Silsilah Nabi Musa Anak Angkat di Istana Fir’aun

Pendidikan Agama Islam Kelas V Pelajaran 3. Kisah Nabi dan Rasul Allah . 34 35 Berdasarkan petunjuk Allah seperti ayat di atas, agar dia dapat melaksanakan sumpahnya dengan tidak menyakiti istrinya, yaitu memukulnya dengan seikat rumput. Setelah lulus dari cobaan, Nabi Ayub as dan istrinya kembali hidup normal. Mereka dikaruniai beberapa anak yang beriman. Salah satu putra yang bernama Basyar terpilih meneruskan dakwah ayahnya. Dalam Al-Qur’an dua kali disebutkan nama Zulkifli. Itu tidak lain adalah Basyar sendiri. Menurut sebuah riwayat yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas, dia mendapat kenikmatan selama 70 tahun, dia mendapat ujian berupa sakit selama 7 tahun, 7 bulan, 7 hari.

B. Kisah Nabi Musa as

Berabad-abad lamanya Mesir diperintah oleh raja-raja Fir’aun. Pemerintahan mereka dijalankan secara turun-temurun. Setiap raja yang memerintah dikenal lalim dan menindas rakyatnya, termasuk Bani Israil. Ketika Bani Israil di Mesir ditindas oleh Fir’aun, Allah mengutus Nabi Musa untuk membebaskan mereka.

1. Silsilah Nabi Musa

Nabi Musa as adalah keturunan Lawi, salah seorang putra Nabi Ya’kub as yang hijrah ke Mesir. Di Mesir keturunan Nabi Ya’kub beranak pinak selama empat ratus tahun lebih. Jumlah mereka mencapai ratusan ribu orang. Awalnya mereka diterima oleh raja dari Dinasti Hyksos. Setelah dinasti ini berakhir, pemerintahan dikuasai oleh para raja yang menamakan dirinya Fir’aun. Mesir pada waktu itu dikuasai oleh Fir’aun, kerajaannya luas dan kaya. Penduduknya terdiri dari dua bangsa, yang pertama bangsa asli Mesir yaitu orang Qibti, sedang yang kedua adalah orang-orang Israil keturunan Nabi Ya’kub as. Kebanyakan orang Qibti menduduki jabatan tinggi, sedangkan orang Israil hanya berkedudukan rendah, seperti buruh, nelayan dan pesuruh. Fir’aun memerintah dengan tangan besi, ia diktator, bengis yang tidak berperikemanusiaan, mabuk dan rakus kepada kekuasaan, sehingga ia berani menyebut dirinya tuhan. Siapa yang tidak mau bertuhan kepadanya, maka orang itu akan dibunuh. Pada suatu waktu Fir’aun bermimpi negeri Mesir akan terbakar habis, rakyatnya banyak yang mati dan yang tidak mati kebanyakan orang-orang Israil. Fir’aun menanyakan mimpinya kepada para ahli nujum, apakah arti mimpi tersebut. Pada suatu hari seorang ahli nujum datang menghadap Fir’aun bahwa menurut ramalannya tak lama lagi akan lahir seorang anak laki-laki dari Bangsa Israil yang kelak akan menjadi musuh dan menjatuhkan kekuasaannya. Fir’aun marah mendengar laporan itu, kemudian dia memberi perintah agar membunuh bayi laki-laki yang lahir dari kalangan Bangsa Israil.

2. Anak Angkat di Istana Fir’aun

Musa dilahirkan dari pasangan suami istri Imran dan Yukabad. Yukabad dan Imran panik, jika tidak segera disembunyikan, anak ini tentu akan dibunuh oleh kaki tangan Fir’aun, tapi untuk menyembunyikannya terus-menerus juga tak mungkin. Allah swt memberikan ilham kepada ibu Nabi Musa, agar anaknya Nabi Musa dihanyutkan ke dalam Sungai Nil. Ibu Nabi Musa membuat sebuah peti, kemudian Nabi Musa dimasukkan ke dalam peti tersebut dan malam harinya peti itu dihanyutkan. Keesokan harinya istri Fir’aun Siti Asiah melihat peti terapung, ia menyuruh petugas kerajaan untuk mengambilnya. Setelah petinya dibuka ternyata isinya seorang bayi laki-laki. Istri Fir’aun sangat senang, ia ingin mengangkatnya sebagai anak. Maka diutarakanlah niatnya itu kepada Fir’aun. Mula-mula Fir’aun menolak, namun atas bujukan istrinya, akhirnya ia setuju. Gambar: 3.2. Waktu bayi Nabi Musa dihanyutkan di Sungai Nil Siti Asiah segera mencarikan pengasuh untuk menyusui Musa. Beberapa orang datang melamar untuk menyusui Musa, namun Musa tidak mau menyusu. Ibu Nabi Musa datang melamar untuk menyusui bayi itu, barulah Musa mau menyusu. Musa diserahkan kepada Yukabad sampai masa menyusui selesai. Sesudah usai masa menyusui, Musa dikembalikan ke istana Fir’aun. Setelah Musa dewasa, Allah menganugerahkan pangkat kenabian dan ilmu pengetahuan. Pendidikan Agama Islam Kelas V Pelajaran 3. Kisah Nabi dan Rasul Allah . 36 37

2. Nabi Musa Dakwah kepada Raja Fir’aun