I-1
Penjadwalan kerja kasir di swalayan mitra Sukoharjo
dengan metode simulasi
Oleh: Tri Sulistiyani
I. 0399050
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia memiliki posisi yang paling penting dibandingkan dengan sumber daya yang lain karena tanpa pengaturan sumber daya manusia
yang tepat, maka pemanfaatan sumber lain menjadi tidak berdaya guna dan tidak berhasil guna. Sumber daya non manusia dan kekayaan lainya, antara lain berupa
tanah, gedung, peralatan, mesin-mesin, menjadi tidak banyak artinya tanpa dikelola oleh manusia secara baik, meskipun sumber daya non manusia beserta
kekayaan alam lainya tetap merupakan modal yang sangat berharga Siagian, 1991.
Untuk menentukan kapan suatu pekerjaan dapat dilakukan seorang pekerja dan berapa jumlah pekerja optimal yang seharusnya bekerja, dapat
dipecahkan melalui penjadwalan pekerja Beaumount, 1994. Penjadwalan adalah alokasi sumber daya yang berlebih untuk
menjalankan serangkaian pekerjaan Baker, 1974. Sedangkan penjadwalan sumber daya manusia memiliki beberapa karakteristik yaitu, pertama adalah
bahwa kedatangan pelanggan yang cenderung berfluktuasi secara luas dalam waktu yang singkat, sehingga penggunaan tenaga kerja untuk menanganinya ikut
berfluktuasi secara luas. Kedua, atribut penjadwalan manusia adalah sumber daya
I-2 manusia yang tidak dapat dijadikan persediaan. Ketiga adalah bahwa masalah
kepuasan konsumen sangat penting Bedworth, 1986. Penelitian yang akan dilakukan, mengambil obyek penelitian di
Swalayan dan Toserba Mitra Sukoharjo. Pada bagian kasir swalayan tersebut terdapat tujuh loket kasir dan tidak semuanya difungsikan. Loket kasir yang
difungsikan perhari rata- rata tiga loket. Pengaturan jam kerja kasir dibagi menjadi 3 shift kerja yaitu shift pertama dimulai dari jam 9.00 sampai dengan jam 17.00
dengan jam istirahat selama satu jam yaitu pada jam 12.00 sampai dengan jam 13.00 siang. Shift kedua dimulai dari jam 17.00 sampai dengan jam 21.00 tanpa
jam istirahat. Shift ketiga dari jam 9.00 sampai jam 13.00 kemudian istirahat dan kerja lagi pada jam 17.00 sampai jam 21.00. Hampir setiap hari terjadi antrian
yang cukup panjang pada saat yang bersamaan dengan pergantian shift kerja kasir atau pada jam istirahat kasir. Misalnya, pada jam 17.00 terjadi antrian yang
panjang dan pelanggan harus mengantri dengan waktu yang cukup lama, bahkan ada pelanggan yang mengantri hingga 20,61 menit. Tetapi pada saat tertentu, yaitu
antara jam 9.00 sampai jam 11.30. Lama kasir menganggur rata–rata sebesar 53,63 lampiran data waktu dan pengolahan data awal dari keseluruhan jam
kerja pada masing-masing kasir, yaitu selama 8 jam kerja per shift. Pada saat pergantian shift seringkali terjadi penutupan kasir secara mendadak padahal
pekerja pengganti shift kerja berikutnya belum datang. Keadaan ini terjadi karena pengaturan jadwal kerja kasir belum optimal dan jumlah kasir yang bekerja pada
tiap shift belum sesuai dengan jumlah pelanggan yang datang. Dengan melihat permasalahan tersebut maka diperlukan adanya pengaturan jam kerja kasir dengan
lebih baik, yaitu dengan melakukan penjadwalan kembali kerja kasir. Maka pada penelitian ini akan dibahas mengenai penjadwalan kasir di Swalayan Mitra
Sukoharjo. Permasalahan yang terjadi pada loket Swalayan Mitra Sukoharjo bersifat
dinamis, karena banyak faktor yang harus diperhatikan dalam sistem tersebut. Salah satunya adalah faktor waktu pada sistem, kinerja sistem dari waktu ke
waktu harus diperhatikan, karena pada saat-saat tertentu sistem dapat berubah. Untuk menyelesaikan permasalahan pada sistem yang bersifat dinamis,
I-3 sebagaimana yang terjadi pada loket kasir Swalayan Mitra ini, digunakan metode
simulasi. Dengan model simulasi, perilaku sistem dapat ditelusuri dari waktu
kewaktu. Dalam menjadwalkan kembali kerja kasir pada Swalayan Mitra Sukoharjo, perubahan-perubahan terhadap waktu istirahat dan waktu kerja kasir
perlu dilakukan, sehingga perilaku sistem dapat diketahui dengan adanya perubahan tersebut. Metode analitis tidak mampu menelusuri perilaku suatu
sistem dari waktu kewaktu melalui pembagian waktu Siagian, 1987. Model analitis terbatas kemampuanya untuk memecahkan permasalahan
yang tidak pasti, sebagaimana permasalahan pengaturan kerja kasir pada Swalayan Mitra Sukoharjo ketidakpastian waktu kerja dan istirahat sangat
mungkin terjadi, sehingga diperlukan metode simulasi untuk memecahkannya Siagian, 1987.
1.2 Perumusan Masalah