PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SD DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO - MEDAN.

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN

KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL

BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD.

Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MEDAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh : A N D I NIM: 8136122004

PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2 0 1 5


(2)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN

KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL

BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD.

Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MEDAN

T E S I S

Disetujui Untuk Melakukan Ujian Mempertahankan Tesis Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Oleh A N D I NIM: 8136122004

Menyetujui, Tim Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. NIP. 19600705 198601 1 001 NIP. 19510820 197803 1 002

Diketahui:

Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. NIP. 19600705 198601 1 001


(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRACT

ANDI. NIM. 8136122004. The Effect of Learning Strategies and Results Against Logical Thinking Ability in Elementary Mathematics Learning Dr. Wahidin Sudirohusodo - Medan. Thesis. Graduate Program, State University of Medan.

This study aims to determine: (1) the results of studying mathematics taught by learning strategy diskoveri higher than the results of studying mathematics taught by inquiry learning strategy; (2) the results of learning mathematics that have a high level of logical thinking ability is better than the mathematics learning outcomes which have a lower level of logical thinking ability; and (3) the interaction between the use of learning strategies and the ability to think logically toward mathematics learning outcomes. The population in this study were all students at the elementary Dr. Wahidin Sudirohusodo - Medan totaling 10 classes. The sample in this study were randomly assigned using cluster sampling method, by taking two classes with the number of each class of 44 children. The research method using quasi-experimental research. The instrument used in this study were mathematics achievement test and test initial capability. Analysis of the data used is the 2 × 2 factorial ANOVA result showed: (1) there are differences in learning outcomes of students' mathematics learning strategies class diskoveri with the result graders learn math inquiry learning strategy with Fcount> Ftable(7.98> 3.96 ); (2) there are differences in mathematics learning outcomes of students who have the ability to think logically high with mathematics learning outcomes of students who have the ability to think logically low with Fcount > Ftable (28.15 > 3.96); and (3) there is an interaction between the beginning of the learning model and the ability to learn math results with Fcount> Ftable(13.42 > 3.96). The results obtained are expected to provide information for teachers and schools to use diskoveri learning strategies to improve students' mathematics learning outcomes. In addition it needs to be improved logical thinking ability of students in the classroom.


(7)

ii ABSTRAK

ANDI. NIM. 8136122004. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Matematika di SD Dr. Wahidin Sudirohusodo - Medan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hasil belajar matematika yang diajarkan dengan strategi pembelajaran diskoveri lebih tinggi daripada hasil belajar matematika yang diajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri; (2) hasil belajar matematika yang memiliki tingkat kemampuan berpikir logis tinggi lebih baik daripada hasil belajar matematika yang memiliki tingkat kemampuan berpikir logis rendah; dan (3) interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SD Dr. Wahidin Sudirohusodo - Medan yang berjumlah 10 kelas. Sampel dalam penelitian ini ditentukan secara acak dengan teknik cluster sampling, dengan mengambil 2 kelas dengan jumlah tiap kelas 44 anak. Metode penelitian menggunakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar matematika dan tes kemampuan awal. Analisis data yang digunakan adalah ANAVA Faktorial 2 × 2. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: (1) terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas strategi pembelajaran diskoveri dengan hasil belajar matematika siswa kelas strategi pembelajaran inkuiri dengan Fhitung > Ftabel (7,98 > 3,96); (2) terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi dengan hasil belajar matematika siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah dengan Fhitung> Ftabel(28,15 > 3,96); dan (3) ada interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal terhadap hasil belajar matematika dengan Fhitung> Ftabel(13,42 > 3,96). Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan memberikan informasi bagi guru dan sekolah untuk menggunakan strategi pembelajaran diskoveri dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Selain itu perlu ditingkatkan kemampuan berpikir logis siswa dalam pembelajaran di kelas.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan kekuatan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh gelar Magister Pendidikan pada program studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Dalam penelitian tesis ini tentunya penulis banyak menghadapi kendala dan keterbatasan. Namun berkat bantuan berbagai pihak akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:

Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M,Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana Unimed.

Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd, selaku Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan bantuan dalam segala urusan administrasi di Program Pascasarjana Unimed.

Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, sebagai Pembimbing I, Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd, sebagai Pembimbing II yang selalu memberikan pengarahan serta bimbingan, Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd., sebagai Penguji I, Ibu Prof Asih Menanti, M.S., S.Psi., sebagai Penguji II, dan Bapak Dr. Mursid, M.Pd., sebagai penguji III yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada penulis sehingga terselesaikan tesis ini.

Bapak/Ibu dosen Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pasca sarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan dan tak terlupakan juga rekan mahasiswa Pascasarjana Unimed Program Studi Teknologi Pendidikan Angkatan ke XXIII.

Secara khusus terima kasih kepada SD.Dr. Wahidin Sudirohusodo tempat penulis melakukan penelitian. Kepada Ketua Yayasan Bapak Abdul Rahman


(9)

iv

Batubara penulis ucapkan terima kasih atas motivasinya. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Ibu Pelangi W. Wijaya, M.Pd., dan Ibu Madjakani Widjaja serta Ibu Farida Hanum, S.Pd., yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat bagi penulis agar terus berjuang untuk menggapai gelar Magister Pendidikan yang nantinya dapat mengabdikan ilmu yang diperoleh untuk perkembagan dunia pendidikan. Terima kasih juga kepada bapak Charles, S.Mn. (guru matematika SD Dr. Wahidin Sudirohusodo, Ibu Erika, S.Si. (guru matematika SD Dr. Wahidin Sudirohusodo serta rekan-rekan Guru di SD. Dr. Wahidin Sudirohusodo – Medan yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama kegiatan penelitian berlangsung.

