BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data penelitian kuantitatif, “data kuantitatif adalah data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya pasti” Hadi, 2006:42,
data sekunder yang didapatkan oleh peneliti secara tidak langsung dari objek penelitian, cross section dimana data yang di kumpulkan sebanyak 35 x 4 tahun Laporan keuangan yaitu 140
sampel dari 78 perusahaan dan time series yang digunakan selama 4 tahun yaitu dari tahun 2010-2013, sehingga data pooling sebanyak 312.
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan situs
www.idx.co.id yaitu berupa laporan keuangan perusahaan yang akan diteliti periode 2010-
2013. Waktu penelitian dimulai pengajuan judul yaitu pada bulan Maret 2015, kemudian
dilanjutkan dengan proses bimbingan proposal skripsi yaitu pada bulan April, Mei, dan Juni 2015, kemudian dilanjutkan dengan Seminar Proposal skripsi yaitu pada bulan Juli, kemudian
pengumpulan data pada bulan Agustus 2015, selanjutnya penyusunan skripsi, bimbingan dan sidang meja hijau yaitu pada bulan September 2015.
Table 3.1 Waktu Penelitian
No Bulan2015
Maret April
Mei Juni
Juli Agst
Sept Okt
1 Pengajuan Judul
2 Proses Bimbingan Proposal
Skripsi 3
Rencana Seminar Proposal Skripsi
Universitas Sumatera Utara
4 Pengumpulan Data
5 Penyusunan Skripsi
Bimbingan Skripsi 6
Rencana Sidang Meja Hijau
3.4 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini ada 2 dua variabel yang digunakan, yaitu variabel dependen terikat dan variabel independen bebas.
3.4.1 Variabel dependen
Menurut Sekaran 2003 variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen atau variabel bebas.
Variabel dependen pada penelitian ini adalah konservatisme akuntansi. Menurut Sari dan Adhariani 2009 konservatisme akuntansi adalah konsep yang mengakui biaya dan
rugi lebih cepat, mengakui pendapatan dan untung lebih lambat, menilai aktiva dengan nilai yang terendah, dan kewajiban dengan nilai yang tertinggi. Menurut Watts 2003,
terdapat tiga bentuk ukuran untuk menyatakan konservatisme, yaitu Earningstock return relation measures, Earningsaccrual measures, Net asset measures. Untuk
mengukur konservatisme dengan menggunakan Earningsaccrual measures ada tiga model yaitu model Givoly dan Hayn 2000, model Zhang 2007 dan Kasnik 1999.
Pada penelitian ini saya menggunakan pengukuran pada point 2 pengukuran model Givoly dan Hayn 2002 dalam Widya 2004, yaitu:
Cit = NIit - CFOit Dimana:
Cit = Tingkat Konservatisme
NIit = Net Income dikurangi depresiasi dan amortisasi
CFOit = Cash Flow dari kegiatan operasi
Universitas Sumatera Utara
It = Perusahaan i pada periode t
Konservatisme dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala nominal, yaitu 1 konservatif dan 0 non konservatif. Jika selisih antara laba bersih dan arus kas
dari aktivitas operasi bernilai negatif, maka perusahaan tersebut dikategorikan konservatif 1 dan jika hasilnya positif maka laba di kategorikan non konservatif 0.
Hal ini disebabkan karena laba lebih rendah dari cash flow yang diperoleh oleh perusahaan pada periode tertentu Dewi, 2003.
3.4.2 Variabel Independen
Menurut Sekaran 2003 variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang membantu menjelaskan varians dalam variabel terikat. Variabel
independen yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 3.4.2.1 Kepemilikan Manajerial
Struktur kepemilikan manajerial merupakan persentase jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen direksi, komisaris, karyawan dalam
perusahaan dari seluruh jumlah saham yang beredar. Perhitungan kepemilikan manajerial dengan cara membagi jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen
dengan jumlah saham yang beredar sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardina 2012.
