Prosedur Pengujian METODOLOGI PENGUJIAN

4992 8,2 5803 8,6 90 2143 5,4 2438 5,8 3280 6,5 4173 7,6 5033 8,3 5811 8,5 Dengan ketidakpastian pengukuran torsi ±0.25 dan tachometer ±1,91 Tabel 4.3 Perbandingan persen galat torsi pada bahan bakar premium terhadap kecepatan sebelum dan setelah modifikasi rasio kompresi Premium Kompresi 9:1 Premium Kompresi 11:1 Galaterror 6,4 5,1 20,31 6,8 5,5 19,12 7,6 6,5 14,47 7,9 7,1 10,13 8,4 7,7 8,33 8,5 8,4 1,18 6,4 5,1 20,31 6,9 5,6 18,84 7,6 6,5 14,47 7,9 7,2 8,86 8,3 7,8 6,02 8,6 8,5 1,16 6,5 5,2 20,00 6,9 5,7 17,39 7,8 6,6 15,38 8,2 7,3 10,98 8,3 7,9 4,82 8,5 8,6 1,18 Tabel 4.4 Perbandingan persen galat torsi pada bahan bakar pertamax plus terhadap kecepatan sebelum dan setelah modifikasi rasio kompresi Pertamax Plus Kompresi 9:1 Pertamax Plus Kompresi 11:1 Galaterror 5,3 5,3 0,00 5,5 5,6 1,82 6,9 6,3 8,70 7,1 7,4 4,23 7,5 8,1 8,00 8 8,4 5,00 5,4 5,4 0,00 5,5 5,7 3,64 6,9 6,4 7,25 7,2 7,5 4,17 7,8 8,2 5,13 8,2 8,6 4,88 5,4 5,4 0,00 5,6 5,8 3,57 6,7 6,5 2,99 7,3 7,6 4,11 7,9 8,3 5,06 8,1 8,5 4,94 Gambar 4.1 Grafik Torsi vs putaran mesin Dari tabel dan grafik tersebut dapat dilihat besarnya torsi untuk masing-masing pengujian sebelum dan setelah modifikasi rasio kompresi. Untuk bahan bakar premium RON 88 sebelum modifikasi rasio kompresi, torsi terendah yaitu sebesar 6,4 Nm dan torsi tertinggi sebesar 8,6 Nm. Untuk bahan bakar premium RON 88 setelah modifikasi rasio kompresi, torsi terendah yaitu sebesar 5,1 Nm dan torsi tertinggi sebesar 8,6 Nm. Untuk bahan bakar pertamax plus RON 95 sebelum modifikasi rasio kompresi, torsi terendah terjadi pada yaitu sebesar 5,3 Nm dan torsi tertinggi terjadi pada kecepatan sebesar 8,2 Nm. Untuk bahan bakar pertamax plus RON 95 setelah modifikasi rasio kompresi, torsi terendah yaitu sebesar 5,3 Nm dan torsi tertinggi sebesar 8,6 Nm. Selain karena dipengaruhi putaran dan beban mesin, besar kecilnya torsi dipengaruhi oleh rasio kompresi dan bahan bakar. Semakin tinggi rasio kompresi, nilai oktan bahan bakar yang harus dipakai harus tinggi agar nilai torsi yang didapat lebih besar.

4.1.2 Daya

Berikut data hasil perhitungan daya pada mesin sepeda motor dengan variasi bahan bakar Premium dan Pertamax plus, beban dan kecepatan dengan modifikasi rasio kompresi Tabel 4.5 Hasil perhitungan daya terhadap putaran dengan variasi bahan bakar premium dan pertamax plus setelah modifikasi rasio kompresi Jenis Beban Pengemudi N Daya Bahan Bakar Kg Rpm kW Hasil Pengukuran Premium 60 2003 1,07 ± 2,16 2389 1,38 ± 2,16 3175 2,16 ± 2,16 3974 2,92 ± 2,16 4792 3,87 ± 2,16 5800 5,1 ± 2,16 70 2057 1,1 ± 2,16 2443 1,43 ± 2,16 3249 2,21 ± 2,16 4069 3,07 ± 2,16 4884 3,99 ± 2,16 5904 5,26 ± 2,16 90 2141 1,17 ± 2,16 2463 1,47 ± 2,16 3348 2,31 ± 2,16 4186 3,2 ± 2,16 4975 4,12 ± 2,16 5960 5,37 ± 2,16 Pertamax plus 60 2096 1,16 ± 2,16 2275 1,33 ± 2,16 3168 2,09 ± 2,16 3995 3,1 ± 2,16 4886 4,15 ± 2,16 5747 5,06 ± 2,16 70 2104 1,19 ± 2,16 2394 1,43 ± 2,16 3243 2,17 ± 2,16 4080 3,21 ± 2,16 4992 4,29 ± 2,16 5803 5,23 ± 2,16 90 2143 1,21 ± 2,16 2438 1,48 ± 2,16 3280 2,23 ± 2,16 4173 3,32 ± 2,16 5033 4,38 ± 2,16 5811 5,17 ± 2,16 Tabel 4.6 Perbandingan persen galat daya pada bahan bakar premium sebelum dan setelah modifikasi rasio kompresi Premium Kompresi 9:1 Premium Kompresi 11:1 Galaterror 1,45 1,07 26,21 1,83 1,38 24,59 2,68 2,16 19,40 3,61 2,92 19,11 4,58 3,87 15,50 5,3 5,1 3,77 1,46 1,1 24,66 1,87 1,43 23,53 2,7 2,21 18,15 3,62 3,07 15,19 4,67 3,99 14,56 5,43 5,26 3,13 1,54 1,17 24,03 1,93 1,47 23,83 2,86 2,31 19,23 3,82 3,2 16,23 4,68 4,12 11,97 5,51 5,37 2,54