98 Kelas IX SMP
B. Sikap Gereja Katolik terhadap Agama dan Kepercayaan Lain
HVXV.ULVWXVEHU¿UPDQ³«EDUDQJVLDSDPHQJDVLKLOODKLDKDUXV PHQJDVLKLVDXGDUDQ\D´RKSD\DQJWHODKGL¿UPDQNDQ
oleh Yesus tersebut perlu dimaknai dalam konteks yang luas, konteks yang universal, artinya tidak terbatas pada iman yang
sama atau agama yang sama. Jadi bagi umat Kristen, semua orang adalah saudara, tanpa membedakan satu dengan yang lain
berdasarkan agama, kepercayaan, suku, ras, dan lain sebagainya.
Doa
Allah Bapa kami yang Mahabaik, puji dan syukur kami haturkan ke hadirat-Mu,
atas penyertaan-Mu hingga saat ini. Mohon berkat-Mu ya Bapa, untuk tugas kami hari ini.
Ajarilah kami untuk memahami ajaran-Mu, melalui Gereja-Mu yang menuntun kami,
dalam bersikap terhadap sesama kami. Bantulah kami agar mampu belajar bersama dengan baik,
sehingga kami mampu mewujudkan apa yang kami pelajari, dalam kehidupan kami sehar
i-hari. Demi Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami.
Amin.
1. Belajar tentang Keterbukaan Antarumat Beragama
Yesus telah memberikan teladan dalam hal membangun “persaudaraan sejati” yakni kesetiaan Dia hingga rela disalib untuk
kita. Salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk membangun
persaudaraan adalah dengan mengusahakan sikap yang baik, sikap yang positif terhadap agama dan kepercayaan lain. Sikap
Pendidikan Agama Katolik Budi Pekerti 99
baik misalnya mau terbuka terhadap teman yang beragama lain, mau menghormati perbedaan dengan agama lain, mau terlibat
dalam kebersamaan dengan agama lain, dan sebagainya. Kita menyadari bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang
memiliki kemajemukan tinggi. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa, agama, etnis, ras, dan kelompok-kelompok.
Oleh karena itu, keterbukaan antara satu dengan yang lain akan sangat mendukung terjalinnya persaudaraan yang sejati yang
tumbuh dalam pribadi seluruh bangsa Indonesia. Keterbukaan satu dengan yang lain sangat penting agar kebersamaan dan kerukunan
akan terjalin. Dengan demikian kedamaian, ketenteraman, dan kesejahteraan yang menjadi cita-cita bersama akan terwujud.
a. Cobalah untuk menyanyikan lagu “mari terbuka” berikut ini. Hayatilah kata-kata yang tertuang dalam lagu ini.
b. Resapkan kembali kata-kata dalam lagu itu, kemudian duduklah berpasangan untuk membahas makna dari lagu “mari terbuka”.
Kemudian rumuskanlah pertanyaan yang terkait dengan usaha untuk berpandangan secara positif terhadap agama dan
kepercayaan lain.
c. Setelah selesai menyusun beberapa pertanyaan, setiap pasang bergabung dengan pasangan yang lain membentuk kelompok,
kemudian membahas pertanyaan yang telah mereka susun.
100 Kelas IX SMP
2. Menggali Pandangan
Gereja terhadap
Agama dan
Kepercayaan Lain
Gereja senantiasa berjuang untuk mewujudkan persaudaraan itu menjadi persaudaraan yang sejati. Persaudaraan yang didasarkan
pada kasih yang saling menghargai, mengasihi, dan peduli satu dengan yang lain. Mewujudkan persaudaraan berarti setiap orang
menjalankan kewajiban untuk menjalin persaudaraan dengan orang lain dari berbagai suku, agama, ras, golongan, dan sebagainya,
dengan tidak berpura-pura baik melainkan dengan serius, sungguh- sungguh, dan ketaatan secara total.
