Kemasan Eceran Termodifikasi untuk Kelapa Parut Kering (Desiccated Coconut)
KEMASAN ECERAN TERMODIFIKAS I
UNTUK KELAPA PARUT KERING
E DESICCATED COCONUT 1
Oleh
DODO SUPIADI
F 24. 0568
1 9 9 3
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
B O G O R
D o d o Supiadi. F 24.0568. Kemasan eceran termodifikasi untuk
kelapa parut kering (desiccated coconut). D i bawah bimbingan
Suted ja Wiraatmad ja.
R I NGKASAN
Di Indonesia, kelapa parut kering (KPKI dipasarkan hanya
untuk
memenuhi
jumlah
kebutuhan konsumen
besar.
(secara
pembelian
dalam
Penjualan KPK dengan kemasan berukuran
kecil
eceran)
dengan
cukup potensial untuk
dikembangkan
merupakan kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
kung
pula oleh keunggulan komparatif KPK
karena
Hal ini
sebagai
didu-
pengganti
kelapa segar untuk kebutuhan sehari-hari yaitu lebih
praktis
dan tahan 1 ama.
Penelitian
ini bertujuan untuk menentukan kemasan
yang
cocok dan meramalkan umur simpan KPK.
Rancangan
Faktorial
yang digunakan adalah Rancangan Acak
dengan dua faktor dan dua ulangan.
Lengkap
Faktor
perla-
kuan terdiri dari jenis plastik ( A ) yaitu nilon 6 (Ail, PVDC
(A2),
PVC (A3); dan komposisi gas awal (8) yaitu
(BO),
trol
persen
C02
100 persen (Bl), C02 50 persen
(B2), N2 100 persen.
Parameter yang
udara/kondan
N2
diamati
50
adalah
kadar air, kadar lemak, kadar asam lemak bebas (FFA), derajat
putih,
total
kapang dan konsentrasi gas C02
dalam
kemasan
setiap minggu selama 1 2 minggu penyimpanan pada suhu ruang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat putih,
kadar
FFA dan kadar C02 dipengaruhi secara nyata oleh jenis plastik
dan konsentrasi g a s awal.
Kadar air dipengaruhi secara nyata
oleh jenis plastik.
penyimpanan
Hasil yang cukup baik setelah 12
adalah K P K yang dikemas dengan plastik
minggu
nilon
atau P V D C dengan diisi gas C02 100 persen atau kombinasi
6
C02
50 persen dan N2 50 persen.
Umur simpan K P K berdasarkan kadar air diramalkan A l B O 15
minggu, A l B i 16 minggu, A l B 2 15 minggu, A 1 8 3 LO minggu,
16
minggu, A 2 B 1 29 minggu, A 2 B 2 14 minggu, A 2 B 3
22
12 minggu, A 3 B 1 17 minggu, A 3 B 2 14 minggu dan
A380
minggu.
tetapi
A2BO
minggu,
A383
14
K P K pada umur simpan tersebut masih aman dikonsumsi,
secara komersial tidak layak karena kadar
airnya
di
atas nilai yang ditetapkan SII K P K .
Umur simpan K P K berdasarkan kadar F F A diramalkan A l B O 16
minggu, A L B i 15 minggu, A l B 2 16 minggu, A 1 B 3 15 minggu,
15
A380
minggu, A 2 8 1 14 minggu, A 2 8 2 14 minggu, A 2 B 3
13
minggu,
14 .minggu.
A 3 B 1 13 minggu, A 3 B 2 13
minggu
14
A2BO
minggu,
dan
A3B3
KEMASAN ECERAN TERMODIFIKASI
UNTUK
KELAPA
PARUT KERING
(DESICCATED COCONUT)
Oleh
DODO SUPIADI
F 24.0568
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian.
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
1993
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
B O G O R
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
KEMASAN ECERAN TERMODIFIKASI
UNTUK
KELAPA PARUT KERING
(DESICCATED COCONUT)
SKR I PSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperol-eh gelar
SARJANA EKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
Oleh
DODO SUPIADI
F 24.0568
Dilahirkan pada tanggal 16 Mei 1968
d i Sumedang
Tanggal lulus: 8 Mei 1993
Suted ja Wi raatmad ja, MSc.
Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji
karena
dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
berkat rahmat-Nya skripsi ini dapat penulis
SWT
selesai-
kan.
Skripsi disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama tiga bulan, yaitu dari bulan Nopember 1992
Januari
1993,
Pertanian,
di Laboratorium
FATETA-1PB
dan
Jurusan
Bangsal
Teknologi
Percontohan
sampai
lndustri
Pengolahan
Hasil Pertanian (BPPHP), Bogor.
Pada
kesempatan
ini penulis mengucapkan
terima
kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Sutedja Wiraatmadja, NSc. selaku dosen pembimbing,
2. Ayahanda dan Ibunda tercinta
yang
selalu
memberikan do-
rongan kepada penulis,
3. Suhadi Hardjo, MSc. selaku dosen penguji,
4. Drs. Chilwan Pandji, NSc. selaku dosen penguji,
3. Keluarga
Bapak
Sutedja
yang
telah
memberikan
banyak
bantuan,
4. Ir. Fachrurrozi
Djamil
Ratuprabu
dan
seluruh
karyawan
PT. Patra Tani,
5. Ibu Liliana Boen dan seluruh karyawan PT. Argha Karya Prima Industri,
6. Ir. A. Djalil, Nanang
Industri,
dan
seluruh karyawan PT. Aneka G a s
7 . Bapak E d i S u h a n d i
dan seluruh
k a r y a w a n PT.
Avesta Conti-
dan p a r a laboran d i Laboratorium
J u r u s a n Tek-
nental Pack,
8. R e k a n - r e k a n
nologi
Industri Pertanian.
Harapan
dapat
bermanfaat.
P e n u l i s m e n y a d a r i bahwa s k r i p s i i n i m a s i h b a n y a k
kekurangan-
nya,
penulis
semoga s k r i p s i i n i
k a r e n a i t u k r i t i k d a n s a r a n y a n g membangun s a n g a t
penu-
I is harapkan.
Bogor,
Mei
1993
Penul is
DAFTAR IS1
Ha 1 aman
.............................
DAFTAR IS1 .................................
DAFTAR TABEL ...............................
DAFTAR GAMBAR ..............................
KATA PENGANTAR
............................
I . PENDAHULUAN ................................
A . LATAR BELAKANG ..........................
B . TUJUAN ..................................
I 1 . TINJAUAN PUSTAKA ...........................
A . KARAKTERISTIK BAHAN BAKU KPK
............
1 . Karakteristik Fisik
..................
2 . Komposisi Kimia Daging Buah Kelapa
...
B . KELPA PARUT KERING ......................
C . KERUSAKAN KPK ............................
D . PENGEMASAN KPK ...........................
1 . Bahan Kemasan ........................
DAFTAR LAMPIRAN
2
E
.
.
PENDUGAAN UMUR SIMPAN
.
2.
1
111
.
...........
...................
....................
Pengemasan dan Penyimpanan
Sorpsi Isothermis
Pendugaan Umur Simpan Bahan
yang Dikemas
BAHAN DAN METODE
A . BAHAN DAN ALAT
.........................
...........................
..........................
iii
v
vi i
viii
ix
1
1
3
4
4
4
4
8
9
16
16
21
22
22
B
.
.......................
Pendahuluan ...............
METODE PENELITIAN
. Penelitian
..................
2 . Penelitian Lanjutan
..................
3 . Rancangan Percobaan
............................
4 . Perlakuan
......................
5 . Pengolahan Data
1
IV
. HASIL
.......................
A . PENELITIAN PENDAHULUAN
..................
B . PENELITIAN LANJUTAN .....................
............................
1 . Kadar Air
2 . Kadar Lemak
..........................
3 . Kadar Asam Lemak Bebas ( F F A ) .........
4
.
.
6.
5
V
.
DAN PEMBAHASAN
Derajat Putih
Total Kapang
.
....
SARAN ......................
.............................
Konsentrasi C02 di Dalam Kemasan
KESIMPULAN DAN
A
........................
dan Khamir
.............
KESIMPULAN
B . SARAN
..................................
............................
..................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hal aman
1
Tabe 1
Tabe 1
.
Tabe 1
Tahel
Tabe l
.......
2 . Analisa daging
dan Raja
buah
3
. Komposisi
kimia daging buah kelapa segar
Khina-2 pada berbagai umur buah
.
5.
6.
7.
9.
9
.
5
..........
6
......
6
Komposisi asam lemak minyak kelapa
............
.......................
Kadar fosfolipid buah kelapa
SlI tepung kelapa
4
kelapa Bali. Gading
.................................
4
Tabe 1
Karakteristik fisik buah kelapa segar Khina-1 dan Khina-2 berumur 1 2 bulan
Haail analiaia kompoaiai kimia KPE
.......
8
15
30
Permeabilitav beberapa jrnia plaatik
terhadap uap air
38
Permeabilitas beberapa jenia plaatik
terhadap gas
48
........................
............................
DAFTAR GANBAR
Hal aman
............
Gamhar
1. Rumus fosfolipid secara umum
Gambar
2. Diagram alir proses pembuatan KPK
Gambar
3.
Reaksi hidrolisis lemak
1i
Gambar
4.
Reaksi rantai oksidasi
12
Gambar
5. Kurva sorpsi kadar air
Gambar
6. Grafik kadar air KPK selama penyimpanan
........
................
asam lemak .......
isitermis KPK.. ...
menurut jenis plastik yang digunakan
Gambar
Gambar
10
32
....
7. Grafik kadar air KPK selama penyimpanan
menurut komposisi g a s awal
..............
37
37
8 . Grafik kadar lemak KPK aelama penyimpanan
menurut jenis plastik yang digunakan
Gsmbar
7
....
Y . Grafik kadar lrmak KPK aelama penyimpanan
menurut komposiai g a s awal
..............
38
39
Gambar 10. Grafik kadar FFA KPK aelama penyimpanan
menurut jenis plastik yang digunakan
40
Gambar iI. Grafik kadar FFA KPK selama penyimpanan
menurut komposisi g a s awal
40
Gambar 12. Grafik derajat putih KPK selama penyimpanan
menurut jenis plasti k yang digunakan
44
Gambar 1 3 . Grafik derajat putih KPK selama penyimpanan
menurut komposisi g a s awal
44
Gambar 1 4 . Grafik total kapang KPK selama penyimpanan
menurut jenis plastik yang digunakan
....
47
Gambar 1 5 . Grafik total kapang KPK selama penyimpanan
menurut komposisi g a s awal
47
Gambar 1 6 . Grafik konsentrasi GO2 dalam kemasan KPK
selama penyimpanan menurut jenis plastik
50
....
...............
....
..............
..............
..
Gambar 1 7 . Grafik konsentrasi C02 dalam kemasan KPK
selama penyimpanan menurut konsentrasi gas
awal
.....................................
50
DAFTAR LAMP ZRAN
Lamp i ran
1. Prosedur analisis KPK
..............
58
Lamp i ran
2. Tabulasi data kadar a i r KPK dan hasil
pengolahan datanya
64
3. Tabulasi data kadar lemak KPK dan
hasil pengolahan datanya
..........
80
4. Tabulaai data kadar FFA KPK dan hasil
pengolahan datanya
88
Lampi ran
Lamp i ran
Lamp i ran
................
................
5. Tabulasi data total kapang KPK dan
hasil pengolahan datanya
Lamp i ran
..........
6. Tabulasi data kadar C 0 2 dalam kemasan
dan hasil pengolahan datanya
Lamp i ran
Lamp i ran
......
7. Tabulasi data derajat putih KPK dan
hasil pengolahan datanya
..........
115
132
8. Tabulasi data hasil analisis KPK
hari ke-0
Lampiran
105
.........................
9. Tabulasi data kurva kadar air
isotermis
.........................
Lamp i ran 10. Ukuran standar ayakan KPK
.........
147
147
148
I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut
Woodroof
(
1979 ,
tanaman
kelapa
Cocos
(
L.) merupakan tanaman yang sangat berguna
nucifera
bagi
manusia karena seluruh tanamannya dapat dimanfaatkan
se-
bagai
itu
bahan pangan maupun non pangan.
Oleh
karena
kelapa sering disebut sebagai M a n ' s u s e f u l tree.
Salah
satu produk olahan daging buah kelapa
Parut Kering (KPK).
Kelapa
Di Indonesia KPK
dipasarkan
hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan
pembelian
jumlah besar seperti pabrik-pabrik kue dan
dalam
adalah
dieks-
por.
jenis konsumen tersebut di atas,
Selain
penduduk
Indonesia terutama ibu rumah
sebenarnya
tangga
merupakan
pasar potensial bagi KPK dan untuk maksud tersebut
dilakukan.
an
kecil
Hal
Oleh karena
dengan kemasan berukur-
(eceran) cukup potenaial
tersebut
sebagai
itu KPK
didukung oleh
belum
untuk
keunggulan
pengganti kelapa segar untuk
dikembangkan.
komparatif
kebutuhan
KPK
sehari-
hari yaitu lebih praktis dan tahan lama.
Distribusi KPK dalam bentuk kemasan eceran dari produsen sampai konsumen akhir memerlukan waktu cukup
lama.
Pada rentang waktu tersebut memungkinkan terjadinya penurunan
kualitas
produk.
Oleh karena
itu
kemasan
cocok untuk keperluan tersebut harus diteliti.
yang
2
Salah
akan
satu sifat KPK adalah
higroskopis,
menyerap air dari lingkungannya.
sehingga
Hal ini akan
me-
nyebabkan peningkatan kadar air KPK sehingga nilai a,-nya
meningkat.
pada
Nilai
a,
yang tinggi akan
mikroba untuk menyerang KPK.
(19881,
oleh
memberi
Menurut
KPK mudah diserang kapang.
Hal
peluang
Suhardiyono
ini
disebabkan
kapang memerlukan nilai a, yang rendah untuk
dapat
hidup, yaitu sekitar 0.8-0.87 (Buckle et a]., 1985).
Selama penyimpanan, KPK berpeluang besar cepat mengalami kerusakan jika kondisi penyimpanannya tidak
sedemikian
terutama
rupa.
diatur
Menurut Child (1964), daya simpan
dipengaruhi oleh kadar air.
KPK
dengan
KPK
kadar
air 1.8-3.65 persen yang disimpan tertutup selama 2 bulan
baik, sedangkan pada kadar air 4.73 persen
masih
telah ditumbuhi kapang dan berbau tengik.
sampel
Dari pengamat-
an ini diperoleh petunjuk bahwa untuk menyimpan KPK dalam
waktu lama, kadar air harus dikontrol dengan baik.
