Koran Tempo Frame: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Tabel 3.12 Struktur Sintaksis Berita Tempo STRUKTUR SINTAKSIS Headline Judul Sanksi FIFA Jokowi Janjikan Reformasi Sepak Bola Sub Judul PSSI akan segera bertemu kemenpora Lead Sepak bola Indonesia akan absen dalam berbagai laga kompetisi skala internasional, menyusul sanksi yang dijatuhkan FIFA kemarin. Komite Eksekutif FIFA dalam sidangnya di Zurich, Swiss, menilai pemerintah telah melakukan intervensi terhadap Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia PSSI. Tak ada batas waktu sanksi yang ditetapkan. Latar Informasi Masalah sanksi tersebut sepertinya tak membuat pemerintah mundur. Presiden Joko Widodo mengaku tak jadi masalah jika Indonesia harus absen dalam laga internasional. Masalah yang penting, kata Jokowi, adalah pembenahan sepak bola nasional untuk menggapai prestasi internasional. Kutipan, Sumber, pernyataan. Azwan Karim Sekretaris Jenderal PSSI Sekretaris Jenderal PSSI Azwan Karim mengatakan sanksi ini akan berdampak pada beberapa kegiatan sepak bola nasional yang sudah diagendakan. “Seperti Piala AFF U-19, Indonesia terancam batal menjadi tuan rumah,” “Kami yang melobi agar Indonesia tetap bisa ikut SEA Games,” Menurut dia, selama di Swiss, PSSI terus berusaha melobi FIFA agar tak menjatuhkan sanksi. Namun FIFA tetap berkukuh karena Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi tak kunjung mencabut surat pembekuan PSSI. “Tenggat dari FIFA sampai 29 Mei 2015, tapi sampai sekarang tidak ada pencabutan,” “Setelah sampai di Indonesia, kami akan langsung berusaha berkomunikasi dengan pemerintah,” Joko Widodo Presiden Republik Indonesia Menurut dia, prestasi sepak bola Indonesia di kancah internasional selama sepuluh tahun terakhir tak cukup menggembirakan. Dia mencontohkan peringkat Indonesia di FIFA sejak 2012 hanya bertengger di posisi ke-156, dan malah turun menjadi ke-159 tahun ini. “Hanya ingin ikut ajang internasional atau berprestasi di ajang internasional? Jika hanya ingin ikut ajang internasional namun selalu kalah, kebanggaan kita ada di mana?” “Kalau pada akhirnya terjadi pembekuan, berarti memang harus ada pembenahan total, reformasi total,” Penutup Menurut Jokowi, saat ini sepak bola Indonesia harus direformasi secara total di bidang organisasi, sistem, dan manajemen. “Kalau pada akhirnya terjadi pembekuan, berarti memang harus ada pembenahan total, reformasi total,” katanya. Berita yang diterbitkan oleh Tempo di atas terlihat mencoba mengakomodir semua pihak baik dari Pemerintah maupun PSSI, sepintas sangat sulit untuk melihat kecenderungan arah mana Tempo hendak menempatkan diri dalam merespon dijatuhkannya sanksi FIFA Indonesia. Namun jika formula segitiga terbalik diterapkan dalam melihat cara penulisan dari Tempo maka terlihat frame Tempo akan terlihat pada Headline dari tempo yang tertulis “Sanksi FIFA Jokowi Janjikan Reformasi Sepak Bola”, dari headline tersebut terdapat kata janji yang digunakan, kata janji bisa dimaknai memberi harapan tapi belum menjadi realita, Tempo mengambil pernyataan Jokowi sebagai gagasan dasar dari berita yang diterbitkan, sebagai