PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED
LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS
X SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN
PEMBELAJARAN 2014/2015

Oleh :
Jelita Hutasoit
NIM 4111341004
Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015


RIWAYAT HIDUP
Jelita Hutasoit dilahirkan di Dolok Sanggul, pada tanggal 17 Desember
1992. Ayah bernama Simpan Hutasoit dan Ibu bernama Hirim Rotua Silaban dan
merupakan anak pertama dari enam bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk
SD 173331 Sopobutar Lintong Nihuta dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun
2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP N 4 Lintong Nihuta dan lulus pada
tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di SMA N 1 Pagaran
dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di Program Stdudi
Pendidikan Biologi Universitas Negeri Medan dan lulus pada tanggal 25 Juni
2015.

v

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
kasih karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Discovery Learning dan Problem Based Learning Pada Materi Ekosistem Di
Kelas X SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015”.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Drs.Toyo

Manurung,M.Si selaku dosen pembimbing skripsi. Beliau telah banyak
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal
hingga akhir penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Drs.Zulkifli Simatupang, M.Pd, Dr.Tumiur Gultom, SP,MP, Dra. Riwayati,
M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran
dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu
Dra.Melva Silitonga M.S selaku pembimbing akademik. terima kasih juga kepada
Bapak Drs.Karapan Lumbantoruan,M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 11
Medan, Alfrida Siregar,S.Pd, selaku guru bidang studi biologi. Teristimewa
ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Simpan Hutasoit dan Ibunda Hirim R.
Silaban yang terus memberikan motivasi, materi, doa serta kasih sayang diberikan
kepada penulis. Ucapan terima kasih disampaikan kepada kekasih penulis, yaitu
Eddy Parman Sitio, ST dan juga kepada ke 5 adik kandung penulis (Juniver
Hutasoit, Joel Hutasoit, Jerlin Hutasoit, Jisrin Hutasoit, Julinca Hutasoit) penulis
yang telah memberi dorongan dan semangat kepada penulis.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan penysusunan skripsi ini,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
untuk kesempurnaan skripsi ini.
Medan, Juni 2015
Penulis,


Jelita Hutasoit
NIM. 4111341004

vi

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED
LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS
X SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN
PEMBELAJARAN 2014/2015

Jelita Hutasoit (4111341004)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
menggunakan model pembelajaran discovery learning dan problem based
learning pada materi ekosistem di kelas X SMA Negeri 11 Medan tahun
pembelajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

Populasi adalah siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan yang berjumlah 280 siswa
dan sampel diambil secara random sampling sebanyak 80 siswa. Setelah
mendapat perlakuan nilai rata-rata post test siswa diajar dengan menggunakan
model discovery learning ( ̅ = 80,12; SD= 6,35) lebih rendah dibanding dengan
menggunakan model problem based learning ( ̅ 2= 85,75 ; SD= 7,20). Adanya
perbedaan hasil belajar tersebut dibuktikan melalui pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji-t dan taraf kepercayaan α =0,05, dimana t hit= 11,97 >1,99 yang
berarti dalam penelitian ini H0 ditolak sekaligus menerima Ha. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan kelas problem based learning lebih tinggi hasil
belajarnya discovery learning pada materi ekosistem di kelas X SMA 11 Medan
Tahun Pembelajaran 2014/2015.

iv

THE DIFFERENT TYPE TO STUDENT LEARNING RESULT OF MODEL
DISCOVERY LEARNING AND PROBLEM BASED
LEARNING IN ECOSYSTEM MATERIALAT
CLASS X SMA NEGERI 11 MEDAN
ACADEMIC YEAR 2014/2015


