Definisi dan Peranan Bank

10 c. Simpanan dalam rekening korangiro atas nama si penyimpan giro, yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau perintah tertulis kepada bank. 2. Sebagai pemberi kredit, ini berarti bahwa bank melaksanakan operasi perkreditan secara aktif. Dalam hal ini bahwa fungsi bank sebagai pemberi kredit tanpa mempersalahkan apakah kredit itu berasal dari deposito atau tabungan yang diterimanya atau bersumber pada penciptaan kredit yang dilakukan oleh bank itu sendiri. 3. Sebagai pemberi kredit bagi masyarakat melalui sumber yang berasal dari modal sendiri, simpanan tabungan masyarakat maupun melalui penciptaan uang bank. Kemudian dalam buku “Commercial Banking” karangan Reed, Cotter, Gill, Smith, bank-bank komersial mempunyai fungsi-fungsi yang selain tersebut diatas juga memiliki fungsi lain, yaitu trust service. Dalam fungsi ini dilaksanakan dengan membentuk suatu trust department yang secara umum berfungsi sebagai berikut : 1. Bertindak sebagai pelaksana Executor dalam pengaturan dan pengawasan harta benda milik perorangan yang telah meninggal dunia, sepanjang orang tersebut membuat surat wasiat dan menyerahkan mempercayakan pelaksanaannya kepada bank, 2. Trust Department memberikan berbagai macam jasa kepada perusahaan, seperti pelaksanaan rencana-rencana pensiun dan pembagian keuntungan, 11 3. Bertindak sebagai wali dalam hubungan dengan penerbitan obligasi, dan sebagai transfer agents serta pendaftar untuk perusahaan, 4. Mengurus mengelola dana-dana yang dikumpulkan oleh pemerintah, perusahaan dari sumber sinking funds dan kegiatan-kegiatan lain sehubungan dengan penerbitan dan penebusan saham-saham dan obligasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa selain mengemban tugas sebagai agent of development dalam kaitannya dengan kredit yang diberikan, bank juga bertindak selaku agent of trust, yakni dalam kaitannya dengan pelayananjasa-jasa yang diberikan baik kepada perorangan maupun kelompokperusahaan.

2.1.2. Jenis-jenis Bank

Berdasarkan Undang-undang No.7 tahun 1992 tentang Perbankan BAB III Pasal 5 Kelembagaan Perbankan Edisi Kedua, Ruddy Tri Santoso, Team STIE- Perbanas, 1994, Yogyakarta, menurut jenisnya bank terdiri dari : 1. Bank Umum, 2. Bank Perkreditan Rakyat. Bentuk hukum suatu bank umum dapat berupa salah satu dari : 1. Perusahaan perseroan Persero, 2. Perusahaan daerah, 3. Koperasi, dan 4. Perseroan terbatas. 12 Sedangkan bentuk hukum suatu bank perkreditan rakyat dapat berupa salah satu dari : 1. Perusahaan daerah, 2. Koperasi, 3. Perseroan terbatas, dan 4. Bentuk lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Dalam pelaksanaannya bank perkreditan rakyat memiliki batas-batas tugas sebagai berikut : 1. Menerima tabungan simpanan, penabung dan penyimpan harus diberi buku atau kartu tabungansimpanan. 2. Tidak diperkenankan ikut dalam lalu lintas giro, karena bank perkreditan rakyat merupakan bank yang tidak dapat menciptakan uang. Dalam hubungannya dengan ini, bank yang bersangkutan tidak dapat dilarang untuk mengeluarkan kwitansi yang berfungsi sebagai cek 3. Menerima dan memberikan kredit kepada pedagang-pedagang di pasar penduduk desa. Dalam memberikan kredit tersebut ditetapkan antara lain hal- hal sebagai berikut : a. Tidak diperkenankan memberikan kredit tanpa jaminan kepada siapapun, b. Didalam perjanjian kredit dan pengikatan jaminan, tidak diperkenankan adanya klausul yang menerapkan bahwa apabila