koran yang terkenal kritis terhadap pemerintah Tempo menuliskan dengan tegas bahawa Jokowi telah berjanji untuk perbaikan sepak bola Indonesia dalam mersepon sanksi FIFA. Headline di atas memiliki dua informasi yang ingin ditampilkan yaitu fakta bahwa sanksi telah dijatuhkan FIFA dan janji Jokowi untuk mereformasi Sepak Bola. Berbeda dengan Media Indonesia yang menuliskan secara tegas untuk mereformasi total PSSI, Tempo lebih melihat secara umum dengan menggunakan kata reformasi sepak bola, Tempo tidak mau berpendapat sendiri penggunaan kata Jokowi janji reformasi sepak bola memperlihatkan bahwa setiap pernyataan dari Tempo terlihat memiliki dasar. Kemudian penggunaan sub judul yang ditulis “PSSI akan segera bertemu kemenpora” hal ini menunjukan bahwa ada poin lain yang ingin di tonjolkan yaitu upaya dari PSSI yang ingin menemui Kemenpora, Tempo memperlihatkan bahwa ada inisiatif dari PSSI sendiri untuk mencari solusi dari sanksi yang telah dijatuhkan. Pada Lead yang ditampilkan, Tempo mencoba memberi gambaran awal bahwa jatuhnya sanksi FIFA diawali dari upaya intervensi pemerintah terhadap PSSI, yang mana hal tersebut menyalahi aturan FIFA. Lead tersebut memperlihatkan awal mula masalah adalah intervensi pemerintah terhadap PSSI tanpa memperlihatkan kenapa pemeritah mencampuri urusan PSSI. Dalam Latar Informasi yang ditampilkan Tempo menempatkan pada bagian tengah berita sebelum menjabarkan pendapat Jokowi terhadap sanksi FIFA, latar tersebut ditulis seperti berikut ini: Masalah sanksi tersebut sepertinya tak membuat pemerintah mundur.Presiden Joko Widodo mengaku tak jadi masalah jika Indonesia harus absen dalam laga internasional.Masalah yang penting, kata Jokowi, adalah pembenahan sepak bola nasional untuk menggapai prestasi internasional. Dalam kalimat pertama di atas Tempo mencoba memberi pemaknaan dalam pendapat Presiden jokowi kepada pembaca bahwa sikap pemerintah tidak mau menghiraukan atas apa yang sedang terjadi, presiden tidak memperdulikan atas sanksi yang telah dijatuhkan. Latar ini ditampilkan sebelum pembaca di suguhkan pendapat dari Jokowi hingga penutup berita, bisa jadi hal ini dimaksudkan agar Pemerintah terlihat tidak terlalu memperdulikan sanksi FIFA. Kemudian dalam penggunaan Kutipan, Sumber, pernyataan dalam berita di atas hanya terdapat dua sumber berita yaitu Azwan Karim Sekretaris Jenderal PSSI dan Joko Widodo Presiden Republik Indonesia. Kedua tokoh tersebut mewakili dari pendapat kubu yang berseberangan, Azwan Karim mewakili PSSI dan Jokowi berasal dari Pemerintah bedanya adalah cara penyampaian pendapat mereka di tulis dengan gaya tulisan yang berbeda. Azwan ditempatkan pada awal berita ditulis dengan cara penjelasan terlebih dahulu kemudian potongan pendapat dari Azwan Karim, hal ini akan mempermudah Koran Tempo mengarahakan pendapat dari Azwan Karim kepada frame yang diinginkan, seperti salah satu kutipan di bawah ini: Menurut dia, selama di Swiss, PSSI terus berusaha melobi FIFA agar tak menjatuhkan sanksi. Namun FIFA tetap berkukuh karena Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi tak kunjung mencabut surat pembekuan PSSI. “Tenggat