commit to user 8
Pada tanggal 4 Maret 2009 kembali dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa berdasar Akta Notaris Drajad Uripno, SH
Nomor 01 tanggal 4 Maret 2009. Susunan pengurus terakhir adalah sebagai berikut:
1. Komisaris Utama
: Bambang Subartono, SE 2.
Komisaris : Drs. Sri Dadi Wibowo, MM
3. Direktur Utama
: Fransisca Permata Dewi, SE, MM 4.
Direktur : Yusak Adi Nugroho, SE
6. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka
framework
pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan
Mulyadi 2001: 165. Selain pembagian tanggung jawab fungsional terdapat pula wewenang yang dimiliki
masing-masing unit organisasi. Adapun struktur organisasi PT. BPR Nguter Surakarta adalah sebagai
berikut:
commit to user 9
commit to user 10
7. Deskripsi Jabatan
a. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu perusahaan. Setiap pengambilan keputusan penting yang menyangkut
perusahaan diputuskan disini.
b. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris disini berperan untuk pengawasan dan koordinasi. Atasan langsung dari Dewan Komisaris adalah RUPS.
Tugas dan tanggung jawab secara umum: 1
membantu para pemegang saham dalam mengatur dan menjalankan BPR supaya kegiatan usaha bisa berjalan lancar dan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, dan 2
memimpin dan mengawasi kinerja direksi dalam menjalankan tugas-tugasnya.
c. Direksi
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter Surakarta untuk
:
1 melaksanakan kegiatan perusahaan dalam menjalankan kebijakan
yang telah ditentukan oleh direksi, 2
mengorganisir kegiatan organisasi serta mengawasi jalannya kebijakan,
3 menambah, mengangkat, memindahkan serta memberhentikan
pegawai,
commit to user 11
4 bertanggung jawab atas segala pelaksanaan kebijakan umum,
5 memastikan laporan keuangan tepat waktu dan benar, dan
6 menindaklanjuti hasil evaluasi dari BI, komisaris, dan SPI.
d. Kabag Analisa Kredit
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter Surakarta untuk
:
1 mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas
Account Officer
di lapangan,
2 melakukan koordinasi dengan Kasie
Collection
jika terdapat permasalahan dalam hal penanganan kredit bermasalah dan
membutuhkan informasi tambahan dari
Account Officer
mengenai kondisi debitur,
3 melaporkan, memberitahukan, dan mengkonsultasikan kepada
Direksi yang berkaitan dengan cara kerja dan hasil kerja
Account Officer
, 4
mengarahkan dan membimbing
Account Officer
agar hasil survei dan analisa kredit lebih berkualitas,
5 menerima laporan hasil survei dari
Account Officer
, 6
bertanggung jawab atas kinerja
Account Officer
dan hasil survei, dan
7 monitoring hasil kerja per
Account Officer
.
commit to user 12
e.
Account Officer
Penilai Kredit
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter Surakarta untuk
:
1 menerima order kredit untuk disurvei dari admin survei,
2 pengecekan kebenaran dan kelengkapan data calon debitur,
3 melakukan survei ke tempat calon debitur meliputi survei rumah
tinggal, jaminan, pekerjaanusaha, dan lingkungan sekitar, 4
menganalisis hasil survei dan dilaporkan kepada komite kredit, 5
embuat laporan analisa
survey report
mengenai calon debitur, dan 6
menyampaikan kepada admin kredit apakah pengajuan kredit calon debitur tersebut disetujui atau ditolak.
