Pengaruh Debt Covenant dan Growth Opportunities Terhadap Konservatisme Akuntansi pada Industri Barang-Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI
SKRIPSI
PENGARUH DEBT COVENANT DAN GROWTH OPPORTUNITIES TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA INDUSTRI
BARANG-BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI
OLEH
DONDA TAMPUBOLON 080503193
PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Debt Covenant dan Growth Opportunities Terhadap Konservatisme Akuntansi Pada Industri Barang-barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, Juni 2012 Yang Membuat Pernyataan
NIM. 080503193 Donda Tampubolon
(3)
ABSTRAK
PENGARUH DEBT COVENANT DAN GROWTH OPPORTUNITIES TERHADAP
KONSERVATISME AKUNTANSI PADA INDUSTRI BARANG-BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh Debt Covenant dan
Growth Opportunities terhadap konservatisme akuntansi. Untuk mengidentifikasi
debt covenant maka digunakan tingkat leverage. Sedangkan untuk mengidentifikasi
growth opportunities adalah dengan menggunakan ratio market value to book value
dari total equity. Objek penelitian ini adalah industri barang-barang konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun 2008, 2009 dan 2010.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling, sehingga didapat 21 perusahaan sampel dengan tiga tahun pengamatan sehingga berjumlah 81 unit analisis. Data penelitian diperoleh dengan mengunduh
laporan keuangan audited perusahaan melalui website
data yang digunakan adalah metode regresi berganda dengan menggunakan SPSS versi 16.
Hasil penelitian ini secara simultan menunjukkan bahwa debt covenant dan
growth opportunities tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi, dan secara parsial menunjukkan hasil bahwa debt covenant maupun growth opportunies tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
Kata Kunci : Debt Covenant, Growth Opportunities dan Konservatisme Akuntansi.
(4)
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF DEBT COVENANT AND GROWTH OPPORTUNITIES TO
THE ACCOUNTING CONSERVATISM OF GOODS CONSUMER INDUSTRIES LISTED IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE
The aim of this research is to show the influence of debt covenant and growth opportunities to the accounting conservatism. Object of this research is goods consumer industries listed in Indonesian Stock Exchange in the period 2008, 2009 and 2010.
Sampling method that used in this research is purposive sampling method, the sample acquired 21 companies with three years of observation that totaled 63 unit analysis. The research data acquired by downloading audited financial statements of the company through the websit this research is multiple regression method using SPSS 16th version.
The stimulant results of this research indicate that debt covenant and growth opportunities have no significant effect to the accounting conservatism, and the partial results indicate that both debt covenant and growth opportunies have no significant effect to the accounting conservatism.
Keywords : Debt Covenant, Growth Opportunities dan Konservatisme Akuntansi.
(5)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus atas kasih dan rahmat-Nya yang telah memampukan penulis untuk mengerjakan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Debt Covenant dan Growth Opportunities
Terhadap Konservatisme Akuntansi Pada Industri Barang-barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI”, yang disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi, Departemen Akuntansi, Universitas Sumatera Utara
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, bantuan, serta dukungan dan doa dari banyak pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Orangtua terkasih, Ayahanda T.S. Tampubolon, S.E. dan Ibunda T.E. Siahaan, S.Pd., serta saudara-saudariku tercinta Shinta Febrina Tampubolon, S.E., Drg. Irene Anastasya Tampubolon, Sandra Tampubolon, S.Kg., Megawati Tampubolon, Denny Galingging, Michelle K R Galingging dan Adven Sinaga yang telah menjadi semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M,Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi.
(6)
4. Ibu Dra. Naleni Indra, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Salbiah, M.Si, Ak selaku Pembaca Penilai yang telah memberikan saran dan penilaian terhadap skripsi ini.
6. Sahabat dan Abang penulis, Manumpan Tua Tamba, SE, buat semua semangat dan dukungannya, dan juga teman tersayang Wisma Wendy Saragihbuat dukungannya, serta teman-teman Agnes, Chyntia, Gishella, Nia, Nida, Rut, Ratika dan Yulifa buat kebersamaannya.
Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti sejenis lainnya, khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi, Departemen Akuntansi, Universitas Sumatera Utara.
Medan, Juni 2012 Penulis
NIM. 080503193 (Donda Tampubolon)
(7)
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ... I ABSTRAK ... II ABSTRACT ... III KATA PENGANTAR ... IV DAFTAR ISI ... VI DAFTAR TABEL ... VIII DAFTAR GAMBAR ... IX DAFTAR LAMPIRAN ... X
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 5
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
1.3.1. Tujuan Penelitian ... 5
1.3.2. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka ... 7
2.1.1. Pengertian Akuntansi ... 7
2.1.2. Tujuan Akuntansi ... 7
2.1.3. Prinsip Akuntansi ... 8
2.1.4. Konservatisme Akuntansi ... 9
2.1.5. Debt Covenant ... 11
2.1.6. Growth Opportunities ... 12
2.1.7. Hubungan Debt Covenant dan Growth Opportunities Terhadap Konservatisme Akuntansi ... 13
2.1.8. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 14
2.2. Kerangka Konseptual ... 17
2.3. Hipotesis Penelitian ... 18
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Jenis Penelitian ... 19
3. 2. Definisi Operasional ... 19
3. 3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 21
3. 4. Jenis Data ... 25
3. 5. Teknik Pengumpulan Data ... 25
3. 6. Metode Analisis Data ... 25
3.6.1. Statistik Deskriptif ... 25
3.6.2. Uji Asumsi Klasik ... 26
(8)
3.6.2.2. Uji Multikolinearitas ... 28
3.6.2.3. Uji Heteroskedastisitas ... 29
3.6.2.4. Uji Autokorelasi ... 30
3.6.3. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 31
3.6.4. Uji Kelayakan Medel Regresi (Goodness of Fit) ... 31
3.6.4.1. Koefisien Determinasi (R2) ... 32
3.6.4.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 32
3.6.4.3. Uji SIgnifikansi Parsial (Uji t) ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Hasil Penelitian ... 34
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian ... 35
4.2.1. Statistik Deskriptif ... 35
4.2.2. Pengujian Asumsi Klasik ... 37
4.2.2.1. Uji Normalitas Data ... 37
4.2.2.2. Uji Multikolinearitas ... 40
4.2.2.3. Uji Heteroskedastisitas ... 42
4.2.2.4. Uji Autokorelasi ... 44
4.2.3. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 45
4.2.4. Uji Kelayakan Model regresi (Goodness of Fit) ... 47
4.2.4.1. Koefisien Determinasi (R2) ... 47
4.2.4.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 48
4.2.4.3. Uji SIgnifikansi Parsial (Uji t) ... 50
4.3. Pembahasan Data Hasil Penelitian ... 52
4.3.1. Pengaruh Simultan ... 52
4.3.2. Pengaruh Parsial ... 52
4.3.2.1. Pengaruh Debt Covenant terhadap Konservatisme ... 52
4.3.2.2. Pengaruh Growth Opportunities terhadap Konservatisme ... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 55
5.2. Keterbatasan Penelitian ... 56
5.3. Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 58
(9)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 14
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 20
3.2. Populasi dan Sampel ... 22
3.3. Sampel Penelitian ... 24
3.4. Durbin Watson ... 30
4.1. Descriptive Statistics ... 36
4.2. Hasil Uji Kolmogorov Smirnov ... 40
4.3. Hasil Uji Multikolinearitas ... 41
4.4. Hasil Uji Glejser ... 44
4.5. Uji Durbin Watson ... 45
4.6. Hasil Analisis Regresi ... 46
4.7. Uji Koefisien Determinasi ... 47
4.8. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 49
(10)
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1. Kerangka Konseptual ... 17
4.1. Grafik Histogram ... 38
4.2. Grafik Normal P-Plot ... 39
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran Judul Halaman
I. Daftar Populasi dan Sampel Penelitan ... 59
II. Daftar Sampel Penelitian ... 60
III. Data Variabel Debt Covenant Tahun 2008 ... 61
IV. Data Variabel Debt Covenant Tahun 2009 ... 62
V. Data Variabel Debt Covenant Tahun 2010 ... 63
VI. Data Variabel Growth Opportunity Tahun 2008 ... 64
VII. Data Variabel Growth Opportunity Tahun 2009 ... 65
VIII. Data Variabel Growth Opportunity Tahun 2010 ... 66
IX. Data Variabel Konservatisme Tahun 2008 ... 67
X. Data Variabel Konservatisme Tahun 2009 ... 68
XI. Data Variabel Konservatisme Tahun 2010 ... 69
XII. Descriptive Statistics ... 70
XIII. Histogram (Hasil Uji Normalitas) ... 70
XIV. Grafik Normal P-Plot (Hasil Uji Normalitas) ... 71
XV. Uji Kolmogorov Smirnov (Hasil Uji Normalitas) ... 72
XVI. Hasil Uji Multikolinearitas ... 72
XVII. Scatterplot (Hasil Uji Heteroskedastisitas) ... 73
XVIII. Uji Glejser (Hasil Uji Heteroskedastisitas) ... 73
XIX. Uji Durbin Watson (Hasil Uji Autokorelasi) ... 74
XX. Hasil Analisis Regresi ... 74
XXI. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 74
XXII. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 75
(12)
ABSTRAK
PENGARUH DEBT COVENANT DAN GROWTH OPPORTUNITIES TERHADAP
KONSERVATISME AKUNTANSI PADA INDUSTRI BARANG-BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh Debt Covenant dan
Growth Opportunities terhadap konservatisme akuntansi. Untuk mengidentifikasi
debt covenant maka digunakan tingkat leverage. Sedangkan untuk mengidentifikasi
growth opportunities adalah dengan menggunakan ratio market value to book value
dari total equity. Objek penelitian ini adalah industri barang-barang konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun 2008, 2009 dan 2010.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling, sehingga didapat 21 perusahaan sampel dengan tiga tahun pengamatan sehingga berjumlah 81 unit analisis. Data penelitian diperoleh dengan mengunduh
laporan keuangan audited perusahaan melalui website
data yang digunakan adalah metode regresi berganda dengan menggunakan SPSS versi 16.