Akhir kata ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada ayahanda (Sui Heng) dan Ibunda (Ng Sui Kim) serta seluruh keluarga dan teman sejawat yang telah memberikan dukungan dan motivasi selama penulis mengikuti perkuliahan S2. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan berhasil guna bagi pendidikan di masa sekarang dan masa yang akan datang.

Penulis Andi


(10)

DAFTAR ISI

Hal.

ABSTRACT... i

ABSTRAK... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 11

C. Pembatasan Masalah ... 11

D. Perumusan Masalah... 12

E. Tujuan Penelitian... 13

F. Manfaat Penelitian... 13

BAB II. KAJIAN TEORETIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 15

A. Kajian Teoritis... 15

1. Hakikat Hasil Belajar Matematika... 15

2. Hakikat Matematika... 19

3. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 25

3. Hakikat Kemampuan Berpikir Logis... 41

B. Hasil Penelitian yang Relevan... 47

C. Kerangka Berpikir ... 49

D. Hipotesis Penelitian... 57

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 58

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 58

B. Populasi dan Sampel Penelitian... 58

C. Metode Penelitian... 60

D. Desain Penelitian... 60

E. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ... 62

F. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 63

G. Pengontrolan Perlakuan... 65

H. Teknik Pengumpulan Data dan Instrrumen Penelitian... 67

I. Teknik Analisis Data ... 73


(11)

vi

BAB IV. HASIL PENELITIAN... 75

A. Deskripsi Data Penelitian ... 75

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data... 89

C. Pengujian Hipotesis Penelitian... 92

D. Temuan Penelitian... 96

E. Pembahasan Hasil Penelitian... 102

F. Keterbatasan Penelitian ... 113

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 115

A. Simpulan... 115

B. Implikasi... 116

C. Saran... 118

DAFTAR PUSTAKA ... 119


(12)

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal.

1.1. Hasil KKM Matematika Siswa Kelas IV ... 58

2.1. Komponen Strategi Pembelajaran... 28

2.2. Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri ... 34

2.3. Sintaks Model Pembelajaran Diskoveri ... 40

3.1. Data Siswa SD Dr. Wahidin Sudirohusodo Kelas 4 Tahun Ajaran 2014/2015 ... 58

3.2. Sampel Penelitian... 58

3.3. Rancangan Penelitian Desain Faktorial 2 x 2... 61

3.4. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Matematika ... 68

3.5. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Logis... 69

4.1. Distribusi Frekuensi Skor Hasil belajar matematika Kelas Strategi pembelajaran diskoveri ... 75

4.2. Distribusi Frekuensi Skor Hasil belajar matematika Kelas Strategi pembelajaran inkuiri... 77

4.3. Distribusi Frekuensi Skor Hasil belajar matematika pada Kemampuan berpikir logis tinggi... 78

4.4. Distribusi Frekuensi Skor Hasil belajar matematika pada Kemampuan berpikir logis rendah ... 80

4.5. Distribusi Frekuensi Skor Hasil belajar matematika Kelas Strategi pembelajaran diskoveri dengan Kemampuan berpikir logis tinggi.... 82

4.6. Distribusi Frekuensi Skor Hasil belajar matematika Kelas Strategi pembelajaran diskoveri dengan Kemampuan berpikir logis rendah .. 84

4.7. Distribusi Frekuensi Skor Hasil belajar matematika Kelas Strategi pembelajaran inkuiri dengan Kemampuan berpikir logis tinggi... 86

4.8. Distribusi Frekuensi Skor Hasil belajar matematika Kelas Strategi pembelajaran inkuiri dengan Kemampuan berpikir logis rendah ... 88

4.9. Rangkuman Hasil Perhitungan Normalitas Data ... 89

4.10. Rangkuman Data Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif... 93

4.11. Ringkasan Analisis Varians Hasil Belajar Matematika ... 93


(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal.

2.1. Revisi Diagram Taksonomi Bloom... 17 2.2. Proses Inkuiri... 31 2.3. Tahapan Pembelajaran Diskoveri... 38 4.1. Histogram Skor Hasil belajar matematika Kelas strategi

pembelajaran diskoveri ... 76 4.2. Histogram Skor Hasil belajar matematika Kelas strategi

pembelajaran inkuiri... 78 4.3. Histogram Skor Hasil belajar matematika pada Kemampuan

berpikir logis tinggi ... 79 4.4. Histogram Skor Hasil belajar matematika pada Kemampuan

berpikir logis rendah... 81 4.5. Histogram Skor Hasil belajar matematika Kelas strategi

pembelajaran diskoveri dengan Kemampuan berpikir logis tinggi.... 82 4.6. Histogram Skor Hasil belajar matematika Kelas strategi

pembelajaran diskoveri dengan Kemampuan berpikir logis rendah .. 83 4.7. Histogram Skor Hasil belajar matematika Kelas strategi

pembelajaran inkuiri dengan Kemampuan berpikir logis tinggi... 85 4.8. Histogram Skor Hasil belajar matematika Kelas strategi

pembelajaran inkuiri dengan Kemampuan berpikir logis rendah ... 87 4.9 Garis Interaksi Strategi pembelajaran dan Kemampuan berpikir


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal.