Dengan demikian kepemilikan manajerial dalam penelitian ini akan diukur dengan rumus yang digunakan sebagai berikut:
3.4.2.2 Kepemilikan Publik Struktur kepemilkan publik merupakan persentase jumlah saham
perusahaan yang dimiliki publik dari seluruh jumlah saham perusahaan yang beredar. Bila kepemilikan publik lebih tinggi dibanding pihak manajemen,
Universitas Sumatera Utara
maka perusahaan akan cenderung menggunakan metode akuntansi yang kurang konservatif. Perhitungan kepemilikan publik dengan cara membagi
jumlah saham yang dimiliki oleh publik atau masyarakat dengan jumlah saham yang beredar sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardina 2012.
Dengan demikian kepemilikan publik dalam penelitian ini akan diukur dengan rumus yang digunakan sebagai berikut:
3.4.2.3 Rasio Leverage Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Watts mengenai positive
accounting theory. Rasio leverage merupakan rasio hutang yang dapat digunakan untuk menunjukkan berapa besar sebuah perusahaan menggunakan
utang dari luar untuk membiayai operasinya. Rasio leverage juga dapat digunakan pemberi pinjaman untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
hal ini asset dalam melunasi semua hutangnya. Proksi rasio leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Debt
dibagi Total Asset, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Adhariani 2009.
Rumus rasio Leverage sebagai berikut:
3.3.2.4 Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah merupakan kekayaan yang dimiliki oleh
perusahaan dengan melihat beberapa hal, salah satunya asset yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Watts dan Zimmerman 1978 ukuran perusahaan
akan mempengaruhi tingkat biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya politis
Universitas Sumatera Utara
perusahaan, sehingga dapat mempengaruhi penggunaan prinsip akuntansi yang konservatif. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Adhariani
2009. Persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut:
3.4.2.5 Intensitas Modal Intensitas adalah kekuatan atau kemampuan, sedangkan modal adalah
asset-aset yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi. Dalam penelitian ini, intensitas modal diukur sesuai dengan pengukuran yang ada di
dalam buku Watts tentang positive accounting theory, yaitu rasio antara penjualan yang diterima dengan total aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Perhitungan intensitas modal dengan cara membagi total aset dengan total penjualan perusahaan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari dan
Adhariani 2009. Rumus intensitas modal sebagai berikut:
3.4.2.6 Kesempatan Tumbuh Growth Opportunities
Kesempatan tumbuh adalah suatu kesempatan yang dimiliki perusahaan untuk memperbesar perusahaan dengan cara berinvestasi atau
dengan cara membuat cadangan tersembunyi. Gaver dan Gaver 1993 dan Hartono 1999 menyatakan bahwa penggunaan nilai pasar dalam membentuk
rasio kesempatan investasi sudah tepat karena mampu menunjukkan potensi perusahaan untuk tumbuh growth opportunity di masa depan. Perhitungan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan tumbuh dengan menggunakan market to book value of equity sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Astarini 2011.
Rumus dari market to book value of equity adalah sebagai berikut:
3.4.2.7 Operating Cash Flow Operating cash flow merupakan kas yang berasal dari aktivitas operasi
atau kas yang berasal dari aktivitas utama perusahaan. Dalam penelitian ini kas dari aktivitas operasi yang kemudian dibagi dengan total aset agar angka yang
dihasilkan adalah rasio seperti dalam penelitian Givoly dan Hyan 2000.. Dalam penelitian ini operating cash flow disebut CFO diukur dengan rumus
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel
Variabel Defenisi Oprasional
Parameter Skala
Konservatisme variabel dependen
Menunda mengakui laba dan
mempercepat mengakui beban.
Cit = NIit - CFOit
Rasio
Kepemilikan Manajerial
variabel Independen
Persentase jumlah saham yang
dimiliki pihak
manajemen direksi,
komisaris, karyawan dari jumlah
saham yang
beredar. Rasio
Kepemilikan Publik variabel
Independen persentase jumlah saham
perusahaan yang dimiliki publik dari seluruh jumlah
saham perusahaan yang beredar.
Rasio
Universitas Sumatera Utara
3.5 Populasi dan Sampel