Hasil penelitian ini secara simultan menunjukkan bahwa debt covenant dan
growth opportunities tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi, dan secara parsial menunjukkan hasil bahwa debt covenant maupun growth opportunies tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
Kata Kunci : Debt Covenant, Growth Opportunities dan Konservatisme Akuntansi.
(13)
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF DEBT COVENANT AND GROWTH OPPORTUNITIES TO
THE ACCOUNTING CONSERVATISM OF GOODS CONSUMER INDUSTRIES LISTED IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE
The aim of this research is to show the influence of debt covenant and growth opportunities to the accounting conservatism. Object of this research is goods consumer industries listed in Indonesian Stock Exchange in the period 2008, 2009 and 2010.
Sampling method that used in this research is purposive sampling method, the sample acquired 21 companies with three years of observation that totaled 63 unit analysis. The research data acquired by downloading audited financial statements of the company through the websit this research is multiple regression method using SPSS 16th version.
The stimulant results of this research indicate that debt covenant and growth opportunities have no significant effect to the accounting conservatism, and the partial results indicate that both debt covenant and growth opportunies have no significant effect to the accounting conservatism.
Keywords : Debt Covenant, Growth Opportunities dan Konservatisme Akuntansi.
(14)
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Laporan keuangan diterbitkan untuk mengetahui kinerja yang telah dilakukan oleh perusahaan. Informasi mengenai kinerja perusahaan dibutuhkan oleh banyak pihak terutama investor. Karena dari informasi tersebut investor dapat menentukan keputusan yang harus diambil. Karena itu laporan keuangan harus memenuhi standar dan prinsip-prinsip akuntansi agar informasi yang dihasilkan dapat memberikan manfaat bagi pengguna dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Prinsip akuntansi yang akan dibahas adalah prinsip konservatisme. Menurut FASB Statement of Concept No.2 dalam Dwi (2011)konservatisme adalah “reaksi hati-hati untuk menghadapi ketidakpastian dalam mencoba memastikan bahwa ketidakpastian dan risiko pada situasi bisnis telah
dipertimbangkan”. Reaksi kehati-hatian ini dilakukan dalam memilih metode akuntansi yang akan digunakan, atau dengan cara mengakui beban walaupun belum terealisasi dan tidak mengakui pendapatan sebelum pendapatan tersebut terealisasi. Hal ini akan menyebabkan beban yang dilaporkan terlalu tinggi dan laba terlalu rendah.
Dapat dikatakan bahwa laporan keuangan yang menggunakan konsep konservatisme sebenarnya tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Karena informasi yang dihasilkan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Menurut Harahap (2007: 15) “konservatisme jelas menunjukkan keberpihakan akuntansi kepada para pemilik modal, kapitalis atau pemilik perusahaan. Karena jika potensi laba akan terealisasi nantinya, maka akan dinikmati pemilik modal yang terus bertahan”.
Konservatisme dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya debt covenant dan growth opportunities.Debt Covenant adalah surat perjanjian antara perusahaan dengan kreditur untuk melindungi kreditur dari
ketidakpastian perekonomian atau dari tindakan-tindakan managemen dalam meningkatkan laba dan mengurangi biaya saat perusahaan memutuskan
(15)
perjanjian utangnya, dan semakin sering perusahaan memutuskan perjanjian utang maka perusahaan cenderung memilih strategi akuntansi yang
kurangkonservatif. Sedangkan Growth Opportunities adalah “kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan” (Dwi, 2011).
Banyak perusahaan besar yang terlibat skandal memanipulasi laporan keuangan demi kepentingan sendiri. Seperti misalnya Enron, PT. Kimia Farma, Tbk dan PT. Lippo, Tbk.
Enron mengumumkan kebangkrutan disaat hasil audit keuangan menyatakan laporan keuangan wajar tanpa syarat. Ini terjadi karena laporan keuangan yang dihasilkan tidak reliable sehingga perusahaan melakukan manipulasi akuntansi. Dampak kasus Enron adalah kerugian yang sangat besar yang ditanggung para investor dari anjloknya harga saham dalam waktu dua minggu. Dalam kasus ini, maka diketahui bahwa growth opportunities sangat berperan untuk menentukan kelangsungan sebuah perusahaan karena
memberikan hasil terkait dengan harga penutupan saham, jumlah saham beredar dan total equity.
PT. Kimia Farma, Tbk adalah produsen obat di Indonesia. Pada akhir tahun 2001, PT. Kimia Farma, Tbk melaporkan laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. Karena adanya dugaan bahwa laba yang dilaporkan terlalu besar, maka laporan keuangan PT. Kimia Farma kembali di audit dan laba bersih dilaporkan menjadi Rp 99.56 milyar. Hal itu terjadi karena penjualan dan persediaan dilaporkan terlalu besar (overstated). Dalam kasus ini dapat kita lihat bahwa perusahaan tersebut tidak menganut prinsip konservatisme dan melakukan manipulasi laporan keuangan.
PT. Lippo, Tbk melakukan manipulasi dengan menerbitkan laporan keuangan ganda. Satu laporan diberikan kepada Bursa Efek Jakarta (BEI) dikatakan belum diaudit, dan kepada publik dikatakan sudah diaudit. Informasi yang berbeda akan menimbulkan pandangan yang berbeda dari pembaca laporan sehingga mempengaruhi pengambilan keputusan.
Berdasarkan fenomena yang terjadi, dapat kita ketahui bahwa
konservatisme akuntansi dapat dipengaruhi oleh berbagai variabel. Penelitian tentang konservatisme telah banyak dilakukan, tapi penelitian-penelitian tersebut memberikan hasil yang berbeda-beda. Hasil penelitian Dwi (2011)
(16)
menyatakan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh pada konservatisme, tetapi debt covenant dan growth opportunities tidak berpengaruh terhadap konservatisme. Dalam penelitian Cynthia Sari dan Desi Adhariani (2009) adanya hubungan negatif antara rasio leverage dengan konservatisme
akuntansi.Tetapi, dalam penelitian Nikolaev (2010)dikatakan bahwa “kontrak hutang (debtcovenant) merupakan kunci penjelasan mengenai konservatisme akuntansi”.
Peneliti memilih objek penelitian industri barang-barang konsumsi yang terdaftar di BEI karena pada industri barang-barang konsumsi terdapat
perubahan harga produk yang cukup cepat, persaingan yang nampak dan ketat dan keadaan yang labil dengan kondisi global.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis memilih judul penelitian “Pengaruh Debt Covenant dan Growth Opportunities Terhadap Konservatisme Akuntansi pada Industri Barang-barang Konsumsi yang
Terdaftar di BEI”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah;
1. Bagaimana pengaruh debt covenantdan growth opportunities secara simultan terhadap konservatisme akuntansi?
2. Bagaimana pengaruh debt covenant secara parsial terhadap konservatisme akuntansi?
3. Bagaimana pengaruh growth opportunities secara parsial terhadap konservatisme akuntansi?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian
(17)
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris:
1. Pengaruh debt covenantdan growth opportunities secara simultan terhadap konservatisme akuntansi pada industri barang-barang
konsumsi yang terdaftar di BEI.
2. Pengaruh debt covenant secara parsial terhadap konservatisme akuntansipada industri barang-barang konsumsi yang terdaftar di BEI.
3. Pengaruh growth opportunities secara parsial terhadap konservatisme akuntansi pada industri barang-barang konsumsi yang terdaftar di BEI.
1.3.1. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat sebagai tambahan wawasan
peneliti dan dapat memberikan masukan apabila dimintai pendapat
mengenai pengaruh debt covenant dan growth opportunities
terhadap konservatisme akuntansi.
2. Bagi investor, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai informasi
yang diperlukan sehubungan dengan debt covenant dan growth opportunities perusahaan.
3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menjadi tambahan wawasan dan
(18)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Pengertian Akuntansi
Pengertian akuntansi dalam Mursyidi (2010:17) adalah “proses pengidentifikasian data keuangan, memproses pengolahan dan
penganalisisan data yang relevan untuk diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan”.
Akuntansi adalah pengukuran dan pengklasifikasian aktivitas keuangan yang bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dapat dimanfaatkan dalam mengambil keputusan.