1. Silabus ... 122

2. Rencana Program Pembelajaran (RPP)... 124

3. Instrumen Penelitian... 140

4. Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda Butir Tes Hasil Belajar Matematika ... 150

5. Sebaran Data Kemampuan Berpikir Logis dan Hasil Belajar Matematika... 156

6. Data Pokok Penelitian ... 160

7. Perhitungan Distribusi Frekuensi... 161

8. Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 180

9. Uji Homogenitas Varians Data ... 190

10. Perhitungan ANAVA ... 193

11. Uji Scheffe... 196


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya setiap manusia menyadari pentingnya mempelajari matematika. Pendidikan matematika penting diajarkan di sekolah, tetapi terdapat kesadaran baik dari negara-negara maju maupun di negara-negara berkembang bahwa pembelajaran matematika di sekolah belum melayani anak-anak dengan sepenuhnya (Thomas dalam Runtukahu dan Selpius, 2014:117). Oleh karena itu, kurikulum dan pendekatan mengajar di kelas perlu dikembangkan dan dioptimalkan. Istilah pembelajaran terjermahan dari kata instruction yang digunakan dalam pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini berkembang yang dipengaruhi oleh psikologi kognitif yang mengutamakan anak sebagai kegiatan pembelajaran. Mengajar (teaching) adalah bagian dari pembelajaran.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 terkait Standar Nasional Pendidikan disebutkan bahwa kompotensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, keterampilan, yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasi oleh siswa setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu.

Tujuan umum di jenjang pendidikan dasar adalah: (1) mempersiapkan anak agar sanggup menghargai perubahan dalam kehidupan dan dunia yang terus-menerus berkembang; dan (2) mempersiapkan anak agar mampu


(16)

2

menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan kesehariannya dan dalam mempelajari ilmu pengetahuan lain. Anak berkesulitan belajar matematika pada umumnya dibantu dengan bimbingan belajar di rumah seperti: les matematika, les kumon, les sempoa, dan lain sebagainya. Tujuan pembelajaran matematika bagi mereka tidak berbeda dengan anak-anak lainnya, tetapi karena keterbatasan belajar yang dimilikinya.

Pada era informasi global seperti sekarang ini, semua pihak memungkinkan mendapatkan informasi secara melimpah, cepat, dan mudah dari berbagai sumber dan dari berbagai penjuru dunia. Untuk itu, manusia dituntut memiliki kemampuan dalam memperoleh, memilih, mengelola, dan menindaklanjuti informasi itu untuk dimanfaatkan dalam kehidupan yang dinamis, sarat tantangan, dan penuh kompetisi. Ini semua menuntut agar memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, logis, dan sistematis. Kemampuan ini dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran matematika karena tujuan pembelajaran matematika di sekolah menurut Depdiknas (2004:37) adalah: (1) melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan; (2) mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba; (3) mengembangkan kemampuan memecahkan masalah; dan (4) mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi dan mengkomunikasikan gagasan. Dengan demikian, matematika sebagai bagian dari kurikulum pendidikan dasar, memainkan


(17)

3

peranan strategis dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di semua jenjang pendidikan yang memliki peran yang sangat penting dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar (SD) perlu mendapat perhatian yang serius dari berbagai pihak yaitu pendidik, pemerintah, orang tua, maupun masyarakat, karena pembelajaran matematika di sekolah dasar merupakan peletak konsep dasar yang dijadikan landasan untuk belajar pada jenjang berikutnya, selain itu penguasaan matematika yang kuat sejak dini diperlukan untuk penguasaan dan penciptaan teknologi di masa depan.

Belajar matematika di sekolah masih menjadi beban bagi sebahagian siswa. Anggapan belajar matematika itu sulit dan bahkan sangat sulit, hanya bisa dikerjakan siswa yang pintar, dan membosankan begitu melekat dibenak anak. Penguasaan konsep-konsep matematika yang seharusnya diprioritaskan untuk dipahami anak-anak sekolah dasar hingga ke jenjang berikutnya sudah mampu mengaplikasikan matematika dalam kehidupan justru terlupakan. Padahal penguasaan matematika merupakan kunci penting untuk mendukung daya saing dan kemajuan suatu bangsa. Belajar matematika bisa mendorong hal lain pada diri anak seperti berfikir sistematis, logis, punya daya analisis. Revolusi cara belajar memiliki beberapa pokok pikiran yaitu mengaktifkan siswa, variasi pengelolaan kelas, melayani perbedaan individual serta meningkatkan interaksi belajar.


(18)

4

Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa adalah sebagai subjek dan objek dari kegiatan pembelajaran. Sehingga inti dari proses pembelajaran adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan. Tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran selesai. Hasil belajar merupakan salah satu tujuan dari proses pembelajaran. Hasil belajar dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses pembelajaran. Sudjana (2008:147) menyatakan dalam proses pembelajaran di sekolah, guru hendaknya memilih dan menggunakan pendekatan, metode, strategi dan teknik yang dapat melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, maupun sosial.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mengemukakan bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke siswa. Siswa adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, siswa perlu didorong untuk belajar memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya.

Di dalam proses pembelajaran di kelas, seorang guru harus berupaya semaksimal mungkin agar materi pelajaran dapat diterima dan dicerna siswa dengan baik. Untuk itu, seorang guru harus dapat menggunakan strategi pembelajaran yang tepat sesuai materi dan kemampuan siswanya. Perbedaan cara berpikir, bakat, minat, jenis kelamin, motivasi dan imajinasi siswa


(19)

5

merupakan faktor yang harus diperhitungkan guru sebelum menentukan strategi pembelajaran mana yang akan digunakannya untuk memberikan dampak positif pada siswa dan hasil belajarnya.

