40
Setelah diberi perlakuan dengan menggunakan media benda konkret, selanjutnya dilakukan pengukuran frekuensi dan persentase
kebenaran menjawan tes kemampuan mengenal huruf a-j setelah periode perlakuan baseline-II.
3. A’ Baseline II
Tahap baseline-II dalam penelitian ini merupakan pengulangan baseline-I dengan melakukan pencatatan frekuensi dan persentase
keberhasilan subjek dalam menjawab soal tes setelah dikenai perlakuan. Pengukuran baseline-II dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut untuk
mengetahui efek atau pengaruh penggunaan media benda konkret terhadap kemampuan mengenal huruf anak cerebral palsy yang desertai
hambatan intelektual. Adapun lama waktu pengamatan pada setiap sesinya sama seperti pada periode baseline-I yaitu selama 30 menit.
C. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah di Sekolah Luar Biasa SLB Negeri 1 Bantul yang beralamatkan di Jl. Wates
no. 147, Km. 3 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.
41
2.
Waktu Penelitian
Tabel 2. Waktu dan Kegiatan Penelitian Waktu
Penelitian Kegiatan Penelitan
Minggu I Melakukan observasi kemampuan mengenal huruf
Baseline-I Minggu II
Memberikan tretment atau perlakuan I,II,III, IV,V,VI Minggu III Melakukan observasi dan mengukur kemampuan
mengenal huruf setelah diberikan intervesi Baseline-II
D. Subjek Penelitian
Suharsimi Arikunto, 2003: 112, menyatakan bahwa “Subjek
penelitian adalah subjek yang ingin dituju oleh peneliti, atau dengan kata lain merupakan subjek yang menjadi pusat perhatian peneliti
”. Subjek pada penelitian ini adalah seorang anak cerebral palsy disertai dengan intelectual
disability yang duduk di bangku Sekolah Dasar SD kelas III dengan inisial A.F. Alasan pemilihan anak sebagai subjek dalam penelitian ini karena anak
memiliki kemampuan mengenal huruf yang rendah. Hal ini diketahui ketika anak diminta untuk menyebutkan huruf a, b, c anak sudah mampu
menyebutkan huruf-huruf tersebut secara berurutan. Namun ketika diminta untuk menunjukkan huruf b anak tidak dapat menunjukkan huruf b dengan
benar. Begitu juga dengan huruf-huruf lainnya. Hal ini dapat menghambat pembelajaran bahasa indonesia, khususnya pada pembelajaran membaca.
42
E. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono, 2010: 61, “Variabel penelitian merupakan suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan ”. Penelitian dengan eksperimen subyek tunggal mengenai
keefektifan penggunaan media benda konkret terhadap kemampuan mengenal huruf pada anak cerebral palsy kelas III di SLB Negeri 1 Bantul, terdapat dua
variabel penelitian yang akan menjadi objek yang akan diteliti dan bersumber dari penelitian antara lain:
1. Variabel Bebas
“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat” Juang Sunanto, dkk, 2006: 12. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Media Benda Konkret. 2.
Variabel Terikat Variabel terikat pada penelitian ini dikenal sebagai perilaku sasaran atau
targer behavoiur. Perilaku sasaran tersebut ialah Kemampuan Mengenal Huruf Siswa Cerebral Palsy Kelas III.
Pengukuran terhadap kedua variabel dalam penelitian ini dengan mengamati frekuensi dan persentase. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Juang Sunanto, dkk, 2006: 15, yang menyatakan bahwa “variabel terikat atau perilaku sasaran dapat
dikur dengan adanya frekuensi”.
43
F. Teknik Pengumpulan Data