2.1.2. Tujuan Akuntansi
Tujuan akuntansi menurut Simamora (2000: 5) yaitu: 1. Mengalokasikan sumberdaya langka masyarakat
2. Mengelola dan mengarahkan sumber-sumber daya di dalam perusahaan
3. Melaporkan pertanggungawaban sumber-sumber daya yang dikendalikan oleh individu maupun organisasi
Dari pengertian di atas, dapat kita simpulkan bahwa tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan laporan mengenai informasi keuangan kepada publik yang akan membantu pihak-pihak terkait dalam mengambil keputusan.
(19)
Prinsip akuntansi dalam Winwin (2010: 72) adalah “ketentuan pedoman yang diputuskan dan disepakati secara umum berdasarkan tujuan dan konsep teoretis akuntansi, yang dijadikan landasan untuk penetapan teknik akuntansi”.
Prinsip-prinsip akuntansi dalam Winwin (2010: 77-86) :
1. Prinsip biaya
Berdasarkan prinsip biaya, nilai perolehan atau nilai historis merupakan dasar penilaian untuk pengakuan atas perolehan barang, jasa yang dinilai berdasarkan harga pertukaran yang terjadi saat terjadinya transaksi.
2. Prinsip pendapatan
Prinsip pendapatan menetapkan hal-hal seperti pemahaman dan komponen dari pendapatan, pengukuran pendapatan dan
pengakuan pendapatan. 3. Prinsip matching
Prinsip matching merupakan pandangan di mana beban diakui dalam periode yang sama dengan pendapatan yang timbul sebagai akibat dari pengeluaran beban yang bersangkutan. 4. Prinsip objektivitas
Prinsip objektifitas merupakan prinsip yang ditandai oleh adanya perbedaan interpretasi.
5. Prinsip konsistensi
Prinsip konsistensi adalah pandangan bahwa peristiwa ekonomis yang sama dan dilaporkan, maka pelapornya harus konsisten dengan pelaporan yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
6. Prinsip full disclosure
Prinsip full disclosure diperlukan agar laporan keuangan dirancang dan disajikan untuk mengungkapkan informasi yang akurat mengenai peristiwa-peristiwa ekonomis yang terjadi pada perusahaan dalam suatu periode dan mengungkapkan informasi yang cukup agar berguna serta tidak menyesatkan bagi para pengambil keputusan.
7. Prinsip konservatisme
Prinsip konservatisme diterapkan dalam situasi pilihan di antara dua teknik akuntansi (atau lebih). Pilihan utama adalah yang berdampak rendah terhadap asset dan revenue, serta berdampak tinggi terhadap liabilities dan expenses.
(20)
8. Prinsip materialitas
Materialitas berpandangan bahwa transaksi atau peristiwa ekonomis yang pengaruhnya tidak signifikan cukup ditangani secara ringkas terlepas apakah penanganannya sesuai prinsip akuntansi atau tidak, dan tidak perlu disclosure.
9. Prinsip keseragaman dan daya banding
Prinsip keseragaman menyangkut penggunaan prosedur yang sama dengan yang dilakukan oleh perusahaan lain.
Dari penjabaran prinsip-prinsip akuntansi diatas, keseluruhan prinsip tersebut sangat diperlukan dalam penetapan teknik akuntansi. Penelitian ini membahas lebih lanjut mengenai prinsip konservatisme, yaitu kehati-hatian dalam memilih metode akuntansi yang akan digunakan, atau dengan cara mengakui beban walaupun belum
terealisasi dan tidak mengakui pendapatan sebelum pendapatan tersebut terealisasi.
2.1.4. Konservatisme Akuntansi
Menurut FASB Statement of Concept No.2 dalam Dwi (2011)konservatisme adalah “reaksi hati-hati untuk menghadapi ketidakpastian dalam mencoba memastikan bahwa ketidakpastian dan risiko pada situasi bisnis telah dipertimbangkan”.
Konservatisme dalam Tuanakotta (2000: 101) mengandung pengertian bahwa “biaya-biaya harus diakui sedini mungkin sedangkan pendapatan harus diakui selambat mungkin”. Konservatisme dalam Nafarin (2004: 6) yaitu “dalam penyusunan laporan keuangan
hendaknya diusahakan tidak sampai terjadi kelebihan penilaian terhadap dapatan atau harta”.
Prinsip konservatisme dalam Ahmed dan Belkaouli (2006: 288) adalah
sebuah prinsip pengecualian atau modifikasi dalam hal bahwa prinsip tersebut bertindak sebagai batasan terhadap penyajian data akuntansi yang relevan dan handal. Prinsip konservatisme
(21)
menganggap bahwa ketika memilih antara dua atau lebih teknik akuntansi yang berlaku umum, suatu preferensi ditunjukkan sebagai opsi yang memiliki dampak paling tidak menguntungkan terhadap ekuitas pemegang saham.
Dalam Cynthia dan Desi (2009) “konservatisme menyebabkan
understatement terhadap laba dalam periode kini dapat mengarahkan pada overstatement terhadap laba pada periode – periode berikutnya, sebagai akibat understatement terhadap biaya pada periode tersebut”.
Dari definisi-definisi konservatisme di atas, dapat disimpulkan bahwa konservatisme akuntansi adalah kehati-hatian dalam memilih metode akuntansi yang akan digunakan, atau dengan cara mengakui beban walaupun belum terealisasi dan tidak mengakui pendapatan sebelum pendapatan tersebut terealisasi. Hal ini akan menyebabkan beban yang dilaporkan terlalu tinggi dan laba terlalu rendah.
Untuk mengetahui tingkat konservatisme dapat diukur dari Net Income dikurangi Cash Flow dari kegiatan operasi (Dwi, 2011). Jika selisih antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi bernilai negatif, maka perusahaan tersebut masuk kategori konservatif (1) dan jika hasilnya positif maka masuk kategori non konservatif (0).
2.1.5. Debt Covenant
Menurut Dwi (2011) kontrak utang (debt covenant) merupakan “perjanjian untuk melindungi pemberi pinjaman dari tindakan-tindakan manajer terhadap kepentingan kreditor, seperti pembagian dividen yang berlebihan, atau membiarkan ekuitas di bawah tingkat yang telah ditentukan”.
Menurut Cynthia dan Desi (2009) Debt covenant hypotheses
memprediksikan bahwa
manager ingin meningkatkan laba dan aktiva untuk mengurangi biaya renegosiasi kontrak utang ketika perusahaan memutuskan perjanjian utangnya. Tidak seperti investor yang ada, kreditor
(22)
yang ada tidak memiliki mekanisme untuk meningkatkan laba mereka. Meskipun demikian, kreditor mungkin dilindungi oleh standar akuntansi yang konservatif.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan Debt Covenant adalah surat perjanjian antara perusahaan dengan kreditur untuk melindungi kreditur dari ketidakpastian perekonomian atau dari tindakan-tindakan managemen dalam meningkatkan laba dan mengurangi biaya saat perusahaan memutuskan perjanjian utangnya.
Untuk mengetahui atau mengidentifikasi debt covenant maka digunakan tingkat leverage. Leverage merupakan perbandingan utang jangka panjang terhadap total asset yang dimiliki perusahaan. Rasio tersebut digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu utang.
2.1.6. Growth Opportunities
Dalam Bringham and Houston (2006: 610) investasi dikatakan memiliki suatu pilihan pertumbuhan (growth option) “jika suatu
investasi menumbuhkan peluang untuk menciptakan investasi-investasi lain yang memiliki potensi menguntungkan yang tidak akan mungkin ada jika investasi awal tidak dilakukan”.
Growth Opportunities adalah “kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan” (Dwi, 2011). Untuk mengidentifikasi growth opportunities adalah dengan
menggunakan ratio market value to book value dari total equity.
2.1.7. Hubungan Debt Covenant dan Growth Opportunities Terhadap konservatisme Akuntansi
Debt Covenant yang diukur dengan Leverage adalah rasio yang memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki
(23)
perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu utang. Tak tertagihnya suatu utang akan mempengaruhi beban
perusahaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi konservatisme dari segi net income dan cashflow. Sedangkan Growth Opportunities yang diukur dengan ratio market value to book valuedapat menentukan kelangsungan sebuah perusahaan karena memberikan hasil terkait dengan harga penutupan saham, jumlah saham beredar dan total equity. Terkait dengan hasil tersebut, maka akan mempengaruhi konservatisme dari segi net income. Karena harga penutupan saham dipengaruhi oleh tingkat laba yang dihasilkan.
(24)
2.1.8. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Widya (2004) Analisis Faktor-Faktor
YangMempengaruhi
Pilihan Perusahaan
Terhadap Akuntansi
Konservatif
Hasil penelitiannya adalah
semakin sering perusahaan
memutuskan perjanjian utang
maka perusahaan cenderung
memilih strategi akuntansi
yang kurangkonservatif.
Cynthia Sari dan
Desi Adhariani
(2009)
Konservatisme
Perusahaan di Indonesia
dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya
Hasil penelitiannya adalah
adanya hubungan negatif
antara rasio leverage
dengan konservatisme
akuntansi.
Valeri V
Nikolaev (2010)
Debt Covenant and Accounting Conservatism
Debt Covenant pada kontrak utang publik berpengaruh
positif terhadap timely of recognition.