Selain
bahan
bersifat
higroskopis,
KPK
juga
pangan berkadar lemak tinggi yaitu
72.0 persen
(Rhee
dan Lusas,
19791.
merupakan
sekitar
Menurut
68.0Thieme
(1968), minyak kelapa mudah menjadi tengik karena oksidasi
dan
pada
oleh udara dan mudah terhidrolisis
asam lemak bebas.
menjadi
Asam lemak bebas yang
gliserol
dibebaskan
proses hidrolisis sebagian mudah menguap dan
larut,
menyebabkan
minyak berbau
tengik.
mudah
Selain
itu
kerusakan minyak kelapa juga dapat disebabkan oleh kapang
3
akibat adanya air dan nutrien bernitrogen.
Rasa dan
bau
yang ditimbulkannya disebabkan oleh senyawa keton.
Kerusakan
Salah
KPK
selama
penyimpanan
dapat
dicegah.
satu cara untuk mencegah kerusakan KPK selama
dimodi-
nyimpanan adalah dengan menggunak'an kemasan yang
fikasi untuk membatasi faktor-faktor penyebab
nya.
Oksigen
kerusakan KPK.
dan
air merupakan
salah
pe
kerusakan-
satu
penyebab
Menurut Sacharow dan Griffin (1970) oksi
gen dalam kemasan dapat dihilangkan dengan pemakumam atau
diganti dengan gas inert.
G a s inert yang biasa digunakan
dalam kemasan termodifikasi adalah N2 dan COZ.
dapat
mengurangi jumlah oksigen sampai pada
Cara
ini
konsentrasi
1-2 persen.
Pada
diganti
kemasan
oksigen
dibuang
oleh gas C02 dan N2, sedangkan kadar air
dipertahankan
punyai
termodifikasi,
produk
dengan penggunaan bahan kemasan yang
permeabi 1 i tas
yang rendah terhadap uap
dan
air
memdan
gas.
B. N J U A N
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kemasan
yang cocok untuk kelapa parut kering
umur simpannya.
dan
meramalkan
TINJAUAN PUSTAKA
11.
A. KARAKTERISTIK BAHAN BAKU KELAPA PARUT KERING
I. Karakteristik Fisik
Daging buah kelapa merupakan bahan baku pembuatan
KPK.
dari
Menurut
empat
Woodroof (1979), buah
bagian
yaitu sabut
kelapa
sebayak
35
terdiri
persen,
tempurung 1 2 persen, daging buah 28 persen dan air
persen.
Aulia
karakteristik
(1990)
telah
melakukan
25
pengukuran
fisik buah kelapa Khina-1, Khina-2
dan
Khina-3 seperti terlihat pada Tabel 1.
Tabal i ,
Karaktsristik eiaik buah kelapa segar Khi
na-1, Khina-2 dan Khina-3 berumur 1 2 bulana
Komponen
Khina-1
%
gram
Kh i na-2
gram
%
Buah
2420
Sabut
872 36.03
625 25.83
Dag i ng
Tempurung 309 12.77
Air
6 1 4 25.37
Teba 1
11.8 mm
dag i ng
Teba 1
3.6 mm
tempurung
2013
7 10
555
224
542
13.5 mm
Kh i na-3
gram
2500
35.26
925
27.57
721
11.14
245
26.03
609
13.8 mm
3.4 mm
%
37 .OO
28.84
9.08
24.26
4.0 mm
2. Komposisi Kimia Daging Buah Kelapa
Menurut
komposisi
yang
Djatmiko
daging
berbeda.
(
1983) dan
Manul lang
buah kelapa berbeda
pada
Perbedaan komposisi kimia buah
(
1983),
varietas
kelapa
juga ditentukan oleh umur buah.
buah
5
Komposisi kimia daging
kelapa untuk jenis kelapa Bali, Raja dan
disajikan
pada
Tabel 2 dan
komposisi
Gading
kimia
daging
kelapa segar Khina-2 pada berbagai umur buah disajikan
pada Tabel 3.
Tabel 2. Analisis daging buah kelapa Bali, Gading
Rajaa
dan
J e n i s
Anal isis
Bal i
1 2 bin
Umur :
Gad i ng
1 2 bln
Raja
11 bln
Tebal daging ( m m )
Air ( % I
Lemak ( % d.b.)
Protein ( % d.b. 1
NFE ( % d.b.)
Serat kasar (%d.b.)
Abu ( % d.b.)
Gula ( % d.b.1
Galaktomanan (74d.b)
Lemak
pada daging buah kelapa yang
telah
masak
merupakan komponen terbesar kedua setelah air.
Lemak
merupakan cadangan energi bagi pertumbuhan embrio
naman
kelapa.
Kadar lemak daging buah kelapa
riasi antara 3 1 persen (d.b.) pada waktu buah
8
bulan sampai 7 1 persen saat buah berumur
(Thampan, 1981).
pada
al.
70.64 persen (Djatmiko, 1983).
(1983) menyatakan bahwa kelapa
minyak
bervaberumur
12
bulan
Berdasarkan varietasnya, kadar lemak
buah yang masak bervariasi antara
sampai
ta-
sebesar 30-40 persen.
58,37
persen
Ensminger
segar
et
mengandung
Tabel 3.
Komposisi kimia daging kelapa segar Khina-2
pada berbagai umur buaha
Karakteristik
10
Kematangan (bulan)
11
12
55.36
62.71
6.49
17.02
11.61
2.17
64.36
53.75
6.90
24.40
12.45
2.46
Air
~in~ak"
protein*
arb oh id rat*
Serat kasar*
~bu*
13
52.63
60.62
4.81
25.05
7.16
2.36
55.26
66.84
6.44
14.15
10.53
2.04
a~nard
ji ( 1988)
"dalam % d.b.
Asam
lemak
minyak
kelapa
terdiri
dari
90-94
persen asam lemak jenuh (Eckey, 1955).
Menurut
Sonn-
tag
minyak
(1979), komponen utama pembentuk
adalah asam laurat, miristat dan palmitat.
asam
lemak
pembentuk minyak
kelapa
kelapa
Komposisi
disajikan
pada
Tabel 4.
Tabel 4. Komposisi asam lemak minyak kelapa
Komponen
Juml aha
(%)
Asam lemak jenuh:
1.Caproat
0.0-0.8
2.Caprilat
5.5-9.5
4.5-9.5
3.Caprat
4.Laurat
44.0-52.0
5.miristat
13.0-19.0
6.Palmitat
7.5-10.5
1.0-3.0
7.Stearat
0.0-0.4
8.Arachidat
Asam lemak tidak jenuh:
1.Heksadecenoat
0.0-1.3
5.0-8.0
2.0leat
1.5-2.5
3.Linoleat
a ~ c k e y( 1955)
b~nsmingeret al. (1983)
CRhee dan Lusas (1979)
~ u m l a h ~ JumlahC
(%)
(%)
-
0-0.8
5-9
6-10
44-52
13-19
8-11
1-3
0-0.4
7.8
7.6
45.0
18.0
9.5
5.0
-
8.2
-
5-8
0-2.5
7
Fosfolipid
merupakan .kompleks dari
lipid
yang
yang mengandung fosfor dengan gugus basa gliserol atau
sphingosin
(Fennema,
1985).
Bila
yang
bertindak
sebagai
dasar adalah gliserol maka kompleks
disebut
fosfolipid dan
tersebut
bila sphingosin maka
disebut
sphingolipid (Djatmiko d a n Widjaja, 1984).
Rumus
fosfolipid secara umum dapat dilihat
pada
1.
Asam pada R1 biasanya ditempati oleh
asam
Gambar
lemak
jenuh, sedangkan R2 ditempati oleh
tidak
jenuh.
Oksidasi asam lemak tidak
asam
lemak
jenuh
dapat
berlangsung dengan mudah (Djatmiko dan Widjaja, 1984).
R1 = alkil dari asam lemak
R 2 = alkil dari asam Iemak
X = basa atau inositol
Gambar 1.
Kadar
pada
fosfolipid berbagai kultivar
berbagai
Tabel 5.
Rumus fosfolipid secara umum
(Djatmiko dan Widjaja, 1984)
tingkat umur
buah
buah
kelapa
disajikan
dalam
Tabel 5.
Kadar fosfolipid buah kelapaa
Fosfolipid (g/lOOml)
Kul tivar
8 bln
Kh i na-2
Kh i na-3
PB-121
DTA
GK N
10bln
0.1625
0.2670
0.1825
0.0440
0.1805
0.2235
0.2770
0.2320
0.1470
0.2565
aPrasetyant i
(
13bln
0.0425
0.1085
0.1535
0.0395
0.1470
0.0125
0.2295
0.1080
0.1090
0.1135
199 1)
Karbohidrat
merupakan komponen
pada buah kelapa.
pa
12bln
terbesar
ketiga
Kadar karbohidrat daging buah kela-
berkisar antara 11.39 persen (d.b.)
20.25
sampai
persen, tergantung varietasnya (Djatmiko, 1983).
B. KELAPA PARUT KERING (KPK)
Menurut
Grimwood
potongan-potongan
daging
(19751, KPK adalah
parutan
atau
kecil kering yang berwarna putih
dari
buah kelapa yang diproses dalam kondisi
higienis
untuk dikonsumsi oleh manusia.
Menurut Piggott (1964), untuk membuat KPK
kelapa
segar.
Untuk
membuat
kelapa
Produk ini harus berwarna
1
ton KPK
diperlukan
digunakan
putih
bersih.
6.000-7.000
segar (Piggott, 1964 dan Suhardiman,
1989).
buah
Di
Philipina 1.000 buah kelapa dapat menghasilkan 135-150 kg
KPK.
Kelapa yang baik dapat menghasilkan 182 kg KPK
1.000 buah kelapa.
menghasilkan
172
(Grimwood, 1975).
per
Di Sri Langka 1.000 buah kelapa dapat
kg
KPK dengan kadar
air
2.5
persen
Diagram
alir
proses pembuatan KPK
disajikan
9
pada
Gambar 2.
Woodroof
untuk
membuat
eskrim
kue,
(1979)
mengatakan
biskuit,
kue,
bahwa
puding,
KPK
digunakan
icings,
permen,
Dalam
membuat
dan produk-produk pangan lainnya.
KPK tidak menunjukkan tekstur kue yang tidak
diin-
ginkan.
Menurut Suhardiman (1989), KPK merupakan bahan
dagangan dunia.
Inggris merupakan konsumen KPK
per-
terbesar
di dunia dan sebagian besar digunakan dalam industri biskui t
(
Woodroof, 1979
.
C. KERUSAKAN KPK
Kerusakan
kering
adalah
yang
sering terjadi
pada
timbulnya ketengikan, warna
kelapa
parut
coklat
kurang menarik dan kontaminasi mikroba (Grimwood,
yang
1975).
Ada dua tipe utama kerusakan bahan pangan yang mengandung
minyak
atau lemak, yaitu hidrolisa dan oksidasi
(Buckle
Kerusakan minyak atau lemak karena proses hidrolisis
terutama
banyak
terjadi
pada minyak
atau
lemak
yang
mengandung asam lemak jenuh dalam jumlah yang cukup besar
misalnya
minyak
kelapa
yang
mengandung
asam
laurat
(Djatmiko dan Widjaja, 1984).
Lemak
sehingga
KPK sebagian besar terdiri dari
kerusakan
hidrolisis
lebih
asam
dominan
laurat
daripada
(
Buah kelapa umur 12 bulan
')
J
Pembuangan sabut dan tempurung
1
1
sabut dan
tempurung
Pemisahan testa
I
1
J
Pembe 1 ahan
1
Pencucian
&
Blanching dalam air mendidih, f 1 menit
Perendaman dalam larutan BHT 0.02 persen
selama 10 menit
Perendaman dalam larutan NaHS03 0 . 2 persen
selama 10 menit
lPenirisan
-l
I
Pemarutan
l ~ e n g e r i n g a ndalam oven 60'~
selama 3 jam1
Kelapa parut kering
.l.
Grading
Pengemasan
Gambar 2. Diagram alir proses pembuatan kpk (Grimwood, 1975)
11
Hidrolisis
minyak dan lemak menghasilkan
lemak
bebas.
Kerusakan ini disebabkan oleh
dalam
minyak/lemak (Hoffman, 1962).
asam-asam
adanya
Menurut
Patterson
(19891, hidrolisa menyebabkan kerusakan minyak/lemak
rena bereaksi dengan air yang memotong rantai asam
dari
trigliserida.
dengan
kondisi
(Djatmiko
Proses hidrolisis
kelembaban
dan kadar
dan Widjaja, 1987).
dapat
air
air
kalemak
dipercepat
yang
tinggi
Reaksi hidrolisis
minyak
dan lemak dapat dilihat'pada Gambar 3.
CH20COR
LHocoR2
CH20H
>
+ 3H20
LH20coR3
LHOH
RICOOH
+
R2COOH
LH,oH
R3cooH
R1, R2, R3 = rantai hidrokarbon
Gambar 3.
Asam
panjang
Reaksi hidrolisis lemak (Patterson.1989)
lemak hanya mempunyai flavor yang
rantainya
kurang
dari C14.
Oleh
jelas
karena
minyak yang sebagian besar komponennya terdiri dari
C16 atau C18 yang tidak jenuh, tidak
lemak
itu
asam
berbau
sedikit teroksidasi (kadar asam lemak bebas 1-3
bila
jika
persen).
Pada kadar asam lemak bebas yang sama, minyak kelapa
dan
inti sawit memberikan bau yang sangat tengik karena
minyak
tersebut
banyak
mengandung
asam
lemak
C6-C12
(Hoffman, 1962).
-
Menurut Djatmiko dan Widjaja (19841, Proses hidroli-
sis minyak yang mengandung asam-asam lemak jenuh berantai
(C6-C12) akan menimbulkan perubahan
pendek
12
dan
flavor
odor minyak menjadi tengik.
Sonntag (1979) menyatakan bahwa asam lemak
minyak
Pada
kelapa sebagian besar berantai
pengeringan,
minyak
yang
ada
kelapa mudah teroksidasi sehingga akan
peroksida.
tuk
(C4-C14).
pendek
asam lemak tak jenuh
penyusun
pada
membentuk
Menurut Taylor (1980), peroksida akan memben-
radikal
bebas yaitu senyawa yang tidak
stabil
dan
reaktif karena kehilangan satu atom H , selanjutnya oksidasi
terjadi melalui reaksi rantai seperti pada Gambar
4.
(Peterson dan Johnson, 1978).