Berdasarkan hasil observasi peniliti di lapangan di SD Dr. Wahidin Sudirohusodo ditemukan bahwa para pengajar biasanya membuat persiapan mengajar dengan cara menuliskan rencana pembelajaran secara terperinci, sementara sewaktu membuat persiapan pembelajaran, sering kali mereka terlalu memikirkan apa yang harus dikerjakan dalam pengajaran, bukan pada apa yang harus dilakukan oleh siswa agar dapat berhasil dalam pembelajarannya. Proses pembelajaran matematika yang dilaksanakan pada saat ini belum memenuhi harapan pada guru sebagai pengembang strategi pembelajaran di kelas. Siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika, khususnya dalam menyelesaikan soal yang berhubungan dengan kemampuan pemecahan masalah matematik dan menghubungkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga tercermin dari rata rata kelas untuk mata pelajaran matematika, daya serap dan ketuntasan belajar siswa kelas IV di SD Dr. Wahidin Sudirohusodo berdasarkan nilai KKM seperti terlihat pada Tabel 1.1 menunjukkan hasil relatif kurang memuaskan.

Tabel 1.1. Hasil KKM Matematika Siswa Kelas IV No Tahun pelajaran Nilai Nilai Rata-rata

Tertinggi TerendahNilai Rata-rataNilai KKM

1 2011/2012 79 60 67 70

2 2012/2013 80 62 68 71

3 2013/2014 74 58 65 72


(20)

6

Pada Tabel 1.1 terlihat bahwa masih terdapat hasil belajar matematika siswa di bawah KKM pada empat tahun ajaran berturut-turut. Menurut keterangan dari guru matematika siswa kelas IV SD Dr. Wahidin Sudirohusodo Medan umumnya disebabkan para siswa cenderung mengalami kesulitan memahami bagaimana cara menjawab pertanyaan guru terkait materi matematika dengan tepat. Artinya, masalah juga terdapat pada guru-guru matematika, yang kurang mampu menjelaskan materi matematika secara tepat dan sederhana.

Dari kenyataan di atas, perlu dilakukan usaha yang sungguh-sungguh untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika yang dapat dilakukan dengan meningkatkan peranan guru dalam membelajarkan siswa. Pada umumnya para siswa menganggap bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dipahami sehingga tidak sedikit siswa yang takut terhadap mata pelajaran matematika. Dengan keadaan yang demikian dan juga kurang semangatnya siswa mengakibatkan hasil belajar matematika sering rendah.

Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor internal dan eksternal. Di antara faktor internal dan eksternal tersebut termasuk di dalamnya faktor siswa, guru, strategi, metode, media, sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah. Faktor dari dalam yang sifatnya internal yang termasuk di dalamnya kemampuan, minat, bakat dan motivasi dari dalam diri sendiri. Faktor eksternal sendiri terkait kepada strategi yang digunakan guru yang bersangkutan dalam pembelajaran, selain itu proses belajar mengajar tidak efektif, dikarenakan selama ini sebagian guru belum sepenuhnya


(21)

7

menerapkan strategi pembelajaran yang baik dan menarik dalam proses pembelajaran, kegiatan belajar mengajar yang dilakukan kurang menarik, hanya mengajar secara konvensional dengan menggunakan metode ceramah, berlangsung monoton dan membosankan, serta interaksi yang terjadi hanya satu arah karena guru yang dominan aktif, sementara siswanya pasif.

Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, seorang guru perlu menggunakan strategi pembelajaran yang tepat sesuai kemampuan siswa. Dalam hal ini, Supritihaningrum (2013:152) mengemukakan beberapa unsur penting mengenai strategi pembelajaran, yaitu: memiliki tujuan yang jelas, adanya perencanaan yang jelas, menuntut adanya tindakan (action) guru, merupakan serangkaian prosedur yang harus dikerjakan, melibatkan materi pembelajaran, dan memiliki urutan/ langkah-langkah yang teratur. Selanjutnya dikemukakan beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengajar, yaitu: (a) strategi pembelajaran inquiry-discovery, (b) Strategi pembelajaran dengan pendekatan proses, (c) Strategi pembelajaran dengan science technology and society(STS), dan (d) Strategi pembelajarancontextual teaching and learning (CTL). Dari beberapa strategi pembelajaran yang dikemukakan di atas, peneliti mengambil strategi pembelajaran inquiry-discovery. Strategi pembelajaran inquiry-discovery merupakan suatu kegiatan penyelidikan ilmiah, yang mana guru melibatkan siswa untuk berpikir reflektif, kreatif, dan kritis dalam memecahkan persoalan secara sistematik untuk menemukan suatu konsep ataupun prinsip (Sani, 2013:69). Dengan penggunaan strategi pembelajaran inquiry dan discovery, guru dapat


(22)

8

mengaktifkan siswa untuk belajar dengan cara menemukan dan menyimpulkan sendiri pemecahan masalah belajar yang ditemukannya.

Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan pada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajarannya, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing untuk siswa. Menurut Sanjaya (2011:196) strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Menurut Piaget, pengetahuan itu akan bermakna manakala dicari dan ditemukan oleh siswa. Sejak kecil, menurut Piaget, setiap individu berusaha dan mampu mengembangkan pengetahuan sendiri melalui skema yang ada dalam struktur kognitifnya. Skema itu secara terus-menerus diperbaharui dan diubah menjadi proses asimilasi dan akomodasi. Dalam hal ini guru perlu menggunakan strategi pembelajaran inkuiri untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan.

Diskoveri ialah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Proses mental yang dimaksud antara lain: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Dengan strategi


(23)

9

ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan intruksi.