f. Kabag Kredit
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter Surakarta untuk
:
1 mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas Admin Kredit,
Account Officer
, dan
Collection
di lapangan, 2
bertanggung jawab atas kinerja Admin Kredit dan kelancaran proses pencairan,
3 bertanggung jawab atas kelengkapan administrasi pengajuan kredit
dan pencairan kredit yang disalurkan sudah sesuai dengan SOP perusahaan,
4 bertanggung jawab atas pencapaian target kredit yang diberikan
kepada masyarakat,
commit to user 13
5 melakukan koordinasi dengan Kasie
Collection
jika terdapat permasalahan dalam hal penanganan kredit bermasalah dan
membutuhkan informasi tambahan dari
Account Offic
er mengenai kondisi debitur,
6 melaporkan, memberitahukan, dan mengkonsultasikan kepada
Direksi yang berkaitan dengan cara kerja dan hasil kerja Admin Kredit,
Account Officer
, dan
Collection
, 7
mengarahkan dan membimbing
Account Officer
agar hasil survei dan analiasa kredit lebih berkualitas, dan
8 mengarahkan kepada Kasie
Collection
agar memberikan bimbingan kepada
collection
agar tercapainya target.
g. Admin Kredit Angsuran
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter Surakarta untuk
:
1 menerima angsuran,
2 menulis kartu angsuran dari data pencairan,
3 membuat voucher angsuran dan tunai, dan
4 input angsuran yang melalui bank.
h. Admin Kredit Pencairan
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter Surakarta untuk
:
1 pengetikan SPK, disposisi pencairan dan voucher pencairan,
2 pengikatan kredit atau penandatanganan SPK notarisintern,
commit to user 14
3 input pencairan termasuk potongan biaya administrasi, provisi,
materai, notaris, asuransi, 4
membuat laporan harian yaitu: pencatatan pencairan harian ke BI, 5
membuat laporan bulanan yaitu: laporan SID ke BI, dan membuat laporan SKMHTAPHT baik lancar maupun macet, dan
6 membuat
fee
marketing.
i. Admin Kredit
Collection
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter Surakarta untuk
:
1 membuat laporan NPL,
2 membuat laporan tunggakan,
3 membuat surat tagihan T2, T3, surat peringatan T4, dan surat tugas
T5 ke atas, 4
inventaris kartu angsuran debitur, yang pembayaran angsurannya terlambat,
5 memasukkan database laporan kronologis penagihan kolektor,
6 membuat laporan hasil penagihan yang diperoleh tiap-tiap kolektor
untuk perhitungan target dan bonus kolektor, dan 7
membuat laporan debitur hapus buku serta mengatur proses lelang.
j.
Admin Kredit
Account Officer
commit to user 15
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter Surakarta untuk
:
1 enerima pengajuan kredit dari marketing,
2 melakukan SID BI
checking
, 3
membuat kompensasi lenbur pada hari sabtu disetiap bulannya, 4
pengecekan kelengkapan berkas pengajuan kredit dan report survei yang telah di ACC pimpinan, dan
5 membuat MOU dengan pihak lain.
k. Kasie Collection
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter Surakarta untuk
:
1 mendistribusikan jobsurat tagihan kepada kolektor,
2 bertanggung jawab dalam rangka upaya menurunkan NPLKredit
Macet sesuai dengan rencana kerja perusahaan, 3
mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas kolektor di lapangan,
4 melakukan koordinasi dengan Kabag
Account Officer
terkait permasalahan penanganan kredit bermasalah,
5 melaporkan, memberitahukan, dan mengkonsultasikan kepada
Direksi, tentang permasalahan penanganan kredit bermasalah, 6
bertanggung jawab atas kinerja kolektor dan hasil tagihan yang dibawa kolektor,
commit to user 16
7 melakukan
rollingmutasi wilayah
kerja kolektor
untuk meningkatkan efektivitas hasil kerja, dan
8 membantu penyelesaian kredit bermasalah secara menyeluruh.
l. Collection F ilter
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter Surakarta untuk
:
1 melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar
angsuran T2 - T4, 2
pembinaan kepada debitur tentang aturan-aturan pembayaran yang telah disepakati bersama untuk meminimalkan keterlambatan,
3 mencari informasilacak pada debitur yang pindah alamat tanpa
sepengetahuan pihak bank, 4
pengamanan jaminan bila diperlukan dan melacak keberadaan jaminan yang sudah dialihkan ke pihak lain,
5 menerima surat tagih dan didaftarkan pada admin penagihan setiap
awal bulan, 6
membuat agenda keberangkatan harian, 7
membuat laporan kronologis, dan 8
mengembalikan tembusan surat tagih pada admin penagihan pada akhir bulan.
m.
