Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

116 Imam al-Asy ‟ariy. Adapula yang menolak dasar akidah dan syariah. Hal tersebut menurut pendapat al- Gazaliy, dan menurut al-Qarad{awiy mengingkari syariat dengan cara terang-terangan tanpa rasa malu. Faktor penyebab perbedaannya adalah kemajuan pengetahuan yang luar biasa pada saat itu dan kemahiran ulama dalam memunculkan model berpikir sistematis untuk menjelaskan dengan mudah.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari seluruh pembahasan di atas, penulis menyimpulkan sebagai berikut: 117 1. Konsep Takfir menurut Salaf dan Khalaf adalah ketentuan syariat yang terdapat di dalam Alquran dan Sunah yang tidak dapat dinapikan. Banyak ayat Alquran dan hadis yang menjelaskan tentang kekafiran namun dapat dipahami dengan dua hal yang kontradiktif sehingga diperlukan pemahaman yang utuh dan komprehensif. Dari pembahasan ini terungkap bahwa kekafiran memiliki tingkatan-tingkatan sama halnya seperti keimanan yang memiliki tingkatan. Tingkatan yang terberat adalah mengeluarkan seorang mukmin dari keislamannya sehingga ditakfirkan dengan istilah murtad. Tingkat yang paling ringan adalah digolongkan perbuatan tersebut kepada perbuatan maksiat yang membuat pelakunya berdosa dan berhak diberi sanksi. Menurut Salaf dan Khalaf dalil yang digunakan untuk menilai apakah termasuk kekafiran haruslah bersumber dari Alquran, Sunah, i jma‟ dan i‟tibar dari para sahabat Nabi. 2. Faktor yang mempengaruhi perbedaan pengertian Takfir adalah pemahaman yang berbeda dari sumber yang sama yaitu Alquran, Sunah, ijma‟ dan i‟tibar dari para sahabat Nabi. Selain hal tersebut ayat Alquran dan hadis yang dipahami dan dijelaskan dengan penyesuaian dengan kondisi pemahaman yang ada di masa itu. Pemahaman ini menimbulkan pengertian yang tampak berbeda walaupun pada hakikatnya sama. Faktor yang mempengaruhi perbedaan pembagian Takfir pemahaman dan kerangka berpikir yang berkembang pada masa tersebut. Pada pembagian Takfir menurut Salaf ada yang dikenal dengan takfir mutlaq dan takfir muayyan, ada takfir mutlaq dan takfir muqayyad, dan ada pula al-kufr al- asgar dan al-kufr al-akbar. Jenis yang terakhir inilah yang mengeluarkan seorang mukmin dari keislamannya. Namun lebih penakfiran secara umum. Sementara pada konsep Khalaf al- Asy‟ariy dan al-Gazaliy tidak membagi-baginya seperti Salaf kecuali al- Qarad{awiy yang menyebutkan adanya al-kufr al-asgar dan al-kufr al-akbar, kufr an-n au‟ dan kufr syahs{ muayyan yang mengutip pendapat Salaf dalam karya- karyanya. 118 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan kriteria takfir terdapat dalam beberapa pokok pembahasan. Menurut Salaf kriteria Takfir adalah kemunafikan dan faham Tajsim serta melanggar hal-hal yang disebut secara lafziy dalam Alquran dan hadis, menurut Khalaf pengingkaran Syahadah dan menolak syariat dan mengingkari ayat yang sudah jelas di dalam Alquran, dasar-dasar akidah dan dasar agama yang mutawatir. Faktor yang mempengaruhi perbedaan kriteria-kriteria tersebut adalah bahwa dasar pemahaman Salaf murni bersumber dari Alquran dan hadis, tanpa modifikasi dan bersifat tekstual, sementara pada Khalaf, faktor yang mempengaruhi adalah bersifat kontekstual yang terinterpretasi dari Alquran dan Sunah. Konsekuensi Takfir secara umum terdapat kesesuaian antara konsep Salaf dan Khalaf yaitu kehinaan di dunia dan azab di Akhirat. Walaupun demikian terdapat perbedaan dalam implementasi kehinaan di dunia. Pelanggaran terhadap al-kufr al-akbar menyebabkan kehalalan darah dan hartanya dan lain- lain yang sesuai dengan konsep syariat. Faktor yang mempengaruhinya adalah adanya kesamaan dalil tentang konsekuensi tersebut yang bersumber dari Alquran walaupun berbeda dalam teknis implementasinya yang diserahkan kepada hakim.

B. Saran