(25)
Dwi Astarini
(2011)
Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pilihan
Perusahaan terhadap
Konservatisme Akuntansi
Hasil uji klasifikasi 2x2
menunjukkan bahwa terdapat
47 perusahaan
yangmenggunakan prinsip
konservatisme dalam
menjalankan usahanya. Dan
hanya variabel struktur
kepemilikan yang mempunyai
pengaruh signifikanterhadap
konservatisme akuntansi.
Sumber: Hasil Olahan Penulis (2012)
Dalam penelitian Cynthia Sari dan Desi Adhariani (2009), dari keseluruhan variable independent SIZE, RATIO, INTENSITY, BETA dan DEBT dihasilkan bahwa variable yang mempengaruhi
konservatisme adalah SIZE, RATIO dan NOA.
Dalam penelitian Dwi Astarini (2011), dari 56 perusahaan hanya 47 yang menggunakan prinsip konservatisme dalam
menjalankan usahanya. Faktor yang mempengaruhi konservatisme akuntansi hanya struktur modal, sedangkan debt covenant dan growth opportunities tidak berpengaruh terhadap konservatisme.
Dalam penelitianValeri V Nikolaev (2010), debt covenant
merupakan penjelasan kunci konservatisme. Dan dalam Widya (2004), semakin sering perusahaan memutuskan perjanjian utang (debt
covenant) maka perusahaan cenderung memilih strategi akuntansi yang kurangkonservatif.
(26)
2.2. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual akan menguraikan hubungan variable-variabel secara teoritis. Kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sumber: Hasil Olahan penulis (2012)
Dalam penelitian Nikolaev (2010) dikatakan bahwa debt covenant
merupakan kunci dalam penjelasan mengenai konservatisme. Hasil penelitian Cynthia dan Desi (2009) yaitu debt covenant yang dihitung dengan leverage
berpengaruh negative terhadap konservatisme.
Dari penelitian-penelitian tersebut, penulis menggambarkan kerangka konseptual yaitu debt covenant dan growth opportunities berpengaruh terhadap konservatisme. Pengaruh debt covenant terhadap konservatisme dapat dilihat dari semakin sering perusahaan memutuskan perjanjian utang maka perusahaan cenderung memilih strategi akuntansi yang kurangkonservatif.Sedangkan pengaruh growth opportunities terhadap konservatisme dalam penelitian Dwi (2011) yaitu perusahaan yang menggunakan prinsip konservatisme terdapat cadangan tersembunyi yang digunakan untuk investasi, sehingga perusahaan yang konservatif identik dengan perusahaan yang tumbuh (growth
opportunities).
Debt Covenant (X 1 ) Growth Opportunities
Konservatisme Akuntansi
(27)
2.3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut:
H1: Debt Covenantdan Growth Opportunitiessecara simultan berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
H2: Debt Covenant secara parsial berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
H3: Growth Opportunities secara parsial berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi
(28)
BAB III
METODE PENELITIAN
3. 1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kausal. Jenis penelitian
kausal adalah penelitian untuk mengetahui hubungan antara satu variabel
dengan variabel lainnya. Dalam penelitian ini, akan diketahui hubungan debt covenant dan growth opportunities terhadap konservatisme akuntansi.
3. 2. Batasan Operasional
Batasan operasional penelitian ini adalah Industri barang-barang
konsumsi (consumer goods industries) yang terdaftar di BEI selama tahun 2008, 2009 dan 2010, yang terdiri dari: food and beverages, tobacco manufacturers, pharmaceuticals, cosmetics and household danhouseware.
3. 3. Definisi Operasional
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel
dependen dan variabel independen.Dalam penelitian ini, variabel dependennya
adalah konservatisme akuntansi dan variabel independennya adalah debt covenant dan growth opportunities.
(29)
Definisi operasional dan pengukuran variable dalam penelitian ini
disajikan dalam Tabel 3.1. berikut:
Tabel 3.1.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Jenis
Variabel
Nama Variabel
Definisi Pengukuran Skala
Dependen Konservatisme kehati-hatian dalam memilih metode akuntansi
yang akan digunakan
Cit = NIit –CFOit Nominal
Independen Debt Covenant surat perjanjian antara perusahaan dengan kreditur untuk melindungi kreditur dari ketidakpastian perekonomian ��������=
utang jangka panjang
total aktiva x 100%
Rasio Growth Opportunities kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan �������������������������= jumlah saham beredar x harga penutupan sah
������������ x 100%
Rasio
(30)
3. 4. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah “sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa
orang, kejadian atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu, yang berada
dalam satu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan
masalah penelitian” (Erlina 2011: 80). Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Industri Barang-barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2008-2010, yaitu berjumlah 32 perusahaan.
Sampel adalah “bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan
karakteristik populasi” (Erlina, 2011: 81). Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah dengan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel
adalah:
1. Industri barang-barang konsumsi yang terdaftar di BEI selama tahun
2008-2010 dan tidak pernah delisted selama periode tersebut.
2. Mempublikasikan laporan keuangan tahunan untuk periode 31 Desember
dari tahun 2008-2010.
3. Mempublikasikan jumlah lembar saham dan harga penutupan saham untuk
(31)
Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah sampel adalah 21 dengan
tahun penelitian selama tiga tahun, sehingga total sampel penelitian berjumlah
63.
Tabel 3.2. Populasi dan Sampel
No. Nama Perusahaan Kriteria Sampel
1 2 3
1 Aqua Golden Mississippi Tbk. [S] √ x x
2 BAT Indonesia Tbk. √ x x
3 Bentoel International Investama Tbk. √ √ √ 1
4 Cahaya Kalbar Tbk. √ √ √ 2
5 Davomas Abadi Tbk. √ x x
6 Darya-Varia Laboratoria Tbk. [S] √ √ √ 3
7 Delta Djakarta Tbk. √ √ √ 4
8 Gudang Garam Tbk. √ x x
9 HM Sampoerna Tbk. √ √ √ 5
10 Indofarma Tbk. √ x x
11 Indofood Sukses Makmur Tbk √ √ √ 6
12 Kalbe Farma Tbk. [S] √ √ √ 7
13 Kedaung Indah Can Tbk. [S] √ √ √ 8
14 Kedawung Setia Industrial Tbk. [S] √ √ √ 9
15 Kimia Farma (Persero) Tbk. [S] √ √ √ 10
16 Langgeng Makmur Industri Tbk. [S] √ √ √ 11
(32)
18 Mayora Indah Tbk. [S] √ √ √ 13
19 Merck Tbk. [S] √ √ √ 14
20 Multi Bintang Indonesia Tbk. √ √ √ 15
21 Mustika Ratu Tbk. [S] √ √ √ 16
22 Prasidha Aneka Niaga Tbk. √ √ √ 17
23 Pyridam Farma Tbk. [S] √ x √
24 Sara Lee Body Care Indonesia Tbk [S] √ x x
25 Sekar Bumi Tbk. * √ x x
26 Sekar Laut Tbk. [S] √ √ √ 18
27 Siantar TOP Tbk. [S] √ x x
28 Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk. [S] √ √ x
29 Tempo Scan Pacific Tbk. [S] √ √ √ 19
30 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. √ √ √ 20
31 Ultra Jaya Milk Tbk. [S] √ √ √ 21
32 Unilever Indonesia Tbk. [S] √ x √
(33)
Tabel 3.3. Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan
1 Bentoel International Investama Tbk. 2 Cahaya Kalbar Tbk.
3 Darya-Varia Laboratoria Tbk. [S] 4 Delta Djakarta Tbk.
5 HM Sampoerna Tbk.
6 Indofood Sukses Makmur Tbk 7 Kalbe Farma Tbk. [S]
8 Kedaung Indah Can Tbk. [S] 9 Kedawung Setia Industrial Tbk. [S] 10 Kimia Farma (Persero) Tbk. [S] 11 Langgeng Makmur Industri Tbk. [S] 12 Mandom Indonesia Tbk. [S] 13 Mayora Indah Tbk. [S] 14 Merck Tbk. [S]
15 Multi Bintang Indonesia Tbk. 16 Mustika Ratu Tbk. [S] 17 Prasidha Aneka Niaga Tbk. 18 Sekar Laut Tbk. [S]
19 Tempo Scan Pacific Tbk. [S] 20 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 21 Ultra Jaya Milk Tbk. [S]
(34)
3. 5. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series, yaitu data yang didapat dari beberapa interval waktu. Dalam penelitian ini data
yaitu laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya di ambil dari data
sekunder padasitus
2008, 2009 dan 2010.
3. 6. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik
dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data yang terdapat di BEI.
3. 7. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah
metode analisis statistik dengan menggunakan alat analisis datasoftware SPSS (Statistical Product and Services Solution) 16.
3.6.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data
penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan
diinterpretasikan (Erlina, 2011: 93). Analisis deskriptif ini meliputi
beberapa hal sub menu deskriptif statistik seperti frekuensi, deskriptif,
(35)
2008:18). Penelitian ini memberikan gambaran suatu data yang dilihat
dari frekuensi dan deskriptif yaitu minimum, maksimum, mean, standar deviasi.
3.6.2. Uji Asumsi Klasik
3.6.2.1. Uji Normalitas Data
Dalam metode pemilihan analisis data, uji normalitas
diperlukan pada tahap awal. Jika data normal, maka digunakan
statistic parametric, dan jika data tidak normal, gunakan data
nonparametric atau lakukan treatment agar data normal.