dari FIFA sampai 29 Mei 2015, tapi sampai sekarang tidak ada pencabutan,” Cara penulisan di atas akan mempermudah pembaca menangkap apa yang sedang terjadi, penjelasan pada awal paragraf di atas bisa langusung diarahkan pada usaha keras yang telah dilakukan oleh PSSI dalam melobi FIFA namun gagal, kegagalan ini disebabkan sikap pemerintah yang keras kepala tidak mau mencabut SK pembekuan PSSI dan terus mengintervensi PSSI, dalam hal ini terlihat secara sama Tempo mencoba menyalahkan jatuhnya sanksi tersebut karena sikap pemerintah yang enggan mencabut SK pembekuan PSSI. Kemudian pada bagian tengah berita hingga penutup, sumber yang dipakai adalah Jokowi yang mewakili kubu Pemerintah. Penempatan posisi sumber berita merupakan cara wartawan agar pembaca mampu menangkap gagasan utama yang ingin disampaikan biasanya sumber utama berita selalu ditempatkan pada awal-awal paragraf, Azwam Karim yang ditempatkan pada awal berita di atas agar pendapatnya lebih menonjol dibandingkan pendapat dari Jokowi yang ditempatkan pada akhir berita. Pada bagian Penutup berita digunakan pendapat jokowi, penutup berita tersebut seperti di bawah ini: Menurut Jokowi, saat ini sepak bola Indonesia harus direformasi secara total di bidang organisasi, sistem, dan manajemen. “Kalau pada akhirnya terjadi pembekuan, berarti memang harus ada pembenahan total, reformasi total,” katanya. Seperti yang dijelaskan diawal analisis pada koran Tempo, Tempo mencoba memberi porsi seimbang pada beritanya namun pada beberapa bagian berita terdapat penonjolan tertentu yang mengarahkan pada kecondongan kritik terhadap pemerintah dan memberi porsi penjelasan lebih dari pihak PSSI yang ditempatkan pada awal berita dengan cara penulisan tertentu. Sementara pendapat Jokowi ditampilkan pada akhir berita hingga penutup sebagai pelengkap berita agar terlihat beritanya berimbang. Entah disengaja atau tidak disengaja Tempo terlihat memberi porsi lebih terhadap PSSI untuk menyampaikan pendapatnya secara detail. Unsur Skrip pada berita yang dimuat oleh koran Tempo, berfokus pada dua pendapat yang berbeda yaitu pendapat dari Azwan Karim Sekretaris Jenderal PSSI yang berada dipihak PSSI dan Joko Widodo Presiden Republik Indonesia dikubu pemerintah. Tempo kemudian menempatkan pendapat Azwan Karim pada awal berita yang pendapatnya berfokus pada usaha maksimal dari pihak PSSI yang berada di Swiss dalam menghindarkan sanksi FIFA terhadap Indonesia, melobi agar timnas bisa tampildi SEA Games 2015 dan inisiatif dari PSSI yang akan mengadakan pertemuan dengan Pemerintah. Sementara pendapat dari Joko Widodo ditempatkan diakhir paragraf yang dengan pragraf penyambung seperti di bawah ini: Masalah sanksi tersebut sepertinya tak membuat pemerintah mundur.Presiden Joko Widodo mengaku tak jadi masalah jika Indonesia harus absen dalam laga internasional.Masalah yang penting, kata Jokowi, adalah pembenahan sepak bola nasional untuk menggapai prestasi internasional. Kalimat pertama mengesankan sikap pemerintah tidak akan berubah untuk tetap mengintervensi PSSI, seolah pemerintah tidak ada keinginan pembicaraan masalah ini dengan PSSI sebagimana