a. Bacalah beberapa dokumen Gereja berikut ini. Nostra Aetate art. 2
Hinduisme mencari pembebasan dari kesesakan keadaan kita entah melalui bentuk-bentuk hidup berulah-tapa atau melalui
permenungan yang mendalam, atau dengan mengungsi kepada Allah penuh kasih dan kepercayaan. Buddhisme dalam
pelbagai alirannya mengakui, bahwa dunia yang serba berubah ini sama sekali tidak mencukupi, dan mengajarkan kepada
manusia jalan untuk dengan jiwa penuh bakti dan kepercayaan memperoleh keadaan kebebasan yang sempurna, taua –entah
dengan usaha sendiri entah berkat bantuan dari atas – mencapai penerangan yang tertinggi. Demikian pula agama-agama lain,
yang terdapat di seluruh dunia, dengan pelbagai cara berusaha menanggapi kegelisahan hati manusia, dengan menunjukkan
berbagai jalan, yakni ajaran-ajaran serta kaidah-kaidah hidup maupun upacara-upacara suci.
Gereja Katolik tidak menolak apapun, yang dalam agama- agama itu serab benar dan suci. Dengan sikap hormat yang
tulus Gereja merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran, yang memang dalam
banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri. Tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar kebenaran,
yang menerangi semua orang.
Pendidikan Agama Katolik Budi Pekerti 101
Nostra Aetate Art 3 Gereja juga menghargai umat Islam, yang menyembah Allah
satu-satunya, yang hidup dan berdaulat, penuh belas kasihan dan mahakuasa, pencipta langit dan bumi, yang telah bersabda
kepada umat manusia. Kaum muslimin berusaha menyerahkan diri dengansegenap hati kepada ketetapan-ketetetapan Allah
juga yang bersifat rahasia, seperti dahulu Abraham – iman Islam dengan sukarela mengacu kepadanya – telah menyerahkan diri
kepada Allah. Memang mereka tidak mengakui Yesus sebagai Allah, melainkan menghormati-Nya sebagai Nabi. Mereka juga
menghormati Maria Bunda-Nya yang tetap perawan, dan pada saat-saat tertentu dengan khidmat berseru kepadanya. Selain
itu mereka mendambakan hari pengadilan, bila Allah akan mengganjar semua orang yang telah bangkit. Maka mereka
juga menjunjung tinggi kehidupan susila, dan berbakti kepada Allah terutama dalam doa, dengan memberi sedekah dan
berpuasa. Memang benar, di sepanjang zaman cukup sering timbul pertikaian dan permusuhan antara umat Kristiani dan
kaum Muslimin. Konsili suci mendorong mereka semua, supaya melupakan yang sudah-sudah, dan dengan tulus hati melatih diri
untuk saling memahami, dan supaya bersama-sama membela serta mengembangkan keadilan sosial bagi semua orang, nilai-
nilai moral maupun perdamaian dan kebebasan.
Banyak persekutuan Kristen membawakan diri sebagai pusaka warisan Yesus Kristus yang sejati bagi umat manusia.
Mereka semua mengaku murid-murid Tuhan, tetapi berbeda- beda pandangan dan menempuh jalan yang berlainan pula,
seolah-olah Kristus sendiri terbagi-bagi. Jelaslah perpecahan ini berlawanan dengan kehendak Kristus, dan menjadi batu
sandungan bagi dunia serta merugikan perutusan suci, yakni mewartakan Injil kepada semua makhluk. Maka Gereja Katolik
mendukung upaya pemulihan kesatuan antara segenap umat Kristen.
bdk. Unitatis Redintegratio art.1.
102 Kelas IX SMP
b. Setelah membaca berbagai dokumen Gereja di atas, cobalah
untuk merumuskan pandangan Gereja terhadap agama lain dengan bantuan pertanyaan sebagai berikut:
1 Bagaimana sikap Gereja terhadap agama Kristen lainnya? 2 Bagaimana sikap Gereja terhadap agama Islam?
3 Bagaimana sikap Gereja terhadap agama Hindu? 4 Bagaimana sikap Gereja secara umumnya terhadap
agama dan kepercayaan lain? c.
Jika kalian merasa kesulitan untuk merumuskan sendiri, bergabunglah bersama dengan beberapa temanmu untuk
bersama-sama mendiskusikan dan merumuskan hal tersebut.
3. Refleksi