Metode Penyuntingan Langkah Kerja Penelitian Deskripsi Naskah

31

3.3 Metode Penyuntingan

Metode penyuntingan naskah yang digunakan untuk mempebaiki naskah yang sudah ditransliterasi adalah dengan membetulkan segala macam kesalahan, mengganti bacaan yang tidak sesuai dan memberi tanda jeda yang sesuai dengan EYD. Penyuntingan ini berdasar pada metode standar yang digunakan dalam penyuntingan teks sehingga dapat dipahami dengan sebaik-baiknya. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan teks yang sesahih mungkin.

3.4 Langkah Kerja Penelitian

Dalam penelitian ini, perlu adanya langkah kerja yang dilakukan agar penelitian terhadap naskahSP ŊPbenar-benar menghasilkan naskah yang sahih. Hal itu di karenakan dalam penelitian filologi sangat rentan dengan kesalahan serta ketidaktepatan, sehingga perlu dan penting untuk melakukan langkah kerja agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam meneliti naskah tersebut. Adapun langkah kerja yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Penelusuran naskah melalui katalog. 2. Menentukan naskah yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian, dalam hal ini adalah naskah SP ŊP. 3. Membaca teks SP ŊP secara menyeluruh sekaligus melakukan transliterasi. 4. Melakukan penyuntingan teksSP ŊPdengan memberi tanda-tanda suntingan, penomoran yang telah ditentukan oleh peneliti. 5. Menerjemahkan hasil suntingan ke dalam bahasa Indonesia. 6. Membuat glosarium 32 BAB IV TEKS SERAT PATRAPING NGELMU PANGUKUDAN Pembehasan naskah Serat Patraping Ngelmu Pangukudan secara rinci dibahasa dalam bab ini yaitu yag dijabarkan dalam diskripsi naskah, suntingan naskah dan terjemahan serta aparat kritik. Adapun glosarium dicantumkan pada catatan kaki pada setiap halaman suntingan naskah.

4.1 Deskripsi Naskah

Judul naskah : Punika Serat Patraping Ngelmu Pangukudan Pusaka Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Agung Prabu Anyakrakusuma ing Mataram No Naskah : A. 188 Bahan naskah : Kertas bergaris Tempat penyimpanan naskah : Perpustakaan Reksapustaka Pura Mangkunegara Surakarta Keadaan naskah : naskah dalam keadaan utuh dan masih bisa dibaca Ukuran Naskah : ukuran naskah MSJ 32 x 19 cm, 38 P sedangkan ukuran teks 27x16 cm Tebal Naskah : 38 lembar dan tidak ada nomor halaman dalam setiap lembar naskah. Jumlah baris setiap halaman : 18 baris Huruf : Jawa 33 Bentuk teks : Prosa Bahasa : Jawa krama Kolofon : Pada naskah SP ŊP ini tidak terdapat kolofon. kesimpulkan mengenai umur naskah dan kapan di tulis di runut dari nama penulis yaitu Sultan Agung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa naskah SP ŊP di tulis sekitar tahun 1650-an. Manggala : tidak ada, karena pada awal naskah hanya menjelaskan tentang pemaparan naskah saja. Ringkasan isi naskah : naskah SP ŊP terdiri dari empat sub bab yaitu pada bab satu menceritakan tentang ilmu pangukudan dan bagaimana tataacara mempelajari serta pantangan yang harus dilakukan dalam mempelajari ilmu SP ŊP . Selanjutnya pada bab dua memaparkan tentang pangukudan atau keadaan seseorang ketika menjelang ajal. Pada bab tiga dan empat menjelaskan tentang para tokoh yang dianugrahi ilmu pangukudan.

4.2 Transliterasi