Tinjauan Pustaka LANDASAN TEORI

commit to user 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengetahuan tentang Kesehatan Anak a. Pengetahuan 1 Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu dari suatu obyek tertentu setelah melakukan penginderaan melalui panca indera manusia yaitu penglihatan, pendengaran, rasa dan raba. Pengetahuan merupakan pembentukan terus menerus oleh seseorang yang mengalami pengorganisasian karena adanya pemahaman-pemahaman baru Notoadmojo,2007. Informasi, pengalaman dan interaksi sosial dapat memberikan stimulus yang memicu skema yaitu respon terhadap suatu stimulus dan untuk menjelaskan banyak hal yang berhubungan dengan ingatan. Kemudian dilanjutkan dengan proses adaptasi yang terdiri dari asimilasi dan akomodasi yang pada akhirnya dapat mencapai sebuah keseimbangan dan konstruksi pengetahuan yang baru. Pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh seseorang melainkan melalui tindakan Fitriani, 2011. 2 Tingkatan Pengetahuan Menurut Notoatmodjo 2007, pengetahuan mempunyai enam tingkatan yaitu: commit to user 6 a Tahu know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam tingkat pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali reca ll sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. b Memahami comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat mengintepretasikan materi tersebut secara benar. c Aplikasi aplication Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya. d Analisis analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. e Sintesis syntesis Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. f Evaluasi evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemanpuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. commit to user 7 1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah Notoatmodjo 2007 : a Tingkat pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. b Informasi yang lebih banyak akan mempengaruhi pengetahuan yang lebih luas. c Budaya adalah tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhan dan kepercayaan. d Pengalaman adalah sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat nonformal. e Sosial ekonomi adalah tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup. b. Kesehatan Anak 1 Pengertian Kesehatan Anak Kesehatan menurut WHO menyatakan bahwa sebagai suatu keadaan fisik,mental dan sosial kesejahteraan bukan hanya pada pada ketidakadaan penyakit atau kelemahan. Pengetian anak menurut pasal 1 ayat 2 Undang-Undang No 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak yaitu seseorang yang belum berusia 18 tahun termasuk anak dalam kandungan Media center, 2007. Kesehatan anak merupakan suatu keadaan seseorang yang belum berusia 18 commit to user 8 tahun termasuk anak dalam kandungan yang dalam keadaan sejahtera dari badan, sosial, dan jiwa. 2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Anak Faktor yang mempengaruhi status kesehatan anak menurut Behrman 2000 adalah: a Faktor Kesehatan Merupakan faktor utama dalam pembentukan status kesehatan anak secara umum. Faktor ini ditentukan oleh ststus kesehatan anak sendiri, status gizi, dan kondisi sanitasi. b Faktor Kebudayaan Pengaruh budaya juga sangat menentukan satus kesehatan anak dimana terdapat keterkaitan langsung antara budaya dan pengetahuan. Budaya dimasyarakat dapat menimbulkan penurunan kesehatan anak. c Faktor Keluarga Pengaruh keluarga dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak sangat besar melalui pola hubungan anak dan keluarga serta nilai-nilai yang ditanamkan. 