Menurut Wilcolx dalam Suprihatiningrum (2013:241) menyatakan dalam pembelajaran diskoveri ini, siswa didorong untuk belajar aktif melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. Dengan demikian strategi pembelajaran diskoveri ialah suatu pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan berdiskusi, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri. Dalam mengaplikasikan strategi ini guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan.

Di dalam pembelajaran diskoveri penekanannya ditujukan kepada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Pembelajaran inkuiri juga menuntut usaha menemukan seperti itu. Perbedaannya dengan pembelajaran diskoveri ialah bahwa diskoveri masalah yang diberikan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Sedangkan pada pembelajaran inkuiri masalahnya bukan rekayasa, sehingga siswa harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian.


(24)

10

Selain pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, maka perolehan hasil belajar matematika juga dipengaruhi faktor karakteristik siswa. Salah satu faktor karakteristik siswa yaitu kemampuan berpikir logis. Kemampuan berpikir logis adalah suatu proses menalar tentang suatu objek dengan cara menghubungkan serangkaian pendapat untuk sampai pada sebuah kesimpulan menurut aturan-aturan logika. Kemampuan berpikir logis diperlukan individu, pada saat beraktivitas dalam mengambil keputusan, menarik kesimpulan, dan melakukan pemecahan masalah. Bentuk aktivitas yang dilakukan dapat berkaitan dengan masalah matematis maupun masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas lain yang dilakukan individu dalam kemampuan berpikir logis adalah ketika menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu hasil diperoleh, bagaimana cara menarik kesimpulan dari premis yang tersedia, dan menarik kesimpulan berdasarkan aturan inferensi tertentu. Bentuk aktivitas yang lebih luas dari kemampuan berpikir logis adalah menyelesaikan masalah secara masuk akal. Dengan demikian anak yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi cenderung memiliki kemampuan belajar yang baik untuk menyelesaikan soal, memecahkan masalah baru atau permasalahan yang dihadapinya. Sebaliknya jika siswa memiliki kemampuan berpikir logis yang rendah maka diprediksi kesulitan dalam melatih diri untuk menyelesaikan soal-soal tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut maka pada kesempatan ini penulis ingin mengetahui pengaruh strategi pembelajaran dan tingkat kemampuan berpikir


(25)

11

logis terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Dr. Wahidin Sudirohusodo-Medan.

B. Identifikasi Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah dan kenyataan yang diuraikan di atas Maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan di antaranya adalah: faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa SD Dr. Wahidin Sudirohusodo? Apakah guru telah memperhatikan karakteristik siswa? Apakah guru mengetahui adanya berbagai strategi dalam pembelajaran matematika di SD Dr. Wahidin Sudirohusodo? Kemampuan guru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran apakah juga mempengaruhi hasil belajar matematika? Apakah kemampuan berpikir logis mempengaruhi hasil belajar matematika siswa SD Dr. Wahidin Sudirohusodo? Apabila guru menggunakan beberapa strategi pembelajaran yang berbeda apakah hasil belajar diperoleh siswa berbeda? Adakah interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar matematika?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dilakukan maka penelitian ini diberi batasan yaitu strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah strategi pembelajaran inkuiri dan strategi pembelajaran diskoveri, dimana karakteristik belajar dibatasi hanya pada kemampuan berpikir logis yaitu siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah, serta hasil belajar yaitu hasil belajar pada


(26)

12

bidang studi Matematika Sekolah Dasar kelas IV yang diukur melalui tes pada ranah kognitif aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan aplikasi (C3).

Penelitian ini dilaksanakan untuk melihat perbedaan keefektifan strategi yang digunakan pada mata pelajaran matematika dengan strategi pembelajaran inkuiri dan strategi pembelajaran diskoveri di kelas IV SD Dr Wahidin Sudirohusodo yaitu ada 10 kelas yaitu kelas 4 A sampai 4 J yang akan diambil hanya dua kelas sebagai objek penelitian. Perbandingan strategi ini dilihat dari hasil belajar siswa kelas IV SD Dr. Wahidin Sudirohusodo pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini dibatasi pada tiga variabel yaitu strategi pembelajaran inkuiri dan strategi pembelajaran diskoveri sebagai variabel bebas, kemampuan berpikir logis sebagai moderator dan hasil belajar Matematika sebagai variabel terikat.

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah yang diajukan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut:

1. Apakah hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran diskoveri lebih tinggi dibandingkan hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri?

2. Apakah hasil belajar matematika siswa kemampuan berpikir logis tinggi lebih baik dibandingkan hasil belajar matematika siswa kemampuan berpikir logis rendah?


(27)

13

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan:

1. Mengetahui hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran diskoveri lebih tinggi dibandingkan hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri. 2. Mengetahui hasil belajar matematika siswa yang memiliki kemampuan

berpikir logis tinggi lebih baik dibandingkan hasil belajar matematika siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah.

3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar matematika.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun praktis, yaitu:

1. Manfaat Teoretis

Manfaat Penelitian ini secara teoretis adalah untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya teori yang berkaitan dengan strategi pembelajaran dengan kemampuan berpikir logis yang kaitannya dengan hasil belajar matematika. Selain itu penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah sumber kepustakaan dan dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan penunjang penelitian lebih lanjut pada masa mendatang.