RH
> R* + H'
R* + o2
> ROO*
ROO* + RH
> ROOH + R*
RH
> R* + H e dan seterusnya berulang-ulang
Gambar 4.
Reaksi rantai oksidasi asam lemak
(Peterson dan Johnson, 1978).
Menurut Hoffman (19621, zat volatil hasil
oksidasi
lemak dapat dikelompokkan menjadi senyawa aldehid
gai
produk
utama), keton, karbonil, asam
dan
Senyawa aldehid menyebabkan bau (off-flavor) pada
dan
lemak.
Intensitas flavor berbagai
senyawa
(sebaalkohol.
minyak
aldehid
sangat kuat.
Oksidasi
antioksidan
(1983),
proses
lemak
pada
dapat
lemak.
antioksidan
dicegah
Menurut
adalah zat
dengan
Gunstone
yang
oksidasi normal pada minyak atau
dapat
penambahan
dan
Norris
menghambat
lemak
sehingga
13
dapat menunda proses oksidasi yang menghasilkan bau
yang
tidak diinginkan.
Adanya
fosfolipid
dalam daging buah
kelapa
dapat
menyebabkan reaksi browning dalam pembuatan KPK.
lipid
yang
amino
berpeluang membentuk senyawa
merupakan
reaksi
mempunyai asam tidak lemak jenuh
produk reaksi browning
Fosfo-
dan
gugus
aldehida-amina
non-enzimatis
oksidasi terhadap ikatan rangkapnya
yang
melalui
(Hurrel
dan
Carpenter, 1977).
Sulfurisasi
merupakan
proses yang
dapat
mencegah
terjadinya reaksi pencoklatan dan juga berfungsi
stabilisator
terhadap warna, cita rasa,
asam
sebagai
askorbat,
karoten dan mencegah pertumbuhan mikroba (Buckle et
1985)
al.,
.
Menurut Jay (1978), SO2 berfungsi sebagai enzyme poison, menghambat pertumbuhan mikroba melalui penghambatan
enzim
esensial sehingga dapat digunakan
enzimatis pada makanan kering.
browning
dapat melindungi vitamin C.
juga
untuk
mencegah
Selain itu
Mekanisme
reaksi
SO2
SOg
dalam memperlambat reaksi browning belum diketahui dengan
pasti.
Ia diperkirakan bertindak sebagai akseptor
radi-
kal bebas.
Pemberian SO2 pada pengeringan buah bertujuan
untuk
mempertahankan warna dan flavor dari kerusakan yang disebabkan
oleh
mikroba.
Menurut
Peterson
dan
(1978), senyawa sulfur menghambat mikroba melalui
Johnson
reaksi
14
dengan karbohidrat sehingga karbohidrat tidak dapat digunakan
sebagai
enzim
sehingga mencegah bekerjanya enzim esensial
sel
ikatan
disulfida
sel dan SOg dengan gugus keton
metabolisme
hidroksi
energi, mereduksi
sulfonat
yang menghambat
pada
dalam
menghasilkan
mekanisme
respirasi
.
Kerusakan
Menurut
KPK juga dapat disebabkan
Djatmiko dan Widjaja (19841,
oleh
proses
hidrolisis
minyak atau lemak pada umumnya disebabkan oleh
enzim dan mikroba.
nitrogen,
mikroba.
aktifitas
Hal ini terjadi bila tersedia
garam mineral dan sejumlah air.
Pertumbuahan
mikroba pada KPK berhubungan erat dengan tingkat
Pada
a,
sumber
yang tinggi mikroba dapat tumbuh
a,-nya.
dengan
baik.
Rahman ( 1 9 8 5 ) melaporkan bahwa KPK dengan kadar air 12.27
persen
dan
dan 20.57 persen mempunyai a, masing-masing
sedangkan KPK dengan kadar
0.94,
mempunyai a, 0.66.
air
2.23
0.84
persen
Jika dibandingkan dengan syarat
mutu
tepung kelapa, maka kadar air KPK yang mempunyai a,
0.84
dan
sehingga
(1982),
yang
jauh
0.94
akan
pada
di bawah standar
mudah diserang
mutu
mikroba.
RH ruang penyimpanan yang
yang
ditetapkan
Menurut
tinggi,
Adnan
produk
bersifat higroskopis seperti KPK akan menyerap
sehingga
kadar airnya meningkat yang akhirnya
naikkan aw.
dapat
air
me-
Tabel 6 .
SII tepung kelapaa
Kriteria mutu
Jumlah
Keterangan
Warna
putih
Bau dan rasa
normal, seperti kelapa segar
Kadar air
maks. 3 . 5
Kadar 1 emak
min. 6 5 . 0 %
Kadar FFA sebagai
asam Laurat
maks. 0 . 1
%
%
Kadar sisa Si02
maks. 15 ppm
Logam-logam berbahaya
tidak nyata
Uji bakteriologis:
T P C
maks. 5 0 0 0 koloni/gram
Kapang dan
Khami r
maks. 5 0 kol oni/gram
Col iform
maks. 5 0
Salmonel la
negat i f
E. coli
negat i f
D. PENGEMASAN KPK
1. Bahan Kemasan
a. Saran (Polyvinylidene Chloride / PVDC)
Saran
yang
digunakan untuk
kemasan
memerlukan perlindungan
produk-produk
terhadap
aroma (Briston dan Katan, 1974).
kehilangan
Sifat-sifat
umum
saran adalah transparan, tahan terhadap bahan-bahan
kimia,
asam basa dan minyak, menahan
ultraviolet,
sehingga baik untuk kemasan produk yang peka terhadap
sinar ultraviolet, permeabilitas uap
gas
sangat
rendah, sehingga
baik
air
dan
untuk
kemasan
Buckle e t al. (1985) menyatakan bahwa
plastik
produk yang peka terhadap oksigen.
tipis
saran mempunyai sifat tembus cahaya,
mempu-
nyai ketahanan mekanis yang sangat baik dan permeabilitas terhadap uap air dan gas sangat rendah.
Film saran digunakan untuk melindungi
produk
yang mempunyai flavor dan
produk-
aroma
(Sacharow
(1989),
poliamida
dan Griffin, 1970).
b. Nilon
Menurut
Harris dan Karmas
adalah produk .kondensasi dari diamina dengan
dwia-
Sam.
Nilon
Nama dagang polimer ini adalah nilon.
mempunyai
sifat
mekanis yang baik.
lembam,
tahan
panas
dan
sifat
17
Briston
dan
n i l o n mempunyai
Katan . (1974)
menyatakan
kekuatan benturan,
sobek d a n ketahanan k i k i s yang b a i k ,
t e r h a d a p uap a i r cukup t i n g g i ,
terhadap
kekuatan
permeabilitas
tetapi terhadap
t a h a n t e r h a d a p gemuk, minyak
k u a t , asam k u a t ,
basa
mem-
sifat pelindung terhadap bau,
punyai kekuatan t a r i k ,
sangat rendah,
bahwa
zat p e n g o k s i d a s i ,
s i n a r matahari tidak begitu
gas
lilin,
ketahanan
baik,
tidak
berbau dan t i d a k beracun, dapat d i r e k a t dengan
rekat
dan
harus
hati-hati
bila
direkat
pe-
dengan
panas.
Nilon
terdapat
dalam
bermacam-macam
mutu.
6 m e m p u n y a i s i f a t mudah d i t a n g a n i d a n
Nilon
terhadap
gesekan.
tahan
N i l o n 11 d a n 12 mempunyai
per-
m e a b i l i t a s yang s a n g a t rendah t e r h a d a p o k s i g e n
uap
dan
air
suhu pengesilan
daripada Nilon 6.
tinggi
al
.,
yang
lebih
rendah
N i l o n 66 a k a n m e n c a i r p a d a
dan s u l i t d i r e k a t dengan panas
dan
suhu
(Buckle
et
1985).
c. P o l i e s t e r
Menurut
H a r r i s d a n Karmas
L1989),
poliester
yang p a l i n g p e n t i n g dalam pengemasan a d a l a h
polie-
t i l e n t e r e f t a l a t y a n g d i k e n a l d e n g a n nama Mylar.
P o l i e s t e r d i b u a t dengan proses kondensasi
limer
e t i l e n g l i k o l d a n asam t e r e f t a l a t
po-
(Sacharow
18
dan
Griffin,
(1974)
1970).
Menurut
Briston
dan
poliester mempunyai sifat transparan,
Katan
per-
meabilitas terhadap uap air dan gas sangat
rendah,
kuat
direkat
dan
tidak mudah sobek, tidak
mudah
dengan panas sehingga harus dilaminasi dengan polietilen, tahan terhadap pelarut organik.
Film
gemuk
poliester tahan terhadap uap
dan
minyak,
direkat dengan
asam dan
basa,
air,
tetapi
gas,
sulit
panas (Sacharow dan Griffin, 1970).
d. Polietilen (PE)
P E merupakan jenis plastik yang paling
banyak
digunakan dalam industri karena sifat-sifatnya yang
mudah dibentuk, cukup tahan terhadap berbagai bahan
kimia,
jernih
sebagai
penarnpakannya dan
laminasi.
PE merupakan
mudah
digunakan
polimer
etilen.
Berdasarkan densitasnya (g/ml), dikenal 3 jenis
yaitu
LDPE, MDPE dan HDPE (Sacharow
1970).
Sifat-sifat urnum P E
bervariasi
dari
dibentuk,
lemas
sobek,
uap
dan mudah
Griffin,
adalah
penampakannya
sampai
keruh,
mudah
tidak
mudah
ditarik,
mudah direkat dengan panas, kedap air
air,
minyak,
transparan
dan
tidak
tahan
baik untuk
mengemas
lemak
asam, alkohol, detergen
kimia lainnya, transmisi gas cukup tinggi
dan
dan
atau
bahan
sehingga
tidak dapat digunakan untuk mengemas makanan
roma.
PE
bera-
19
Menurut
Buckle
et
dl.
(1985), PE
merupakan
jenis plastik terbesar yang digunakan dalam
tri
pengemasan
plastik
fleksibel.
LDPE
indus-
merupakan
film
yang murah dengan ,kekuatan tegangan
yang
sedang dan merupakan penahan air yang baik,
jelek terhadap oksigen.
tetapi
HDPE memberikan perlindung-
an yang baik terhadap a i r dan meningkatkan stabilitas terhadap panas.
e. Polipropilen (PP)
PP
Film
dibuat
ini
ketahanan
dengan
polimerisasi
polipopilen.
mempunyai kekuatan tarik,
kekakuan
dan
kikis
daripada
PE
yang
lebih
besar
(Sacharow dan Griffin, 1970). Menurut Buckle e t al.
(1985),
dengan
yang
PP
lebih
kuat dan
ringan
daripada
daya tembus uap air yang rendah,
baik
Ketahanan
terhadap
lemak
dan
cukup
PE,
ketahanan
mengkilap.
PP terhadap uap air dan gas lebih
besar
daripada HDPE.
Menurut Briston dan Katan L.19741, P P mempunyai
sifat
ringan, mudah dibentuk dan transparan,
punyai kekuatan tarik lebih besar daripada PE,
memle-
bih kaku daripada PE dan tidak mudah sobek, permeabilitas uap air rendah, mudah direkat dengan panas,
tahan
asam,
basa dan
minyak,
permeabilitas
gas
20
sedang, sehingga tidak baik untuk makanan yang peka
terhadap oksigen.
Untuk
memperbaiki
sifat-sifatnya,
PP
dapat
dimodifikasi menjadi OPP jika dalam proses pembuatannya
ditarik
satu arah, atau BOPP
jika
ditarik
dari dua arah (Sacharow dan Griffin, 1970).
f. P V C (Polivinil Klorida)
PVC
dari
dibuat dari vinil klorida yang
reaksi etilen dengan klorida.
fleksibel,
ada
juga
yang
kaku.
diperoleh
PVC
ada
PVC
fleksibel
dibuat dengan menambah plastisizer ke dalam
lanya
yang
formu-
(Sacharow dan Griffin, 1970).
Menurut Briston dan Katan
(
sifat
keruh
yai
transparan sampai
permeabilitas
tahan
terhadap
uap air
1974), P V C
dan
mempun-
permukaannya,
gas
rendah,
terhadap minyak sehingga baik untuk
kemasan
mentega, margarin, minyak dan sebagainya,
kekuatan
tarik tinggi dan tidak mudah sobek, tahan asam
dan
basa,
perekat
dan
Menurut Sacharow dan Griffin (1970), film
PVC
dapat
direkat
dengan
panas,
pelarut.
digunakan untuk mengemas daging, keju dan susu.
g. Polistiren (PS)
Menurut
dari
Briston dan Katan (19741,
polimer radikal bebas stirena.
PS
dibuat
Lembaran
PS
21
bersifat transparan, terang dan fleksibel.
paling
jenis
cemerlang bila dibandingkan
plastik
kurang baik.
lainnya, tetapi
Film ini
dengan
jenis-
kekuatan
tariknya
PS mempunyai .sifat tidak mudah sobek,
permeabilitas
terhadap
uap
air
dan
gas
sangat
tinggi, mudah dicetak, jernih dan mengkilap,
direkat
sulit
dengan panas, tetapi mudah direkat
perekat,
dengan
tahan terhadap lemak, tetapi tidak
tahan
terhadap bahan kimia, tidak berbau.
PS
digunakan
sayur-sayuran
uap
air
1982)
.
untuk kemasan
buah-buahan
segar yang memerlukan
dan g a s yang tinggi (Ryall
dan
permeabilitas
dan
Pentzer,
2 . Pengemasan d a n penyimpanan
KPK
sehingga
merupakan produk yang
bersifat
higroskopis
untuk mempertahankan mutunya perlu
disimpan
dalam wadah yang mampu menjaga kadar air pada
serendah
mungkin,
yaitu
wadah
yang
terhadap uap air dan gasnya cukup rendah.
yang
sering digunakan untuk KPK adalah
tingkat
permeabilitas
Pembungkus
kertas
kraft
dan plastik polietilen (Grimwood, 1 9 7 5 ) .
KPK baik disimpan di tempat yang bersih,
berventilasi baik dan tidak kena sinar matahari
sung.
Suhu terbaik untuk penyimpanan adalah
kering,
lang15-20°c
dengan kelembaban nisbi sekitar 45-55 persen
22
(Ketaren
dan Djatmiko, 1985).