3 Permasalahan Kesehatan Anak Permasalahan Kesehatan Anak di Indonesia menurut Behrman 2000 adalah: commit to user 9 a Demam Demam merupakan meningkatnya suhu tubuh melewati normal dapat disebabkan oleh infeksi,peradangan, atau gangguan metabolik. Anak dikatakan demam apabila sudah lebih dari 37.5°C. Demam merupakan sinyal yang menandakan bahwa tubuh sedang dimasuki oleh mikroorganisme yang bisa berupa bakteri atau virus. Pengukuran demam dapat dilakukan di ketiak, anus, mulut, dan telinga, namun pengukuran suhu tubuh dianjurkan dilakukan diketiak dengan menggunakan termometer raksa. Jenis demam ada berbagai macam antara lain demam remiten ditandai dengan suhu badan yang naik turun, demam intermiten ditandai dengan suhu naik turun penurunan bisa mencapai suhu normal, demam kontinu ditandai dengan suhu yang tinggi dan tidak turun, demam bifasik ditandai dengan kurve kenaikan dan penurunan suhu seperti pelana kuda serta demam pel-ebstein ditandai dengan demam yang terjadi dalam waktu lama dan diselinggi dengan waktu periodik tidak demam. Sofyan, 2007. Penatalaksanaan demam yang dapat dilakukan antara lain tidak membungkus anak dengan kain tebal, memandikan anak dengan air hangat, mengompres dengan air hangat, memberikan ASI lebih sering dan melakukan dekapan dengan metode kangguru. commit to user 10 Keadaan anak yang harus segera dibawa ke pelayanan medis adalah suhu bayi dan anak lebih dari 40 ˚C, anak tidak mau minum atau mengalami dehidrasi, keadaan anak iritabel atau menangis terus menerus, tidak dapat ditenangkan, anak tidur terus menerus lemas dan sulit dibangunkan lethargis, anak mengalami kejang, kaku kuduk, sesak nafas, anak gelisah, muntah, diare dan sakit kepala hebat. Sofyan, 2007. b Diare Diare merupakan buang air besar yang lebih sering, lebih banyak dan dengan konsistensi yang lebih lembek atau encer dari biasanya. Berdasarkan lamanya diare ada 3 macam yaitu diare akut yang berlangsung kurang dari 2 minggu, diare persisten merupakan diare yang berlangsung antara 2 sampai 4 minggu dan diare kronis berlangsung lebih dari 4 minggu. Penyebab diare pada anak dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit, efek samping dari obat, alergi makanan serta intoleransi makanan. Penularan diare pada anak dapat terjadi melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi, penggunaan sumber air tercemar untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, pencucian botol susu yang tidak bersih serta tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah buang air. commit to user 11 Berdasarkan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS diare diklasifikasikan Departemen Kesehatan, 2008: 1 Untuk dehidrasi a Diare dehidrasi berat Terdapat dua atau lebih tanda-tanda berikut letargi atau tidak sadar, mata cekung, tidak bias minum atau malas minum cubitan kulit perut kembali sangat lambat. Tindakan atau pengobatan yang dapat dilakukan adalah memberikan cairan untuk dehidrasi berat sesuai dengan rencana terapi A, melakukan rujukan dan jika masih bias minum berikan ASI dan larutan oralit selama dalam perjalanan. b Diare dehidrasi ringan atau sedang Terdapat dua atau lebih tanda-tanda berikut : gelisah, rewel atau mudah marah, mata cekung, haus atau minum dengan lahap, cubitan kulit perut kembali lambat. Tindakan atau pengobatan yang dapat dilakukan adalah memberikan cairan atau makanan sesuai rencana terapi B dan Tablet Zink, segera rujuk, jika anak masih bias minum berikan ASI selama dalam perjalanan, nasihati ibu untuk melakukan kunjungan ulang 5 hari jika anak tidak ada perbaikan. commit to user 12 c Diare tanpa dehidrasi Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi ringan atau sedang. Tindakan atau pengobatan cairan dan makanan sesuai rencana terapi A dan tablet zink, nasihati ibu untuk melakukan kunjungan ulang 5 hari lagi bila tidak ada perbaikan. 