(28)

14

2. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi Guru

Diharapkan dapat dijadikan sebagai:

1) Bahan pertimbangan dan masukan untuk bahan pertimbangan kemajuan kebutuhan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan. 2) Bahan pertimbangan dan masukan dalam menentukan strategi

pembelajaran yang tepat dan efektif serta sesuai dengan kemampuan berpikir logis siswa dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

b. Bagi Kepala Sekolah

1) Bahan pertimbangan dalam melakukan tes kemampuan berpikir logis pada setiap siswa di SD Dr. Wahidin Sudirohusodo-Medan.

2) Bahan pertimbangan untuk menerapkan strategi pembelajaran guna mendukung setiap proses pembelajaran di SD Dr. Wahidin Sudirohusodo-Medan.

3) Bahan Pertimbangan dalam peningkatan kemampuan guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo-Medan dalam menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan berpikir siswa.

c. Bagi siswa. Sebagai bahan masukan untuk lebih aktif dalam proses kegiatan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran matematika. d. Bagi Peneliti. Diharapkan dapat menjadi pembelajaran dalam penulisan

penelitian ilmiah untuk mengembangkan kemampuan sebagai pendidik di masa mendatang.


(29)

115 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

1. Hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran diskoveri lebih tinggi dari hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri pada siswa SD Dr. Wahidin Sudirohusodo - Medan.

2. Hasil belajar matematika siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi dari hasil belajar matematika siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah pada siswa SD Dr. Wahidin Sudirohusodo - Medan.

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar matematika pada siswa SD Dr. Wahidin Sudirohusodo - Medan. Untuk siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi lebih unggul bila diajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri, dan sebaliknya untuk siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah lebih unggul bila diajarkan dengan strategi pembelajaran diskoveri.


(30)

116

B. Implikasi

Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, di antaranya:

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, yakni hasil belajar matematika kelas strategi pembelajaran diskoveri lebih tinggi dari hasil belajar matematika kelas strategi pembelajaran inkuiri pada siswa SD Dr. Wahidin Sudirohusodo - Medan. Dengan demikian, hasil penelitian memberikan informasi bahwa penggunaan strategi pembelajaran memiliki kaitan dengan hasil belajar matematika. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi pembelajaran yang tepat dan efektif serta sesuai dengan kemampuan berpikir logis siswa dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Bagi kepala sekolah dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan strategi pembelajaran guna mendukung setiap proses pembelajaran di SD Dr. Wahidin Sudirohusodo-Medan, dan sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan kemampuan guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo-Medan dalam menggunakan strategi pembelajaran. Bagi siswa digunakan sebagai bahan masukan dalam peningkatan hasil belajar matematika.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, yakni hasil belajar matematika siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi dari hasil belajar matematika siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah pada siswa SD Dr. Wahidin Sudirohusodo - Medan.


(31)

117

Untuk itu perlu dilakukan upaya dalam meningkatkan kemampuan berpikir logis siswa dalam belajar. Dengan demikian, hasil penelitian memberikan informasi bahwa kemampuan berpikir logis memiliki kaitan dengan hasil belajar matematika. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan tingkat kemampuan berpikir logis siswa dalam peningkatan hasil belajar matematika. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan tes kemampuan berpikir logis pada setiap siswa di SD Dr. Wahidin Sudirohusodo-Medan. Bagi siswa sebagai bahan masukan dalam mengetahui kemampuan berpikir logis. 3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, yakni terdapat terdapat

interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar matematika pada siswa SD Dr. Wahidin Sudirohusodo - Medan. Hal ini menggambarkan bahwa ada keterkaitan antara strategi pembelajaran yang digunakan guru dengan tingkat kemampuan berpikir logis siswa. Dari hasil penelitian diperoleh informasi tentang interaksi strategi pembelajaran dengan kemampuan berpikir logis yang kaitannya dengan hasil belajar matematika. Bagi guru hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan berpikir logis siswa. Bagi kepala sekolah sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan tes kemampuan berpikir logis dan peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan strategi pembelajaran di kelas. Bagi siswa sebagai bahan masukan untuk lebih aktif dalam proses kegiatan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran matematika.


(32)

118

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa perlu dilakukan upaya dengan menggunakan strategi pembelajaran diskoveri. Penggunaan strategi pembelajaran diskoveri dalam pembelajaran di kelas dapat dilakukan dengan: (a) melaksanakan pelatihan penggunaan strategi pembelajaran diskoveri kepada seluruh guru, (b) pihak sekolah harus menyediakan peralatan belajar yang dipakai untuk menggunakan strategi pembelajaran diskoveri, dan (c) mengharuskan guru menggunakan strategi pembelajaran diskoveri dalam pembelajaran matematika,

2. Untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir logis pada siswa perlu dilakukan upaya sebagai berikut: (a) melakukan tes kemampuan berpikir logis siswa sebelum melakukan pembelajaran matematika, untuk mengetahui posisi awal pembelajaran dilakukan, dan (b) sekolah memfasilitasi les tambahan untuk melatih kemampuan siswa dalam pembelajaran.

3. Kepada peneliti disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam mengingat banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar Matematika, khusus tentang keterkaitan hasil belajar matematika siswa ditinjau dari penggunaan strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis siswa.