Daya
air.
simpan KPK terutama dipengaruhi oleh
Child (1974), telah melakukan
dengan
kadar a i r berbeda-beda pada
selama 2 bulan.
kadar
penyimpanan
kemasan
KPK
tertutup
Hasilnya menunjukkan bahwa KPK dengan
kadar air 1.8-3.65 persen masih berwarna putih,
bebas
serangan jamur dan masih memiliki bau yang baik.
kadar
air
tengik,
4.73 persen, KPK ditumbuhi jamur
sedangkan pada kadar air 6.73
Pada
dan
persen
bau
banyak
jamur berwarna hijau, merah muda dan coklat serta
sangat
tengik.
KPK dapat disimpan lebih
ruang penyimpanan bersuhu 15-20
O
lama
C , RH 45-55
bau
dalam
persen.
C, KPK dapat disimpan
sampai
18 bulan (Grimwood, 1975), karena pada kondisi
terse-
Pada
suhu di bawah 10
O
but semua aktifitas enzim dan mikroba terhenti.
E. PENDUGAAN UMUR SIMPAN
1. Sorpsi Isothermis
Sorpsi
isothermis
dari suatu
makanan
biasanya
Sejumlah kecil
makanan
ditempatkan pada berbagai tingkat kelembaban.
Setelah
diperoleh
pada suhu konstan.
kesetimbangan tercapai, kadar air diukur dengan penimbangan (Buckle et a1
.,
1985).
Larutan
garam jenuh mempunyai
mempertahankan
23
dalam
keuntungan
kelembaban yang konstan selama
jumlah
garam yang ada masih di atas tingkat kejenuhannya.
Plahar dan Leung (1985) telah melakukan pengukuran
sorpsi
isothermis
(Dehydrated
and
menggunakan
10
0.12-0.97.
Larutan
dari
produk
soy-fortified
makanan
maize
meal)
macam larutan garam jenuh
garam
jenuh
yang
(0.44),
(0.851,
K2S04
(0.64),
aw
digunakannya
(NH4)2S04
(0.33),
(0.8),
KC1
(0.9)
dan
Sampel produk dimasukkan ke dalam
de-
Sodium benzoat (0.88), BaCI2.2H20
(0.97).
sikator
NaN02
dengan
dengan
adalah LiCl (0.12), CH3COOK (0.23), MgC12.6H20
K2C03
kering
pada suhu 2 2 . O ~selama 20 hari.
Kadar
airnya
diukur dengan metode oven (AOAC, 1980).
2. Pendugaan Umur Simpan Bahan Pangan yang Dikemas
Faktor-faktor
bahan
pangan
utama yang mempengaruhi daya
yang telah dikemas adalah
sifat
awet
alami
bahan pangan yang dikemas dan mekanisme yang berhubungan
dengan kerusakannya, ukuran bahan pengemas
me),
kondisi atmosfir (terutama suhu dan
kelembaban)
dan ketahanan bahan kemasan secara keseluruhan
dap
gas,
air dan bau termasuk
ketahanan
(volu
terha-
mekanisnya
(Buckle et al., 1985).
Pengaruh kadar air dan aktivitas air (a,)
sangat
penting dalam menentukan daya awet bahan pangan karena
akan
mempengaruhi sifat-sifat fisik,
24
oleh
kebusukan
mikroba, perubahan-perubahan kimia dan enzimatis.
Selanjutnya Buckle e t al. (1985) menyatakan bahwa
penetapan
suatu sorpsi kadar air
isothermis
makanan
yang dikemas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk
menduga masa simpannya bila perubahan air mempengaruhi
mutu
dalam
makanan.
Jika sorpsi uap air merupakan
pembatasan
daya
awet, maka
daya
awet
penentu
dapat
diduga dengan rumus :
(m, - m i ) x N x 1.5 x 10000
S =
(P x A x 150)
-
(75 + E)
hari
Keterangan : Penyimpanan dilakukan pada 25O C,
R H 75 persen
S = daya awet (hari)
P = daya tembus uap air dari bahan pengemas (g/m2 d pada 25O C, RH 75 persen
atau 37O C, R H 90 persen)
A = luas permukaan pengemas (cm2 )
m,=
kadar a i r kritis produk (persen berat
kering )
mi= kadar a i r kesetimbangan dari produk
yang dikemas (diperoleh dari kurva
sorpsi isothermis).
E = R H kesetimbangan dari produk yang
dikemas (diperoleh dari kurva sorpsi
isothermis).
M = berat produk (g)
BAHAN DAN METODE
111.
A . BAHAN DAN ALAT
Bahan
adalah
utama
yang digunakan
dalam
penelitian
ini
KPK grade medium yang diperoleh langsung dari
PT.
Patra Tani, Jakarta.
Bahan
adalah
kemasan yang digunakan dalam
film
plastik
PVDC,
P V C dan Nilon
penelitian
ini
Pemilihan
6.
didasarkan pada studi literatur.
jenis
Plastik
yang
baik untuk kemasan atmoefir termodifikaai harua mrmpunysi
permeabilitas gas yang cukup rendah.
tik
di
atas mempunyai permeabilitas
sehingga
Nilon
Ketiga jenis
gas
cukup
dapat menahan gas lebih lama di dalam
plasrendah
kemasan.
6 diperoleh dari PT. Avesta Continental Pack,
kasi
dan
PVDC
serta P V C
dari PT.
Argha
Karya
Be-
Prima
Industri , Jakarta.
Bahan kimia yang digunakan adalah H2S04 pekat, NaOH,
96 persen, HC1, Benzen, Na2S04, CuS04,
etanol
kanji, fenolptalin, Na2S2a3,
mengsel,
larutan
garam
jenuh LiC1, CH3COOK,
NaN02, NaC1, BaC12.2H20,
Alat-alat
diri
dari
K2S04,
indikator
KI, larutan
MgCI2.6H20,
yang digunakan dalam penelitian ini
flow meter, kosmotektor,
sealer,
inkubator, cawan petri, cawan alumunium, cawan
gelas
K2C03,
gas C02 dan gas N2.
ukur, pipet Nohr,
tabung
ter-
desikator,
stoples, oven, neraca analitik, Whiteness Meter,
Erlenmeyer,
Luff,
tanur,
porselin,
pengencer,
kertas
26
buret,
saring, soxhlet, gelas piala, labu takar,
penangas a i r dan kompor listrik.
B. METODE PENELITIAN
1. Penelitian Pendahuluan
Pada
penelitian pendahuluan
proksimat
KPK
analisis
dilakukan
dan penentuan kurva sorpsi
kadar
air
isothermis.
Analisis proksimat KPK terdiri dari kadar
asam lemak bebas, kadar air, kadar
kadar
karbohidrat, kadar protein, dan
lemak,
abu,
kadar
kadar serat kasar.
Penentuan sorpsi kadar air isothermis KPK dilakukan
berdasarkan
modifikasi metode Plahar
dan
Leung
(1985) dengan menggunakan larutan garam jenuh.
Stoples
garam
sebanyak
jenuh
8 buah
yang berbeda dengan
0.12-0.97
yaitu
MgC12.6H20
(0.33),
(0.75), BaC12.2H20
Sejumlah
LiCl
dengan
a,
(0.
12),
(0.9) dan K2S04
CH3COOK
dari
(0.23),
(0.64),
NaCl
(0.97).
sampel dimasukkan k e dalam stoples
Setelah kesetimbangan
kadar air produk diukur.
Hasilnya
dalam
bentuk grafik hubungan antara a,
jenuh
yang
sampel.
larutan
berkisar
KC03 (0.44), NaN02
disimpan pada suhu ruang.
capai,
diisi
digunakan dengan kadar
air
Grafik yang dihasilkan adalah
kadar air isothermis.
dan
ter-
dituangkan
larutan
garam
keseimbangan
kurva
sorpsi
2. Penelitian Lanjutan
Pada penelitian utama diperlukan KPK sebanyak 288
sampel.
Sampel
kantong
plastik
tiap
masing-masing
PVDC, P V C dan nilon.
adalah 100
kantong
dimasukkan
g.
Berat
Selanjutnya
pengemasan dengan atmosfir termodifikasi.
ada
ke
dalam
contoh
dilakukan
Udara
yang
dalam kantong plastik dikeluarkan, kemudian
kom-
binasi
gas
O2
dan N2
dengan
konsentrasi
tertentu
dimasukkan k e dalam kemasan, lalu direkat oleh panas.
Produk
yang
telah dikemas
RH 75-90 persen.
ruang,
minggu selama 3 bulan.
disimpan
Pengamatan dilakukan
terhadap 24 sampel yang terdiri dari
jenis
kemasan dan gas pengisi dengan 2 kali
mak,
suhu
setiap
Setiap minggu dilakukan penga-
matan
Parameter
pada
kombinasi
ulangan.
yang dianalisa adalah kadar air, kadar
kadar
asam lemak bebas
( F F A ) , derajat
konsentasi g a s C02 dan total kapang dan khamir.
le-
putih,
Pro-
sedur analisisnya tercantum pada Lampiran I.
Penentuan umur simpan KPK pada penelitian ini dilakukan
air
kadar
dengan regresi terhadap kadar air KPK.
merupakan
fungsi dari
waktu.
Hubungan
air dengan a, KPK diperoleh dari
isothermis pada penelitian pendahuluan.
a, KPK merupakan pembatas umur simpan.
kurva
Kadar
antara
sorpsi
Kadar a i r dan
28
3. Rancangan Percobaan
Rancangan
peneli-
percobaan yang digunakan pada
tian lanjutan adalah Rancangan Acak Lengkap
Faktorial
dengan 2 faktor dan 2 ulangan., Modelnya adalah
seba-
gai berikut :
Yijk = p
Yijk
+
Ai
+
Bj
+
AB..
+ Ek(ij)
1J
= variabel respon karena pengaruh bersama
ke-i faktor A dan taraf ke-3 faktor
terdapat pada observasi ke-k
p
taraf
B
yang
= efek rata-rata yang sebenarnya
Ai
= efek perlakuan taraf ke-i faktor A
Bj
= efek perlakuan taraf ke-j faktor B
AB(ij)= efek interaksi taraf ke-i faktor A dengan taraf ke-j faktor B
Ek(ij,= galat dari unit eksperimen ke-k dalam kombinasi perlakuan ( i j )
.
4. Perlakuan
Perlakuan yang diteliti adalah sebagai berikut:
a. Kemasan (A)
A1 = nilon 6 (35 Nm)
A2 = PVDC (25 pm)
A3 = PVC (25 Hm)
b. Kombinasi Gas LB)
B0 =
kontrol (udara)
El =
100
persen C02,
0
persen N2
B2 =
50
B3 =
0
persen C02,
50
persen N2
persen C02, 100
persen N2
5. Pengolahan Data
Data diolah dengan menggunakan software Sirichai.
Model statistik yang digunakan adalah Analisis Keragaman
(ANAVA) dengan ketelitian 5
persen.
Berganda Duncan digunakan sebagai uji lanjut
perlakuan yang berbeda nyata.
Uji
Jarak
terhadap
IV.
H A S I L DAN PEMBAHASAN
A . P E N E L I T I A N PENDAHULUAN
Penel itian
pendahul uan di l akukan
untuk
komposisi kimia kelapa parut kering (KPK).
aianya disajikan pada Tabel
7.
Tabel
memperoleh
Hasil
anali-
7.
Haail analisia kompoaiai kimia EPK
Parameter
Juml ah
:
(%
wb)
-
2.34
1. Kadar air
db)
(%
2.
Kadar lemak
67.13
68.74
3.
Kadar karbohidrat
16.91
17.32
4.
Kadar protein
8.09
8.28
5. Kadar serat kasar
3.55
3.64
6.
Kadar abu
1.68
1.72
7.
Kadar asam lemak bebas
0.29
0.30
Hasil analisis komposisi kimia KPK menunjukkan bahwa
lemak
merupakan
komponen terbesar yaitu
67.13
persen.
Kadar lemak yang tinggi menyebabkan KPK digunakan sebagai
bahan
pembentuk tekstur (pengempuk) pada
industri
Sebaliknya kadar lemak yang tinggi menyebabkan KPK
menjadi
tengik karena mudah terhidrolisis menjadi
serol dan asam lemak bebas.
si1Kan
sebagian
berbau tengik.
besar
Asam lemak bebas yang
mudah
menguap
menyebabkan
kue.
mudah
glidihaKPK
31
Kadar
air KPK yang cukup .rendah yaitu
2.34 persen
akan melindungi produk dari serangan kapang , karena pada
kadar air rendah biasanya nilai a,
Fennema
(19851,
juga rendah.
aktifitas air minimum
yang
Menurut
diperlukan
pertumbuhan kapang adalah 0.6 sampai 0.7.
untuk
Selain
itu kadar air yang rendah juga akan memperkecil
kemung-
kinan terjadinya hidrolisis lemak.
Kandungan
karbohidrat
dsn protein KPK
sumber makanan bagi
yang
tinggi
merupakan
kapang.
Thieme
(19681 serangan kapang pada produk olahan
cukup
Menurut
kelapa
disebabkan oleh tersedianya nutrien bernitrogen dan air.
Kurva
sorpsi kadar a i r isotermis KPK
kelembabab relatif ( R H ) ruang
nilai
kadar air KPK.
RH
pada
kurva
ruangan
penyimpanan
dengan
Kurva tersebut disajikan pada Gambar
tersebut identik dengan
karena menurut Fardiaz (1983) a,
mencapai
menghubungkan
nilai
suatu bahan pangan
kesetimbangan dengan kelembaban
di sekitarnya.
a,
Menurut hukum
relatif
Raoult,
5.
KPK,
akan
udara
hubungan
antara a, dengan tekanan uap air adalah sebagai berikut:
P
Po
N1
N2
=
=
=
'=
tekanan uap air larutan
tekanan uap a i r murni pada suhu yang sama
jumlah molekul komponen yang dilarutkan
jumlah molekul pelarut (air1
32
B e r d a s a r k a n hukum R a o u l t maka RH s u a t u r u a n g a n d a p a t
diatur
dengan
menggunakan s u a t u
larutan.
Plahar
dan
Leung ( 1 9 8 5 ) t e l a h menggunakan l a r u t a n garam j e n u h
untuk
mengatur
sorpsi
kadar
Larutan
garam
RH r u a n g a n d a l a m p e m b u a t a n k u r v a
a i r i s o t e r m i s s u a t u produk pangan kering.
jenuh
(RH
yang d i g u n a k a n n y a a d a l a h LiCl
0.231,
NaN02
MgC12.
(RH
Natrium
K2S04
(
benzoat
RH 0 . 9 7 )
Pada
sorpsi
0.64),
suhu
(RH
6H20 (RH 0 . 3 3 ) ,
CH3COOK
K2C03
(RH
0.44),
KC1
(RH
0.85),
(NH4I2SO4 ( R H 0 . 8 0 ) ,
(RH 0 . 8 8 ) , B a C I 2 .
