Sifat-sifat Peramalan Tahap-tahap Peramalan Pengukuran Kesalahan Peramalan Forecast Error

commit to user 19 4. Bentuk Pola Data: Data dasar dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam dari pola yang didapat dalam data yang diramalkan akan berkelanjutan. 5. Biaya: Umumnya ada empat unsur biaya yang tercakup dalam penggunaan suatu prosedur peramalan, yaitu biaya-biaya pengembangan, penyimpanan storage data, operasi pelaksanaan kesempatan penggunaan teknik-teknik dan metode lainnya. 6. Jenis dan Model: Banyak metode peramalan telah menganggap adanya beberapa model dari keadaan yang diramalkan. 7. Mudah Tidaknya Penggunaan dan Aplikasinya: Metode-metode yang dapat dimengerti mudah diaplikasi yang akan dipergunakan dalam pengambilan keputusan dan analisis.

F. Sifat-sifat Peramalan

Dalam membuat peramalan atau menerapkan hasil peramalan, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, yaitu: 1. Peramalan pasti mengandung kesalahan, artinya peramal hanya bisa mengurangi ketidakpastian yang akan terjadi tetapi tidak dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut. commit to user 20 2. Peramalan seharusnya memberikan informasi mengenai berapa ukuran kesalahan. 3. Peramalan jangka pendek lebih akurat dibandingkan dengan peramalan jangka panjang. Ishak, 2010.

G. Tahap-tahap Peramalan

Menurut Render dan Heizer 2005 ada tujuh tahap, yaitu: 1. Menentukan tujuan peramalan. 2. Memilih unsur apa yang akan diramal. 3. Menentukan horizon waktu peramalan pendek, menengah atau panjang. 4. Memilih tipe model peramalan adalah menggunakan beragam model statistik yang akan dibahas sekarang, termasuk rata-rata bergerak, penghalusan eksponensial dan analisis regresi. 5. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan. 6. Membuat peramalan. 7. Memvalidasi dan menerapkan hasil peramalan adalah pengkajian terhadap peramalan dilakukan setiap hari, untuk memastikan model, asumsi dan data yang digunakan sudah valid.

H. Karakteristik Peramalan yang Baik

Menurut Ishak 2010, karakteristik peramalan yang baik adalah sebagai berikut: commit to user 21 1. Akurasi Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan hasil kebiasaan dan kekonsistenan peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bias bila peramalan tersebut terlalu tinggi atau rendah dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan peramalan relative kecil. 2. Biaya Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan adalah tergantung dari jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan dan metode peramalan yang dipakai. Ketiga faktor pemicu biaya tersebut akan mempengaruhi berapa banyak data yang dibutuhkan, bagaimana pengolahan datanya manual atau komputerisasi, bagaimana penyimpanan datanya, dan siapa tenaga ahli yang diperbantukan. 3. Kemudahan Pengguna metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat dan mudah diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Percuma memakai metode canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia maupun peralatan teknologi.