Collection
Potensi
commit to user 17
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter Surakarta untuk
:
1 melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar
angsuran T5 ke atas, 2
pembinaan kepada debitur tentang aturan-aturan pembayaran yang telah disepakati bersama untuk meminimalkan keterlambatan,
3 mencari informasilacak pada debitur yang pindah alamat tanpa
sepengetahuan pihak bank, 4
pengamanan jaminan bila diperlukan dan melacak keberadaan jaminan yang sudah dialihkan ke pihak lain,
5 menerima surat tagih dan didaftarkan pada admin penagihan setiap
awal bulan, 6
membuat agenda keberangkatan harian, 7
membuat laporan kronologis, dan 8
mengembalikan tembusan surat tagih pada admin penagihan pada akhir bulan.
n.
Marketing
KreditDana
commit to user 18
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter Surakarta untuk
:
1 menawarkan berbagai produk BPR khususnya produk kredit
antara lain konsumtif, modal kerja, investasi, dll, 2
melakukan
follow up
terhadap nasabah yang mengajukan kredit, 3
mengumpulkan file data calon nasabah, 4
melakukan survei awal guna memberikan keterangan pada
Account Officer
tentang kondisi calon nasabah, 5
memberikan kabarinfo kepada nasabah mengenai hasil survei dalam hal disetujui atau ditolak,
6 membantu kolektor dalam hal perangai nasabah yang kreditnya
bermasalah atau terlambat membayar, 7
mencapai target pencairan kredit sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan perusahaan, dan
8 mencari nasabah untuk menempatkan tabungan ataupun deposito
di PT. BPR Nguter Surakarta.
o. LegalHRD
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter Surakarta untuk
:
1 menyelesaikan permasalahan hukum perusahaan yang dialami
perusahaan, 2
menyelesaikan penanganan kredit bermasalah, 3
sidang pengadilan, kantor lelang, dan somasi debitur,
commit to user 19
4 perekrutan karyawan baru,
5 penilaian dan pengawasan karyawan masa percobaan, dan
6 koordinasi dengan kasie.
p. Teller
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter Surakarta untuk
:
1 menerima setoran dan pengambilan tunai angsuran, tabungan,
pengambilan tunai dari bank –
pick up service
, 2
pengeluaran biaya-biaya yang disertai nota ataupun kwitansi, 3
pencatatan semua kwitansi dan nota pemasukan dan pengeluaran dibuku kasir kemudian diulang di buku pemasukan kas dam
pengeluaran kas, 4
input ke program
system
, dan 5
akhir hari membuat laporan mutasi kas jumlah uang.
q. Tabungan dan Deposito
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter Surakarta untuk
:
Tabungan meliputi:
1 melayani pembukaan dan penutupan rekening tabungan cetak
buku, 2
melayani transaksi
nasabah baik
penyetoran, penarikan,
pemindahbukuan, 3
update
bunga tabungan per nasabah setiap akhir tahun, dan
commit to user 20
4 menyimpan file aplikasi rekening, bukti setortarik, voucher
jurnal transaksi. Deposito melalui:
1 aplikasi penempatan deposito dan pencairan deposito,
2 pembayaran bunga deposito nasabah melalui tunai, transfer, kredit
ke rekening, maupun aro pokok + bunga, 3
membuat konfirmasi perpanjangan deposito jatuh tempo, 4
menyimpan aplikasi penempatan dan pencairan deposito, slipbukti pembayaran bunga, bilyet deposito,
5 input transaksi deposito, dan
6 membuat laporan bulanan untuk LPS.