0.12),
2H20
(RH
0.90)
dan
.
y a n g sama d e n g a n
suhu
pembuatan
kurva
k a d a r a i r i s o t e r m i s , bahan yang
diketahui
kadar
a i r n y a d a p a t d i d u g a n i l a i a,-nya.
0.12
0.23
0.33
0.44
0.64
0.75
0.90
RH
Gambar
5.
K u r v a s o r p s i k a d a r a i r i s o t e r m i s KPK
0.97
33
B . PENEL IT1AN LANJUTAN
Penelitian
lanjutan
terdiri
dari
pengemasan
KPK
dengan atmosfir termodifikasi dan penyimpanan selama tiga
bulan.
Selama penyimpanan dilakukan analisis kadar
air,
kadar lemak, kadar asam lemak bebas, derajat putih, total
kapang dan khamir dan konsentrasi gas C02.
1. Kadar air
Hasil
pada Lampiran 2.
disajikan
air
mengalami peningkatan.
sifat
KPK
ruangan
air
analisis kadar air KPK selama
Selama penyimpanan
Hal ini
yang higroskopis, sehingga
kemasan diserap oleh KPK.
akan
memacu
pertumbuhan
toleran pada nilai a,
kadar
disebabkan
uap
air
Peningkatan
akan diikuti oleh peningkatan nilai
hingga
penyimpanan
oleh
pada
kadar
a,-nya,
kapang
yang
selebih
rendah daripada mikroba lain.
Selain memacu pertumbuhan mikroba, kadar a i r yang
tinggi juga akan memacu reaksi hidrolisis lemak menjadi gliserol dan asam lemak bebas sehingga KPK
menjadi
tengik.
Kadar air memegang peranan penting dalam kerusakan
KPK
selama penyimpanan,
sehingga
parameter
dapat dijadikan faktor pembatas umur simpannya.
kadar
air
pembatas umur simpan
dapat
kan
antara
nilai
a, dengan
kadar
air
10 persen dapat dijadikan sebagai
Nilai
dilihat
kurva sorpsi kadar a i r isotermis KPK yang
ini
pada
menghubung-
airnya.
nilai
Kadar
pembatas
karena
KPK
diperkirakan pada kadar air tersebut nilai
berada pada kisaran aw dimana kapang
dapat
tumbuh.
masih
layak
Kadar air sebesar 10
ditinjau dari
segi
dan
persen
khamir
tersebut
keamanan
konsumen,
tetapi secara komersial sudah tidak layak lagi
nilainya
jauh
Persamaan
di
regresi
atas kadar air
kadar air KPK
karena
SII
menurut
selama
A280
Y = 2.324
-
R = 91.94
persen
0.39848578
0.03385036
-
Y = 2.486 - 0.38533947
-
R = 92.19
A2B2
Y = 2.74
X
+
0.2486079 x2
0.00143835 x4
X
+
0.16 15336 1
0.00072364
x3 +
x3 +
0.01813392
x2
x4
persen
-
0.74798083
0.05409557
+
X
0.40476891
0.00225701
x3 +
x2
x4
R = 8 7 . 0 2 persen
A2B3
A3BO
Y
= 2.574
+
R
= 81.74
persen
-
0.05116757
0.00554068
Y = 2.609
+
+
R = 93.59
persen
2.035779 X
0.05081049
+ 0.04977264 x2
x3 + 0.00017284 x4
X
-
x3
0.49053347 x2
0.001777729
-
KPK.
penyimpanan
adalah sebagai berikut:
AlBO
a,
x4
A3B2
+
Y = 2.017
+
0.78676927 X
- 0.03072411
0.12392901
0.00152576
x3 +
x2
x4
R = 9 6 . 9 1 persen
Y = kadar air dugaan (persen)
X = umur simpan (minggu)
Berdasarkan
maka
umur
kadar
simpan
KPK
air pada persamaan
dapat
di
diramalkan.
atas,
Hasilnya
adalah sebagai berikut:
A l B O umur simpannya diramalkan 15 minggu.
A l B l umur simpannya diramalkan 16 minggu.
A1B2 umur simpannya diramalkan 15 minggu.
A 1 8 3 umur simpannya diramalkan 10 minggu.
A2BO umur simpannya diramalkan 16 minggu.
A281 umur simpannya diramalkan 29 minggu.
A2B2 umur simpannya diramalkan 14 minggu.
A2B3 umur simpannya diramalkan 22 minggu.
A 3 B O umur simpannya diramalkan 12 minggu.
A 3 B 1 umur simpannya diramalkan 17 minggu.
A382 umur simpannya diramalkan 14 minggu.
A 3 B 3 umur simpannya diramalkan 14 minggu.
Hasil analisis keragaman kadar air KPK
kan
bahwa
plastik
kadar air sangat
(Lampiran
permeabilitas
2 . .
dipengaruhi
Hal ini
menunjukoleh
berhubungan
uap air jenis plastik.
PVC
jenis
dengan
merupakan
plastik
cukup
yang
mempunyai permeabilitas
tinggi sehingga kadar air KPK
uap
yang
36
yang
air
dikemasnya
juga cukup tinggi jika dibandingkan dengan kedua jenis
Permeabilitas berbagai jenis plas-
plastik yang lain.
tik terhadap uap air disajika; pada Tabel
Tabel
8.
Jenis
plastik
8.
Permeabilitas beberapa jenis plastik terhadap uap air pada 2 5 O ~ ,R H 90 persena
(
Daya Tembus
cm3. ~ m - mm-I.
~ . det-I C ~ H ~ -) xloiO
'
.
LDPE
HDPE
Polistiren
Nilon 6
Polipropilen
P V C (kaku)
Pol iester
PVDC
Karet hidroklorida
Polivinil asetat
Etil selulose
Selulose asetat
a Buckle et al. (1987)
Nilon
besar,
permeabilitas
uap
air
cukup
tetapi karena dilaminasi oleh LDPE, maka
meabilitas
yang
mempunyai
masuk
uap airnya menjadi kecil sehingga uap
k e dalam kemasan cukup
dapat dilihat pada Gambar 6.
kecil.
Hal
perair
ini
Kadar air (%)
-
0
I
I
I
I
2
3
I
I
-Nilon
Gambar 6.
7
I
I
4
5
6
7
8
Lama penyimpanan (rninggu)
+PVDC
I
I
I
I
9
10
11
12
"PVC
Grafik kadar air KPK selama penyimpanan
menurut jenis p
UNTUK KELAPA PARUT KERING
E DESICCATED COCONUT 1
Oleh
DODO SUPIADI
F 24. 0568
1 9 9 3
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
B O G O R
D o d o Supiadi. F 24.0568. Kemasan eceran termodifikasi untuk
kelapa parut kering (desiccated coconut). D i bawah bimbingan
Suted ja Wiraatmad ja.
R I NGKASAN
Di Indonesia, kelapa parut kering (KPKI dipasarkan hanya
untuk
memenuhi
jumlah
kebutuhan konsumen
besar.
(secara
pembelian
dalam
Penjualan KPK dengan kemasan berukuran
kecil
eceran)
dengan
cukup potensial untuk
dikembangkan
merupakan kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
kung
pula oleh keunggulan komparatif KPK
karena
Hal ini
sebagai
didu-
pengganti
kelapa segar untuk kebutuhan sehari-hari yaitu lebih
praktis
dan tahan 1 ama.
Penelitian
ini bertujuan untuk menentukan kemasan
yang
cocok dan meramalkan umur simpan KPK.
Rancangan
Faktorial
yang digunakan adalah Rancangan Acak
dengan dua faktor dan dua ulangan.
Lengkap
Faktor
perla-
kuan terdiri dari jenis plastik ( A ) yaitu nilon 6 (Ail, PVDC
(A2),
PVC (A3); dan komposisi gas awal (8) yaitu
(BO),
trol
persen
C02
100 persen (Bl), C02 50 persen
(B2), N2 100 persen.
Parameter yang
udara/kondan
N2
diamati
50
adalah
kadar air, kadar lemak, kadar asam lemak bebas (FFA), derajat
putih,
total
kapang dan konsentrasi gas C02
dalam
kemasan
setiap minggu selama 1 2 minggu penyimpanan pada suhu ruang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat putih,
kadar
FFA dan kadar C02 dipengaruhi secara nyata oleh jenis plastik
dan konsentrasi g a s awal.
Kadar air dipengaruhi secara nyata
oleh jenis plastik.
penyimpanan
Hasil yang cukup baik setelah 12
adalah K P K yang dikemas dengan plastik
minggu
nilon
atau P V D C dengan diisi gas C02 100 persen atau kombinasi
6
C02
50 persen dan N2 50 persen.
Umur simpan K P K berdasarkan kadar air diramalkan A l B O 15
minggu, A l B i 16 minggu, A l B 2 15 minggu, A 1 8 3 LO minggu,
16
minggu, A 2 B 1 29 minggu, A 2 B 2 14 minggu, A 2 B 3
22
12 minggu, A 3 B 1 17 minggu, A 3 B 2 14 minggu dan
A380
minggu.
tetapi
A2BO
minggu,
A383
14
K P K pada umur simpan tersebut masih aman dikonsumsi,
secara komersial tidak layak karena kadar
airnya
di
atas nilai yang ditetapkan SII K P K .
Umur simpan K P K berdasarkan kadar F F A diramalkan A l B O 16
minggu, A L B i 15 minggu, A l B 2 16 minggu, A 1 B 3 15 minggu,
15
A380
minggu, A 2 8 1 14 minggu, A 2 8 2 14 minggu, A 2 B 3
13
minggu,
14 .minggu.
A 3 B 1 13 minggu, A 3 B 2 13
minggu
14
A2BO
minggu,
dan
A3B3
KEMASAN ECERAN TERMODIFIKASI
UNTUK
KELAPA
PARUT KERING
(DESICCATED COCONUT)
Oleh
DODO SUPIADI
F 24.0568
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian.
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
1993
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
B O G O R
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
KEMASAN ECERAN TERMODIFIKASI
UNTUK
KELAPA PARUT KERING
(DESICCATED COCONUT)
SKR I PSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperol-eh gelar
SARJANA EKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
Oleh
DODO SUPIADI
F 24.0568
Dilahirkan pada tanggal 16 Mei 1968
d i Sumedang
Tanggal lulus: 8 Mei 1993
Suted ja Wi raatmad ja, MSc.
Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji
karena
dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
berkat rahmat-Nya skripsi ini dapat penulis
SWT
selesai-
kan.
Skripsi disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama tiga bulan, yaitu dari bulan Nopember 1992
Januari
1993,
Pertanian,
di Laboratorium
FATETA-1PB
dan
Jurusan
Bangsal
Teknologi
Percontohan
sampai
lndustri
Pengolahan
Hasil Pertanian (BPPHP), Bogor.
Pada
kesempatan
ini penulis mengucapkan
terima
kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Sutedja Wiraatmadja, NSc. selaku dosen pembimbing,
2. Ayahanda dan Ibunda tercinta
yang
selalu
memberikan do-
rongan kepada penulis,
3. Suhadi Hardjo, MSc. selaku dosen penguji,
4. Drs. Chilwan Pandji, NSc. selaku dosen penguji,
3. Keluarga
Bapak
Sutedja
yang
telah
memberikan
banyak
bantuan,
4. Ir. Fachrurrozi
Djamil
Ratuprabu
dan
seluruh
karyawan
PT. Patra Tani,
5. Ibu Liliana Boen dan seluruh karyawan PT. Argha Karya Prima Industri,
6. Ir. A. Djalil, Nanang
Industri,
dan
seluruh karyawan PT. Aneka G a s
7 . Bapak E d i S u h a n d i
dan seluruh
k a r y a w a n PT.
Avesta Conti-
dan p a r a laboran d i Laboratorium
J u r u s a n Tek-
nental Pack,
8. R e k a n - r e k a n
nologi
Industri Pertanian.
Harapan
dapat
bermanfaat.
P e n u l i s m e n y a d a r i bahwa s k r i p s i i n i m a s i h b a n y a k
kekurangan-
nya,
penulis
semoga s k r i p s i i n i
k a r e n a i t u k r i t i k d a n s a r a n y a n g membangun s a n g a t
penu-
I is harapkan.
Bogor,
Mei
1993
Penul is
DAFTAR IS1
Ha 1 aman
.............................
DAFTAR IS1 .................................
DAFTAR TABEL ...............................
DAFTAR GAMBAR ..............................
KATA PENGANTAR
............................
I . PENDAHULUAN ................................
A . LATAR BELAKANG ..........................
B . TUJUAN ..................................
I 1 . TINJAUAN PUSTAKA ...........................
A . KARAKTERISTIK BAHAN BAKU KPK
............
1 . Karakteristik Fisik
..................
2 . Komposisi Kimia Daging Buah Kelapa
...
B . KELPA PARUT KERING ......................
C . KERUSAKAN KPK ............................
D . PENGEMASAN KPK ...........................
1 . Bahan Kemasan ........................
DAFTAR LAMPIRAN
2
E
.
.
PENDUGAAN UMUR SIMPAN
.
2.
1
111
.
...........
...................
....................
Pengemasan dan Penyimpanan
Sorpsi Isothermis
Pendugaan Umur Simpan Bahan
yang Dikemas
BAHAN DAN METODE
A . BAHAN DAN ALAT
.........................
...........................
..........................
iii
v
vi i
viii
ix
1
1
3
4
4
4
4
8
9
16
16
21
22
22
B
.
.......................
Pendahuluan ...............
METODE PENELITIAN
. Penelitian
..................
2 . Penelitian Lanjutan
..................
3 . Rancangan Percobaan
............................
4 . Perlakuan
......................
5 . Pengolahan Data
1
IV
. HASIL
.......................
A . PENELITIAN PENDAHULUAN
..................
B . PENELITIAN LANJUTAN .....................
............................
1 . Kadar Air
2 . Kadar Lemak
..........................
3 . Kadar Asam Lemak Bebas ( F F A ) .........
4
.
.
6.
5
V
.
DAN PEMBAHASAN
Derajat Putih
Total Kapang
.
....
SARAN ......................
.............................
Konsentrasi C02 di Dalam Kemasan
KESIMPULAN DAN
A
........................
dan Khamir
.............
KESIMPULAN
B . SARAN
..................................
............................
..................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hal aman
1
Tabe 1
Tabe 1
.
Tabe 1
Tahel
Tabe l
.......
2 . Analisa daging
dan Raja
buah
3
. Komposisi
kimia daging buah kelapa segar
Khina-2 pada berbagai umur buah
.
