BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Radiografi adalah suatu alat atau media dalam membantu menegakkan diagnosa. Pemeriksaan radiografi dapat memperlihatkan keadaan gigi dan jaringan
sekitarnya. Teknik pemeriksaan yang paling rutin di kerjakan adalah pemeriksaan radiografi periapikal. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa gigi mahkota dan
akar serta jaringan sekitarnya. Erupsi gigi merupakan proses pergerakan gigi dari bawah gingiva hingga
menembus gingiva, yang ditandai dengan adanya
1 3
mahkota gigi disekitar gingiva dan biasanya diikuti dengan adanya pembengkakan dan rasa sakit disekitar gingiva
pada gigi yang erupsi tersebut.
1-3
Pertumbuhan dan perkembangan gigi sangat penting untuk diperhatikan, khususnya pada pertumbuhan gigi permanen anak. Pada tahap
ini, kebanyakan orang tua menganggap proses erupsi gigi adalah suatu saat yang penting dalam perkembangan anak, sehingga mereka sering khawatir tentang waktu
dan perjalanan erupsi gigi.
4
Waktu erupsi gigi tiap anak berbeda-beda, dipengaruhi oleh faktor nutrisi antara lain kandungan gizi, pola makan, dan jenis makanan. Selain itu, juga
dipengaruhi oleh hormon tyroid dan hormon paratiroid berkaitan dengan protein.
1,3,4
Erupsi gigi permanen pada anak ditandai dengan tumbuhnya gigi molar pertama pada rahang bawah, dimulai saat anak berusia 6 sampai 7 tahun, namun terkadang gigi
insisivus sentralis mandibula erupsi bersamaan atau bahkan mendahului molar satu tersebut.
1,3,5
Gigi insisivus sentralis mandibula mengalami pembentukan enamel secara sempurna pada umur 4 sampai 5 tahun, sedangkan pembentukan sempurna
akar pada umur 9 tahun.
1
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pola erupsi gigi permanen oleh drg. Ratna Indriyati, dkk 2006, umur kronologis siswa SDN Sirnasari Desa Ciptasari
Kecamatam Pamulihan Kabupaten Sumedang untuk gigi insisivus pertama rahang
bawah, erupsi terjadi pada umur rata-rata 6,75 tahun. Pada siswa Madrsah Ibtidaiyah Nurul Falah erupsi gigi insisivus rahang bawah, terjadi pada umur rata-rata 7 tahun.
3
N Khan dkk 2011,melaporkan bahwa erupsi gigi 31 pada usia 7 tahun, dan pada gigi 41 erupsi pada usia 6,9 tahun.
6
Penelitian Annet Kutesa, dkk 2013, menyimpulkan erupsi gigi 31 pada usia 5,7 tahun dan pada gigi 41 erupsi pada usia
7,4 tahun.
7
Sedangkan Maria Nichifor, dkk 2011, menyimpulkan erupsi gigi 31 dan 41 pada anak laki-laki usia 6,56 tahun. Sedangkan pada anak perempuan pada umur
6,71 tahun.
8
Berdasarkan hasil uraian di atas, peneliti tertarik mengenai pembentukan akar dan panjang akar yang erupsi bervariasi melalui radiologi periapikal pada anak usia 7
– 9 tahun yang sebelumnya belum ada dilakukan.
1.2 Perumusan Masalah