Faktor yang menyebabkan HIV mengalami diare kronik

Di Indonesia, diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat baik dilihat dari angka kesakitan atau angkat kematian yang ditimbulkannya terutama pada bayi dan balita Zulkifli, 2008. Setiap tahun, 100000 balita di Indonesia meninggal kerana diare HIP, 2009.

2.3. Faktor yang menyebabkan HIV mengalami diare kronik

Infeksi HIV menyebabkan sistem imun menjadi lemah dan penderita menjadi lebih gampang untuk terkena infeksi yang secara normalnya boleh dilawan. Pertahanan tubuh terhadap infeksi dan penyakit dimusnahkan oleh HIV dengan cara memusnahkan CD4+ dan ini menghilangkan kebolehan tubuh untuk melawan infeksi. Masih belum ditemukan lagi obat untuk mengobati HIV. Semakin lama, penderita akan menderita pelbagai penyakit yang boleh membawa maut termasuk infeksi opportunistik dan beberapa tipe kanker WHO, 2008. Infeksi opportunistik adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme sehingga menimbulkan penyakit, tidak pada orang yang sehat tetapi pada orang yang mempunyai sistem imun yang lemah. CD count adalah jumlah limfosit T CD4 dalam darah dan menunjukkan tahap kekebalan sistem imun kita. Pada dewasa sehat, jumlah CD4 count adalah di antara 500–1400 selmm 3. Resiko untuk mendapat infeksi opportunistik semakin tinggi apabila jumlah CD4 di bawah 200 selmm 3. Viral load menunjukkan jumlah HIV di dalam darah dan jumlahnya yang tinggi memberi tanda perkembangan penyakit yang semakin buruk WHO, 2008. Infeksi opportunistik mengakibatkan hampir 80 kematian pada pasien AIDS Kumar et al., 2007. Antara infeksi opportunistik yang menyebabkan infeksi gastrointestinal hingga menyebabkan diare kronik pada HIV adalah Cryptosporidiosis yaitu sejenis parasit. Antara symptom yang disebabkannya adalah keram lambung, nausea, lemah, berat badan menurun, hilang selera makan, muntah, dan dehidrasi. Tiada pengobatan efektif untuk infeksi ini menyebabkan sukar untuk diobati. Pengobatan HIV perlu untuk mengawal simptom ini. Selain itu ialah Cytomegalovirus yaitu sejenis virus Universitas Sumatera Utara yang boleh menginfeksi seluruh tubuh tetapi ianya biasa menginfeksi lambung, menyebabkan demam, diare dan nyeri lambung. Infeksi virus ini biasanya terjadi apabila jumlah sel T CD4+ kurang dari 50 mm 3 darah. Infeksi bakteri Mycobacterium Avium Kompleks menyebabkan demam berlanjutan, keringat pada malam hari, berat badan menurun, anemia, nyeri badan, pusing, diare, dan kelemahan. Bakteria yang menyebabkan infeksi ini biasanya ditemui dalam air, habuk, tanah, dan tinja burung. Infeksi ini biasanya terjadi apabila jumlah sel CD4+ kurang dari 50 mm 3 darah. Azithromycin biasanya diberikan sebagai pemgobatan pencegahan Coffey, 2009. HAART adalah kombinasi obat antiretroviral yang mengurangkan replikasi HIV. Kombinasi 3 kelas obat yang biasa digunakan adalah nucleoside reverse transcriptase inhibitors NRTIs, non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors NNRTIs dan protease inhibitors PIs. Efek samping dari penggunaan obat NRTI dan PIs adalah diare WHO, 2008. Menurut Centers for Disease Control and Prevention CDC, diare kronik bertanggungjawab terhadap 17 kasus AIDS yang baru didiagnosa di Amerika Serikat akibat penggunaan terapi antiretroviral yang sangat tinggi HAART Wilcox, 2010. World Health Organization WHO menjangkakan 85–90 penyakit diare pada negara berkembang disebabkan air yang tidak selamat dan sanitasi sera higiene yang tidak adekuat. Walaupun tidak mungkin transmisi melalui feses–oral atau terpegang feses orang yang terinfeksi oleh HIV, ini akan meningkatkan resiko ahli keluarga untuk mendapat infeksi tersebut jika pembaikan higiene tidak diikuti HIP, 2009.

2.4. HIVAIDS dan Diare Kronis