ada keinginan dari pihak PSSI pemerintah tidak akan mencabut SK pembekuan terhadap PSSI meskipun harus absen pada laga internasional. Cara penyusunan berita seperti ini memperlihatkan Tempo lebih menonjolkan pendapat dari Azwan Karim, meskipun pendapat dari Jokowi tetap disertakan. Penempatan Azwan Karim di awal kalimat memperlihatkan tempo lebih mengakomodir pendapat dari pihak PSSI. Unsur Tematik dalam berita di Koran Tempo terbelah dalam dua gagasan yang berbeda, dua tema ini diwakili oleh masing-masing narasumber yaitu Azwan Karim Sekretaris Jenderal PSSI dan Joko Widodo Presiden Republik Indonesia. kedua tema tersebut adalah: Tema pertama berfokus pada usaha dari perwakilan PSSI yang berada di Swiss untuk menghindarkan Indonesia dari sanksi FIFA dalam tema pertama ini Tempo menggunakan Sekjen PSSI Azwan Karim sebagai narasumbernya pada paragraf pertama hingga ke lima dalam pembahasan tersebut dijelaskan usaha yang telah semaksimal mungkin dilakukan oleh pihak PSSI demi terhindarnya Indonesia dari sanksi. Dijelaskan pula lobi yang telah dilakukan PSSI agar timnas U23 tetap tampil di SEA Games juga adanya niat baik dari PSSI untuk membahas hal ini bersama pemerintah. Sementara pada tema kedua yang diwakili oleh pendapat Presiden Jokowi berfokus pada sikap tegas pemerintah untuk tetap tidak mencabut pembekuan PSSI meskipun sanksi FIFA sebagai konsekuensinya, dalam tema ini pula dijabarkan detail mengenai prestasi Indonesia yang menurun. Pemerintah berkeinginan untuk mereformasi tata kelola sepak bola Indonesia di semua lini, hal ini dijabarkan pada paragraf enam sampai sembilan. Unsur terakhir yang dicermati adalah unsur Retoris, dalam pemberitaan yang dimuat oleh koran Tempo tidak terlalu banyak elemen yang dipakai seperti unsur grafis, foto, atau penggunaan cetak warna berbeda, yang patut dicermati adalah penyusunan judul dan sub judul. Penulisan ini bisa dilihat sebagai berikut: Gambar 3.13 Grafik judul berita Tempo Unsur retoris di atas memiliki tiga bagian tulisan yang mewakili gagasan secara keseluruhan isi berita yang pertama adalah mengenai ‘SANKSI FIFA’ dalam penulisan di atas ditulis dengan huruf kapital, hal ini memperlihatkan ketegasan yang menandakan bahwa sanksi dari FIFA bukan hal yang main-main, kedua adalah ‘Jokowi Janji Reformasi Sepak Bola’ hal ini ditulis dengan font yang lebih besar dari yang lainya juga di cetak dengan huruf tebal, ini menunjukan bahwa Tempo ingin hal ini sebagai fokus utama bagi pembaca bahwa Jokowi telah menjanjikan Reformasi tata kelola sepak bola tanah air, hal yang ketiga adalah ‘PSSI akan segera bertemu dengan Kemenpora” sub judul memperlihatkan langkah cepat yang di ambil oleh pihak PSSI yang berinisiatf ingin menemui Kemenpora. Ketiga hal tersebut merupakan inti dari peemberitaan Tempo, seperti yang telah disinggung di atas bahwa tempo mencoba memberi porsi seimbang dalam menanggapi sanksi FIFA ini, hal ini tercermin pula pada penulisan judul berita dan unsur retoris yang ada didalamnya. Tabel 3.13 Frame Tempo: PSSI sudah berusaha menghindarkan sanksi FIFA, namun Pemerintah tetap tegas tidak akan mencabut pembekuan PSSI