r. Pembukuan
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter Surakarta untuk
:
1 melakukan pengecekan hitungan bunga deposito dari bagian
deposito, 2
membuat laporan untuk BI laporan bulanan, laporan pengaduan nasabah, laporan publikasi 3 bulan sekali, serta laporan
mingguan, 3
mengirimkan laporan keuangan untuk kantor pajak, 4
membuat voucher pembukuan, 5
melakukan pengecekan voucher jurnal transaksi harian bagian kredit, tabungan dan deposito, serta kasir,
commit to user 21
6 membuat laporan keuangan dan input transaksi,
7 order pembelian ATK dan umum,
8 melakukan transaksi yang berhubungan dengan antar bank Aktiva,
9 melakukan pengecekan terhadap kas bon ataupun kas keluar, dan
10 membuat daftar tunjangan perbaikan sepeda motor karyawan.
s. SPI
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter Surakarta untuk
:
1 memeriksa mutasi kas pada akhir hari secara berkala,
2 memeriksa bukti-bukti transaksi harian secara periodik dan
membandingkan dengan peraturan-peraturan yang ada, 3
membuat dan melaporkan laporan mingguan kepada Bank Indonesia,
4 melakukan
on the spot
ke debitur secara berkala, 5
melakukan pemeriksaan jaminan setiap bulan Juni dan Desember, 6
melakukan pemeriksaan persediaan Buku Tabungan dan Bilyet Deposito setiap bulan April, Agustus, dan Desember,
7 memeriksa mutasi buku tabungan dan membandingkan dengan
kartu tabungan, 8
berkoordinasi dengan bagian-bagian yang berkaitan dengan pemeriksaan,
9 membantu Dewan Komisaris dalam membuat Laporan Hasil Kerja
Bank setiap bulan Juni dan Desember,
commit to user 22
10 membuat Laporan Tingkat Kesehatan setiap akhir bulan, dan
11 menyampaikan laporan hasil pemeriksaan triwulan kepada Dewan
Komisaris dan Dewan Direksi.
8. Produk Layanan
a. Produk Penghimpunan Dana
1 Tabungan
PT. BPR Nguter Surakarta memiliki satu jenis tabungan yaitu Tabungan Mulia. Tabungan Mulia diperuntukkan bagi
penabung perseoranganperusahaanlembaga. Setoran awal tabungan minimal Rp 25.000,00 dan setoran
selanjutnya sekurang-kurangnya Rp 10.000,00. Saldo minimal yang harus mengendap di tabungan sebesar Rp 10.000,00.
Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan setiap hari kerja dengan menggunakan slip yang disediakan oleh bank. Bunga untuk
Tabungan Mulia diperhitungkan setiap akhir bulan yang bersangkutan dan dihitung atas saldo harian. Besar tingkat bunga
ditentulkan oleh bank dan dapat berubah sewaktu-waktu. Penutupan rekening tabungan akan dikenakan biaya
administrasi sebesar Rp 10.000,00 serta apabila tabungan aktifpasif yang bersaldo dibawah Rp 10.000,00 akan ditutup secara
otomatis.
commit to user 23
Kelebihan dari Tabungan Mulia ini adalah tabungan ini dapat dijadikan jaminan fasilitas kredit yang diberikan oleh PT.
BPR Nguter Surakarta dan dananya dijamin oleh LPS. 2
Deposito Berjangka Deposito berjangka pada PT. BPR Nguter Surakarta terrdiri
dari beberapa ketentuan jangka waktu tergantung dari kebutuhan nasabah yang ingin menginvestasikan dananya. Jangka waktu yang
tersedia antara 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Saldo minimal deposito berjangka sebesar Rp 1.000.000,00.