2 Diare lebih dari 14 hari atau lebih a Diare persisten berat Gejala yang nampak yaitu adanya dehidrasi tindakan yang dapat dilakukan adalah segera lakukan rujukan. b Diare persisten Gejala yang nampak yaitu tidak ada dehidrasi tindakan yang dapat dilakukan adalah nasihati ibu untuk pemberian makan untuk dehidrasi persisten dan lakukan kunjungan ulang 5 hari lagi. 3 Diare disertai darah dalam tinja Disentri ditandai dengan adanya darah dalam tinja tindakan atau pengobatan yang dapat dilakukan adalah membrikan antibiotic yang sesuai dan nasihati ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 hari lagi bila anak tidak ada perbaikan. Penatalaksanaan diare pada anak yaitu memberikan oralit, memberikan zink selama 10 hari berturut-turut, tetap memberikan ASI dan makan pada anak. Pencegahan agar tidak commit to user 13 terjadi diare pada anak adalah memberikan ASI selama 6 bulan pertama tanpa pemberian cairan lainnya, memberikan makanan pendamping ASI secara tepat, menggunakan air bersih dalam keperluan sehari-hari, membiasakan untuk sering mencuci tangan, dan menggunakan jamban atau toilet bersih. Keadaan anak yang harus segera dibawa ke pelayanan medis adalah diare yang bercampur dengan darah, BAB anak lebih dari 5 kali, diare yang disertai dengan sakit perut, demam, kehilangan berat badan, panas tinggi 38.5C yang tidak turun dalam 2 hari, muntah terus menerus tidak dapat masuk makanan atau ASI, dan anak menunjukkan adanya tanda dehidrasi tidak ada air mata saat menangis, kencing kurang atau tidak ada kencing dalam 6-8 jam, dan mulut kering Aden, 2010. c Batuk Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernafasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya. Penyebab batuk pada anak antara lain Infeksi saluran pernafasan bagian atas ISPA, alergi, asma atau tuberculosis, benda asing yang masuk kedalam saluran napas, commit to user 14 tersedak akibat minum susu, dan menghirup asap rokok dari orang sekitar. Batuk yang harus diwaspadai adalah batuk yang disertai dengan demam tinggi sampai 39°C dan lebih dari 3 hari, lesu dan bernapas cepat, dadanya sesak, bibir wajah dan lidah kebiruan, dan disertai berdarah. Penanganan batuk dirumah antara lain jika anak hidungnya tersumbat, bersihkan hidungnya,jika anak mengalami colds, beristirahatlah di rumah,jaga agar lingkungan tetap lembab AC justru membuat ruangan menjadi kering serta minuman dingin seperti jus dapat memberi rasa nyaman. Keadaan anak yang memerlukan penanganan medis saat batuk adalah Keadaan anak yang memerlukan penanganan medis adalah saat batuk anak disertai dengan susah nafas, nafas menjadi lebih cepat dari biasanya dan pendek, saat batuk anak terlihat kebiruan atau gelap pada bibir,wajah, dan lidah, batuk disertai dengan demam tinggi terutama pada bayi kurang dari 3 bulan, dan batuk yang disertai dengan darah. Behrman,2010. commit to user 15 2. Stres a. Definisi stres Stres adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri dan sesuatu yang mengganggu individu bila tidak bisa mengatasinya dengan baik akan muncul gangguan badan dan gangguan jiwa Maramis, 2005. b. Aspek-aspek stres Stres adalah keadaan jiwa yang tidak stabil, tegang, dan bermasalah akibat adanya stressor yang membuat penyesuaian diri individu. Aspek stres terbagi menjadi tiga yaitu Maulana, 2011: 1 Gangguan Emosional Gangguan emosional biasanya terwujud dalam keluhan-keluhan seperti tegang, khawatir, marah, tertekan dan perasaan bersalah. Secara umum hal tersebut diatas adalah sesuatu yang tidak menyenangkan atau emosi negative yang berlawanan dengan emosi positif seperti senang, bahagia, dan cinta. Hasil stress yang paling sering adalah kecemasan dan depresi. Kecemasan akan dialami individu apabila mengetahui bahwa kondisi yang ada adalah sesuatu yang menekan stressful event seperti hendak ujian atau akan wawancara. 