Tujuan uji normalitas adalah ingin “mengetahui apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal” (Erlina, 2011: 100). Uji ini
dilakukan karena dalam melakukan uji t atau uji secara parsial,
dan uji f atau uji secara simultan, nilai residual dianggap sudah
mengikuti distribusi normal. Jika nilai residual belum
mengikuti distribusi normal, maka uji statistik tidak akan valid
untuk jumlah sampel kecil.
Menurut Erlina (2011: 100) ada beberapa cara untuk
(36)
- Lakukan transformasi data ke bentuk lainnya
- Lakukan trimming, yaitu membuang data yang outlier
- Lakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang
outlier ke suatu nilai tertentu
Untuk mendeteksi data yang tidak normal dapat
dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik. Pada analisis
grafik, jika grafik histogram pola distribusi menceng ke kiri
dan jika pola penyebaran menjauhi garis diagonal maka data
tersebut tidak normal. Jika pola distribusi mengikuti garis
diagonal, maka data tersebut adalah normal. Menurut Ghozali
(2007: 110) “jika distribusi data residual normal, maka garis
yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya”.
Pada uji statistik, untuk melihat apakah suatu data
memiliki distribusi normal dapat dilihat dari nilai Zskewness.
Yaitu jika Zhitung lebih kecil dari Ztabel, dimana nilai Ztabel pada
tingkat signifikansi 0.05 sebesar 1.96. sedangkan pada tingkat
signifikansi 0.01 nilai Ztabel sebesar 2.58. Uji statistik lain yang
dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji
(37)
nilai Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari 0.05, maka data
residual terdistribusi secara normal.
3.6.2.2. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah “situasi adanya korelasi
variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang
lainnya” (Erlina, 2011: 102). Tujuan uji multikolinearitas
adalah “untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antara variabel bebas” (Ghozali, 2007: 91).
“Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi
korelasi antara variabel-variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang
nilai korelasi antar sesama variabel independen adalah nol”
(Ghozali, 2007: 91).
Untuk mengetahui multikolinearitas dapat dilihat dari
nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai toleransi
(tolerance value). Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai toleransi < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Jika
nilai VIF lebih besar dari 10, maka terjadi multikolinearitas
(38)
3.6.2.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan “menguji apakah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain” (Ghozali, 2007: 105).
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas, atau
tidak terjadi heteroskedastisitas. Umumnya heteroskedastisitas
sering terjadi pada model yang menggunakan data cross section (silang waktu) daripada data time series (runtut waktu).
Dalam Erlina (2011: 105) ada beberapa pengujian yang
dapat digunakan untuk mendeteksi masalah
heteroskedastistisitas diantaranya adalah:
1. Dengan melihat grafik nilai-nilai residu. Suatu model
mengandung heteroskedastisitas apabila nilai-nilai
residunya membentuk pola sebaran yang meningkat, yaitu
secara terus-menerus bergerak menjauhi garis nol.
2. Uji Park. Uji park mengemukakan metode bahwa varians
(39)
3.6.2.4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan “menguji apakah model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1”
(Ghozali, 2007: 95). Autokorelasi muncul karena observasi
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.
Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu
observasi ke observasi lainnya.salah satu cara untuk
mengetahui ada tidaknya korelasi dapat dilakukan dengan uji
Durbin-Watson (DW test). Tabel 3.4. Durbin-Watson
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada autokorelasi negative
Tidak ada autokorelasi negative
Tidak ada autokorelasi positif atau
negatif
Tolak
No decision
Tolak
No decision
Tidak ditolak
0 < d < dl
dl ≤ d ≤ du 4 – dl < d < 4
4 – du ≤ d ≤ 4 – dl du < d < 4 - du
(40)
3.6.3. Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan analisis regresi
berganda. Uji ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
beberapa variabel independen terhadap satu variabel dependen. Hasil
dari analisis regresi berganda berupa koefisien untuk setiap variabel
independen. Persamaan regresi linear berganda yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + е Keterangan:
Y = konservatisme
α = konstanta
β1, β2 = koefisien regresi dari variable independen X1 = debt covenant
X2 = growth opportunities
е = error
3.6.4. Uji Kelayakan Model Regresi (Goodnessof Fit)
Menurut Ghozali (2007: 83) “ketepatan fungsi regresi sampel
(41)
regresi (Goodness of Fit). Secara statistik setidaknya dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t”.
3.6.4.1. Koefisien Determinasi (R2)
“Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan
satu” (Ghozali, 2007: 83). Apabila koefisien determinasi
mendekati satu, maka akan semakin besar variabel independen
menerangkan varians variabel dependennya. Sedangkan
koefisien determinasi mendekati nol maka semakin terbatas
variabel independen menerangkan varians variabel
dependennya.
3.6.4.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
“Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah
semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat” (Ghozali, 2007: 84). Ketentuan
(42)
a. Jika F hitung lebih besar dari F table atau tingkat
signifikansi lebih kecil dari 5 % (sig. < 0.05) maka semua
variabel independen berpengaruh secara simultan.
b. Jika F hitung lebih kecil dari F table atau tingkat
signifikansi lebih besar dari 5 % (Sig. > 0.05) maka semua
variabel independen tidak berpengaruh secara simultan.
3.6.4.3. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
“Uji ini menunjukkan seberapa besar pengaruh suatu
variabel independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependennya” (Ghozali, 2007: 87). Uji t dapat
dilakukan dengan melihat nilai signifikansi t setiap variable
yang terdapat pada output hasil regresi. Jika nilai signifikansi t lebih kecil dari 5%, maka variable independen tersebut
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel
(43)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan perusahaan industri barang-barang
konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun 2008, 2009 dan 2010 sebagai objek
penelitian. Bursa efek di Indonesia berdiri pada tahun 1912 di Batavia yang
didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah
kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912,
perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang
diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami
kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia
ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah
Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa
efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia
mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun
kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai
insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Pada tanggal 16 juni 1989
Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan
(44)
dilakukan penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta
(BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dari populasi yang ada, sampel diambil berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan, yaitu sebanyak 21 perusahaan dengan tiga tahun pengamatan
sehingga berjumlah 63 unit analisis.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik yang menggunakan regresi linear berganda. Pengujian asumsi
klasik dan regresi dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 16. Proses pengolahan data dimulai dengan memasukkan variabel-variabel
penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai
metode analisis data yang telah ditentukan.
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 4.2.1. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan metode analisis yang
digunakan untuk memberikan gambaran yang dilihat dari frekuensi dan
deskriptif (minimum, mkasimum, mean, standar deviasi) dari setiap variable, baik variable independen maupun variable dependen. Hasil
(45)
Tabel 4.1.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DebtCovenant 63 .01 41.99 8.5074 11.67292
GrowthOpportunities 63 .17 35.40 2.7627 5.52894
Konservatisme 63 -434.00 334.00 -8.8317 130.70389
Valid N (listwise) 63
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16 (2012)
Berdasarkan table 4.1. dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Jumlah seluruh sampel dalam penelitian ini yang dapat dilihat dari
nilai N sebanyak 63 unit analisis yang terdiri dari 21 perusahaan
dalam tiga tahun pengamatan. Jumlah data yang valid adalah 63,
yang menunjukkan bahwa semua data valid. Penelitian ini
menggunakan dua variable independen dengan skala rasio yaitu debt covenant (X1) dan growth opportunities (X2), dan satu variable dependen dengan skala nominal yaitu konservatisme (Y).
2. Variable independen yang pertama yaitu debt covenant memiliki nilai minimum 0.01, maksimum 41.99 dan mean 8.5074 yang berarti
nilai debt covenant yang dimiliki perusahaan sampel paling sedikit 0.01, paling banyak 41.99 dan rata-rata 8.057 dengan standar deviasi
11.67292.
3. Variable independen yang kedua yaitu growth opportunitiesmemiliki nilai minimum 0.17, maksimum 35.40 dan mean 2.7627 yang berarti
(46)
tingkat growth opportunities perusahaan sampel paling rendah 0.17, paling tinggi 35.40 dan rata-rata 2.7627 dengan standar deviasi
5.52894.
4. Variable dependen yaitu konservatisme memiliki nilai minimum
-434.00, maksimum 334.00 dan mean -8.8317 yang berarti tingkat
konservatisme perusahaan sampel paling rendah -434.00, paling
tinggi 334.00 dan rata-rata -8.8317 dengan standar deviasi
130.70389.
4.2.2. Pengujian Asumsi Klasik 4.2.2.1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi, variable pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat
dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik.
Hasil uji normalitas dalam penelitian ini awalnya tidak
terdistribusi secara normal. Untuk mengatasi masalah tersebut,
maka dilakukanwinsorizing, yaitu mengubah nilai data yang
outlier ke suatu nilai tertentu. Hasil uji normalitas setelah data terdistribusi normal disajikan sebagai berikut:
(47)
Gambar 4.1. Grafik Histogram
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16 (2012)
Pada gambar 4.1. dapat dilihat bahwa data terdistribusi normal
karena grafik histogram menunjukkan distribusi data tidak menceng ke
(48)
Gambar 4.2. Grafik Normal P-Plot
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16 (2012)
Pada gambar 4.2. grafik normal P-Plot memperlihatkan titik-titik
menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mendekati garis
(49)
Tabel 4.2.