Suku bunga deposito berjangka berbeda-beda serta dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dari kebijakan bank tetapi tidak
menyalahi aturan yang telah dibuat oleh Bank Indonesia. Bunga deposito yang didapat oleh deposan dapat dimasukkan ke dalam
rekening tabungan, masuk deposito, maupun dapat diambil secara tunai. Kelebihan dari Deposito Berjangka ini adalah tabungan ini
dapat dijadikan jaminan fasilitas kredit yang diberikan oleh PT. BPR Nguter Surakarta dan dana para deposan dijamin oleh
Lembaga Penjamin Simpanan LPS.
b. Produk Penyaluran Dana
Penyaluran dana pada PT. BPR Nguter Surakarta melalui berbagai kredit yang diberikan kepada para debitur. Kredit yang
diambil oleh para debitur berbeda-beda tergantung dari kebutuhan
commit to user 24
masing-masing. Macam-macam kredit yang disediakan oleh PT. BPR Nguter Surakarta adalah sebagai berikut:
1 Kredit Modal Usaha
Kredit modal usaha adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk menambah modal usaha nasabah.
2 Kredit Multiguna
Kredit multiguna adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan nasabah lainnya, seperti pernikahan,
pendidikan, renovasi rumah, dan lain-lain. 3
Kredit Konsumtif Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan oleh bank
untuk memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif, misalnya untuk membeli kendaraan, rumah, dan lain-lain.
4 Pembiayaan Pembelian Sepeda Motor tahun 1996 – ke atas
Kredit yang diberikan kepada masyarakat yang ingin membeli sepeda motor, baik baru maupun bekas. PT. BPR Nguter
Surakarta bekerjasama dengan beberapa dealer sepeda motor di Surakarta untuk menunjang kelancaran kredit pembiayaan
pembelian sepeda motor. 5
Pembiayaan Pembelian Mobil tahun 1990 – ke atas Merupakan kredit yang diberikan kepada masyarakat yang
ingin membeli mobil. PT. BPR Nguter Surakarta bekerjasama
commit to user 25
dengan beberapa show room yang ada di Surakarta untuk pembiayaan pembelian mobil.
Persyaratan untuk pengajuan kredit juga mudah, yaitu mengisi formulir yang telah disediakan oleh bank serta melampirkan fotokopi
KTP suami istri, Kartu Keluarga KK, Surat Nikah, rekening listrik, jaminan Bukti Pemilikan Kendaraan BermotorSertifikat, serta
dokumen pendukung lainnya. Suku bunga kredit yang diberikan setiap bank umum dan Bank
Perkreditan Rakyat berbeda-beda sehingga hal ini mempengaruhi minat masyarakat dalam menentukan pinjaman di suatu bank. PT. BPR
Nguter Surakarta memiliki dua jenis suku bunga kredit, yaitu bunga tetap
flat
dan bunga menurun. Untuk bunga tetap besarnya adalah 1,75 per bulan dan bunga menurun 2,75 per bulan. Suku bunga
tetap
flat
pada umumnya ditujukan untuk kredit modal kerja yang berjangka waktu pendek. Suku bunga menurun pada umumnya ditujuan
untuk kredit-kredit jangka panjang.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Masyarakat pada saat ini membutuhkan sarana untuk dapat mendirikan kegiatan usaha, mengembangkan kegiatan usaha dan
commit to user 26
meningkatkan kinerja usaha agar semakin baik dari sebelumnya. Dengan semakin berkembangnya kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan
masyarakat, maka kebutuhan dana pun terus meningkat. Pembangunan kegiatan usaha di berbagai bidang dan industri tentunya membutuhkan dana
yang tidak sedikit dan disinilah peran kegiatan perbankan yang efektif dan efisien dibutuhkan oleh masyarakat luas. Hal tersebut tampak jelas pada
perkembangan jumlah kredit perbankan yang mempengaruhi secara langsung sistem perekonomian Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan suatu lembaga
keuangan perbankan yang sehat dan dinamis dalam menjalankan kegiatan perkreditan yang merupakan rangkaian kegiatan utama bank umum demi
menunjang kelancaran kegiatan ekonomi masyarakat. Kegiatan perkreditan telah lama dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia. Suseno dan Piter Abdullah 2003:5 mengemukakan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu usaha lembaga keuangan perbankan
yang menjembatani kepentingan pihak yang kelebihan dana penyimpanan dana atau kreditur dan pihak yang membutuhkan dana peminjam dana atau
debitur. Bila dikaitkan dengan kegiatan usaha, kredit berarti suatu kegiatan memberikan nilai ekonomi kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan
kepercayaan saat itu, bahwa nilai ekonomi yang sama akan dikembalikan kepada kreditur bank setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan
kesepakatan yang sudah disetujui antara kreditur bank dan debitur nasabah.