G. Perba nding

an Fram e Tabel

3.14 Detail Frame Masing-Masing Media

Frame Kompas Sanksi FIFA, Momentum Perbaikan Sepak Bola Nasional Elemen Strategi Penulisan Sintaksis Penyusunan berita dari koran tempo mencoba mengakomodir kedua belah pihak dengan menampilkan pendapat Jokowi sebagai pihak pemerintah dan Azwan Karim dari pihak PSSI dalam menanggapi sanksi PSSI, ada kecenderungan lebih menonjolkan pendapat dari pihak PSSI dengan cara penempatan sumber berita PSSI di awal berita. Skrip Cara menyusun berita dari Koran Tempo lugas dengan menghindari pendapat pribadi tempo sendiri. Tempo mencoba memberi uraian yang seimbang antar kelompok. Penggunaan hanya dua narasumber berita yang saling mewakili pendapat kelompok masing masing memperlihatkan usaha mengakomodir semua pihak. Tematik 1 Usaha dari perwakilan PSSI yang berada di Swiss untuk menghindarkan Indonesia dari sanksi FIFA 2 Sikap tegas pemerintah untuk tetap tidak mencabut pembekuan PSSI meskipin sanksi FIFA sebagai konsekuensinya Retoris Penggunaan cetak font, ketebalan font dan besar kecilnya font pada judul berita koran tempo yang mewakili frame koran Tempo sendiri Elemen Strategi Penulisan Sintaksis Unsur judul berita dan penempatan Jokowi dalam lead hingga pertengahan berita mencerminakan frame utama Kompas yang ingin perbaikan sepak bola Indonesia, sedangkan efek buruk sanksi kurang dijabarkan. Skrip Penyusunan sumber berita yang berfokus pada pendapat Jokowi hingga setengah berita yang berfokus terhadap perbaikan sepak bola nasional sementara pendapta dari Pihak PSSI tidak disertakan, sedangkan Pendapat I Gede Widiade dan Imam Nahrawi di posisikan sebagai pelengkap dan pendukung berita Tematik 1 Jatuhnya Sanksi FIFA 2 Penurunan Prestasi Tim Nasional Sepak bola Indonesia 3 Perlunya perbaikan sepak bola nasional 4 Respon dari Timnas U 23 yang sedang berlaga di SEA Games Singapore Retoris Penggunaan leksikon dalam judul berita momentum yang berarti waktu yang tepat untuk perbaikan sepak bola nasional. Memasukan unsur grafis syarat-syarat dicabutnya sanksi FIFA namun tidak menyertakan bunyi sanksi FIFA. Frame Republika Momentum untuk memperbaiki sepak bola nasional dan PSSI Elemen Strategi Penulisan Sintaksis Pemilihan sub judul menunjukan frame utama dibalik sekedar memberitakan sanksi FIFA, penyusunan narasumber yang menempatkan Zuhairi Misrawi dan Mahfud MD yang berpendapat saat yang tepat perbaikan sepak bola lebih menonjol dibandingkan pendapat Roy Suryo yang menyayangkan jatuhnya sanksi FIFA. Skrip Pada Unsur skrip Republika berfokus pada who atau bagaimana pendapat dari berbagai narasumber yang dikutip, cara penyusunan narasumber mengkerdilkan pendapat Roy Suryo yang diletakan diakhir pendapat narasumber lainya. Dibagian lain berita cara pengutipanya diambil dari para narasumber yang pesimis terhadap terpilihnya Sepp Blater menjadi presiden FIFA. Tematik 1 Jatuhnya Sanksi FIFA 2 pendapat dari Zuhairi Misrawi, Mahfud MD dan Roy Suryo mengenai Sanksi FIFA yang berfokus pada perbaikan Sepak bola Nasional 3 Pesimisme terhadap terpilihnya kembali Sepp Blater menjadi presiden FIFA Retoris Penggunaan foto, grafis dan pemilihan font yang dicetak lebih besar pada sub judul seakan menggaris bawahi ide utama dari berita tersebut Frame Jawa Pos Tak masalah jatuhnya sanksi demi reformasi PSSI Elemen Strategi Penulisan Sintaksis Penjabaran Latar informasi yang panjang mengenai sejarah PSSI yang lahir dari pembubaran federasi sebelumnya, dan penggunaan narasumber berita satu satunya yaitu Presiden Jokowi yang mendukung langkah kemenpora memperlihatkan Jawa Pos mendukung perubahan dalam tubuh PSSI Skrip Bagaiman cara wartawan menulis berita di dalam Jawa Pos jelas mengindikasikan tentang frame perubahan dalam tubuh PSSI hal ini ditandai hanya ada satu narasumber Jokowi, hal ini membuat pembaca hanya melihat dari satu perpektif saja. Tematik 1 Jatuhnya Sanksi FIFA bukan sesuatu yang perlu ditakutkan 2 dukungan Presiden Jokowi mengenai langkah yang telah diambil kemenpora 3 prestasi Indonesia yang cenderung turun dan nihil 4 Kompetisi SEA Game tidak di bawah kewenangan FIFA 5 pada sejarahnya PSSI dianggap legal dan lahirnya PSSI dari pembubaran federasi sebelumnya. Retoris Penggunaan foto Jokowi yang di ikuti kutipan tentang kebanggan terhadap prestasi yang nihil juga penggunaan sub bab yang tak mempermasalahkan sanksi FIFA demi perbaikan PSSI Frame Sindo: Sanksi FIFA merupakan kabar duka untuk sepak bola Indonesia Elemen Strategi Penulisan Sintaksis Sindo Fokus pada usaha yang dilakukan La Nyalla untuk menghindarkan Indonesia dari

