Sejarah Media Indonesia GAMBARAN OBYEK PENELITIAN

serta motto Pembawa Suara Rakyat yang dimiliki oleh Media Indonesia bukan menjadi motto kosong dan sia-sia, tetapi menjadi spirit pegangan sampai kapanpun. Media Indonesia sangat terkenal dengan rubrik editorialnya, rubrik inilah yang menarik minat dari pembaca koran dan selalu ditunggu-tunggu. Berbeda dari koran umum nasional lainya yang lebih mengutamakan berita utama, Media ini justru lebih dicari dengan rubrik editorialnya. Editorial ini merupakan opini dan pendapat dari redaksi koran mengenai masalah maupun peristiwa yang sedang terjadi aktual. http:www.anneahira.commedia-Indonesia-17404.htm diakses pada tanggal 12 April 2016 pukul 21:22 WIB Sejak Media Indonesia ditangani oleh tim manajemen baru di bawah payung PT Citra Media Nusa Purnama, banyak pertanyaan tentang apa yang menjadi visi harian ini dalam industri pers nasional. Terjun pertama kali dalam industri pers tahun 1986 dengan menerbitkan harian Prioritas. Namun Prioritas memang kurang bernasib baik, karena belum cukup lama menjadi koran alternatif bangsa, SIUPP-nya dibatalkan Departemen Penerangan. Antara Prioritas dengan Media Indonesia memang ada benang merah, yaitu dalam karakter kebangsaannya. Surya Paloh sebagai penerbit Harian Umum Media Indonesia, tetap gigih berjuang mempertahankan kebebasan pers. Wujud kegigihan ini ditunjukkan dengan mengajukan kasus penutupan Harian Prioritas ke pengadilan, bahkan menuntut Menteri Penerangan untuk mencabut Peraturan Menteri No. 0184 yang dirasakan membelenggu kebebasan pers di tanah air. Tahun 1997, Djafar H. Assegaff yang baru menyelesaikan tugasnya sebagai Duta Besar di Vietnam dan sebagai wartawan yang pernah memimpin beberapa harian dan majalah, serta menjabat sebagai Wakil Pemimpin Umum LKBN Antara, oleh Surya Paloh dipercayai untuk memimpin harian Media Indonesia sebagai Pemimpin Redaksi. Saat ini Djafar H. Assegaff dipercaya sebagai Corporate Advisor. Sejak 2005 Pemimpin Redaksi dijabat oleh Djadjat Sudradjat. Sedangkan Pemimpin Umum yang semula dipegang langsung oleh Surya Paloh, di tahun 2005, dijabat oleh Saur Hutabarat dan Wakil Pemimpin Umum dijabat oleh Andy F. Noya. Pada tahun 2006 sampai dengan saat ini, terjadi beberapa perubahan struktur organisasi. Posisi jabatan saat ini, sebagai berikut: Direktur Pemberitaan dijabat oleh Saur Hutabarat, Direktur Pengembangan Bisnis dijabat oleh Alexander Stefanus sedangkan Direktur Utama dijabat oleh Rahni Lowhur-Schad.