Hasil Uji Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 63
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.29976091E2
Most Extreme Differences Absolute .153
Positive .138
Negative -.153
Kolmogorov-Smirnov Z 1.216
Asymp. Sig. (2-tailed) .104
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16 (2012)
Pada table 4.2. hasil uji kolmogorov-smirnov menunjukkan nilai Asymp.Sig.(2-tailed) 0.104 lebih besar dari nilai signifikansinya 0.05
(0.104 > 0.05), yang artinya adalah data terdistribusi secara normal.
Hasil ini sesuai dengan grafik histogram dan grafik normal P-Plot yang
menggambarkan data terdistribusi normal.
4.2.2.2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variable bebas.
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi korelasi
(50)
penelitian ini dilakukan dengan melihat angka tolerance dan nilai VIF dari masing-masing variabel independen yang diuji.
Hasil pengujian multikolinearitas dalam penelitian ini
disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.3.
Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16 (2012)
Untuk mengetahui multikolinearitas dapat dilihat dari
nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai toleransi
(tolerance value). Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai toleransi < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Jika
nilai VIF lebih besar dari 10, maka terjadi multikolinearitas
yang cukup berat antara variable independen.
1. Variable debt covenant memiliki nilai tolerance 0.992 yang lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF 1.008 yang lebih besar
dari 10.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1(Constant) -20.272 21.924 -.925 .359
DebtCovenant .787 1.443 .070 .545 .587 .992 1.008
GrowthOpportunities 1.717 3.046 .073 .564 .575 .992 1.008
(51)
2. Variable growth opportunities memiliki nilai tolerance 0.992 yang lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF 1.008 yang
lebih besar dari 10.
Dari hasil pengujian yang dilakukan terlihat bahwa
tidak ada nilai tolerance yang kurang dari 0.10 dan tidak ada
angka VIF yang lebih dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas dalam
model regresi.
4.2.2.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan “menguji apakah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain” (Ghozali, 2007: 105).
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas, atau
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat dari
(52)
Gambar 4.3. Scatterplot
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 1666 (2012)
Hasil pengujian heterokedastisitas dengan jelas
menunjukkan bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heterokedastisitas dalam model regresi tersebut.
Selain scatterplot, heteroskedastisitas juga dapat diuji
(53)
Tabel 4.4. Hasil Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -20.272 21.924 -.925 .359
DebtCovenant .787 1.443 .070 .545 .587
GrowthOpportunities 1.717 3.046 .073 .564 .575
a. Dependent Variable: Konservatisme
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16 (2012)
Dari hasil regresi diatas menunjukkan bahwa
probabilitas signifikansinya adalah 0.587 dan 0.575. Semuanya
berada diatas 0.05 maka dapat dipastikan tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi.
4.2.2.4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan “menguji apakah model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1”
(Ghozali, 2007: 95). Auto korelasi muncul karena observasi
(54)
Untuk mengetahui adanya autokorelasi dilakukan dengan uji
Durbin Watson.
Hasil uji Durbin Watson disajikan dalam table berikut ini:
Tabel 4.5. Uji Durbin Watson
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .105a .011 -.022 132.12460 2.215
a. Predictors: (Constant), GrowthOpportunities, DebtCovenant
b. Dependent Variable: Konservatisme
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16 (2012)
Tabel 4.5. memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 2.215lebih besar dari batas atas (du) 1.736 dan kurang dari
4-1.736 (4-du), yang berarti tidak terjadi autokorelasi.
4.2.3. Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh beberapa variable independen terhadap satu
variable dependen. Hasil dari analisis regresi berganda berupa koefisien
untuk setiap variable independen.
Hasil pengolahan SPSS 16 untuk pengujian hipotesis penelitian
(55)
Tabel 4.6. Hasil Analisis Regresi
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16 (2012)
Dengan pengujian persamaan regresi linier berganda tersebut, maka
diperoleh model regresi berganda sebagai berikut:
Konservatisme = -20.272 + 0.787 Debt Covenant + 1.717 Growth Opportunities + e
Keterangan:
1. Konstanta sebesar -20.272 menunjukkan apabila tidak ada
variable independen (X1 = 0, X2 = 0) maka tingkat
konservatisme adalah sebesar -20.272.
2. β1 sebesar 0.787 menunjukkan bahwa setiap kenaikan debt
covenant sebesar 1% maka akan diikuti oleh kenaikan konservatisme sebesar 0.787 dengan asumsi variable lain
tetap.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -20.272 21.924 -.925 .359
DebtCovenant .787 1.443 .070 .545 .587
GrowthOpportunities 1.717 3.046 .073 .564 .575
(56)
3. β2 sebesar 1.717 menunjukkan bahwa setiap kenaikan
growth opportunities sebesar 1% maka akan diikuti oleh kenaikan konservatisme sebesar 1.717 dengan asumsi
variable lain tetap.
4.2.4. Uji Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit) 4.2.4.1. Koefisien Determinasi (R2)
“Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variable
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan
satu” (Ghozali, 2007: 83).
Hasil Uji Koefisien determinasi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7.
Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .105a .011 -.022 132.12460
a. Predictors: (Constant), GrowthOpportunities, DebtCovenant
b. Dependent Variable: Konservatisme
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16 (2012)
Tabel 4.7. dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Dari hasil ujidapat dilihat nilai R sebesar 0.105, hal ini
(57)
variabel-variabel independen nya sangat tidak erat (hanya
10.5%) karena berada diantara 0.0 – 0.19.
2. Dari hasil uji nilai R Square didapat 0.011, berarti 1.1% factor-fator konservatisme dapat dijelaskan oleh debt
covenant dan growth opportunities. Sedangkan sisanya
98.1% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
dijelaskan dalam penelitian ini.
3. Standard Error of the Estimate (SEE) model tersebut adalah 132.12460. SEE yang semakin kecil akan membuat
model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel
dependen.
4. Dari hasil uji nilai Adjusted R Square adalah 0.22, hal ini berarti 22% variasi konservatisme dapat dijelaskan oleh
variasi dari variabel independen yaitu debt covenant dan
growth opportunities. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab lain diluar model.
4.2.4.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh variable
independen secara bersama-sama apabila dimasukkan ke dalam
(58)
Hasil uji signifikansi simultan (uji F) adalah:
Tabel 4.8.
Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 11762.727 2 5881.363 .337 .715a
Residual 1047414.630 60 17456.910
Total 1059177.357 62
a. Predictors: (Constant), GrowthOpportunities, DebtCovenant
b. Dependent Variable: Konservatisme
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16 (2012)
Hasil uji ANOVA atau uji F menunjukkan F hitung
sebesar 0.337 dengan tingkat signifikansi 0.715. Sedangkan F
table yang diperoleh dari perhitungan Microsoft Excel dengan rumus FINV(0.05,2,60) yaitu sebesar 3.150 dengan
signifikansi 0.05. Dengan demikian F hitung < F table (0.337 <
3.150) dan signifikansi penelitian lebih besar dari 0.05 (0.715
> 0.05). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
debt covenant dan growth opportunities tidak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap konservatisme.
(59)
4.2.4.3. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji signifikansi parsial (Uji t) digunakan untuk menguji
signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Uji
ini menunjukkan seberapa besar pengaruh suatu variable
independen secara individual dalam menerangkan variasi
variable dependennya. Jika t hitung lebih besar dari t table atau
tingkat signifikansi lebih kecil dari 5% maka menunjukkan
adanya pengaruh variable independen dalam menerangkan
variable dependennya. Jika t hitung lebih kecil dari t table atau
tingkat signifikansi lebih besar dari 5% maka menunjukkan
tidak adanya pengaruh variable independen dalam
menerangkan variable dependennya.
Hasil pengujian signifikansi parsial (uji t) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9.
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -20.272 21.924 -.925 .359
DebtCovenant .787 1.443 .070 .545 .587
(60)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -20.272 21.924 -.925 .359
DebtCovenant .787 1.443 .070 .545 .587
GrowthOpportunities 1.717 3.046 .073 .564 .575
a. Dependent Variable: Konservatisme
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16 (2012)
Berdasarkan table 4.9. dapat diketahui bahwa:
1. Variable debt covenant memiliki nilai t hitung 0.545, lebih kecil dari t table yaitu 1.9983 (0.545 < 1.9983) dan
memiliki signifikansi 0.587 yang lebih besar dari 0.05.
maka dapat disimpulkan bahwa variable debt covenant
tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme.
2. Variable growth opportunities memiliki nilai t hitung 0.564, lebih kecil dari t table yaitu 1.9983 (0.564 < 1.9983)
dan memiliki signifikansi 0.575 yang lebih besar dari 0.05.
maka dapat disimpulkan bahwa variable growth opportunities tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme.
(61)
4.3. Pembahasan Data Hasil Penelitian
Hasil pengolahan SPSS menunjukkan nilai R Square 0.011, berarti 1.1% faktor-faktor konservatisme dapat dijelaskan oleh debt covenant dan growth opportunities. Sedangkan sisanya 98.1% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini, misalnya struktur kepemilikan,
earnings responses coefficient, ukuran perusahaan, dan intensitas modal.
