Keterampilan Guru dalam Pengelolaan Pembelajaran dengan

52 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Siklus I Siklus II Siklus III Nilai ≤ 60 Nilai 60 nilai 75 Nilai ≥ 75 Grafik 14 Rekapitulasi Nilai hasil belajar PIPS Kelas III

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Keterampilan Guru dalam Pengelolaan Pembelajaran dengan

Cooperative Learning Pada siklus I guru belum memfokuskan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode cooperatif learning, tapi baru pada tahap pembentukan kelompok yang efektif. Penggunaan metode cooperatif learning ini terkait dengan teori Trianto 2007: 41 bahwa pembelajaran dengan pendekatan Cooperative Learning atau pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Guru membantu siswa bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah- masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok 53 sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif. Dalam penggunaan metode cooperatif learning ini guru dalam kegiatan awal masih disibukkan dengan pembentukan kelompok kecil yang sesuai. Pada kegiatan inti sudah berjalan cukup lancar, dan pada kegiatan akhir guru menutup kegiatan dengan tanya jawab. Fokus penelitian pada siklus II adalah penerapan cooperatif learning. Dalam pelaksanaannya, guru sudah menerapkan metode ini dengan baik, penerapan metode ini sejalan dengan teori kebuthan Maslow, yaitu “kebutuhan menjadi bagian suatu kelompok”. Dalam teori ini dikemukakan bahwa manusia mempunyai keinginan untuk menjadi bagian dari suatu kelompok agar dapat saling memberi dan menerima perhatian dan penghargaan Sudati, 2005: 3 – 12 dengan menerapkan cooperatif learning dapat terpenuhi. Selain itu manfaat dengan menerapkan cooperatif learning dengan proses pembelajaran antara lain: a. Meningkatkan kemampuan dan prestasi terutama bagi siswa yang nilai belajarnya rendah. b. Kerja kelompok berguna pula dalam menyalurkan dan mengarahkan kreativitas belajar siswa sesuai dengan kemampuannya. c. Melalui kerja kelompok siswa dapat memecahkan masalah yang tidak dapat dipecahkan sendiri sebab tidak semua masalah belajar dapat dipecahkan sendiri oleh siswa tetapi membutuhkan bantuan dan pendapat orang lain. d. Proses dan hasil yang diperoleh dari kerja kelompok lebih kaya dan 54 komprehensif. Siswa memperoleh kesempatan untuk belajar berbicara mengemukakan pendapatnya, belajar menghargai pendapat orang lain, toleransi sosial, dll. Dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan menerapkan model cooperatif learning ini, guru sudah melibatkan secara aktif peran serta seluruh siswa dan peran guru juga sudah tidak terlalu dominan. Pelibatan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran terkait dengan teori belajar yang dikemukakan Rogers dalam Kurnia, 1998: 32. Peningkatan keterampilan guru yaitu dalam kegiatan awal ketika persiapan mengajar dalam membentuk kelompok kecil. Selanjutnya dalam kegiatan inti guru sudah menggunakan media secara efektif dan efisien, dalam pengelolaan kelas guru lebih banyak mengajukan pertanyaan kepada kelompok. Pada kegiatan akhir siwa sudah dapat membuat kesimpulan. Pada perbaikan siklus III adalah penerapan cooperatif learning. Dalam pelaksanaannya, guru sudah menerapkan metode ini dengan baik. Pengingkatan keterampilan terjadi pada kegiatan awal yaitu guru melibatkan siswa dalam menyiapkan dan pemanfaatan media. Pada kegiatan inti, guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi jawaban teman. Pada kegiatan akhir, guru melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi dan tujuan, dan melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa. 55

2. Aktivitas Siswa Dalam Pengelolaan Pembelajaran dengan Cooperative

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS VB SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

1 12 354

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION BERBASIS MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS VB SD N SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

0 5 353

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CTL DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 13 285

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas III SDN Kandri 02 Semarang

0 9 225

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL LEARNING CYCLE PADA SISWA KELAS III SD N GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 10 315

MODEL PEMBELAJARAN KEKUATAN GERAK MELALUI HALAMAN SEKOLAH TERHADAP MINAT PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SD NEGERI REJOSARI 02 KECAMATAN SEMARANG TIMUR KOTA SEMARANG

0 17 101

Peningkatan Kualitas pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN Gunungpati 02 Kota Semarang.

0 1 1

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Pakem Pada Siswa Kelas IV SDN Bringin 02 Ngaliyan Semarang.

0 0 1

MODEL PEMBELAJARAN KEKUATAN GERAK MELALUI HALAMAN SEKOLAH TERHADAP MINAT PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SD NEGERI REJOSARI 02 KECAMATAN SEMARANG TIMUR KOTA SEMARANG.

0 0 1

(ABSTRAK) PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PIPS MELALUI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS III SD KEMIJEN 02 KECAMATAN SEMARANG TIMUR KOTA SEMARANG.

0 0 2