2 Gangguan Kongnitif Gejalanya tampak pada fungsi berfikir, mental image , konsentrasi dan ingatan. Dalam keadaan stres, ciri berfikir dalam keadaan normal seperti rasional, logis dan fleksibel akan terganggu commit to user 16 karena dipengaruhi oleh kekhawatiran tentang konsekuensi yang terjadi maupun evaluasi diri yang negatif. Mental image diartikan sebagai citra diri dalam bentuk kegagalan dan ketidakmampuan yang sering mendomonasi kesabaran individu yang mengalami stres seperti mimpi buruk, mimpi-mimpi yang menimbulkan imajinasi visual menakutkan dan emosi negatif. Konsentarsi diartikan sebagai kemampuan untuk memusatkan perhatian pada suatu stimulasi yang spesifik dan tidak mempedulikan stimulus lain yang tidak berhubungan. Pada individu yang mengalami stress kemampuan konsentrasi akan menurun, yang akhirnya akan menghambat perfomasi kerja dan kemampuan pemecahan masalah problem solving . Memori pada individu yang megalami stress akan terganggu dalam bentuk lupa dan bingung. Hal ini disebabkan karena terlambatnya kemampuan memilih dan mengabungkan ingatan-ingatan jangka pendek dengan yang lama. 3 Gangguan Fisiologis Gangguan fisiologis adalah terganggunya pola-pola normal dari aktivitas fisiologis yang ada. Gejala-gejala yang timbul biasanya adalah sakit kepala, konstipasi, nyeri pada otot, penurunan nafsu sex, cepat lelah, dan mual. Beranjak dari gangguan-gangguan stress yang diuangkapkan oleh Crider dan salamon dalam Maulana 2011 diambil kesimpulan bahwa stress yang diderita dalam jangja panjang commit to user 17 waktu lama atau singkat dapat berpengaruh terhadap cara berfikir, kesabaran, emosi, konsentrasi, daya inggatdan kesehatan tubuh. Berdasarkan uraian diatas aspek-aspek stres meliputi: a Gangguan emosional yang terwujud dalam keluhan-keluhan seperti tegang, khawatir, maeah, tertekan, dan perasaan bersalah. b Gangguan kongnitif yang gejalanya tampak pada fungsi berfikir , mental image , konsentrasi dan ingatan. c Gangguan fisiologis dengan gejala seperti sakit kepala, konsipasi, nyeri pada otot, menurunkan nafsu sexs, cepat lelah dan mual. c. Gangguan-gangguan stress Menurut Crider, dkk Sunaryo, 2004, gangguan-gangguan stress dibagi menjadi tiga yaitu: 1 Gangguan emosional Gangguan emosional biasanya berwujud keluhan-keluhan seperti tegang, khawatir, marah, tertekan dan perasaan bersalah. Secara umum, hal tersebut diatas adalah sesuatu hal yang tidak menyenangkan atau emosi negatif yang berlawanan dengan emosi positif seperti senang, bahagia dan cinta. Hasil stres yang sering timbul adalah kecemasan dan depresi. Kecemasan akan dialami apabila individu dalam mengantisipasi yang akan dihadapi mengetahui bahwa kondisi yang ada adalah sesuatu yang menekan stressful event . commit to user 18 2 Gangguan kognitif Gejalanya tampak pada fungsi berpikir, mental images, konsentrasi dan ingatan.Keadaan stres, ciri berpikir dalam keadaan normal seperti rasional, logis dan fleksibel akan terganggu karena dipengaruhi oleh kekhawatiran tentang konsekuensi yang terjadi maupun evaluasi diri yang negatif. Mental images diartikan sebagai citra diri dalam bentuk kegagalan dan ketidakmampuan yang sering mendominasi kesabaran individu yang mengalami stres, seperti mimpi buruk, mimpi-mimpi yang menimbulkan imajinasi visual menakutkan dan emosi negatif. Konsentrasi diartikan sebagai kemampuan untuk memusatkan pada suatu stimulus yang spesifik dan tidak memperdulikan stimulus lain yang tidak berhubungan. Pada individu yang mengalami stres, kemampuan konsentrasi akan menurun, yang akhirnya akan menghambat performansi kerja dan kemampuan pemecahan masalah problem-solving . Memori pada individu yang mengalami stres akan terganggu dalam bentuk sering lupa dan bingung. Hal ini disebabkan karena terhambatnya kemampuan memilahkan dan menggabungkan ingatan-ingatan jangka pendek dengan yang telah lama. 3 Gangguan fisiologik Gangguan fisiologik adalah terganggunya pola-pola normal dari aktivitas fisiologik yang ada. Gejala-gejalanya yang timbul biasanya commit to user 19 adalah sakit kepala, konstipasi, nyeri pada otot, menurunnya nafsu sex, cepat lelah dan mual. d. Sumber stres atau stressor