4.3.1. Pengaruh Simultan
Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan (uji f) pada tabel 4.8., F
hitung < F table (0.337 < 3.150) dan signifikansi penelitian lebih besar
dari 0.05 (0.715 > 0.05). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa variable independen yaitudebt covenant dan growth opportunities
tidak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel dependen
yaitu konservatisme.
4.3.2. Pengaruh Parsial
4.3.2.1. Pengaruh Debt Covenant terhadap Konservatisme
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.9., variable
independen debt covenant tidak berpengaruh signifikan terhadap variable dependen yaitu konservatisme. Hal ini menunjukkan
(62)
kecil mempengaruhi atau hampir tidak mempengaruhi tingkat
konservatisme perusahaan tersebut.
Hasil penelitian ini mirip dengan penelitian Dwi (2011)
yang mengatakan bahwa debt covenant tidak berpengaruh terhadap konservatisme. Tapi, hasil penelitian ini tidak sesuai
dengan hasil penelitian Nikolaev (2010) yang mengatakan bahwa
debt covenant merupakan kunci dalam penjelasan mengenai konservatisme dan penelitian Cynthia dan Desi (2009) yaitu debt covenant yang dihitung dengan leverage berpengaruh negatif terhadap konservatisme. Perbedaan hasil penelitian ini dengan
peneliti sebelumnya mungkin disebabkan oleh perbedaan objek
penelitian. Peneliti sebelumnya menggunakan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI sebagai objek penelitian,
sedangkan dalam penelitian ini objek penelitiannya adalah
(63)
4.3.2.2. Pengaruh Growth Opportunities terhadap Konservatisme
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.9., variable
independen growth opportunities tidak berpengaruh signifikan terhadap variable dependen yaitu konservatisme. Hal ini
menunjukkan bahwa pengaruh growth opportunities dalam suatu perusahaan sangat kecil mempengaruhi tingkat konservatisme
perusahaan tersebut.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Widya
(2004) yang mengatakan bahwa semakin sering perusahaan
memutuskan perjanjian utang maka perusahaan cenderung
(64)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada Bab IV, maka
kesimpulan hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini menguji pengaruh debt covenant dan growth opportunities
terhadap konservatisme akuntansi pada industry barang-barang konsumsi
yang terdaftar di BEI pada tahun 2008, 2009 dan 2010 dengan jumlah 63
unit analisis. Berdasarkan pengujian dengan menggunakan regresi
berganda, menunjukkan bukti empiris bahwa secara simultan debt covenant dan growth opportunities tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme. Dari hasil uji nilai Adjusted R Square adalah 0.22, hal ini berarti 22% variasi konservatisme dapat dijelaskan oleh variasi dari
variabel independen yaitu debt covenant dan growth opportunities.
Sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab lain diluar model.
2. Berdasarkan pengujian dengan menggunakan regresi berganda,
menunjukkan bukti empiris bahwa secara parsial debt covenant tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme. Hasil penelitian ini mirip
dengan penelitian Dwi (2011) yang mengatakan bahwa debt covenant
tidak berpengaruh terhadap konservatisme. Tapi, hasil penelitian ini tidak
(65)
covenant yang dihitung dengan leverage berpengaruh negative terhadap konservatisme, dan penelitian Nikolaev (2010) yang mengatakan bahwa
debt covenant merupakan kunci dalam penjelasan mengenai konservatisme.
3. Berdasarkan pengujian dengan menggunakan regresi berganda,
menunjukkan bukti empiris bahwa secara parsial growth opportunities
tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme. Hasil penelitian ini
tidak sesuai dengan penelitian Widya (2004) yang mengatakan bahwa
semakin sering perusahaan memutuskan perjanjian utang maka
perusahaan cenderung memilih strategi akuntansi yang kurang
konservatif.
5.2. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:
1. Periode pengamatan ini terbatas hanya pada tiga tahun dengan jumlah
sampel 21 untuk setiap tahun, dan hanya terbatas pada industri
barang-barang konsumsi saja.
2. Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel dependen yaitu
konservatisme akuntansi dan dua variable independen saja, yaitu debt covenant dan growth opportunities. Namun sebenarnya masih banyak faktor-faktor yang mempengaruhi konservatisme.
(66)
3. Variable independen yaitu debt covenant dan growth opportunities hanya mampu menjelaskan variable dependen yaitu konservatisme hanya sebesar
1.1%. selebihnya dijelaskan oleh variable lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
5.3. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian yang telah diuraikan
sebelumnya, maka penulis memberikan saran untuk peneliti sejenis
berikutnya:
1. Menambah variable independen lain yang mempengaruhi
konservatisme,seperti misalnya struktur kepemilikan, ukuran perusahaan,
risiko perusahaan, intensitas modal dan rasio konsentrasi, sehingga
penelitian dapat terus berkembang dan dapat memprediksi factor-faktor
apa saja yang mempengaruhi konservatisme.
2. Menambah periode tahun penelitian atau menambah sampel dari jenis
(67)
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, Riahi dan Belkaouli, 2006. Teori Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.
Bringham, Eugene F. and Joel F Houston, 2010. Dasar-dasar Managemen Keuangan, Esensial of Financial Management, Edisi Kesebelas, Penerjemah: Ali Akbar Yulianto, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.
Cynthia, Sari dan Desi Adhariani, 2009. “Konservatisme Akuntansi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”, Makalah SNA XII.
Dwi, Astarini, 2011. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi”,Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Jakarta.
Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, USUpress, Medan.
Harahap, Sofyan Syafri, 2007. Teori Akuntansi, RajaGrafindo, Jakarta.
Imam, Ghozali, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Salemba Empat, Jakarta.
Mursyidi, 2010. Akuntansi Dasar, Ghalia Indonesia, Bogor.
Nafarin, 2004. Penganggaran Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta.
Nikolaev, Valeri, 2010. “Debt Covenant and Accounting Conservatisme”, Journal of Accounting Research, Vol. 48 No. 1 1-41, USA.
Simamora, Henry, 2000. Akuntansi: Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Salemba Empat, Jakarta.
Situmorang, Syafrizal Helmi, Iskandar Muda, Doli M. Ja’far Dalimunthe, Fadli, Fauzi Syarief, 2010. Analisis Data: untuk Riset Managemen dan Bisnis, USUpress, 2010.
Tuanakotta, Theodorus M, 2000.Teori Akuntansi, FE-UI, Jakarta.
Widya, 2004. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan Terhadap Akuntansi Konservatif”, Simposium Nasional Akuntansi VII, Denpasar.
Winwin, Yadiati, 2010. Teori Akuntansi: Suatu Pengantar, Kencana, Jakarta.
(68)
LAMPIRAN Lampiran I Daftar Populasi dan Sampel Penelitian
No. Nama Perusahaan Kriteria Sampel
1 2 3
1 Aqua Golden Mississippi Tbk. [S] √ x x
2 BAT Indonesia Tbk. √ x x
3 Bentoel International Investama Tbk. √ √ √ 1
4 Cahaya Kalbar Tbk. √ √ √ 2
5 Davomas Abadi Tbk. √ x x
6 Darya-Varia Laboratoria Tbk. [S] √ √ √ 3
7 Delta Djakarta Tbk. √ √ √ 4
8 Gudang Garam Tbk. √ x x
9 HM Sampoerna Tbk. √ √ √ 5
10 Indofarma Tbk. √ x x
11 Indofood Sukses Makmur Tbk √ √ √ 6
12 Kalbe Farma Tbk. [S] √ √ √ 7
13 Kedaung Indah Can Tbk. [S] √ √ √ 8
14 Kedawung Setia Industrial Tbk. [S] √ √ √ 9
15 Kimia Farma (Persero) Tbk. [S] √ √ √ 10
16 Langgeng Makmur Industri Tbk. [S] √ √ √ 11
17 Mandom Indonesia Tbk. [S] √ √ √ 12
18 Mayora Indah Tbk. [S] √ √ √ 13
19 Merck Tbk. [S] √ √ √ 14
20 Multi Bintang Indonesia Tbk. √ √ √ 15
21 Mustika Ratu Tbk. [S] √ √ √ 16
22 Prasidha Aneka Niaga Tbk. √ √ √ 17
23 Pyridam Farma Tbk. [S] √ x √
24 Sara Lee Body Care Indonesia Tbk [S] √ x x
25 Sekar Bumi Tbk. * √ x x
26 Sekar Laut Tbk. [S] √ √ √ 18
27 Siantar TOP Tbk. [S] √ x x
28 Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk. [S] √ √ x
29 Tempo Scan Pacific Tbk. [S] √ √ √ 19
30 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. √ √ √ 20
31 Ultra Jaya Milk Tbk. [S] √ √ √ 21
(69)
