22
2.3.2. Teori Perkembangan Schumpeter
Joseph Schumpeter hidup dijaman modern 1883-1950. Namun teorinya diungkapkan didalam suatu kerangka analisa sosial yang luas,
seperti halnya para ekonom klasik sebelumnya. Dari segi ini Schumpeter bisa digolongkan dalam kelompok teori pertumbuhan
klasik. Namun dari segi kesimpulanya khusus mengenai proses perbaikan hidup masyarakat banyak dalam perekonomian kapitalis,
Schumpeter lebih dekat dengan para ekonom modern. Schumpeter Richardson, H. W. 1997 berkeyakinan bahwa
pembangunan ekonomi terutama diciptakan oleh inisiatif dari golongan pengusaha yang inovatif, yaitu golongan masyarakat yang
mengorganisasikan dan menggabungkan faktor-faktor produksi lainya untuk menciptakan barang-barang yang diperlukan masyarakat.
Mereka merupakan golongan masyarakat yang menciptakan inovasi atau pembaruan dalam perekonomian. Pembaruan-pembaruan yang
diciptakan oleh para pengusaha dapat dibedakan dalam beberapa bentuk, yaitu : 1 memperkenalkan barang baru, 2 penggunaan cara
baru dalam memproduksi suatu barang, 3 memperluas pasar suatu barang ke daerah yang baru, 4 mengembangkan sumber bahan
mentah yang baru, atau 5 mengadakan reorganisasi dalam sesuatu perusahaan atau industri.
Menurut Schumpeter Richardson, H. W. 1997 perkembangan ekonomi adalah kenaikan output yang disebabkan oleh inovasi yang
23
dilakukan oleh para wiraswasta. Inovasi disini berarti perbaikan teknologi dalam arti luas, mencakup misalnya penemuan produk baru,
pembuakaan pasar baru, dan sebagainya. Inovasi menyangkut perbaikan kualitatif dari sistem ekonomi sendiri, yang bersumber dari
kreativitas para wiraswastanya. Kegiatan pembaruan oleh para pengusaha diatas akan
mempertinggi pendapatan masyarakat dan menaikan tingkat konsumsi mereka. Kenaikan tersebut akan mendorong perusahaan lain untuk
memperbesar tingkat produksinya dan mengadakan penanaman modal baru.
Inovasi mempunyai tiga pengaruh Yang pertama adalah diperkenalkanya teknologi baru. Kedua, inovasi menimbulkan
keuntungan lebih yang merupakan sumber dana penting bagi akumulasi kapital. Yang ketiga, inovasi pada tahap selanjutnya akan
diikuti oleh timbulnya proses imitasi, yaitu adanya pengusaha- pengusaha lain yang meniru teknologi baru tersebut. Proses imitasi ini
akan diikuti oleh investasi oleh para imitator tersebut. Kesemuanya proses tersebut akan meningkatkan output masyarakat dan secara total
merupakan proses perkembangan ekonomi.
2.4. Teori Pertumbuhan Ekonomi Regional