Jelita Hutasoit (NIM 4111341004)
ABSTRACT
The purpose of this research to know the contrastive of students learning
result which established by discovery learning model and problem based learning
model in ecosystem material at class X SMA Negeri 11 Medan academic year
2014/2015. Kind of this research in an experimen research. The population of the
research is all of the student at class X SMA Negeri with total 280 students and
the sample was taken out random sampling as many as 80 students. After got the
post-test average of students which taught by using discovery learning ( ̅ =
80,12; SD= 6,35) lower than using problem based learning model ( ̅2= 85,75 ;
SD= 7,20). The existence of differences in learning outcomes is demostrated
through hypothesis testing using t-test and confidence level of α = 0,05, where
11,97 t-test > t-table 1,99, which means in this study received Ha, H0 is rejected at
the same time. So it can be conclude that there was statistical difference where
learning the result of model problem based learning is higher than the classroom
learning the result of the model discovery learning in Ecosystem material at class
X SMA Negeri 11 Medan in Academic Year 2014/1015.

vi


DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
v
vi
vii

viii
ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Definisi Operasional

1
1
3
3
3
4
4
5


BAB II KAJIAN PUSTAKA

6

2.1.
2.1.1.
2.1.2.
2.1.3.

6
6
7

2.1.4.
2.1.5.
2.1.6.
2.2.
2.3.
2.4.

2.4.1.
2.4.2.

Kerangka Teoritis
Pengertian Belajar
Hasil Mengajar
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar dan
Hasil Belajar
Pengertian Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Materi Tentang Ekosistem
Kerangka Konseptual
Hipotesis
Hipotesis Penelitian
Hipotesis Statistik

8
10
11

13
16
28
29
29
29

BAB III METODE PENELITIAN

30

3.1.
3.2.
1.
2.
3.3.
3.4.

30
30

30
30
30
30

Lokasi dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi
Sampel
Variabel Penelitian
Jenis dan Desain Penelitian

vii

3.5.
3.6.
1.
2.
3.
4.
5.
3.7
1.
2.
3.

Prosedur Penelitian
Instrument Penelitian
Validitas Tes
Uji Reliabilitas
Taraf Kesukaran Tes
Daya Pembeda Soal
Analisis Data Hasil Belajar Siswa
Uji Prasyarat Analisis
Uji normalitas
Pengujian Homogenitas
Pengujian Hipotesis

31
32
33
34
35
36
36
37
37
38
38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1. Nilai Pre test discovery learning dan PBL
4.1.2. Nilai Pos tes Kelas discovery learning dan PBL
4.1.3. Aktivitas Belajar kelompok dalam pembelajaran biologi pada
kelas discovery learning dan PBL
4.2.
Analisis Hasil Penelitian
4.2.1. Uji Normalitas
4.2.2. Uji Homogenitas
4.2.3. Uji Hipotesis
4.3.
Pembahasan

40
40
40
41
42
42
42
42
43
43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5.2
Saran

47
47
47

DAFTAR PUSTAKA

48

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Tahap Langkah-langkah Discovery Learning

12

Tabel 2.2. Kegiatan Langkah-Langkah Problem Based Learning

14

Tabel 3.1. Desain Penelitian

31

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Biologi Materi Ekosistem

33

Tabel 3.3. Interpretasi harga rxy

34

Tabel 3.4. Reliabilitas test

35

Tabel 4.1 Uji Normalitas Data Post test

40

Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Varians

41

Tabel 4.3. Ringkasan Uji Hipotesis

43

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Aliran energi dalam ekosistem

19

Gambar 2.2. Rantai Makanan

19

Gambar 2.3. Jaring-jaring makanan

20

Gambar 2.4. Piramida Ekologi

20

Gambar 2.5. Daur Nitrogen

24

Gambar 2.6. Daur Fosfor

25

Gambar 2.7. Daur Karbon dan Oksigen

25

Gambar 2.8. Daur Belerang (Sulfur)

26

Gambar 2.8. Daur Hidrologi (Air)

28

Gambar 4.1. Diagram Perbedaan Nilai Pre test Siswa Kelas Discovery
Learning dan PBL

40

Gambar 4.2. Diagram Perbedaan Nilai Post test Siswa Kelas Discovery
Learning dan PBL

41

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus

50

Lampiran 2. RPP (Rencana Proses Pembelajaran)