Lampiran II Daftar Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan
1 Bentoel International Investama Tbk. 2 Cahaya Kalbar Tbk.
3 Darya-Varia Laboratoria Tbk. [S] 4 Delta Djakarta Tbk.
5 HM Sampoerna Tbk.
6 Indofood Sukses Makmur Tbk 7 Kalbe Farma Tbk. [S]
8 Kedaung Indah Can Tbk. [S] 9 Kedawung Setia Industrial Tbk. [S] 10 Kimia Farma (Persero) Tbk. [S] 11 Langgeng Makmur Industri Tbk. [S] 12 Mandom Indonesia Tbk. [S] 13 Mayora Indah Tbk. [S] 14 Merck Tbk. [S]
15 Multi Bintang Indonesia Tbk. 16 Mustika Ratu Tbk. [S] 17 Prasidha Aneka Niaga Tbk. 18 Sekar Laut Tbk. [S]
19 Tempo Scan Pacific Tbk. [S] 20 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 21 Ultra Jaya Milk Tbk. [S]
(70)
Lampiran III Data Variabel Debt Covenant Tahun 2008
No Nama Perusahaan
Utang Jangka
Panjang Total Aktiva Leverage
(a) (b)
(a/b x 100%)
1 Bentoel International Investama Tbk.
1,355,176,592,78
8 4,455,531,963,727 30.416
2 Cahaya Kalbar Tbk. 3,134,263,343 604,641,844,990 0.518
3 Darya-Varia Laboratoria Tbk. [S] 19,164,521 637,660,844 3.005
4 Delta Djakarta Tbk. 4,834,971 698,296,738 0.692
5 HM Sampoerna Tbk. 112,699 16,133,819 0.699
6 Indofood Sukses Makmur Tbk 7,200,598 39,594,264 18.186
7 Kalbe Farma Tbk. [S] 490,843,640 5,703,832,411,898 0.009
8 Kedaung Indah Can Tbk. [S] 396,983,377 86,218,216,167 0.460
9 Kedawung Setia Industrial Tbk. [S] 495,485,884 485,721,853,713 0.102
10 Kimia Farma (Persero) Tbk. [S] 48,050,308,650 1,445,669,799,639 3.324 11 Langgeng Makmur Industri Tbk. [S] 28,000,000,000 560,078,203,949 4.999
12 Mandom Indonesia Tbk. [S] 33,222,622,832 910,789,677,565 3.648
13 Mayora Indah Tbk. [S] 747,465,429,010 2,922,998,415,306 25.572
14 Merck Tbk. [S] 9,320,194 375,064,492 2.485
15 Multi Bintang Indonesia Tbk. 35,979 941,389 3.822
16 Mustika Ratu Tbk. [S] 113,114,250 354,780,623,962 0.032
17 Prasidha Aneka Niaga Tbk. 87,956,666,433 286,965,007,378 30.651
18 Sekar Laut Tbk. [S] 31,574,437,359 201,003,449,401 15.708
19 Tempo Scan Pacific Tbk. [S] 1,389,275,887 2,967,057,055,450 0.047
20 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 255,108,182,685 1,016,957,755,151 25.085
(71)
Lampiran IV Data variable Debt Covenant Tahun 2009
No Nama Perusahaan Utang Jangka
Panjang
Total Aktiva Leverage
(a) (b) (a/b x 100%)
1 Bentoel International Investama Tbk. 1,352,871,984,708 4,302,659,178,165 31.443
2 Cahaya Kalbar Tbk. 180,376,054,240 568,362,939,854 31.736
3 Darya-Varia Laboratoria Tbk. [S] 2,328,742 783,613,064 0.297
4 Delta Djakarta Tbk. 18,141,939 760,425,630 2.386
5 HM Sampoerna Tbk. 76,340 17,716,447 0.431
6 Indofood Sukses Makmur Tbk 10,557,898 40,382,953 26.144
7 Kalbe Farma Tbk. [S] 1,045,834,600 6,482,446,670,172 0.016
8 Kedaung Indah Can Tbk. [S] 443,077,039 84,276,874,394 0.526
9 Kedawung Setia Industrial Tbk. [S] 399,468,860 550,691,466,904 0.073
10 Kimia Farma (Persero) Tbk. [S] 5,452,008,226 1,565,831,266,274 0.348
11 Langgeng Makmur Industri Tbk. [S] 18,787,894,817 540,513,720,495 3.476
12 Mandom Indonesia Tbk. [S] 36,311,974,128 994,620,225,969 3.651
13 Mayora Indah Tbk. [S] 698,039,294,140 3,246,498,515,952 21.501
14 Merck Tbk. [S] 11,677,839 433,970,635 2.691
15 Multi Bintang Indonesia Tbk. 35,928 993,465 3.616
16 Mustika Ratu Tbk. [S] 1,261,838,020 365,635,717,933 0.345
17 Prasidha Aneka Niaga Tbk. 24,823,200,000 353,628,509,667 7.020
18 Sekar Laut Tbk. [S] 24,633,175,775 196,186,028,659 12.556
19 Tempo Scan Pacific Tbk. [S] 5,399,074,375 3,263,102,915,008 0.165
20 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 538,174,359,149 1,347,036,482,667 39.952
(72)
Lampiran V Data Variabel Debt Covenant Tahun 2010
No Nama Perusahaan
Utang Jangka
Panjang Total Aktiva Leverage
(a) (b) (a/b x 100%)
1 Bentoel International Investama Tbk. 1,347,416 4,902,597 27.484
2 Cahaya Kalbar Tbk. 144,384,000,000 850,469,914,144 16.977
3 Darya-Varia Laboratoria Tbk. [S] 4,001,320 854,109,991 0.468
4 Delta Djakarta Tbk. 5,219,231 708,583,733 0.737
5 HM Sampoerna Tbk. 44,928 20,525,123 0.219
6 Indofood Sukses Makmur Tbk 9,252,958 47,275,955 19.572
7 Kalbe Farma Tbk. [S] 745,147,107 7,032,496,663,288 0.011
8 Kedaung Indah Can Tbk. [S] 343,492,000 85,942,208,666 0.400
9 Kedawung Setia Industrial Tbk. [S] 305,796,661 557,724,815,222 0.055
10 Kimia Farma (Persero) Tbk. [S] 4,657,870,140 1,657,291,834,312 0.281
11 Langgeng Makmur Industri Tbk. [S] 5,464,413,684 608,920,103,517 0.897
12 Mandom Indonesia Tbk. [S] 41,592,045,669 1,047,238,440,003 3.972
13 Mayora Indah Tbk. [S] 1,138,365,552,402 4,399,191,135,535 25.877
14 Merck Tbk. [S] 166,250 434,768,493 0.038
15 Multi Bintang Indonesia Tbk. 33,688 1,137,082 2.963
16 Mustika Ratu Tbk. [S] 599,923,385 386,352,442,915 0.155
17 Prasidha Aneka Niaga Tbk. 1,275,255,082 414,611,350,180 0.308
18 Sekar Laut Tbk. [S] 18,932,800,250 199,375,442,469 9.496
19 Tempo Scan Pacific Tbk. [S] 3,625,297,246 3,589,595,911,220 0.101
20 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 813,365,480,147 1,936,949,441,138 41.992
(1)
Lampiran XII
Descriptive Statistics
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DebtCovenant 63 .01 41.99 8.5074 11.67292
GrowthOpportunities 63 .17 35.40 2.7627 5.52894 Konservatisme 63 -434.00 334.00 -8.8317 130.70389 Valid N (listwise) 63
(2)
(3)
Lampiran XV Uji Kolmogorov Smirnov (Hasil Uji Normalitas)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 63
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.29976091E2 Most Extreme Differences Absolute .153
Positive .138
Negative -.153
Kolmogorov-Smirnov Z 1.216
Asymp. Sig. (2-tailed) .104
a. Test distribution is Normal.
Lampiran XVI Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1(Constant) -20.272 21.924 -.925 .359
DebtCovenant .787 1.443 .070 .545 .587 .992 1.008
GrowthOpportunities 1.717 3.046 .073 .564 .575 .992 1.008 a. Dependent Variable: Konservatisme
(4)
Lampiran XVII Scatterplot (Hasil Uji Heteroskedastisitas)
Lampiran XVIII Uji Glejser (Hasil Uji Heteroskedastisitas)
CoefficientsaModel
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -20.272 21.924 -.925 .359
DebtCovenant .787 1.443 .070 .545 .587
GrowthOpportunities 1.717 3.046 .073 .564 .575 a. Dependent Variable: Konservatisme
(5)
Lampiran XIX Uji Durbin Watson (Hasil Uji Autokorelasi)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .105a .011 -.022 132.12460 2.215
a. Predictors: (Constant), GrowthOpportunities, DebtCovenant b. Dependent Variable: Konservatisme
Lampiran XX Hasil Analisis Regresi
Lampiran XXI Uji Koefisien Determinasi (R
2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .105a .011 -.022 132.12460
a. Predictors: (Constant), GrowthOpportunities, DebtCovenant b. Dependent Variable: Konservatisme
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -20.272 21.924 -.925 .359
DebtCovenant .787 1.443 .070 .545 .587
GrowthOpportunities 1.717 3.046 .073 .564 .575 a. Dependent Variable: Konservatisme
(6)
Lampiran XXII Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression
11762.727 2 5881.363 .337 .715a Residual 1047414.630 60 17456.910
Total 1059177.357 62
a. Predictors: (Constant), GrowthOpportunities, DebtCovenant b. Dependent Variable: Konservatisme
Lampiran XXIII Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -20.272 21.924 -.925 .359
DebtCovenant .787 1.443 .070 .545 .587
GrowthOpportunities 1.717 3.046 .073 .564 .575