I. Pendekatan Dalam Peramalan

Dalam metode peramalan yang akurat dan bermanfaat, selain mengandalkan pengumpulan data yang relevan dibutuhkan teknik-teknik commit to user 22 pengumpulan data yang tepat. Terdapat dua pendekatan umum peramalan yang tepat untuk digunakan yaitu : 1. Analisis Kualitatif Qualitative Forecast Yaitu peramalan yang menggabungkan faktor-faktor penting seperti intuisi pengambilan keputusan, pengalaman pribadi, emosi, dan sistem nilai Render dan Hiezer,2005. Ada empat teknik peramalan kualitatif yang tepat digunakan adalah sebagai berikut : a. Keputusan dari Pendapatan Juri Eksekutif Juri of Executive Opinion. Dalam metode ini, pendapatan sekumpulan kecil manajer atau pakar tingkat tinggi sering dikombinasikan dengan model statistik, dikumpulkan untuk mendapatkan prediksi permintaan kelompok. b. Metode Delphi Delphi Method Teknik peramalan yang menggunakan proses kelompok dimana para pakar melakukan peramalan. c. Gabungan dari Teknik Penjualan Sales Force Composite. Dalam pendekatan ini, setiap tenaga penjualan memperkirakan berapa penjualan yang bisa ia lakukan dalam wilayahnya. d. Survei Pasar konsumen Consumer Market Survei Metode peramalan meminta input dari konsumen mengenai rencana pembelian mereka di masa depan. commit to user 23 2. Analisis Kuantitatif Quantitative Forecast Yaitu peramalan yang mengguakan satu atau lebih model matematis dengan data masa lalu dan variabel sebab akibat untuk meramalkan permintaan Render dan Heizer,2005. Teknik peramalan kuantitatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu : a. Model Serial Waktu Time Series Model Time Series membuat prediksi dengan asumsi bahwa masa depan merupakan fungsi masa lalu. Dengan kata lain, mereka melihat apa yang akan terjadi selama kurun waktu tertentu dan menggunakan data masa lalu tersebut untuk melakukan peramalan Render dan Heizer:2005 Pengolahan data kuantitatif dari segi waktu Time Series dapat dilakukan dengan lima metode yaitu sebagi berikut Render dan Heizer:2005 : 1 Metode Pendekatan Naif Teknik peramalan yang mengasumsikan permintaan diperiode mendatang sama dengan permintaan terkini. 2 Metode Single Moving Average Rata-rata bergerak Menurut Render dan Heizer 2005 metode Single Moving Average adalah metode peramalan yang menggunakan rata- rata dari sejumlah n data terkini untuk meramalkan periode mendatang. Metode peramalan rata-rata bergerak Single Moving Average menggunakan sejumlah data aktual masa lalu untuk menghasilkan peramalan. commit to user 24 Rumus yang digunakan dalam menghitung metode Single Moving Average adalah sebagai berikut Render dan Heizer:2005 : Rata-rata bergerak = Di mana n adalah jumlah periode rata-rata bergerak. 3 Metode Weight Moving Average Rata-rata tertimbang Apabila ada pola yang trend dan pola yang terdeteksi, bobot dapat digunakan untuk menempatkan penekanan yang lebih pada nilai terkini. Teknik ini lebih responsif terhadap perubahan karena periode yang lebih dekat mendapat bobot yang lebih berat. Pemilihan bobot merupakan hal yang tidak pasti karena tidak ada rumus untuk menetapkan mereka Render dan Heizer:2005. Rata-rata bergerak dengan pembobotan dapat digambarkan secara sistematis sebagai berikut : Rata-rata bergerak dengan pembobotan = Di mana n adalah jumlah periode dalam rata-rata bergerak tertimbang. 4 Metode Exponential Smoothing Penghalusan Exponential Exponential Smoothing merupakan metode peramalan rata- rata bergerak dengan pembobotan yang canggih, namun commit to user 25 masih mudah digunakan. Metode ini menggunakan sangat sedikit pencatatan masa lalu. Ramalan-ramalan Exponential yang dihasilkan dapat mengandung banyak kesalahan karena fluktuasi random yang sangat besar pada periode-periode waktu yang mutakhir dan hal ini timbul karena dalam pemulusan Exponential periode-periode yang terakhir mendapat bobot yang lebih berat. Rumus Exponential Smoothing dasar dapat ditunjukkan sebagai berikut Render dan Heizer:2005 : Peralaman baru = peramalan periode lalu +  permintaan aktual periode lalu – peramalan periode lalu Di mana  sebuah bobot, atau konstanta penghalusan Smoothing Constant, yang dipilih oleh peramal yang mempunyai nilai antara 0 dan 1. Secara matematis dapat juga ditulis sebagai berikut : +  - Keterangan : Peramalan baru = Peramalan sebelumnya  = Konstanta penulisan 0-1 = Permintaan aktual periode sebelumnya commit to user 26 b. Metode Kausal Model kausal ini bertujuan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang dengan menemukan dan mengukur beberapa variabel bebas yang penting beserta pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas diamati. Adapun teknik yang biasa digunakan dalam model kausal, yaitu : 1 Regresi Linier Linier Regression Dalam banyak hal terdapat dua variabel atau lebih yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara dua variabel atau satu variabel dengan beberapa variabel lainnya perlu di buat model. Adapun kecenderungan titik-titik koordinat dari variabel bebas dan variabel tidak bebas membentuk suatu garis linier lurus, model ini dinamakan regresi linier. Sebaliknya, apabila hubungan berbentuk kuadrat, Exponential atau sejenisnya dinamakan regresi non linier. Jika hubungan itu hanya melibatkan satu variabel bebas, model itu disebut regresi linier sederhana. Bentuk persamaan regresi linier Render dan Heizer:2007 : ŷ = a + bx commit to user 27 Keterangan : ŷ = nilai variabel terikat a = persilangan sumbu y b = kemiringan garis regresi tingkat perubahan pada y untuk perubahan yang terjadi di x x = variabel bebas waktu perubahan rata-rata y terhadap perubahan per unit x. Nilai a dan b meminimumkan jumlah kesalahan kuadrat, dapat dicari dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : a = b = 2 Proyeksi Trend Trend Projection Proyeksi Trend adalah teknik mencocokkan garis trend pada serangkaian data masa lalu dan kemudian memproyeksikan garis pada masa datang untuk peramalan jangka menengah dan panjang Render dan Heizer:2005. Secara matematis, persamaan penulisan Trend Projection adalah sebagai berikut Render dan Heizer:2005 : ŷ = a + bx Keterangan : ŷ = nilai variabel terikat a = persilangan sumbu y commit to user 28 b = kemiringan garis regresi tingkat perubahan pada y untuk perubahan yang terjadi di x x = variabel bebas waktu Untuk menentukan nilai a dan b menggunakan rumus : a = - b b = Untuk menentukan nilai dan menggunakan rumus : Keterangan : = = a = persilangan sumbu y b = kelandaiaan garis regresi Σ = tanda penjumlahan total x = nilai variabel bebas yang diketahui y = nilai variabel terkait yang diketahui = rata-rata nilai x = rata-rata nilai y n = jumlah data atau pengamatan

