara
yangbercirikan: 1.
Wajib Pajak paham atau berusaha untuk memahamiketentuan peraturan perundang – undanganperpajakan
2. Mengisi formulir pajak dengantepat
3. Menghitung pajak dengan jumlah yangbenar
4. Membayar pajak tepat padawaktunya
C . Wajib Pajak
Resmi 2007:21 menyatakan bahwa WajibPajakWPadalahorangpribadiataubadanyangmenurutketentuanperaturan
perundang – undangan perpajakan ditentukan untukmelakukankewajiban perpajakan, termasuk pemungut atau pemotong pajaktertentu..
Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam wajib pajak yang terdaftaradalah wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan.
Resmi 2007:21 menyatakan bahwa Wajib Pajak Badan adalah sekumpulanorang dan atau
modalyangmerupakankesatuanbaikmelakukanusahamaupunyangtidakmelakukan usaha yang meliputi Perseroan TerbatasPT,Perseroan Komanditer CV,
Perseroan lainnya, BUMN, atau BUMDdengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, danapensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,
organisasi massa, organisasi sosialpolitikatau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap BUT, danbentuk badan usaha lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Adapun hak – hak wajib pajak adalah sebagai berikut :www.pajak.go.id 1.
Hak atas kelebihan pembayaranpajak. 2.
Hak kerahasiaan bagi wajibpajak. 3.
Hak untuk pengangsuran atau penundaanpembayaran. 4.
Hak untuk penundaan pelaporan SPTtahunan. 5.
Hak untuk pengurangan pph pasal25. 6.
Hak untuk pengurangan pajak bumi danbangunan. 7.
Hak untuk pembebasanpajak. 8.
Hak pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaranpajak. 9.
Hak untuk mendapatkan pajak ditanggungpemerintah. 10.
Hak untuk mendapatkan insentifperpajakan. Suhartono 2010:14 menyatakan bahwa kewjiban - kewajiban Wajib
Pajak adalah Berikut : 1.
Wajib menyetor pajak sesuai dengan batas waktu yang telah di tentukan .
2. Wajib melaporkan SPT Masa maupun Tahunan sesuai dengan batas
waktu yang telah ditentukan. 3.
Wajib menyelenggarakan pembukuanpencatatan sesuai dengan ketentuan perpajakan.
4. Wajib menyimpan dokumen dan pembukuan sesuai dengan jangka
waktu yang telah ditentukan. 5.
Wajib memberikan kesempatan dan membantu kelancaran pemeriksaan.
Universitas Sumatera Utara
2007 2008
2009 2010
2011 2012
2013 2014
Badan
3,787 4,272
4,970 5,762
6,804 7,757
8,557 9,514
Orang Pribadi
25,730 45,498
83,535 106,034
126,056 140,741
153,534 167,983
Total 25,730
45,498 83,535
106,034 126,056
140,741 153,534
167,983 JUMLAH WP TERDAFTAR KPP PRATAMA LUBUK PAKAM
Jenis WP
Tahun
Tabel 3.1 Jumlah WP terdaftar KPP Pratama Lubuk Pakam.
Sumber : Hasil Pengolahan Data KPP Pratama Lubuk PakamJuni,2015
D. Kepatuhan
Robbins 2010:27 mendefinisikan kepatuhan ketaatan adalahmelaksanakancara dan perilaku yangdisarankan oleh orang lain, dan kepatuhan juga dapat didefinisikan
sebagai perilaku positif dalam mencapai tujuan.Kepatuhan juga merupakansuatu bentuk Perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam dirimanusia,
sedangdoronganmerupakanusahauntukmemenuhikebutuhanyangadadalamdiriman usia.
Devano 2006: 110 menyatakan bahwa Wajib Pajak yang patuh adalah Wajib Pajak yang taat dan memenuhi serta melaksankan kewajiban perpajakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Kepatuhan wajib pajak dikemukakan olehNowak Moh.Zain 2004:110
sebagai ‘suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan’ tercermin dalam situasi dimana :
1. Wajib Pajak paham atau berusaha untuk memahami semua ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan. 2.
Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas. 3.
Menghitung jumlah pajak yan terutang dengan benar. 4.
Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.
Universitas Sumatera Utara
Nurmantu dalam Devano2006: 110megatakan bahwa kepatuhan perpajakan dapat didefenisikan sebagai suatu keadaan dimana wajib pajak
memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksankan hak perpajakannya. Ada dua macam kepatuhan,yaitu Kepatuhan formal dan kepatuhan material.
1. Kepatuhan Formal adalah suatu keadaan dimana wajib apajak memenuhi
kewajiban secara formal sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Perpajakan.
2. Kepatuhan Material adalah suatu keadaan dimana wajib pajak secara
substansif atau hakikatnya memenuhi semua ketentuan material perpajakan,yakni sesuai isi dan jiwa Undang-Undang
Perpajakan.Kepatuhan material dapat juga meliputi kepatuhan formal. Menurut dalam Devano 2006:111 kepatuhan wajib pajak dapat
diidentifikasi dari : 1. Kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri.
2. Kepatuhan untuk menyetorkan kembali surat pemberitahuan. 3. Kepatuhan dalam penghitungan dan pembayaran pajak terutang.
4. Kepatuhan dalam pembayaarn tunggakan. Kemudian merujuk pada kriteria wajib pajak patuh menurut Keputusan
Menteri Keuangan No.544KMK.042000, bahwa kriteria kepatuhan wajib pajak adalah :
1. Tepat waktu dalam menyampaikan SPT untuk semua jenis pajak dalam 2 tahun terakhir.
2. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak,kecuali telah memperoleh izin untuk menganggsur atau menunda pemayaran pajak.
Universitas Sumatera Utara
3. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan dalam jangka waktu 10 tahun terakhir.
4. Dalam 2 tahun terakhir menyelenggarakan pembukuan dan dalam hal terhadap wajib pajak pernah dilakukan pemeriksaan ,koreksi pada
pemeriksaan yang terakhir untuk masing-masing jenis pajak yang terutang paling banyak 5.
5. Wajib pajak yang laporan keuangannya untuk 2 tahun terakhir diaudit oleh akuntan public dengan pendapat wajar tanpa pengecualian ,atau
pendapat dengan pengecualian sepanjang tidak memengaruhi laba rugi fiscal.
E. Faktor – faktor yang mempengaruhikepatuhan