Aktivitas Pembelajaran Bahasa Inggris SMP KK B

26

F. Rangkuman

Pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagi aktivitas mimetic, yang menuntut pebelajar untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes. Penyajian isi atau materi pelajaran menekankan pada ketrampilan yang terisolasi atau akumulasi fakta mengikuti urutan dari bagian ke keseluruhan. Pembelajaran mengikuti urutan kurikulum secara ketat, sehingga aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku teksbuku wajib dengan penekanan pada ketrampilan mengungkapkan kembali isi buku teksbuku wajib tersebut. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil belajar. Secara ringkas teori behaviorisme yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disempulkan bahwa: 1. Belajar adalah perubahan tingkah laku 2. Tingkah laku tersebut harus dapat diamati 3. Mengikuti pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respon. 4. Fungsi mind atau fikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yang sudah ada melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah. 5. Pembiasaan dan latihan menjadi esensial dalam belajar. 6. Apa yang terjadi antara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati. 7. Yang dapat diamati hanyalah stimulus respon. 8. Kegagalan atau ketidakmampuan dalam penambahan pengetahuan dikatagorikan sebagai kegagalan yang perlu dihukum 9. Aplikasi teori ini menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis atau tes. Penyajian materi pelajaran mengikuti urutan dari bagian-bagian keseluruhan.Pembelajaran dan evalusi menekan pada hasil, dan evaluasi menuntut jawaban yang benar. Jawaban yang benar menunjukkan bahwa siswa telah menyelesaikan belajaranya. Bahasa Inggris SMP KK B 27 10. Proses belajar sangat bergantung kepada faktor yang berada di luar dirinya, sehingga ia memerlukan stimulus dari pengajarnya. 11. Hasil belajar banyak ditentukan oleh proses peniruan, pengulangan dan penguatan reinforcement. 12. Belajar harus melalui tahap-tahap tertentu, sedikit demi sedikit, yang mudah mendahului yang lebih sulit. Teori belajar kognitivisme cocok dipakai untuk pembelajaran bahasa asing, khususnya teori perkembangan kognitif Piaget, perhatikan hal-hal berikut: 1. Bahasa dan cara berpikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berpikir anak. 2. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya. 3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing. 4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya. 5. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temannya. Menurut konstruktivisme, pembelajar learner, orang yang sedang belajar akan membangun pengetahuannya sendiri berdasarkan apa yang sudah diketahuinya. Karena itu belajar tentang dan mempelajari sesuatu itu tidak dapat diwakilkan dan tidak dapat “diborongkan” kepada orang lain. Siswa sendiri harus proaktif mencari dan menemukan pengetahuan itu, dan mengalami sendiri proses belajar dengan mencari dan menemukan itu. Di sini diperlukan pemahaman guru tentang “apa yang sudah diketahui pembelajar”, atau apa yang disebut pengetahuan awal prior knowledge, sehingga guru bisa tepat menyajikan bahan pengajaran yang pas: Jangan memberikan bahan yang sudah diketahui siswa, jangan memberikan bahan yang terlalu jauh bisa dijangkau oleh siswa. Tugas guru adalah memfasilitasi proses belajar dengan cara-cara yang menjadikan informasi bermakna dan relevan bagi siswa.