(33)

119

DAFTAR PUSTAKA Albrecht, K. 1992.Doya Pikir. Semarang: Dahar Prize

Andriani, Nely. 2011. “Efektifitas Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)”. http://portal.fi.itb.ac.id/cps/. diakses tanggal 21 Oktober 2014

Anggareni, N.W., N. P. Ristiati, dan N.L.P.M. Widiyanti. 2013. “Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep IPA Siswa SMP”. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA (Volume 3 Tahun 2013)

Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual. Bandung: Yrama Widya

Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Ary, D., Lucy C.J dan Asghar, R. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, terjemahan Arif Furchan, Judul Asli: Introduction to Research In Education. Surabaya: Usaha Nasional

Bakhtiar, Amsal. 2014.Filsafat Ilmu. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Budiningsih, C. Asri. 2012.Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Dick, Walter., Lou Carey, dan James O. Carey. 2005. The System Design of

Instructional. New York: Haper Collins Publisher

Effendi dan Leo Adhar. 2012. “Pembelajaran Matematika Dengan Metode Penemuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP”. Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 13 No. 2 Oktober 2012

Gulo, W. 2011. Strategi Belajar – Mengajar. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

Hartono, R. 2014. Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid. Jogjakarta: Diva Press

Ibe, Helen Ngozi. 2009. “Metacognitive Strategies on Classroom Participation and Student Achievement in Senior Secondary School Science Classrooms”. Science Education International Vol.20, No.1/2, December 2009, 25-31


(34)

120

Illah, Ato. 2012. “Penerapan Model Inkuiri Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa”. Jurnal Tarbawi, Vol. 1 No. 2 Juni 2012

Isnaningsih, D. S. Bimo. 2013. “Penerapan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Discovery Berorientasi Keterampilan Proses Sains Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA”.Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (2) (2013) 136-141 Jannah, R. 2011. Membuat Anak Cinta Matematika dan Eksak Lainnya.

Jogjakarta: Diva Press

Khodijah, N. 2014.Psikologi Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Kosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21: Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia Irham, Muhayat, 2009, “Studi tentang Bimbingan Konseling Islami di SMP

Muhammadiyah 3 Ampel Tahun Pelajaran 2007/2008”.Skripsi. Surakarta: Fakultas Agama Islam UMS (tidak diterbitkan).

Mundiri. 2011.Logika. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Niroo, Mohammad., Gholamreza Haji Hossein Nejhad, dan Mahmoud Haghani. 2012. “The Effect of Gardner Theory Application on Mathematical/ Logical Intelligence and Student’s Mathematical Functioning Relationship”.Procedia - Social and Behavioral Sciences 47 (2012) 2169 – 2175

Purwanto. 2011.Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Purwanto, Moh. Ngalim. 2012. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Seefeldt, Carol dan Nita Barbour. 1994. Early Childhood Education: An Introduction. United State of Amerika: MacMillan Publishing Company Sefrina, A. 2013.Deteksi Minat Bakat Anak. Yogyakarta: Media Presindo

Sinaga, R. 2011. “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Bahasa Indonesia Siswa di SMP Negri 1 Lubuk Pakam”. Tesis. Medan :PPS Unimed


(35)

121

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sundayana, R. 2013.Media Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Supriyanto, Bambang. 2014. “Penerapan Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI B Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Keliling dan Luas Lingkaran di SDN Tanggul Wetan 02 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember”. Pancaran, Vol. 3, No. 2, hal 165-174, Mei 2014

Surajiyo, Sugeng Astanto, dan Sri Andiani. 2014. Dasar-Dasar Logika. Jakarta: Bumi Aksara

Suriasumantri, Jujun S. 1990. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Susilawati, S. 2011. “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpikir Siswa terhadap Hasil Belajar Matematika SIswa SMP Negri 1 Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur.Tesis. Medan: PPS Unimed

Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya

Syah, Muhibbin. 2004.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Tohirin. 2006. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Tombokan, Kandou. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz-Media

Usdiyana, Dian., Tia Purniati., Kartika Yulianti., dan Eha Harningsih. 2009. “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Matematika Realistis”.Jurnal Pengajaran MIPA, 13(1)


(1)

116

B. Implikasi

Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, di antaranya:

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, yakni hasil belajar matematika kelas strategi pembelajaran diskoveri lebih tinggi dari hasil belajar matematika kelas strategi pembelajaran inkuiri pada siswa SD Dr. Wahidin Sudirohusodo - Medan. Dengan demikian, hasil penelitian memberikan informasi bahwa penggunaan strategi pembelajaran memiliki kaitan dengan hasil belajar matematika. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi pembelajaran yang tepat dan efektif serta sesuai dengan kemampuan berpikir logis siswa dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Bagi kepala sekolah dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan strategi pembelajaran guna mendukung setiap proses pembelajaran di SD Dr. Wahidin Sudirohusodo-Medan, dan sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan kemampuan guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo-Medan dalam menggunakan strategi pembelajaran. Bagi siswa digunakan sebagai bahan masukan dalam peningkatan hasil belajar matematika.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, yakni hasil belajar matematika siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi dari hasil belajar matematika siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah pada siswa SD Dr. Wahidin Sudirohusodo - Medan.


(2)

Untuk itu perlu dilakukan upaya dalam meningkatkan kemampuan berpikir logis siswa dalam belajar. Dengan demikian, hasil penelitian memberikan informasi bahwa kemampuan berpikir logis memiliki kaitan dengan hasil belajar matematika. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan tingkat kemampuan berpikir logis siswa dalam peningkatan hasil belajar matematika. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan tes kemampuan berpikir logis pada setiap siswa di SD Dr. Wahidin Sudirohusodo-Medan. Bagi siswa sebagai bahan masukan dalam mengetahui kemampuan berpikir logis. 3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, yakni terdapat terdapat

interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar matematika pada siswa SD Dr. Wahidin Sudirohusodo - Medan. Hal ini menggambarkan bahwa ada keterkaitan antara strategi pembelajaran yang digunakan guru dengan tingkat kemampuan berpikir logis siswa. Dari hasil penelitian diperoleh informasi tentang interaksi strategi pembelajaran dengan kemampuan berpikir logis yang kaitannya dengan hasil belajar matematika. Bagi guru hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan berpikir logis siswa. Bagi kepala sekolah sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan tes kemampuan berpikir logis dan peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan strategi pembelajaran di kelas. Bagi siswa sebagai bahan masukan untuk lebih aktif dalam proses kegiatan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran matematika.