commit to user 27
Dalam melaksanakan kegiatannya, bank tidak hanya menghimpun dan menyalurkan dana kepada nasabah, tetapi juga melakukan pengembangan
sumber daya manusia, meningkatkan kinerja bank, memperluas jaringan dan pemasaran produk-produk yang dimiliki, memperhatikan alokasi kredit,
menyusun organisasi dan manajemen perkreditan, serta penyelesaian kredit bermasalah.
Dalam menjalankan kegiatan perkreditan, dibutuhkan sistem yang mengatur dan menjadi pedoman suatu bank. Memonitoring dan pengawasan
kredit sangat perlu menggunakan sistem peringatan dini, yang mampu mengantisipasi penyimpangan dari syarat-syarat kesepakatan bank dengan
debitur. Di dalam Pasal 2 Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan,
bahwa perbankan Indonesia dalam melaksanakan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Sistem
perkreditan akan menjadi suatu pedoman yang penting karena menyangkut dengan jalannya prosedur kegiatan perkreditan yang dijalankan oleh bank
setiap harinya. Dengan adanya sistem dan manajemen yang baik, maka kegiatan usaha pun dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan,
danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana
commit to user 28
sebagai usaha BPR. Usaha BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Adapun usaha-
usaha BPR dalam Pasal 13 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 adalah : 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
deposito berjangka,
tabungan, danatau
bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit. 3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah. 4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia SBI,
deposito berjangka, sertifikat deposito, danatau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR
apabila BPR mengalami
over
likuiditas. BPR melayani kebutuhan petani, peternak, nelayan, pedagang,
pengusaha kecil, pegawai, dan pensiunan karena sasaran ini belum dapat terjangkau oleh bank umum dan untuk lebih mewujudkan pemerataan layanan
perbankan, pemerataan kesempatan berusaha, pemerataan pendapatan, dan agar mereka tidak jatuh ke tangan para pelepas uang rentenir.
PT. BPR Nguter Surakarta merupakan lembaga keuangan yang bergerak di bidang perbankan dengan kegiatan menghimpun dan
menyalurkan dana dari dan untuk masyarakat sesuai Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 dan telah disempurnakan menjadi Undang-Undang No. 10 Tahun
commit to user 29
1998 pada tanggal 10 November 1998. PT. BPR Nguter Surakarta didirikan dengan tujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
PT. BPR Nguter Surakarta selalu mengembangkan produk-produknya terutama kredit, salah satunya pembiayaan kepada kelompok Usaha Mikro
Kecil Menengah, pedagang kaki lima dan juga bekerjasama dengan perusahaan swasta serta instansi lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk
perkembangan produk terutama kredit, karena wilayah pasar terutama pengusaha kecil masih banyak yang harus dibiayai dalam memenuhi
kebutuhan modal. Perluasan pangsa pasar yang dilakukan PT. BPR Nguter Surakarta memerlukan adanya dukungan dari sistem maupun dari sumber
daya manusia sehingga dapat menjalankan kegiatan operasional perusahaan secara profesional.