52

Lampiran 3. Instrumen Tes

68

Lampiran 4. Kunci Jawaban

72

Lampiran 5. Tabel Validitas Instrumen Soal

73

Lampiran 6. Perhitungan Validitas Instumen Soal

74

Lampiran 7. Tabel Reliabilitas instrumen

77

Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas instrumen

78

Lampiran 9. Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen

80

Lampiran 10.Perhitungan Daya Pembeda Soal

84

Lampiran 11. Data Hasil Belajar Siswa

87

Lampiran 12. Rata-rata (Mean) dan standart Deviasi dan Variasi Pre test

91

Lampiran 13 . Rata-rata (Mean) dan standart Deviasi dan Variasi Pos test 93
Lampiran 14. Uji Normalitas Data Penelitian

95

Lampiran 15. Uji Homogenitas Data Penelitian

100

Lampiran 16. Pengujian Hipotesis

103

Lampiran 17. Tabel r Product Moment

106

Lampiran 18. Daftar Nilai Krisis Untuk Uji Liliefors

108

Lampiran 19. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal

109

Lampiran 20. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t

110

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Peningkatan kualitas pendidikan sangat erat kaitannya dengan kualitas guru
yang menyelenggarakan pendidikan di sekolah, dimana guru diharapkan mampu
menciptakan suasana ataupun situasi yang membuat siswa dapat belajar dengan
baik. Dengan adanya pembelajaran yang baik dan menyenangkan, siswa akan
termotivasi untuk belajar dan tergantung pada bagaimana proses yang dilakukan
oleh siswa sebagai anak didik. Dalam proses pembelajaran seorang guru harus
mengupayakan agar terjadinya suatu proses pembelajaran yang berhasil, dimana
siswa memahami apa yang telah dipelajarinya dalam jangka waktu pendek dan
dalam jangka waktu panjang, program pembelajaran yang dilakukan dapat
menghasilkan suatu lulusan yang berkualitas (Apri, 2014).
Pada proses belajar, guru akan memberikan ilmu pengetahuannya kepada
siswa dan sebaliknya siswa akan menerima pengetahuan dari guru, karena itu
dalam kegiatan mengajar guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar
secara efektif dan efisien, mengenai tujuan yang diharapkan. Seorang guru dapat
mencapai hasil yang memadai dalam proses belajar mengajar, apabila guru selaku
pendidik mampu mendayagunakan metode serta pemilihan media yang tepat
dalam pengajaran. Penggunaan model pembelajaran yang tepat pada pengajaran
akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan
dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa,
metode pembelajaran yang tepat juga membantu siswa untuk meningkatkan
pemahaman dan mendapatkan informasi.
Berdasarkan informasi dari salah seorang guru biologi di SMA Negeri 11
Medan diperoleh data bahwa hasil belajar biologi yaitu rata-rata 60 sedangkan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 70. Sehingga dapat dikatakan nilai
rata-rata siswa tidak mencapai kriteria yang diharapkan. Berdasarkan observasi di
sekolah tersebut ternyata kegiatan belajar mengajar terlihat membosanakan dan
sebagaian besar siswa tidak memperhatikan penjelasan guru serta asyik

berbincang-bincang dengan teman sebangkunya. Bagi siswa yang pintar, mereka
hanya memperdulikan diri sendiri (individual), tidak mau mengajak temannya
diskusi dan tidak mau mengajarkan pelajaran yang tidak diketahui oleh temannya.
Belum lagi banyak siswa yang membuat keributan dan mengganggu temannya
yang ingin belajar. Kondisi seperti ini sangat tidak kondusif sebagai tempat
belajar. Hal ini disebabkan guru kurang memperhatikan variasi bahkan monoton
pada satu metode mengajar saja yaitu menggunakan metode belajar konvensional
dengan ceramah dan tanya jawab. Tidak ada keterlibatan siswa selama
pembelajaran berlangsung atau dikatakan pembelajran Teacher-Center.
Model Pembelajaran Penemuan (discovery learning) adalah proses
pembelajaran yang terjadi bila tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk
finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri. Dalam mengaplikasikan
metode discovery learning guru berperan sebagai pembimbing dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana
pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar
mengajar yang berorientasi pada guru menjadi berorientasi pada siswa
(Kurniasih, 2014). Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) di
singkat PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk
memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa
dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan
sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah (Ngalimun, 2013).
Menurut Suprihatin (2014) model pembelajaran discovery learning
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan. Menurut
Benny (2014) dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning,
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan
dengan nilai rata-rata pretest 66,50% menjadi 85,60% pada rata-rata posttest.
Kedua