(3)

118

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa perlu dilakukan upaya dengan menggunakan strategi pembelajaran diskoveri. Penggunaan strategi pembelajaran diskoveri dalam pembelajaran di kelas dapat dilakukan dengan: (a) melaksanakan pelatihan penggunaan strategi pembelajaran diskoveri kepada seluruh guru, (b) pihak sekolah harus menyediakan peralatan belajar yang dipakai untuk menggunakan strategi pembelajaran diskoveri, dan (c) mengharuskan guru menggunakan strategi pembelajaran diskoveri dalam pembelajaran matematika,

2. Untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir logis pada siswa perlu dilakukan upaya sebagai berikut: (a) melakukan tes kemampuan berpikir logis siswa sebelum melakukan pembelajaran matematika, untuk mengetahui posisi awal pembelajaran dilakukan, dan (b) sekolah memfasilitasi les tambahan untuk melatih kemampuan siswa dalam pembelajaran.

3. Kepada peneliti disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam mengingat banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar Matematika, khusus tentang keterkaitan hasil belajar matematika siswa ditinjau dari penggunaan strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis siswa.


(4)

119

Andriani, Nely. 2011. “Efektifitas Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)”. http://portal.fi.itb.ac.id/cps/. diakses tanggal 21 Oktober 2014

Anggareni, N.W., N. P. Ristiati, dan N.L.P.M. Widiyanti. 2013. “Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep IPA Siswa SMP”. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA (Volume 3 Tahun 2013)

Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual. Bandung: Yrama Widya

Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Ary, D., Lucy C.J dan Asghar, R. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, terjemahan Arif Furchan, Judul Asli: Introduction to Research In Education. Surabaya: Usaha Nasional

Bakhtiar, Amsal. 2014.Filsafat Ilmu. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Budiningsih, C. Asri. 2012.Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Dick, Walter., Lou Carey, dan James O. Carey. 2005. The System Design of

Instructional. New York: Haper Collins Publisher

Effendi dan Leo Adhar. 2012. “Pembelajaran Matematika Dengan Metode Penemuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP”. Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 13 No. 2 Oktober 2012

Gulo, W. 2011. Strategi Belajar – Mengajar. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

Hartono, R. 2014. Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid. Jogjakarta: Diva Press

Ibe, Helen Ngozi. 2009. “Metacognitive Strategies on Classroom Participation and Student Achievement in Senior Secondary School Science Classrooms”. Science Education International Vol.20, No.1/2, December 2009, 25-31


(5)

120

Illah, Ato. 2012. “Penerapan Model Inkuiri Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa”. Jurnal Tarbawi, Vol. 1 No. 2 Juni 2012

Isnaningsih, D. S. Bimo. 2013. “Penerapan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Discovery Berorientasi Keterampilan Proses Sains Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA”.Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (2) (2013) 136-141 Jannah, R. 2011. Membuat Anak Cinta Matematika dan Eksak Lainnya.

Jogjakarta: Diva Press

Khodijah, N. 2014.Psikologi Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Kosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21: Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia Irham, Muhayat, 2009, “Studi tentang Bimbingan Konseling Islami di SMP

Muhammadiyah 3 Ampel Tahun Pelajaran 2007/2008”.Skripsi. Surakarta: Fakultas Agama Islam UMS (tidak diterbitkan).

Mundiri. 2011.Logika. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Niroo, Mohammad., Gholamreza Haji Hossein Nejhad, dan Mahmoud Haghani. 2012. “The Effect of Gardner Theory Application on Mathematical/ Logical Intelligence and Student’s Mathematical Functioning Relationship”.Procedia - Social and Behavioral Sciences 47 (2012) 2169 – 2175

Purwanto. 2011.Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Purwanto, Moh. Ngalim. 2012. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Seefeldt, Carol dan Nita Barbour. 1994. Early Childhood Education: An Introduction. United State of Amerika: MacMillan Publishing Company Sefrina, A. 2013.Deteksi Minat Bakat Anak. Yogyakarta: Media Presindo

Sinaga, R. 2011. “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Bahasa Indonesia Siswa di SMP Negri 1 Lubuk Pakam”. Tesis. Medan :PPS Unimed


(6)

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sundayana, R. 2013.Media Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Supriyanto, Bambang. 2014. “Penerapan Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI B Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Keliling dan Luas Lingkaran di SDN Tanggul Wetan 02 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember”. Pancaran, Vol. 3, No. 2, hal 165-174, Mei 2014

Surajiyo, Sugeng Astanto, dan Sri Andiani. 2014. Dasar-Dasar Logika. Jakarta: Bumi Aksara

Suriasumantri, Jujun S. 1990. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Susilawati, S. 2011. “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpikir Siswa terhadap Hasil Belajar Matematika SIswa SMP Negri 1 Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur.Tesis. Medan: PPS Unimed

Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya

Syah, Muhibbin. 2004.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Tohirin. 2006. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Tombokan, Kandou. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz-Media

Usdiyana, Dian., Tia Purniati., Kartika Yulianti., dan Eha Harningsih. 2009. “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Matematika Realistis”.Jurnal Pengajaran MIPA, 13(1)