5.
6.
7.
9.
9
.
5
..........
6
......
6
Komposisi asam lemak minyak kelapa
............
.......................
Kadar fosfolipid buah kelapa
SlI tepung kelapa
4
kelapa Bali. Gading
.................................
4
Tabe 1
Karakteristik fisik buah kelapa segar Khina-1 dan Khina-2 berumur 1 2 bulan
Haail analiaia kompoaiai kimia KPE
.......
8
15
30
Permeabilitav beberapa jrnia plaatik
terhadap uap air
38
Permeabilitas beberapa jenia plaatik
terhadap gas
48
........................
............................
DAFTAR GANBAR
Hal aman
............
Gamhar
1. Rumus fosfolipid secara umum
Gambar
2. Diagram alir proses pembuatan KPK
Gambar
3.
Reaksi hidrolisis lemak
1i
Gambar
4.
Reaksi rantai oksidasi
12
Gambar
5. Kurva sorpsi kadar air
Gambar
6. Grafik kadar air KPK selama penyimpanan
........
................
asam lemak .......
isitermis KPK.. ...
menurut jenis plastik yang digunakan
Gambar
Gambar
10
32
....
7. Grafik kadar air KPK selama penyimpanan
menurut komposisi g a s awal
..............
37
37
8 . Grafik kadar lemak KPK aelama penyimpanan
menurut jenis plastik yang digunakan
Gsmbar
7
....
Y . Grafik kadar lrmak KPK aelama penyimpanan
menurut komposiai g a s awal
..............
38
39
Gambar 10. Grafik kadar FFA KPK aelama penyimpanan
menurut jenis plastik yang digunakan
40
Gambar iI. Grafik kadar FFA KPK selama penyimpanan
menurut komposisi g a s awal
40
Gambar 12. Grafik derajat putih KPK selama penyimpanan
menurut jenis plasti k yang digunakan
44
Gambar 1 3 . Grafik derajat putih KPK selama penyimpanan
menurut komposisi g a s awal
44
Gambar 1 4 . Grafik total kapang KPK selama penyimpanan
menurut jenis plastik yang digunakan
....
47
Gambar 1 5 . Grafik total kapang KPK selama penyimpanan
menurut komposisi g a s awal
47
Gambar 1 6 . Grafik konsentrasi GO2 dalam kemasan KPK
selama penyimpanan menurut jenis plastik
50
....
...............
....
..............
..............
..
Gambar 1 7 . Grafik konsentrasi C02 dalam kemasan KPK
selama penyimpanan menurut konsentrasi gas
awal
.....................................
50
DAFTAR LAMP ZRAN
Lamp i ran
1. Prosedur analisis KPK
..............
58
Lamp i ran
2. Tabulasi data kadar a i r KPK dan hasil
pengolahan datanya
64
3. Tabulasi data kadar lemak KPK dan
hasil pengolahan datanya
..........
80
4. Tabulaai data kadar FFA KPK dan hasil
pengolahan datanya
88
Lampi ran
Lamp i ran
Lamp i ran
................
................
5. Tabulasi data total kapang KPK dan
hasil pengolahan datanya
Lamp i ran
..........
6. Tabulasi data kadar C 0 2 dalam kemasan
dan hasil pengolahan datanya
Lamp i ran
Lamp i ran
......
7. Tabulasi data derajat putih KPK dan
hasil pengolahan datanya
..........
115
132
8. Tabulasi data hasil analisis KPK
hari ke-0
Lampiran
105
.........................
9. Tabulasi data kurva kadar air
isotermis
.........................
Lamp i ran 10. Ukuran standar ayakan KPK
.........
147
147
148
I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut
Woodroof
(
1979 ,
tanaman
kelapa
Cocos
(
L.) merupakan tanaman yang sangat berguna
nucifera
bagi
manusia karena seluruh tanamannya dapat dimanfaatkan
se-
bagai
itu
bahan pangan maupun non pangan.
Oleh
karena
kelapa sering disebut sebagai M a n ' s u s e f u l tree.
Salah
satu produk olahan daging buah kelapa
Parut Kering (KPK).
Kelapa
Di Indonesia KPK
dipasarkan
hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan
pembelian
jumlah besar seperti pabrik-pabrik kue dan
dalam
adalah
dieks-
por.
jenis konsumen tersebut di atas,
Selain
penduduk
Indonesia terutama ibu rumah
sebenarnya
tangga
merupakan
pasar potensial bagi KPK dan untuk maksud tersebut
dilakukan.
an
kecil
Hal
Oleh karena
dengan kemasan berukur-
(eceran) cukup potenaial
tersebut
sebagai
itu KPK
didukung oleh
belum
untuk
keunggulan
pengganti kelapa segar untuk
dikembangkan.
komparatif
kebutuhan
KPK
sehari-
hari yaitu lebih praktis dan tahan lama.
Distribusi KPK dalam bentuk kemasan eceran dari produsen sampai konsumen akhir memerlukan waktu cukup
lama.
Pada rentang waktu tersebut memungkinkan terjadinya penurunan
kualitas
produk.
Oleh karena
itu
kemasan
cocok untuk keperluan tersebut harus diteliti.
yang
2
Salah
akan
satu sifat KPK adalah
higroskopis,
menyerap air dari lingkungannya.
sehingga
Hal ini akan
me-
nyebabkan peningkatan kadar air KPK sehingga nilai a,-nya
meningkat.
pada
Nilai
a,
yang tinggi akan
mikroba untuk menyerang KPK.
(19881,
oleh
memberi
Menurut
KPK mudah diserang kapang.
Hal
peluang
Suhardiyono
ini
disebabkan
kapang memerlukan nilai a, yang rendah untuk
dapat
hidup, yaitu sekitar 0.8-0.87 (Buckle et a]., 1985).
Selama penyimpanan, KPK berpeluang besar cepat mengalami kerusakan jika kondisi penyimpanannya tidak
sedemikian
terutama
rupa.
diatur
Menurut Child (1964), daya simpan
dipengaruhi oleh kadar air.
KPK
dengan
KPK
kadar
air 1.8-3.65 persen yang disimpan tertutup selama 2 bulan
baik, sedangkan pada kadar air 4.73 persen
masih
telah ditumbuhi kapang dan berbau tengik.
sampel
Dari pengamat-
an ini diperoleh petunjuk bahwa untuk menyimpan KPK dalam
waktu lama, kadar air harus dikontrol dengan baik.
Selain
bahan
bersifat
higroskopis,
KPK
juga
pangan berkadar lemak tinggi yaitu
72.0 persen
(Rhee
dan Lusas,
19791.
merupakan
sekitar
Menurut
68.0Thieme
(1968), minyak kelapa mudah menjadi tengik karena oksidasi
dan
pada
oleh udara dan mudah terhidrolisis
asam lemak bebas.
menjadi
Asam lemak bebas yang
gliserol
dibebaskan
proses hidrolisis sebagian mudah menguap dan
larut,
menyebabkan
minyak berbau
tengik.
mudah
Selain
itu
kerusakan minyak kelapa juga dapat disebabkan oleh kapang
3
akibat adanya air dan nutrien bernitrogen.
Rasa dan
bau
yang ditimbulkannya disebabkan oleh senyawa keton.
Kerusakan
Salah
KPK
selama
penyimpanan
dapat
dicegah.
satu cara untuk mencegah kerusakan KPK selama
dimodi-
nyimpanan adalah dengan menggunak'an kemasan yang
fikasi untuk membatasi faktor-faktor penyebab
nya.
Oksigen
kerusakan KPK.
dan
air merupakan
salah
pe
kerusakan-
satu
penyebab
Menurut Sacharow dan Griffin (1970) oksi
gen dalam kemasan dapat dihilangkan dengan pemakumam atau
diganti dengan gas inert.
G a s inert yang biasa digunakan
dalam kemasan termodifikasi adalah N2 dan COZ.
dapat
mengurangi jumlah oksigen sampai pada
Cara
ini
konsentrasi
1-2 persen.
Pada
diganti
kemasan
oksigen
dibuang
oleh gas C02 dan N2, sedangkan kadar air
dipertahankan
punyai
termodifikasi,
produk
dengan penggunaan bahan kemasan yang
permeabi 1 i tas
yang rendah terhadap uap
dan
air
memdan
gas.
B. N J U A N
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kemasan
yang cocok untuk kelapa parut kering
umur simpannya.
dan
meramalkan
TINJAUAN PUSTAKA
11.
A. KARAKTERISTIK BAHAN BAKU KELAPA PARUT KERING
I. Karakteristik Fisik
Daging buah kelapa merupakan bahan baku pembuatan
KPK.
dari
Menurut
empat
Woodroof (1979), buah
bagian
yaitu sabut
kelapa
sebayak
35
terdiri
persen,
tempurung 1 2 persen, daging buah 28 persen dan air
persen.
Aulia
karakteristik
(1990)
telah
melakukan
25
pengukuran
fisik buah kelapa Khina-1, Khina-2
dan
Khina-3 seperti terlihat pada Tabel 1.
Tabal i ,
Karaktsristik eiaik buah kelapa segar Khi
na-1, Khina-2 dan Khina-3 berumur 1 2 bulana
Komponen
Khina-1
%
gram
Kh i na-2
gram
%
Buah
2420
Sabut
872 36.03
625 25.83
Dag i ng
Tempurung 309 12.77
Air
6 1 4 25.37
Teba 1
11.8 mm
dag i ng
Teba 1
3.6 mm
tempurung
2013
7 10
555
224
542
13.5 mm
Kh i na-3
gram
2500
35.26
925
27.57
721
11.14
245
26.03
609
13.8 mm
3.4 mm
%
37 .OO
28.84
9.08
24.26
4.0 mm
2. Komposisi Kimia Daging Buah Kelapa
Menurut
komposisi
yang
Djatmiko
daging
berbeda.
(
1983) dan
Manul lang
buah kelapa berbeda
pada
Perbedaan komposisi kimia buah
(
1983),
varietas
kelapa
juga ditentukan oleh umur buah.
buah
5
Komposisi kimia daging
kelapa untuk jenis kelapa Bali, Raja dan
disajikan
pada
Tabel 2 dan
komposisi
Gading
kimia
daging
kelapa segar Khina-2 pada berbagai umur buah disajikan
pada Tabel 3.
Tabel 2. Analisis daging buah kelapa Bali, Gading
Rajaa
dan
J e n i s
Anal isis
Bal i
1 2 bin
Umur :
Gad i ng
1 2 bln
Raja
11 bln
Tebal daging ( m m )
Air ( % I
Lemak ( % d.b.)
Protein ( % d.b. 1
NFE ( % d.b.)
Serat kasar (%d.b.)
Abu ( % d.b.)
Gula ( % d.b.1
Galaktomanan (74d.b)
Lemak
pada daging buah kelapa yang
telah
masak
merupakan komponen terbesar kedua setelah air.
Lemak
merupakan cadangan energi bagi pertumbuhan embrio
naman
kelapa.
Kadar lemak daging buah kelapa
riasi antara 3 1 persen (d.b.) pada waktu buah
8
bulan sampai 7 1 persen saat buah berumur
(Thampan, 1981).
pada
al.
70.64 persen (Djatmiko, 1983).
(1983) menyatakan bahwa kelapa
minyak
bervaberumur
12
bulan
Berdasarkan varietasnya, kadar lemak
buah yang masak bervariasi antara
sampai
ta-
sebesar 30-40 persen.
58,37
persen
Ensminger
segar
et
mengandung
Tabel 3.
Komposisi kimia daging kelapa segar Khina-2
pada berbagai umur buaha
Karakteristik
10
Kematangan (bulan)
11
12
55.36
62.71
6.49
17.02
11.61
2.17
64.36
53.75
6.90
24.40
12.45
2.46
Air
~in~ak"
protein*
arb oh id rat*
Serat kasar*
~bu*
13
52.63
60.62
4.81
25.05
7.16
2.36
55.26
66.84
6.44
14.15
10.53
2.04
a~nard
ji ( 1988)
"dalam % d.b.
Asam
lemak
minyak
kelapa
terdiri
dari
90-94
persen asam lemak jenuh (Eckey, 1955).
Menurut
Sonn-
tag
minyak
(1979), komponen utama pembentuk
adalah asam laurat, miristat dan palmitat.
asam
lemak
pembentuk minyak
kelapa
kelapa
Komposisi
disajikan
pada
Tabel 4.
Tabel 4. Komposisi asam lemak minyak kelapa
Komponen
Juml aha
(%)
Asam lemak jenuh:
1.Caproat
0.0-0.8
2.Caprilat
5.5-9.5
4.5-9.5
3.Caprat
4.Laurat
44.0-52.0
5.miristat
13.0-19.0
6.Palmitat
7.5-10.5
1.0-3.0
7.Stearat
0.0-0.4
8.Arachidat
Asam lemak tidak jenuh:
1.Heksadecenoat
0.0-1.3
5.0-8.0
2.0leat
1.5-2.5
3.Linoleat
a ~ c k e y( 1955)
b~nsmingeret al. (1983)
CRhee dan Lusas (1979)
~ u m l a h ~ JumlahC
(%)
(%)
-
0-0.8
5-9
6-10
44-52
13-19
8-11
1-3
0-0.4
7.8
7.6
45.0
18.0
9.5
5.0
-
8.2
-
5-8
0-2.5
7
Fosfolipid
merupakan .kompleks dari
lipid
yang
yang mengandung fosfor dengan gugus basa gliserol atau
sphingosin
(Fennema,
1985).
Bila
yang
bertindak
sebagai
dasar adalah gliserol maka kompleks
disebut
fosfolipid dan
tersebut
bila sphingosin maka
disebut
sphingolipid (Djatmiko d a n Widjaja, 1984).
Rumus
fosfolipid secara umum dapat dilihat
pada
1.
Asam pada R1 biasanya ditempati oleh
asam
Gambar
lemak
jenuh, sedangkan R2 ditempati oleh
tidak
jenuh.
Oksidasi asam lemak tidak
asam
lemak
jenuh
dapat
berlangsung dengan mudah (Djatmiko dan Widjaja, 1984).
R1 = alkil dari asam lemak
R 2 = alkil dari asam Iemak
X = basa atau inositol
Gambar 1.
Kadar
pada
fosfolipid berbagai kultivar
berbagai
Tabel 5.
Rumus fosfolipid secara umum
(Djatmiko dan Widjaja, 1984)
tingkat umur
buah
buah
kelapa
disajikan
dalam
Tabel 5.