hasil

penelitian diatas

menyimpulkan

bahwa

penerapan

model

pembelajaran discovery learning dan problem based learning dapat meningkatkan
hasil belajar. Dari penjelasan di atas peneliti tertarik ingin membedakan model
pembelajaran discovery learning dan problem based learning, yaitu dengan
mengimplementasikan model pembelajaran tipe discovery learning dan tipe

problem based learning di SMA N 11 Medan. Menerapakan pengajaran yang
menggunakan model seperti diatas telah diciptakan suatu kegiatan atau suasana
yang kooperatif dan komunikatif, dimana dalam proses pembelajaran siswa diberi
kesempatan untuk mengkonstruksikan pengetahuannya. Artinya siswa harus
dilibatkan secara aktif dalam kegiatan belajar serta berkontribusi dalam
membangun pengetahuan dan mampu mengaplikasikan pengetahuan yang
diperoleh kedalam dunia nyata.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengadakan penelitian
yang berjudul “Perbedaan Hasil belajar Siswa Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Discovery Learning Dan Problem Based Learning pada Materi
Ekosistem Di Kelas X SMAN 11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka diidentifikasikan
pokok-pokok masalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar biologi siswa yang masih rendah
2. Pemilihan model pembelajaran yang masih kurang tepat sehingga membuat
siswa kurang berminat untuk mempelajari biologi
3. Guru hanya menggunakan metode pembelajaran yang sama setiap mengajar,
yaitu menggunakan metode ceramah tanpa ada variasi pembelajaran lain,
sehingga siswa merasa bosan dan monoton serta siswa menjadi pasif karena
hanya menerima materi saja.
4. Kegiatan belajar yang individual menyebabkan siswa kurang bersosialisasi
dengan sesamanya sehingga keterampilan sosaial siswa kurang berkembang.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang diajukan, maka penelitian ini dibatasi
hanya pada masalah perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaran discovery learning dengan problem based learning pada materi
ekosistem di kelas X SMAN 11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan Model
Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) pada materi ekosistem di kelas
X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 ?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah

(Problem Based Learning ) pada materi

ekosistem di kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 ?
3. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang
diajarkan menggunakan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learing) pada
materi ekosistem di kelas X IPA SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran
2014/2015.
1.5.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini antara lain, yaitu :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan menggunkan Model
Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) pada materi ekosistem di kelas
X SMA Tahun pembelajaran 2014/2015.
2. Untuk mengetahuan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah ( Problem Based Learning ) pada materi
ekosistem di kelas X SMA Tahun pembelajaran 2014/2015.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang diajarkan
menggunakan Model pembelajaran Pembelajaran Penemuan (Discovery
Learning) dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) pada mater ekosistem di kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun
Pembelajaran 2014/2015.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai berikut :
1. sebagai bahan masukan dalam memilih model pembelajaran yang tepat dalam
pembelajaran biologi untuk meningkatkan hasil belajar serta keaktifan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar.
2. sebagai bahan acuan untuk guru-guru lain dalam memperbaiki teknik
pengajarannya sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil belajar di sekolah.