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dengan menggunakan analisis framing bertujuan untuk membedah frame atau sudut pandang dari suatu media dalam memandang sebuah realitas yang sama, masing- masing media memiliki cara yang berbeda dalam memandang realitas dengan cara penonjolan tertentu dan membiaskan bagian yang dirasa tidak penting, cara ini digunakan agar wacana yang dibangun oleh media tersebut dapat tersampaikan kepada masyarakat dengan tujuan mampu mempengaruhi pandangan terhadap realitas yang sedang terjadi. Dalam kasus dijatuhkannya sanksi FIFA terhadap PSSI ke enam media nasional ini tentunya memiliki pandangannya masing-masing dengan pendekatannya masing-masing. Dalam hal ini ada beberapa pihak yang terlibat dan menjadi sumber berita masing-masing media, tentunya pihak yang berseteru yaitu Kementrian Pemuda dan Olahraga yang diwakili oleh Sekertaris Kementerian maupun dari Tim transisi atau pun BOPI, dari PSSI yang pendapatnya di wakili oleh ketua PSSI dan Sekjen. Dan pendapat yang sering dipakai adalah pendapat dari Presiden Republik Indonesia, tentunya masih ada pendapat-pendapat lain yang di susun oleh ke enam media tersebut untuk memperkuat frame masing-masing media. Ke enam media ini yaitu Kompas, Republika, Jawa Pos, Media Indonesia, Koran Tempo, dan Sindo hanya mengambil beberapa pendapat dari pihak yang terlibat dalam urusan sepak bola Indonesia atau pendapat orang-orang yang berpengaruh di negeri ini. Koran-koran tersebut pastinya tidak mengakomodir semua pihak yang berkepentingan, karena siapa yang dijadikan narasumber di sebuah berita dalam media sudah dipilih dan dipilah untuk memperkuat frame dari media tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Eriyanto bahwa dalam banyak kasus topik apa yang diangkat dan siapa yang diwawancarai, disediakan oleh kebijakan redaksional tempat wartawan bekerja Eriyanto 2012 : 33. Berikut ini adalah nama koran beserta headline yang akan dijadikan bahan analisis: Tabel 3.1 Nama Koran Beserta Headline yang Akan Dianalisis Nama Koran Headline Kompas Momentum Perbaikan Sepak Bola Nasional Republika Indonesia Disanksi FIFA Jawa Pos FIFA Hukum Indonesia Sindo Sepak Bola Indonesia Disanksi FIFA Media Indonesia Reformasi Total PSSI Koran Tempo Sanksi FIFA Jokowi Janjikan Reformasi Sepak Bola Sumber: berita keenam media Keenam koran dengan masing-masing headline tersebut nantinya akan di analisis satu persatu dengan menggunakan metode dari Pan dan Kosicki yang mana dalam menganalisisnya metode ini menggunakan empat perangkat analisis yakni struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik dan struktur retoris. Keempat perangkat ini nantinya akan membedah berbagai macam struktur dalam sebuah berita agar dapat dilihat kecenderungan tertentu dalam sebuah berita. Berikut ini peneliti akan menyajikan hasil analisis dari headline masing-masing koran. Gambar 3.1 Headline Kompas

Dokumen yang terkait

PROBLEM JURNALIS LINGKUNGAN DI SKH RIAU POS (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Jurnalis SKH Riau Pos Dalam Pemberitaan Seputar Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau).

0 4 13

SKRIPSI PROBLEM JURNALIS LINGKUNGAN DI SKH RIAU POS (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Jurnalis SKH Riau Pos Dalam Pemberitaan Seputar Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau).

0 3 14

Studi Analisis Framing Profiling Dipo Alam dalam Pemberitaan SKH Media Indonesia Mengenai Kasus Pemboikotan Tiga Media Nasional PROFILING DIPO ALAM PADA SKH MEDIA INDONESIA Studi Analisis Framing Profiling Dipo Alam dalam Pemberitaan SKH Media Indonesia

0 3 14

PENDAHULUAN PROFILING DIPO ALAM PADA SKH MEDIA INDONESIA Studi Analisis Framing Profiling Dipo Alam dalam Pemberitaan SKH Media Indonesia Mengenai Kasus Pemboikotan Tiga Media Nasional.

0 3 27

KESIMPULAN DAN SARAN PROFILING DIPO ALAM PADA SKH MEDIA INDONESIA Studi Analisis Framing Profiling Dipo Alam dalam Pemberitaan SKH Media Indonesia Mengenai Kasus Pemboikotan Tiga Media Nasional.

0 4 15

JURNALISME DAMAI SKH KOMPAS JURNALISME DAMAI SKH KOMPAS TERKAIT ADANYA KLAIM TARI PENDET SEBAGAI BUDAYA MALAYSIA (Studi Analisis Framing Penerapan Jurnalisme Damai Pada SKH Kompas Terkait Pemberitaan Klaim Tari Pendet Sebagai Budaya Malaysia Periode Agust

0 2 19

PENDAHULUAN AGENDA POLITIK PDI PERJUANGAN MENGHADAPI PEMILU LEGISLATIF 2009 (Studi analisis isi obyektivitas pemberitaan RAKERNAS IV PDI Perjuangan pada SKH KOMPAS dan SKH REPUBLIKA periode 22 – 31 Januari 2009).

0 2 42

KESIMPULAN DAN SARAN AGENDA POLITIK PDI PERJUANGAN MENGHADAPI PEMILU LEGISLATIF 2009 (Studi analisis isi obyektivitas pemberitaan RAKERNAS IV PDI Perjuangan pada SKH KOMPAS dan SKH REPUBLIKA periode 22 – 31 Januari 2009).

0 2 93

Undang Pembuktian SKH

0 0 1

Pengumuman Pemenang talud skh

0 0 1