Kadar fosfolipid buah kelapaa
Fosfolipid (g/lOOml)
Kul tivar
8 bln
Kh i na-2
Kh i na-3
PB-121
DTA
GK N
10bln
0.1625
0.2670
0.1825
0.0440
0.1805
0.2235
0.2770
0.2320
0.1470
0.2565
aPrasetyant i
(
13bln
0.0425
0.1085
0.1535
0.0395
0.1470
0.0125
0.2295
0.1080
0.1090
0.1135
199 1)
Karbohidrat
merupakan komponen
pada buah kelapa.
pa
12bln
terbesar
ketiga
Kadar karbohidrat daging buah kela-
berkisar antara 11.39 persen (d.b.)
20.25
sampai
persen, tergantung varietasnya (Djatmiko, 1983).
B. KELAPA PARUT KERING (KPK)
Menurut
Grimwood
potongan-potongan
daging
(19751, KPK adalah
parutan
atau
kecil kering yang berwarna putih
dari
buah kelapa yang diproses dalam kondisi
higienis
untuk dikonsumsi oleh manusia.
Menurut Piggott (1964), untuk membuat KPK
kelapa
segar.
Untuk
membuat
kelapa
Produk ini harus berwarna
1
ton KPK
diperlukan
digunakan
putih
bersih.
6.000-7.000
segar (Piggott, 1964 dan Suhardiman,
1989).
buah
Di
Philipina 1.000 buah kelapa dapat menghasilkan 135-150 kg
KPK.
Kelapa yang baik dapat menghasilkan 182 kg KPK
1.000 buah kelapa.
menghasilkan
172
(Grimwood, 1975).
per
Di Sri Langka 1.000 buah kelapa dapat
kg
KPK dengan kadar
air
2.5
persen
Diagram
alir
proses pembuatan KPK
disajikan
9
pada
Gambar 2.
Woodroof
untuk
membuat
eskrim
kue,
(1979)
mengatakan
biskuit,
kue,
bahwa
puding,
KPK
digunakan
icings,
permen,
Dalam
membuat
dan produk-produk pangan lainnya.
KPK tidak menunjukkan tekstur kue yang tidak
diin-
ginkan.
Menurut Suhardiman (1989), KPK merupakan bahan
dagangan dunia.
Inggris merupakan konsumen KPK
per-
terbesar
di dunia dan sebagian besar digunakan dalam industri biskui t
(
Woodroof, 1979
.
C. KERUSAKAN KPK
Kerusakan
kering
adalah
yang
sering terjadi
pada
timbulnya ketengikan, warna
kelapa
parut
coklat
kurang menarik dan kontaminasi mikroba (Grimwood,
yang
1975).
Ada dua tipe utama kerusakan bahan pangan yang mengandung
minyak
atau lemak, yaitu hidrolisa dan oksidasi
(Buckle
Kerusakan minyak atau lemak karena proses hidrolisis
terutama
banyak
terjadi
pada minyak
atau
lemak
yang
mengandung asam lemak jenuh dalam jumlah yang cukup besar
misalnya
minyak
kelapa
yang
mengandung
asam
laurat
(Djatmiko dan Widjaja, 1984).
Lemak
sehingga
KPK sebagian besar terdiri dari
kerusakan
hidrolisis
lebih
asam
dominan
laurat
daripada
(
Buah kelapa umur 12 bulan
')
J
Pembuangan sabut dan tempurung
1
1
sabut dan
tempurung
Pemisahan testa
I
1
J
Pembe 1 ahan
1
Pencucian
&
Blanching dalam air mendidih, f 1 menit
Perendaman dalam larutan BHT 0.02 persen
selama 10 menit
Perendaman dalam larutan NaHS03 0 . 2 persen
selama 10 menit
lPenirisan
-l
I
Pemarutan
l ~ e n g e r i n g a ndalam oven 60'~
selama 3 jam1
Kelapa parut kering
.l.
Grading
Pengemasan
Gambar 2. Diagram alir proses pembuatan kpk (Grimwood, 1975)
11
Hidrolisis
minyak dan lemak menghasilkan
lemak
bebas.
Kerusakan ini disebabkan oleh
dalam
minyak/lemak (Hoffman, 1962).
asam-asam
adanya
Menurut
Patterson
(19891, hidrolisa menyebabkan kerusakan minyak/lemak
rena bereaksi dengan air yang memotong rantai asam
dari
trigliserida.
dengan
kondisi
(Djatmiko
Proses hidrolisis
kelembaban
dan kadar
dan Widjaja, 1987).
dapat
air
air
kalemak
dipercepat
yang
tinggi
Reaksi hidrolisis
minyak
dan lemak dapat dilihat'pada Gambar 3.
CH20COR
LHocoR2
CH20H
>
+ 3H20
LH20coR3
LHOH
RICOOH
+
R2COOH
LH,oH
R3cooH
R1, R2, R3 = rantai hidrokarbon
Gambar 3.
Asam
panjang
Reaksi hidrolisis lemak (Patterson.1989)
lemak hanya mempunyai flavor yang
rantainya
kurang
dari C14.
Oleh
jelas
karena
minyak yang sebagian besar komponennya terdiri dari
C16 atau C18 yang tidak jenuh, tidak
lemak
itu
asam
berbau
sedikit teroksidasi (kadar asam lemak bebas 1-3
bila
jika
persen).
Pada kadar asam lemak bebas yang sama, minyak kelapa
dan
inti sawit memberikan bau yang sangat tengik karena
minyak
tersebut
banyak
mengandung
asam
lemak
C6-C12
(Hoffman, 1962).
-
Menurut Djatmiko dan Widjaja (19841, Proses hidroli-
sis minyak yang mengandung asam-asam lemak jenuh berantai
(C6-C12) akan menimbulkan perubahan
pendek
12
dan
flavor
odor minyak menjadi tengik.
Sonntag (1979) menyatakan bahwa asam lemak
minyak
Pada
kelapa sebagian besar berantai
pengeringan,
minyak
yang
ada
kelapa mudah teroksidasi sehingga akan
peroksida.
tuk
(C4-C14).
pendek
asam lemak tak jenuh
penyusun
pada
membentuk
Menurut Taylor (1980), peroksida akan memben-
radikal
bebas yaitu senyawa yang tidak
stabil
dan
reaktif karena kehilangan satu atom H , selanjutnya oksidasi
terjadi melalui reaksi rantai seperti pada Gambar
4.
(Peterson dan Johnson, 1978).
RH
> R* + H'
R* + o2
> ROO*
ROO* + RH
> ROOH + R*
RH
> R* + H e dan seterusnya berulang-ulang
Gambar 4.
Reaksi rantai oksidasi asam lemak
(Peterson dan Johnson, 1978).
Menurut Hoffman (19621, zat volatil hasil
oksidasi
lemak dapat dikelompokkan menjadi senyawa aldehid
gai
produk
utama), keton, karbonil, asam
dan
Senyawa aldehid menyebabkan bau (off-flavor) pada
dan
lemak.
Intensitas flavor berbagai
senyawa
(sebaalkohol.
minyak
aldehid
sangat kuat.
Oksidasi
antioksidan
(1983),
proses
lemak
pada
dapat
lemak.
antioksidan
dicegah
Menurut
adalah zat
dengan
Gunstone
yang
oksidasi normal pada minyak atau
dapat
penambahan
dan
Norris
menghambat
lemak
sehingga
13
dapat menunda proses oksidasi yang menghasilkan bau
yang
tidak diinginkan.
Adanya
fosfolipid
dalam daging buah
kelapa
dapat
menyebabkan reaksi browning dalam pembuatan KPK.
lipid
yang
amino
berpeluang membentuk senyawa
merupakan
reaksi
mempunyai asam tidak lemak jenuh
produk reaksi browning
Fosfo-
dan
gugus
aldehida-amina
non-enzimatis
oksidasi terhadap ikatan rangkapnya
yang
melalui
(Hurrel
dan
Carpenter, 1977).
Sulfurisasi
merupakan
proses yang
dapat
mencegah
terjadinya reaksi pencoklatan dan juga berfungsi
stabilisator
terhadap warna, cita rasa,
asam
sebagai
askorbat,
karoten dan mencegah pertumbuhan mikroba (Buckle et
1985)
al.,
.
Menurut Jay (1978), SO2 berfungsi sebagai enzyme poison, menghambat pertumbuhan mikroba melalui penghambatan
enzim
esensial sehingga dapat digunakan
enzimatis pada makanan kering.
browning
dapat melindungi vitamin C.
juga
untuk
mencegah
Selain itu
Mekanisme
reaksi
SO2
SOg
dalam memperlambat reaksi browning belum diketahui dengan
pasti.
Ia diperkirakan bertindak sebagai akseptor
radi-
kal bebas.
Pemberian SO2 pada pengeringan buah bertujuan
untuk
mempertahankan warna dan flavor dari kerusakan yang disebabkan
oleh
mikroba.
Menurut
Peterson
dan
(1978), senyawa sulfur menghambat mikroba melalui
Johnson
reaksi
14
dengan karbohidrat sehingga karbohidrat tidak dapat digunakan
sebagai
enzim
sehingga mencegah bekerjanya enzim esensial
sel
ikatan
disulfida
sel dan SOg dengan gugus keton
metabolisme
hidroksi
energi, mereduksi
sulfonat
yang menghambat
pada
dalam
menghasilkan
mekanisme
respirasi
.
Kerusakan
Menurut
KPK juga dapat disebabkan
Djatmiko dan Widjaja (19841,
oleh
proses
hidrolisis
minyak atau lemak pada umumnya disebabkan oleh
enzim dan mikroba.
nitrogen,
mikroba.
aktifitas
Hal ini terjadi bila tersedia
garam mineral dan sejumlah air.
Pertumbuahan
mikroba pada KPK berhubungan erat dengan tingkat
Pada
a,
sumber
yang tinggi mikroba dapat tumbuh
a,-nya.
dengan
baik.
Rahman ( 1 9 8 5 ) melaporkan bahwa KPK dengan kadar air 12.27
persen
dan
dan 20.57 persen mempunyai a, masing-masing
sedangkan KPK dengan kadar
0.94,
mempunyai a, 0.66.
air
2.23
0.84
persen
Jika dibandingkan dengan syarat
mutu
tepung kelapa, maka kadar air KPK yang mempunyai a,
0.84
dan
sehingga
(1982),
yang
jauh
0.94
akan
pada
di bawah standar
mudah diserang
mutu
mikroba.
RH ruang penyimpanan yang
yang
ditetapkan
Menurut
tinggi,
Adnan
produk
bersifat higroskopis seperti KPK akan menyerap
sehingga
kadar airnya meningkat yang akhirnya
naikkan aw.
dapat
air
me-
Tabel 6 .
SII tepung kelapaa
Kriteria mutu
Jumlah
Keterangan
Warna
putih
Bau dan rasa
normal, seperti kelapa segar
Kadar air
maks. 3 . 5
Kadar 1 emak
min. 6 5 . 0 %
Kadar FFA sebagai
asam Laurat
maks. 0 . 1
%
%
Kadar sisa Si02
maks. 15 ppm
Logam-logam berbahaya
tidak nyata
Uji bakteriologis:
T P C
maks. 5 0 0 0 koloni/gram
Kapang dan
Khami r
maks. 5 0 kol oni/gram
Col iform
maks. 5 0
Salmonel la
negat i f
E. coli
negat i f
D. PENGEMASAN KPK
1. Bahan Kemasan
a. Saran (Polyvinylidene Chloride / PVDC)
Saran
yang
digunakan untuk
kemasan
memerlukan perlindungan
produk-produk
terhadap
aroma (Briston dan Katan, 1974).
kehilangan
Sifat-sifat
umum
saran adalah transparan, tahan terhadap bahan-bahan
kimia,
asam basa dan minyak, menahan
ultraviolet,
sehingga baik untuk kemasan produk yang peka terhadap
sinar ultraviolet, permeabilitas uap
gas
sangat
rendah, sehingga
baik
air
dan
untuk
kemasan
Buckle e t al. (1985) menyatakan bahwa
plastik
produk yang peka terhadap oksigen.
tipis
saran mempunyai sifat tembus cahaya,
mempu-
nyai ketahanan mekanis yang sangat baik dan permeabilitas terhadap uap air dan gas sangat rendah.
Film saran digunakan untuk melindungi
produk
yang mempunyai flavor dan
produk-
aroma
(Sacharow
(1989),
poliamida
dan Griffin, 1970).
b. Nilon
Menurut
Harris dan Karmas
adalah produk .kondensasi dari diamina dengan
dwia-
Sam.
Nilon
Nama dagang polimer ini adalah nilon.
mempunyai
sifat
mekanis yang baik.
lembam,
tahan
panas
dan
sifat
17
Briston
dan
n i l o n mempunyai
Katan . (1974)
menyatakan
kekuatan benturan,
sobek d a n ketahanan k i k i s yang b a i k ,
t e r h a d a p uap a i r cukup t i n g g i ,
terhadap
kekuatan
permeabilitas
tetapi terhadap
t a h a n t e r h a d a p gemuk, minyak
k u a t , asam k u a t ,
basa
mem-
sifat pelindung terhadap bau,
punyai kekuatan t a r i k ,
sangat rendah,
bahwa
zat p e n g o k s i d a s i ,
s i n a r matahari tidak begitu
gas
lilin,
ketahanan
baik,
tidak
berbau dan t i d a k beracun, dapat d i r e k a t dengan
rekat
dan
harus
hati-hati
bila
direkat
pe-
dengan
panas.
Nilon
terdapat
dalam
bermacam-macam
mutu.
6 m e m p u n y a i s i f a t mudah d i t a n g a n i d a n
Nilon
terhadap
gesekan.
tahan
N i l o n 11 d a n 12 mempunyai
per-
m e a b i l i t a s yang s a n g a t rendah t e r h a d a p o k s i g e n
uap
dan
air
suhu pengesilan
daripada Nilon 6.
tinggi
al
.,
yang
lebih
rendah
N i l o n 66 a k a n m e n c a i r p a d a
dan s u l i t d i r e k a t dengan panas
dan
suhu
(Buckle
et
1985).
c. P o l i e s t e r
Menurut
H a r r i s d a n Karmas
L1989),
poliester
yang p a l i n g p e n t i n g dalam pengemasan a d a l a h
polie-
t i l e n t e r e f t a l a t y a n g d i k e n a l d e n g a n nama Mylar.
P o l i e s t e r d i b u a t dengan proses kondensasi
limer
e t i l e n g l i k o l d a n asam t e r e f t a l a t
po-
(Sacharow
18
dan
Griffin,
(1974)
1970).
