Perencanaan Atap Batang tarik Batang tekan Perencanaan Tangga Perencanaan Plat Lantai

commit to user Tu ga s Ak h ir Perencanaan St rukt ur Gedung Sekolah 2 L ant ai BAB 2 Dasar Teor i 9

2.1.4. Standar ketentuan

Karena kandungan agregat kasar untuk beton struktural seringkali berisi agregat kasar berukuran diameter lebih dari 2 cm, maka diperlukan adanya jarak tulangan minimum agar campuran beton basah dapat melewati tulangan baja tanpa terjadi pemisahan material sehingga timbul rongga-rongga pada beton. Untuk melindungi dari karat dan kehilangan kekuatannya dalam kasus kebakaran, maka diperlukan adanya tebal selimut beton minimum. Beberapa persyaratan utama pada Pedoman Beton SNI 03-2847-2002 adalah sebagai berikut: a. Jarak bersih antara tulangan sejajar yang selapis tidak boleh kurang dari d b atau 25 mm, dimana d b adalah diameter tulangan. b. Jika tulangan sejajar tersebut diletakkan dalam dua lapis atau lebih, tulangan pada lapisan atas harus diletakkan tepat diatas tulangan di bawahnya dengan jarak bersih tidak boleh kurang dari 25 mm. Tebal selimut beton minimum untuk beton yang dicor setempat adalah: a. Untuk pelat dan dinding = 20 mm b. Untuk balok dan kolom = 40 mm c. Beton yang berhubungan langsung dengan tanah atau cuaca = 40 mm

2.2. Perencanaan Atap

1. Pembebanan Pada perencanaan atap, beban yang bekerja adalah : a. Beban mati b. Beban hidup c. Beban angin 2. Asumsi Perletakan a. Tumpuan sebelah kiri adalah Sendi. b. Tumpuan sebelah kanan adalah Rol commit to user Tu ga s Ak h ir Perencanaan St rukt ur Gedung Sekolah 2 L ant ai BAB 2 Dasar Teor i 10 3. Analisa struktur pada perencanaan ini menggunakan program SAP 2000. 4. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-1729-2002 5. Perhitungan profil kuda-kuda

a. Batang tarik

Ag perlu = Fy P mak An perlu = 0,85.Ag An = Ag-dt L = Panjang sambungan dalam arah gaya tarik Yp Y x − = L x U − = 1 Ae = U.An Cek kekuatan nominal : Kondisi leleh Fy Ag Pn . . 9 , = φ Kondisi fraktur Fu Ag Pn . . 75 , = φ P Pn φ ……. aman

b. Batang tekan

Periksa kelangsingan penampang : Fy t b w 300 = E Fy r l K c π λ . = commit to user Tu ga s Ak h ir Perencanaan St rukt ur Gedung Sekolah 2 L ant ai BAB 2 Dasar Teor i 11 Apabila = λc ≤ 0,25 ω = 1 0,25 λs 1,2 ω 0,67 λ - 1,6 1,43 c = λs ≥ 1,2 ω 2 s 1,25. λ = ω φ y f Ag Fcr Ag Pn = = . . 1 n u P P φ ……. aman

2.3. Perencanaan Tangga

1. Pembebanan : 1. Beban mati 2. Beban hidup : 300 kgm 2 2. Asumsi Perletakan a. Tumpuan bawah adalah jepit. b. Tumpuan tengah adalah sendi. c. Tumpuan atas adalah jepit. 3. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000. 4. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002. 5. Perhitungan untuk penulangan tangga Mn = φ Mu Dimana φ = 0,8 m c f fy . 85 , = Rn 2 .d b Mn = commit to user Tu ga s Ak h ir Perencanaan St rukt ur Gedung Sekolah 2 L ant ai BAB 2 Dasar Teor i 12 ρ = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − − fy 2.m.Rn 1 1 m 1 ρb = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + β fy 600 600 . . fy fc . 85 , ρ max = 0,75 . ρb ρ min ρ ρ maks tulangan tunggal ρ ρ min dipakai ρ min = 0,0025 As = ρ ada . b . d

2.4. Perencanaan Plat Lantai

1. Pembebanan : ¾ Beban mati ¾ Beban hidup : 250 kgm 2 2. Asumsi Perletakan : jepit penuh 3. Analisa struktur menggunakan SNI 03-1727-1989. 4. Analisa tampang menggunakan SNI 03-2847-2002. Pemasangan tulangan lentur disyaratkan sebagai berikut : 1. Jarak minimum tulangan sengkang 25 mm 2. Jarak maksimum tulangan sengkang 240 atau h:2 Penulangan lentur dihitung analisa tulangan tunggal dengan langkah-langkah sebagai berikut : φ u n M M = dimana, 80 , = φ m = c y xf f 85 , Rn = 2 bxd M n commit to user Tu ga s Ak h ir Perencanaan St rukt ur Gedung Sekolah 2 L ant ai BAB 2 Dasar Teor i 13 ρ = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − − fy 2.m.Rn 1 1 m 1 ρb = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + β fy 600 600 . . fy fc . 85 , ρ max = 0,75 . ρb ρ min ρ ρ maks tulangan tunggal ρ ρ min dipakai ρ min = 0,0025 As = ρ ada . b . d Luas tampang tulangan As = Jumlah tulangan x Luas

2.5. Perencanaan Balok Anak