Gigi molar 1. Kalsifikasi pada bifurkasi mengalami perluasan sehingga bentuk akar
lebih nyata dimana ujung akar tampak seperti corong 2. Panjang akar gigi sama atau lebih panjang dari tinggi mahkota gigi
g. Dinding saluran akar gigi tampak sejajar tetapi ujung apikal gigi masih sebagian terbuka akar distal pada gigi molar
h. 1. Apikalgigi sudah tertutup 2. Membranperiodontalmemiliki ketebalan yang sama disekeliling akar
danapeks
2.4 Erupsi Gigi Geligi
Erupsi merupakan suatu proses yang berkesinambungan dimulai dari awal pembentukan melalui beberapa tahap sampai gigi muncul ke rongga mulut.
13
Setiap orang mempunyai dua tahap pertumbuhan gigi, yaitu kelompok gigi primer dan
kelompok gigi permanen. Pada usia 13 tahun, anak-anak telah mempunyai 4 gigi insisivus sentralis, 4 gigi insisivus lateralis, 8 gigi premolar, 4 gigi kaninus, dan 8 gigi
molar. Gigi permanen yang terakhir erupsi yaitu molar ketiga, yang mulai erupsi pada usia 17 tahun.
20
Pada umumnya, erupsi normal gigi permanen dalam rongga mulut terjadi selama rentang waktu usia kronologis yang berbagai macam dan dapat dipengaruhi
oleh sejumlah faktor.
5
Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat perbedaan waktu erupsi antara satu populasi dengan populasi yang lain.
16
Beberapa faktor yang mempengaruhi erupsi gigi yaitu :
20
a. Genetik Beberapa penulis menyatakan bahwa faktor herediter lebih berpengaruh
dalam perkembangan gigi serta erupsi gigi. Dalam penelitian longitudinal dan crossectional dilaporkan terdapat perbedaan waktu antar tumbuhnya gigi pada ras
yang berbeda. Gigi permanen lebih dulu tumbuh pada ras anak-anak Afrika dan Afrika-Amerika dari pada ras anak-anak Asia dan Kaukasia.
Terdapat kelainan genetik tertentu yang dapat mempengaruhi erupsi gigi. Kelainan genetik tersebut dapat dibagi menjadi kelainan pada pembentukan email dan
atau pada pembentukan folikel misalnya, amelogenesis imperfecta, Hurler’s Syndrom, mucopolysacharidosis VI dan kelainan pada aktivitas osteoclastic
misalnya, Cleidocranial dysplasia, osteoporosis. b. Jenis Kelamin
Terdapat persamaan pendapat dalam beberapa penelitian pada pertumbuhan gigi bahwa pertumbuhan gigi pada wanita lebih cepat dibandingkan dengan laki-laki.
Terdapat perbedaan yang signifikan pada insisivus lateral dan caninus rahang atas, serta caninus rahang bawah. Perbedaan waktu erupsi gigi rata-rata 4-6 bulan.
Perbedaan erupsi paling sering pada kaninus permanen. Lebih cepatnya erupsi gigi permanen pada wanita disebabkan karena adanya pematangan yang lebih awal.
c. Nutrisi Meskipun data pengaruh gizi terhadap pertumbuhan gigi permanen kurang,
tetapi terdapat bukti bahwa kekurangan gizi kronis pada anak-anak dalam waktu yang lama dapat menyebabkan erupsi yang tertunda. Meskipun pada satu penelitian
melaporkan bahwa gigi molar dan insisivus permanen lebih cepat erupsi pada kelompok anak usia 6 tahun yang mengalami kekuangan protein malnutrisi pada usia
dini. Tetapi kurangnya sampeldan tidak adanyalaporan status gizi pada pemeriksaan. Peran protein dalam menunjang pertumbuhan tubuh dan berbagai jaringan termasuk
pertumbuhan jaringan tulang seperti mandibula sangat penting. Kekurangan protein atau yang biasa disebut defisiensi protein juga dapat mempengaruhi dimensi panjang
mandibula. d. Faktor Sosial-Ekonomi
Dalam sejumlah penelitian telah ditemukan bahwa anak-anak dari latar belakang sosial-ekonomi yang lebih menunjukkan pertumbuhan gigi yang lebih awal
daripada anak-anak dari latar belakang sosial-ekonomi yang rendah. Diperkirakan bahwa anak-anak dari sosial-ekonomi yang lebih tinggi mendapatkan perawatan
kesehatan yang lebih baik, gizi dan faktor yang mempengaruhi perkembangan awal gigi.
e. Tinggi Badan dan Berat Badan Sebuah hubungan positif antara tinggi badan dan berat badan terhadap
pertumbuhan gigi telah diteliti sebelumnya. Anak-anak yang lebih tinggi dan lebih berat pertumbuhan giginya lebih cepat. Penelitian tentang obesitas anak-anak dan
pertumbuhan gigi juga menunjukkan sebuah hubungan. Anak-anak yang mengalami obesitas lebih cenderung cepat pertumbuhan giginya, rata-rata pertumbuhan giginya
lebih cepat 1.2-1.5 tahun sebelumnya dibandingkan dengan anak-anak dengan berat badan yang normal.
f. Hormon Gangguan kelenjar endokrin biasanya memiliki efek yang mendalam pada
tubuh, termasuk gigi. Pertumbuhan gigi yang cepat telah diteliti dan berkaitan dengan sekresi androgen adrenal yang meningkat, sedangkan efek dari kelebihan
pertumbuhan hormon pada pertumbuhan gigi kurang djelaskan.