3. sebagai perbandingan ataupun referensi bagi para peneliti yang melakukan
penelitian pengembangan selanjutnya.
1.7. Definisi Operasional
1. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar.
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning ) adalah
suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu
masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari
pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus
memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah.
3. Model Pembelajaran

Penemuan (Discovery

Learning)

adalah proses

pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam
bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasikan sendiri.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar siswa dengan model pembelajaran discovery laearning pada
materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun pembelajaran
2014/2015 memiliki nilai rata-rata 80,12.
2. Hasil belajar siswa dengan model pembelajaran problem based learning
pada materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun
pembelajaran 2014/2015 memiliki nilai rata-rata 85,75.
3. Terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan
model pembelajaran problem based learning dengan model pembelajaran
discovery learning pada materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 11
Medan tahun pembelajaran 2014/2015.
5.2 Saran
1. Untuk peneliti selanjutnya agar menerapkan model pembelajaran problem
based learning tidak hanya pada materi ekosistem, tetapi pada materi pokok
lainnya yang sesuai dengan model pembelajaran problem based learning
agar dapat dijadikan studi perbandingan untuk menentukan model
pembelajran yang lebih tepat digunakan dalam pengajaran biologi.
2. Model pembelajaran problem based learning dapat dijadikan sebagai salah
satu alternativ dalam pembelajaran biologi, khususnya pada materi
ekosistem.
3. Kepada guru-guru biologi, hendaknya mencoba menggunakan model
pembelajaran problem based learning pada pembelajaran biologi.
4. Untuk memilih materi yang sesuai dengan model ini, karena model ini tidak
dapat digunakan untuk materi-materi pokok misalnya pencemaran
lingkungan, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi),
Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.
Benny (2014), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Problem Based
Learning Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri Grujugan
Bondowoso.(diakses pada tanggal 31 Maret 2015).
Dahar,R.W, (2009), Teori-Teori Belajar, Penertbit Erlangga, Jakarta
Fhadhyla, (2011), Biologi X. PT.Balai Pustaka. Jakarta.
Jihad, (2013), Menjadi Guru Profesional, Penerbit Esensi, Jakarta.
Karmana, Oman, (2007), Biologi. Grafindo. Yogyakarta
Kurniasih, Imas. 2014. Sukses Mengimplementasi Kurikulum 2013. Kata Pena.
Munadi, (2013), Evaluasi Hasil Belajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Ngalimun, (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja Pressindo,
Yogyakarta.
Priadi, Arif,(2009), Bioligy 1. Yudhistira. Jakarta
Pujiyanto,S.,2008,Menjelajah Dunia Biologi 1 Untuk Kelas X SMA dan MA,
Penerbit PT Tiga serangkai Pustaka Mandiri, Solo.
Purwanto,Ngalim, (2010). Psikologi Pendidikan. PT.Remaja Rosdakarya.
Bandung.
Roestiyah,N.K.,(2012), Strategi Belajar Mengajar.PT Asdi Mahasatya, Jakarta
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung
Sagala, S, (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung
Suparno, A. Suhaenah, (2001), Membangun Kompetensi Belajar. Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasioanal, Jakarta.
Suyanto, dan Asep Jihad, (2013), Menjadi Guru Profesional, Penerbit Esensi,
Jakarta.
Syah,M.,1996.Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit
Kencana, Jakarta.
Witherington,H.C.,(1982),Teknik-Teknik
Jemmars, Bandung.

Belajar

dan

Mengajar,

Penerbit

Widiadnyana,(2014),Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Pemahaman
Konsep IPA dan Sikap Ilmiah Siswa SMP. (diakses pada tanggal 11 januari
2015).
Suprihatin,(2014),Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem
Pencernaan Dengan Penerapan Strategi Pembelajran Discovery
Learning.(diakses pada tanggal 31 Maret 2015).

Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SIDOMULYO TAHUN AJARAN 2014/2015

0 5 89

STUDI PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANTARA SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING DAN HUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN PELAJ

0 6 76

STUDI PERBANDINGAN SIKAP SOSIAL SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTAIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 5 92

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATANGHARI NUBAN TAHUN AJARAN 2014/2015

1 8 95

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 METRO TAHUN AJARAN 2014/2015

0 6 87

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN PROBLEM BASED LEARNING

2 11 13

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 GADING REJO TAHUN PELAJARAN 20152016

1 0 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI EKOSISTEM DI SMP BUMI KHATULISTIWA

0 0 11

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SD

0 0 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMPS IT DARUL AZHAR ACEH TENGGARA

0 0 7