Dokumen yang terkait

PROBLEM JURNALIS LINGKUNGAN DI SKH RIAU POS (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Jurnalis SKH Riau Pos Dalam Pemberitaan Seputar Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau).

0 4 13

SKRIPSI PROBLEM JURNALIS LINGKUNGAN DI SKH RIAU POS (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Jurnalis SKH Riau Pos Dalam Pemberitaan Seputar Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau).

0 3 14

Studi Analisis Framing Profiling Dipo Alam dalam Pemberitaan SKH Media Indonesia Mengenai Kasus Pemboikotan Tiga Media Nasional PROFILING DIPO ALAM PADA SKH MEDIA INDONESIA Studi Analisis Framing Profiling Dipo Alam dalam Pemberitaan SKH Media Indonesia

0 3 14

PENDAHULUAN PROFILING DIPO ALAM PADA SKH MEDIA INDONESIA Studi Analisis Framing Profiling Dipo Alam dalam Pemberitaan SKH Media Indonesia Mengenai Kasus Pemboikotan Tiga Media Nasional.

0 3 27

KESIMPULAN DAN SARAN PROFILING DIPO ALAM PADA SKH MEDIA INDONESIA Studi Analisis Framing Profiling Dipo Alam dalam Pemberitaan SKH Media Indonesia Mengenai Kasus Pemboikotan Tiga Media Nasional.

0 4 15

JURNALISME DAMAI SKH KOMPAS JURNALISME DAMAI SKH KOMPAS TERKAIT ADANYA KLAIM TARI PENDET SEBAGAI BUDAYA MALAYSIA (Studi Analisis Framing Penerapan Jurnalisme Damai Pada SKH Kompas Terkait Pemberitaan Klaim Tari Pendet Sebagai Budaya Malaysia Periode Agust

0 2 19

PENDAHULUAN AGENDA POLITIK PDI PERJUANGAN MENGHADAPI PEMILU LEGISLATIF 2009 (Studi analisis isi obyektivitas pemberitaan RAKERNAS IV PDI Perjuangan pada SKH KOMPAS dan SKH REPUBLIKA periode 22 – 31 Januari 2009).

0 2 42

KESIMPULAN DAN SARAN AGENDA POLITIK PDI PERJUANGAN MENGHADAPI PEMILU LEGISLATIF 2009 (Studi analisis isi obyektivitas pemberitaan RAKERNAS IV PDI Perjuangan pada SKH KOMPAS dan SKH REPUBLIKA periode 22 – 31 Januari 2009).

0 2 93

Undang Pembuktian SKH

0 0 1

Pengumuman Pemenang talud skh

0 0 1