5,21
Setiap gigi mengalami tahap perkembangan selama siklus kehidupan yaitu :
15,21
1. Tahap inisiasi bud stage Pembentukan awal benih gigi yang dihasilkan dari jaringan mulut. Sering
dikenal sebagai bud stage. Pada waktu embrio berusia 6 minggu, epitel rongga mulut tersusun oleh lamina superficialis dengan sel-sel pipih, lamina basalis dengan sel-sel
lebih tinggi yang berasal dari lapisan ektodermal, dan membrana basalis. Lamina basalis ini yang mengalami proliferasi lebih cepat dan membentuk tonjolan pada
lengkung rahang meluas pada maksila dan mandibula yang menjadi kuntum gigi. 2. Tahap proliferasi cap stage
Pembiakan dari sel-sel dan perluasan organ enamel akan membentuk enamel gigi cap stage
3. Tahap histodifferensiasi bell stage Spesialisasi sel-sel yang mengalami perubahan histologis dimana jumlah sel
meningkat, lapisan membentuk sebuah bel dan berdifferensiasi ke dalam jaringan khusus ameloblast yang akan membentuk enamel dan odontoblast yang akan
membentuk dentin.
Gambar 5. Tahap pra erupsi
22
4. Tahap morfodifferensiasi Sel-sel pembentuk sepanjang penghubung dentin dan enamel akan memberi
bentuk serta ukuran crown dan radiks. Tahap ini ialah pergerakan gigi ke arah rongga mulut dimulai ketika gigi masih dalam tulang rahang. Sepanjang bulan ke-5
perkembangan janin, jaringan keras gigi mulai dibentuk. Dentin dibentuk lebih dahulu, diikuti segera oleh enamel.
5. Tahap aposisi Pengendapan dari matriks enamel dan dentin dalam lapisan tambahan.
6. Tahap kalsifikasi Pengerasan dari matriks oleh pengendapan garam-garam kalsium anorganik.
Dimulai selama pengendapan matriks oleh endapan nidus kecil dan selanjutnya nidus- nidus garam kalsium anorganik bertambah besar.
7.Tahap erupsi Tahap ini ialah pergerakan gigi ke arah rongga mulut dimulai ketika gigi
masih dalam tulang rahang.
Gambar 6. Erupsi gigi periode gigi bercampur
23
Tabel 1. Pertumbuhan Gigi Geligi
1
Gigi Pembentukan sempurna
enamel Erupsi
Pembentukan sempurna akar
Gigi Desidui
Maxila Insisivus Sentralis
1
1 2
bulan 7
1 2
bulan 1
1 2
tahun Insisivus lateralis
2
1 2
bulan 9 bulan
2tahun Caninus
9bulan 18 bulan
3
1 4
tahun Molar pertama
6 bulan 14 bulan
2
1 2
tahun Molar kedua
11 bulan 24 bulan
3 tahun Mandibular
Insisivus Sentralis 2
1 2
bulan 6 bulan
1
1 2
tahun Insisivus Lateralis
3 bulan 7 bulan
1
1 2
tahun Caninus
9 bulan 16 bulan
3
1 4
tahun Molar Pertama
5
1 2
bulan 12 bulan
2
1 4
tahun Molar Kedua
10 bulan 20 bulan
3 tahun
Gigi Permanen
Maxila Insisivus Sentralis
4-5 tahun 7-8 tahun
10 tahun Insisivus Lateralis
4-5 tahun 8-9 tahun
11 tahun Caninus
6-7 tahun 11-12 tahun
13-15 tahun Premolar Pertama
5-6 tahun 10-11 tahun
12-13 tahun Premolar Kedua
6-7 tahun 10-12 tahun
12-14 tahun Molar Pertama
2
1 2
-3 tahun 6-7 tahun
9-10 tahun Molar Kedua
7-8 tahun 12-13 tahun
14-16 tahun Molar Ketiga
12-16 tahun 17-21 tahun
18-25 tahun Mandibular
Insisivus Sentralis 4-5 tahun
6-7 tahun 9 tahun
Insisivus Lateralis 4-5 tahun
7-8 tahun 10 tahun
Caninus 6-7 tahun
9-10 tahun 12-14 tahun
Premolar Pertama 5-6 tahun
10-12 tahun 12-13 tahun
Premolar Kedua 6-7 tahun
11-12 tahun 13-14 tahun
Molar Pertama 2
1 2
-3 tahun 6-7 tahun
9-10 tahun Molar Kedua
7-8 tahun 11-13 tahun
14-15 tahun Molar Ketiga
12-16 tahun 17-21 tahun
18-25 tahun
2.5 Kerangka Teori