25 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti -
c. Mengumpulkan informasi
Pola atau model pembelajaran dengan menggali kompetensi peserta didik dengan berbagai pertanyaan, atau ilustrasi tontonan visual dan atau audia visual.
d. Mengasosiasi
Pola atau model pembelajaran dengan memberi kesimpulan atas hasil pengamatan peserta didik.
e. Mengkomunikasikan
Pola atau model pembelajaran dengan memberikan ruang dan waktu peserta didik untuk menyampaikan pemahaman atas konsep yang didapat dari mengamati,
menanya dan hasil pengamatan dilapangan atau hasil observasi.
Dengan menggunakan 5 model atau pola pembelajaran tersebut pendidik dapat mencapai SKL yang diharapkan sesuai dengan KI dan KD yang ada sesuai dengan
tingkatan dan kelas yang mengalami proses belajar dan mengajar.
5. Penilaian Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik authentic assesment yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara
utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan
dampak instruksional instructional efect dan dampak pengiring nurturant efect dari pembelajaran. Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh Pendidik
untuk merencanakan program perbaikan remedial, pengayaan enrichment, atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakansebagai
bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan
menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan releksi. Permendikbu Nomor 65 Tahun 2013 bab IV tentang standar poses pendidikan dasar dan Menengah.
Penilaian proses pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti menggunakan pendekatan penilaian outentik authentic assesment yang menilai
kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah
perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan
penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik.
Dalam Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, penilaian yang dilakukan adalah penilaian proses dan outcome yang dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti
penilaian unjuk kerja performance, penilaian sikap, penilaian tertulis paper and pencil test, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil
kerjakarya peserta didik portofolio, dan penilaian diri.