J. Pengukuran Kesalahan Peramalan Forecast Error

Menurut Taylor 2004 pengukuran kesalahan peramalan merupakan perbedaan antara peramalan permintaan dengan permintaan aktual. Meskipun suatu jumlah kesalahan ramalan tidak dapat dielakkan namun tujuan ramalan adalah agar kesalahannya menjadi sekecil mungkin. commit to user 29 Sedangkan menurut Nasution 2003 pengukuran kesalahan peramalan merupakan ukuran tentang tingkat perbedaan antara hasil peramalan dengan permintaan sebenarnya terjadi. Rumus yang biasanya digunakan dalam pengukuran kesalahan, yaitu : 1. Rata-rata Deviasi Mutlak Mean Absolute Deviation = MAD MAD merupakan rata-rata kesalahan mutlak selama periode tertentu tanpa memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan kenyataannya. Secara matematis MAD dapat dirumuskan : MAD = Keterangan : = Permintaan aktual pada periode t = Peramalan permintaan pada periode t = Jumlah periode peramalan yang terlibat 2. Rata-rata Kuadrat Kesalahan Mean Square Error = MSE MSE merupakan metode alternatif dalam suatu metode peramalan. Pendekatan ini penting karena teknik ini menghasilkan kesalahan yang moderat lebih disukai oleh suatu peramalan yang sangat besar. Secara matematis MSE dirumuskan sebagai berikut : MSE = Keterangan : = Permintaan aktual pada periode t = Peramalan permintaan pada periode t commit to user 30 = Jumlah periode peramalan yang terlibat 3. Rata-rata Kesalahan Peramalan Mean Forecast Error = MFE MFE sangat efektif untuk mengetahui apakah suatu hasil peramalan selama periode tertentu terlalu tinggi atau terlalu rendah. Bila hasil peramalan tidak bias, maka nilai MFE akan mendekati nol. MFE dihitung dengan menjumlahkan semua kesalahan peramalan selama periode peramalan. Secara matematis, rumus MFE dinyatakan sebagai berikut: MFE = ∑ n Ft At  Keterangan: At = Permintaan Aktual pada periode t Ft = Peramalan permintaan pada periode t n = Jumlah periode peramalan yang terlibat 4. Rata-rata Persentase Kesalahan Absolut Mean Absolute Percentage Error = MAPE MAPE merupakan ukuran kesalahan relative dan menyatakan persentase kesalahan hasil peramalan terhadap permintaan actual selama periode tertentu yang akan memberikan informasi persentase kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah. Secara matematis, MAPE dinyatakan sebagai berikut: MAPE =       n 100 ∑At - At Ft Keterangan: At = Permintaan Aktual pada periode –t commit to user 31 Ft = Peramalan Permintaan Forecast pada periode –t n = Jumlah periode peramalan yang terlibat commit to user 32

BAB III PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah Perusahaan PT. KUSUMA MULIA TEXTILE merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertextilan. PT. KUSUMA MULIA TEXTILE didirikan oleh Drs. Rudy Indrianto, AKT pada tanggal 17 November 1997 berdasarkan Nomor Pendaftaran Industri Kecil NIPIK 09.3310-02486 dengan Wajib Pajak NPWP 1.736.434.0-525 merupakan perusahaan industri textile yang terletak di kota Solo Jawa Tengah. PT. KUSUMA MULIA TEXTILE berawal dari pengambilalihan PT. ASIA JAYA ANEKA sekitar tahun 70-an. PT. ASIA JAYA ANEKA berganti nama menjadi PT. YULIA PRINT, pada tahun 1996 PT. YULIA PRINT diganti kembali menjadi PT. KUSUMA MULIA TEXTILE. Sebagai salah satu produsen kain warna yang berorientasi dalam negeri, perusahaan berupaya untuk mengikut perkembangan permintaan pasar, sehingga desain model kain warna selalu diperbarui dari waktu ke waktu. Dengan pengalaman sebelumnya, maka perusahaan selalu mengadakan inovasi desain kain warna, komposisi serta desain yang selalu berubah-ubah menuruti permintaan pasar yang terus menerus mengalami perkembangan. Dalam hal tersebut tidak lepas dari kemampuan perusahaan untuk memenuhi standar mutu yang diharapkan oleh konsumen. Selain itu,