Zat-zat kimia yang digunakan

Gambar 2.3. Sand Filter 5. Reservoir Reservoir berfungsi sebagai tempat penampungan air bersih yang telah disaring melalui filter, air ini sudah menjadi air yang bersih yang siap digunakan dan harus dimasak terlebih dahulu untuk kemudian dapat dijadikan air minum.

2.3.1. Zat-zat kimia yang digunakan

1. Tawas Tawas merupakan bahan koagulan yang paling banyak digunakan karena bahan ini paling ekonomis, mudah diperoleh di pasaran serta mudah penyimpanannya. Jumlah pemakaian tawas tergantung kepada turbidity kekeruhan air baku. Semakin tinggi turbiditas air baku maka semakin besar jumlah tawas yang dibutuhkan. Pemakain tawas juga tidak terlepas dari sifat-sifat kimia yang dikandung oleh air baku tersebut. Reaksi yang terjadi sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Al 2 SO 4 3 2 Al +3 + 3SO 4 -2 Air akan mengalami : H 2 O H + + OH - Selanjutnya : 2 Al +3 + 6OH - 2AlOH 3 Selain itu akan dihasilkan asam : 3SO 4 -2 + 6H + 3H 2 SO 4 Dengan demikian makin banyak dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan semakin turun, karena dihasilkan asam sulfat sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif antara pH 5,8-7,4. Apabila alkalinitas alami dari air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu ditambahkan alkalinitas biasanya ditambahkan larutan CaOH 2 atau soda abu Na 2 CO 3 . Reaksi yang terjadi : Al 2 SO 4 3 + 3CaHCO 3 2 2AlOH 3 + 3CaSO 4 + 6CO 2 Al 2 SO 4 3 + 3Na 2 CO 3 + 3H 2 O 2AlOH 3 + 3Na 2 SO 4 + 3CO 2 Al 2 SO 4 3 + 3CaOH 2 2AlOH 3 + 3CaSO 4 2. Kapur Pengaruh penambahan larutan CaOH 2 akan menaikkan pH dan bereaksi dengan bikarbonat membentuk endapan CaCO 3 . Bila kapur yang ditambahkan cukup banyak sehingga pH = 10,5 maka akan membentuk endapan MgOH 2 . Kelebihan ion Ca pada pH tinggi dapat diendapkan dengan penambahan soda abu. Reaksinya : Universitas Sumatera Utara CaOH 2 + CaHCO 3 2CaCO 3 + 2H 2 O 2CaOH 2 + MgHCO 3 2 2CaCO 3 + MgOH 2 + 2H 2 O CaOH 2 + Na 2 CO 3 CaCO 3 + 2NaOH 3. Klorin Klorin banyak digunakan dalam pengolahan air bersih dan air limbah sebagai oksidator dan desinfektan. Sebagai oksidator, klorin digunakan untuk menghilangkan bau dan rasa pada pengolahan air bersih. Untuk mengoksidasi FeII dan MnII yang banyak terkandung dalam air tanah menjadi FeIII dan MnIII. Yang dimaksud dengan klorin tidak hanya Cl 2 saja akan tetapi termasuk pula asam hipoklorit HOCl dan ion hipoklorit OCl - , juga beberapa jenis kloramin seperti monokloramin NH 2 Cl dan dikloramin NHCl 2 termasuk di dalamnya. Klorin dapat diperoleh dari gas Cl 2 atau dari garam-garam NaOCl dan CaOCl 2. Klorin terbentuk karena adanya reaksi antara amoniak NH 3 baik anorganik maupun organik amoniak di dalam air dengan klorin. Bentuk desinfektan yang ditambahkan akan mempengaruhi kualitas yang didesinfeksi. Penambahan klorin dalam bentuk gas akan menyebabkan turunnya pH air, karena terjadi pembentukan asam kuat. Akan tetapi penambahan klorin dalam bentuk natrium hipoklorit akan menaikkan alkalinitas air tersebut sehingga pH akan lebih besar. Sedangkan kalsium Universitas Sumatera Utara hipoklorit akan menaikkan pH dan kesadahan total air yang didesinfeksi. Library.usu.ac.iddownloadfmipakimia-farida.pdf

2.3.2. Menaikkan pH Dengan Menggunakan Larutan CaOH