Sumber stres adalah semua kondisi yang berbahaya dan menghasilkan reaksi stres. Sumber stres dapat berasal dari Bobak,2005: 1 Diri sendiri, sumber stres dari dalam diri sendiri umumnya dikarenakan karena konflik yang terjadi antara keinginan dan kenyataan yang berbeda dalam hal ini adalah berbagai permasalahan yang terjadi tidak sesuai dengan dirinya dan tidak mampu teratasi maka dapat menimbulkan suatu stres 2 Keluarga, stres ini bersumber dari masalah keluarga ditandai dengan adanya perselisihan antara keluarga serta adanya tujuan yang berbeda diantara keluarga 3 Masyarakat atau lingkungan, sumber stres ini dapat terjadi di lingkungan atau dimasyarakat pada umumnya seperti lingkungan pekerjaan secara umum disebut sebagai stres pekerja. Stres karena lingkungan fisik berhubungan dengan interpersonal serta adanya pengakuan di masyarakat. e. Faktor pemicu stres Faktor pemicu stres antara lain Hidayat,2004: 1 Sifat stressor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsur-angsur. commit to user 20 2 Durasi stressor merupakan lamanya stressor yang dialami klien akan mempengaruhi respon tubuh, semakin banyak stressor yang dialami pada seseorang dapat menimbulkan dampak yang besar bagi fungsi tubuh. 3 Pengalaman masa lalu, semakin banyak stressor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya maka semakin baik dalam mengatasinya sehingga kemampuan adaptasinya akan semakin baik pula. 4 Tipe kepribadian,tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius, agresif, kompetitif, kurang sabar, mudah tegang, mudah tersinggung, mudah marah, memiliki kewaspadaan berlebihan, bicara cepat, bicara tidak kenal waktu, pandai berorganisasi dan mempimpin dan memerintah, lebih suka bekerja sendiri bila ada tantangan, kaku terhadap waktu dan lain-lain. Sedangkan tipe kepribadian B memiliki ciri tidak agresif, ambisinya wajar-wajar, penyabar, tidak mudah tersinggung, tidak mudah marah, cara bicara tidak tergesa-gesa, perilaku tidak interaktif, lebih suka kerjasama dan mudah bergaul. Seseorang memiliki kepribadian A, lebih rentan dibandingkan tipe kepribadian B Wangsa 2010. 1. Primipara Primipara adalah seorang wanita yang sudah menjalani kehamilan sampai janin mencapai tahap viabilitas Bobak,2005, primipara juga commit to user 21 diartikan sebagai wanita yang pernah mengandung dimana wanita tersebut melahirkan satu anak yang hidup Danis,2004. 2. Hubungan pengetahuan tentang kesehatan anak dengan stres pada ibu primipara Stres merupakan segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri dan sesuatu yang mengganggu individu apabila tidak bisa mengatasinya dengan baik akan muncul gangguan badan dan gangguan jiwa. Faktor- faktor yang mempengaruhi stres antara lain sifat stressor yaitu berupa tiba- tiba atau berangsur-angsur, sifat ini pada setiap individu dapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stressor, durasi stressor yaitu lamanya stressor yang dialami, pengalaman masa lalu, serta tipe kepribadian Maramis, 2005. Hubungan dengan seseorang atau lingkungan tertentu menimbulkan sters tergantung pada penilaian kongnitif individu tentang situasi Suliswati, 2004. Penelitian yang dilakukan oleh Ervika 2005 menyatakan bahwa ibu biasanya lebih banyak berinteraksi dengan anak dan berfungsi sebagai orang yang memenuhi kebutuhan anak dan memberikan rasa aman hasil penelitian ini mendukung bahwa ibu primipara memiliki kekhawatiran yang tinggi dalam hal kesehatan anaknya dan berusaha memperhatikan segala kebutuhan jasmani, rohani dan psikologisnya anaknya. Pengetahuan tentang kesehatan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pendidikan, sosial ekonomi, budaya, pengalaman masa lalu, dan informasi. Pengetahuan yang cukup dalam commit to user 22 merawat anak dapat meminimalkan dan mencegah terjadinya stres terutama pada ibu primipara Pujiarto,2010.

B. Kerangka Konsep