Oleh karena itu, agar dapat menjadi sebuah masukan kepada perusahaan sebagai bahan pertimbangan apakah sistem yang dijalankan telah
sesuai dengan kebutuhan perusahaan, maka penulis akan mengamati dan mengevaluasi sistem pemberian kredit perusahaan terutama untuk kredit
konsumtif. Kredit konsumtif merupakan salah satu produk penyaluran kredit PT. BPR Nguter Surakarta yang investasinya berkisar antara 60 dari total
kredit yang akan disalurkan kepada masyarakat luas dan merupakan jenis kredit yang paling banyak diminati. Untuk penyaluran kredit modal kerja
berkisar antara 35, dan sisanya disalurkan kepada jenis kredit investasi
commit to user 30
sebesar 5. Setiap tahapan dalam proses pemberian kredit harus selalu dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian. Prinsip kehati-hatian
tersebut tercermin dalam kebijaksanaan pokok perkreditan, tata cara dan prosedur penilaian kualitas kredit, profesionalisme dan integritas pejabat
perkreditan. Kebijaksanaan pokok perkreditan mencakup prosedur pemberian kredit yang sehat, prosedur penyelesaian kredit bermasalah, dan prosedur
penghentian penagihan kredit yang telah dihapusbukukan Kuncoro dan Suhardjono 2002: 245.
Supaya target tersebut diatas dapat tercapai dengan baik, yaitu dalam arti kredit yang diberikan akan dijamin kelancarannya sampai dengan lunas
sehingga akan mendapatkan profit dan dapat membantu program pemerintah dalam melaksanakan pengucuran dana kepada UMKM, maka PT. BPR
Nguter Surakarta membutuhkan sistem pemberian kredit konsumtif yang menerapkan prinsip kehati-hatian dan berpedoman kepada Kebijakan
Perkreditan Bank. Dari data tersebut maka penulis tertarik untuk menjadikan masalah tersebut sebagai fokus di dalam penelitian ini dengan judul
“EVALUASI SISTEM
AKUNTANSI PEMBERIAN
KREDIT KONSUMTIF PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA DENGAN
PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN”. C.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
commit to user 31
1. Bagaimana sistem akuntansi pemberian kredit konsumtif pada PT. BPR
Nguter Surakarta? 2.
Apakah kelebihan dan kelemahan sistem pemberian kredit konsumtif pada PT. BPR Nguter Surakarta?
3. Apakah pemberian kredit konsumtif PT. BPR Nguter Surakarta kepada
masyarakat sudah berpedoman pada prinsip kehati-hatian?
D. TUJUAN PENELITIAN
Bedasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana sistem pemberian kredit konsumtif pada PT.
BPR Nguter Surakarta. 2.
Mengevaluasi kelebihan dan kelemahan sistem pemberian kredit konsumtif pada PT. BPR Nguter Surakarta.
3. Untuk mengetahui apakah prinsip kehati-hatian sudah diterapkan dalam
sistem pemberian kredit konsumtif PT. BPR Nguter Surakarta.
E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diperoleh pada penelitian ini adalah: 1.
Bagi Perusahaan
commit to user 32
Hasil penelitian dari penulis diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan pengambilan keputusan, dan masukan dalam penyusunan
kebijakan yang ada kaitannya dengan sistem pemberian kredit. 2.
Bagi Penulis Penelitian ini sebagai saran untuk menambah, menerapkan, dan
membandingkan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan ke dalam dunia kerja nyata.
3. Bagi Kalangan Akademis
Sebagai referensi, informasi dan landasan penelitian selanjutnya yang bersifat ilmiah guna mendukung upaya menjadikan generasi
berikutnya yang kritis dalam menganalisis masalah.
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
commit to user 33
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Sistem
Mulyadi 2001:1 mengartikan sistem adalah “suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan
kegiatan pokok perusahaan”. Sedangkan pengertian sistem menurut Romney 2001:1 adalah
“sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama”.
2. Pengertian Prosedur
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat
untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang Mulyadi, 2001:5.
Prosedur sebagai suatu urutan pekerjaan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin
adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi Baridwan, 1993:3.
3. Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
commit to user 34
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan Mulyadi, 2001:3.
Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah:
a. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi.
b. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan
data lainnya. c.
Buku Besar Buku besar general ledger terdiri dari rekening-rekening yang
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
d. Buku Pembantu
Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam
buku besar.
e. Laporan
Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi.
commit to user 35
4. Pengertian Sistem Pemberian Kredit