Menurut
Briston
dan
poliester mempunyai sifat transparan,
Katan
per-
meabilitas terhadap uap air dan gas sangat
rendah,
kuat
direkat
dan
tidak mudah sobek, tidak
mudah
dengan panas sehingga harus dilaminasi dengan polietilen, tahan terhadap pelarut organik.
Film
gemuk
poliester tahan terhadap uap
dan
minyak,
direkat dengan
asam dan
basa,
air,
tetapi
gas,
sulit
panas (Sacharow dan Griffin, 1970).
d. Polietilen (PE)
P E merupakan jenis plastik yang paling
banyak
digunakan dalam industri karena sifat-sifatnya yang
mudah dibentuk, cukup tahan terhadap berbagai bahan
kimia,
jernih
sebagai
penarnpakannya dan
laminasi.
PE merupakan
mudah
digunakan
polimer
etilen.
Berdasarkan densitasnya (g/ml), dikenal 3 jenis
yaitu
LDPE, MDPE dan HDPE (Sacharow
1970).
Sifat-sifat urnum P E
bervariasi
dari
dibentuk,
lemas
sobek,
uap
dan mudah
Griffin,
adalah
penampakannya
sampai
keruh,
mudah
tidak
mudah
ditarik,
mudah direkat dengan panas, kedap air
air,
minyak,
transparan
dan
tidak
tahan
baik untuk
mengemas
lemak
asam, alkohol, detergen
kimia lainnya, transmisi gas cukup tinggi
dan
dan
atau
bahan
sehingga
tidak dapat digunakan untuk mengemas makanan
roma.
PE
bera-
19
Menurut
Buckle
et
dl.
(1985), PE
merupakan
jenis plastik terbesar yang digunakan dalam
tri
pengemasan
plastik
fleksibel.
LDPE
indus-
merupakan
film
yang murah dengan ,kekuatan tegangan
yang
sedang dan merupakan penahan air yang baik,
jelek terhadap oksigen.
tetapi
HDPE memberikan perlindung-
an yang baik terhadap a i r dan meningkatkan stabilitas terhadap panas.
e. Polipropilen (PP)
PP
Film
dibuat
ini
ketahanan
dengan
polimerisasi
polipopilen.
mempunyai kekuatan tarik,
kekakuan
dan
kikis
daripada
PE
yang
lebih
besar
(Sacharow dan Griffin, 1970). Menurut Buckle e t al.
(1985),
dengan
yang
PP
lebih
kuat dan
ringan
daripada
daya tembus uap air yang rendah,
baik
Ketahanan
terhadap
lemak
dan
cukup
PE,
ketahanan
mengkilap.
PP terhadap uap air dan gas lebih
besar
daripada HDPE.
Menurut Briston dan Katan L.19741, P P mempunyai
sifat
ringan, mudah dibentuk dan transparan,
punyai kekuatan tarik lebih besar daripada PE,
memle-
bih kaku daripada PE dan tidak mudah sobek, permeabilitas uap air rendah, mudah direkat dengan panas,
tahan
asam,
basa dan
minyak,
permeabilitas
gas
20
sedang, sehingga tidak baik untuk makanan yang peka
terhadap oksigen.
Untuk
memperbaiki
sifat-sifatnya,
PP
dapat
dimodifikasi menjadi OPP jika dalam proses pembuatannya
ditarik
satu arah, atau BOPP
jika
ditarik
dari dua arah (Sacharow dan Griffin, 1970).
f. P V C (Polivinil Klorida)
PVC
dari
dibuat dari vinil klorida yang
reaksi etilen dengan klorida.
fleksibel,
ada
juga
yang
kaku.
diperoleh
PVC
ada
PVC
fleksibel
dibuat dengan menambah plastisizer ke dalam
lanya
yang
formu-
(Sacharow dan Griffin, 1970).
Menurut Briston dan Katan
(
sifat
keruh
yai
transparan sampai
permeabilitas
tahan
terhadap
uap air
1974), P V C
dan
mempun-
permukaannya,
gas
rendah,
terhadap minyak sehingga baik untuk
kemasan
mentega, margarin, minyak dan sebagainya,
kekuatan
tarik tinggi dan tidak mudah sobek, tahan asam
dan
basa,
perekat
dan
Menurut Sacharow dan Griffin (1970), film
PVC
dapat
direkat
dengan
panas,
pelarut.
digunakan untuk mengemas daging, keju dan susu.
g. Polistiren (PS)
Menurut
dari
Briston dan Katan (19741,
polimer radikal bebas stirena.
PS
dibuat
Lembaran
PS
21
bersifat transparan, terang dan fleksibel.
paling
jenis
cemerlang bila dibandingkan
plastik
kurang baik.
lainnya, tetapi
Film ini
dengan
jenis-
kekuatan
tariknya
PS mempunyai .sifat tidak mudah sobek,
permeabilitas
terhadap
uap
air
dan
gas
sangat
tinggi, mudah dicetak, jernih dan mengkilap,
direkat
sulit
dengan panas, tetapi mudah direkat
perekat,
dengan
tahan terhadap lemak, tetapi tidak
tahan
terhadap bahan kimia, tidak berbau.
PS
digunakan
sayur-sayuran
uap
air
1982)
.
untuk kemasan
buah-buahan
segar yang memerlukan
dan g a s yang tinggi (Ryall
dan
permeabilitas
dan
Pentzer,
2 . Pengemasan d a n penyimpanan
KPK
sehingga
merupakan produk yang
bersifat
higroskopis
untuk mempertahankan mutunya perlu
disimpan
dalam wadah yang mampu menjaga kadar air pada
serendah
mungkin,
yaitu
wadah
yang
terhadap uap air dan gasnya cukup rendah.
yang
sering digunakan untuk KPK adalah
tingkat
permeabilitas
Pembungkus
kertas
kraft
dan plastik polietilen (Grimwood, 1 9 7 5 ) .
KPK baik disimpan di tempat yang bersih,
berventilasi baik dan tidak kena sinar matahari
sung.
Suhu terbaik untuk penyimpanan adalah
kering,
lang15-20°c
dengan kelembaban nisbi sekitar 45-55 persen
22
(Ketaren
dan Djatmiko, 1985).
Daya
air.
simpan KPK terutama dipengaruhi oleh
Child (1974), telah melakukan
dengan
kadar a i r berbeda-beda pada
selama 2 bulan.
kadar
penyimpanan
kemasan
KPK
tertutup
Hasilnya menunjukkan bahwa KPK dengan
kadar air 1.8-3.65 persen masih berwarna putih,
bebas
serangan jamur dan masih memiliki bau yang baik.
kadar
air
tengik,
4.73 persen, KPK ditumbuhi jamur
sedangkan pada kadar air 6.73
Pada
dan
persen
bau
banyak
jamur berwarna hijau, merah muda dan coklat serta
sangat
tengik.
KPK dapat disimpan lebih
ruang penyimpanan bersuhu 15-20
O
lama
C , RH 45-55
bau
dalam
persen.
C, KPK dapat disimpan
sampai
18 bulan (Grimwood, 1975), karena pada kondisi
terse-
Pada
suhu di bawah 10
O
but semua aktifitas enzim dan mikroba terhenti.
E. PENDUGAAN UMUR SIMPAN
1. Sorpsi Isothermis
Sorpsi
isothermis
dari suatu
makanan
biasanya
Sejumlah kecil
makanan
ditempatkan pada berbagai tingkat kelembaban.
Setelah
diperoleh
pada suhu konstan.
kesetimbangan tercapai, kadar air diukur dengan penimbangan (Buckle et a1
.,
1985).
Larutan
garam jenuh mempunyai
mempertahankan
23
dalam
keuntungan
kelembaban yang konstan selama
jumlah
garam yang ada masih di atas tingkat kejenuhannya.
Plahar dan Leung (1985) telah melakukan pengukuran
sorpsi
isothermis
(Dehydrated
and
menggunakan
10
0.12-0.97.
Larutan
dari
produk
soy-fortified
makanan
maize
meal)
macam larutan garam jenuh
garam
jenuh
yang
(0.44),
(0.851,
K2S04
(0.64),
aw
digunakannya
(NH4)2S04
(0.33),
(0.8),
KC1
(0.9)
dan
Sampel produk dimasukkan ke dalam
de-
Sodium benzoat (0.88), BaCI2.2H20
(0.97).
sikator
NaN02
dengan
dengan
adalah LiCl (0.12), CH3COOK (0.23), MgC12.6H20
K2C03
kering
pada suhu 2 2 . O ~selama 20 hari.
Kadar
airnya
diukur dengan metode oven (AOAC, 1980).
2. Pendugaan Umur Simpan Bahan Pangan yang Dikemas
Faktor-faktor
bahan
pangan
utama yang mempengaruhi daya
yang telah dikemas adalah
sifat
awet
alami
bahan pangan yang dikemas dan mekanisme yang berhubungan
dengan kerusakannya, ukuran bahan pengemas
me),
kondisi atmosfir (terutama suhu dan
kelembaban)
dan ketahanan bahan kemasan secara keseluruhan
dap
gas,
air dan bau termasuk
ketahanan
(volu
terha-
mekanisnya
(Buckle et al., 1985).
Pengaruh kadar air dan aktivitas air (a,)
sangat
penting dalam menentukan daya awet bahan pangan karena
akan
mempengaruhi sifat-sifat fisik,
24
oleh
kebusukan
mikroba, perubahan-perubahan kimia dan enzimatis.
Selanjutnya Buckle e t al. (1985) menyatakan bahwa
penetapan
suatu sorpsi kadar air
isothermis
makanan
yang dikemas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk
menduga masa simpannya bila perubahan air mempengaruhi
mutu
dalam
makanan.
Jika sorpsi uap air merupakan
pembatasan
daya
awet, maka
daya
awet
penentu
dapat
diduga dengan rumus :
(m, - m i ) x N x 1.5 x 10000
S =
(P x A x 150)
-
(75 + E)
hari
Keterangan : Penyimpanan dilakukan pada 25O C,
R H 75 persen
S = daya awet (hari)
P = daya tembus uap air dari bahan pengemas (g/m2 d pada 25O C, RH 75 persen
atau 37O C, R H 90 persen)
A = luas permukaan pengemas (cm2 )
m,=
kadar a i r kritis produk (persen berat
kering )
mi= kadar a i r kesetimbangan dari produk
yang dikemas (diperoleh dari kurva
sorpsi isothermis).
E = R H kesetimbangan dari produk yang
dikemas (diperoleh dari kurva sorpsi
isothermis).
M = berat produk (g)
BAHAN DAN METODE
111.
A . BAHAN DAN ALAT
Bahan
adalah
utama
yang digunakan
dalam
penelitian
ini
KPK grade medium yang diperoleh langsung dari
PT.
Patra Tani, Jakarta.
Bahan
adalah
kemasan yang digunakan dalam
film
plastik
PVDC,
P V C dan Nilon
penelitian
ini
Pemilihan
6.
didasarkan pada studi literatur.
jenis
Plastik
yang
baik untuk kemasan atmoefir termodifikaai harua mrmpunysi
permeabilitas gas yang cukup rendah.
tik
di
atas mempunyai permeabilitas
sehingga
Nilon
Ketiga jenis
gas
cukup
dapat menahan gas lebih lama di dalam
plasrendah
kemasan.
6 diperoleh dari PT. Avesta Continental Pack,
kasi
dan
PVDC
serta P V C
dari PT.
Argha
Karya
Be-
Prima
Industri , Jakarta.
Bahan kimia yang digunakan adalah H2S04 pekat, NaOH,
96 persen, HC1, Benzen, Na2S04, CuS04,
etanol
kanji, fenolptalin, Na2S2a3,
mengsel,
larutan
garam
jenuh LiC1, CH3COOK,
NaN02, NaC1, BaC12.2H20,
Alat-alat
diri
dari
K2S04,
indikator
KI, larutan
MgCI2.6H20,
yang digunakan dalam penelitian ini
flow meter, kosmotektor,
sealer,
inkubator, cawan petri, cawan alumunium, cawan
gelas
K2C03,
gas C02 dan gas N2.
ukur, pipet Nohr,
tabung
ter-
desikator,
stoples, oven, neraca analitik, Whiteness Meter,
Erlenmeyer,
Luff,
tanur,
porselin,
pengencer,
kertas
26
buret,
saring, soxhlet, gelas piala, labu takar,
penangas a i r dan kompor listrik.
B. METODE PENELITIAN
1. Penelitian Pendahuluan
Pada
penelitian pendahuluan
proksimat
KPK
analisis
dilakukan
dan penentuan kurva sorpsi
kadar
air
isothermis.
Analisis proksimat KPK terdiri dari kadar
asam lemak bebas, kadar air, kadar
kadar
karbohidrat, kadar protein, dan
lemak,
abu,
kadar
kadar serat kasar.
Penentuan sorpsi kadar air isothermis KPK dilakukan
berdasarkan
modifikasi metode Plahar
dan
Leung
(1985) dengan menggunakan larutan garam jenuh.
Stoples
garam
sebanyak
jenuh
8 buah
yang berbeda dengan
0.12-0.97
yaitu
MgC12.6H20
(0.33),
(0.75), BaC12.2H20
Sejumlah
LiCl
dengan
a,
(0.
12),
(0.9) dan K2S04
CH3COOK
dari
(0.23),
(0.64),
NaCl
(0.97).
sampel dimasukkan k e dalam stoples
Setelah kesetimbangan
kadar air produk diukur.
Hasilnya
dalam
bentuk grafik hubungan antara a,
jenuh
yang
sampel.
larutan
berkisar
KC03 (0.44), NaN02
disimpan pada suhu ruang.
capai,
diisi
digunakan dengan kadar
air
Grafik yang dihasilkan adalah
kadar air isothermis.
dan
ter-
dituangkan
larutan
garam
keseimbangan
kurva
sorpsi
2. Penelitian Lanjutan
Pada penelitian utama diperlukan KPK sebanyak 288
sampel.
Sampel
kantong
plastik
tiap
masing-masing
PVDC, P V C dan nilon.
adalah 100
kantong
dimasukkan
g.
Berat
Selanjutnya
pengemasan dengan atmosfir termodifikasi.
ada
ke
dalam
contoh
dilakukan
Udara
yang
dalam kantong plastik dikeluarkan, kemudian
kom-
binasi
gas
O2
dan N2
dengan
konsentrasi
tertentu
dimasukkan k e dalam kemasan, lalu direkat oleh panas.
Produk
yang
telah dikemas
RH 75-90 persen.
ruang,
minggu selama 3 bulan.
disimpan
Pengamatan dilakukan
terhadap 24 sampel yang terdiri dari
jenis
kemasan dan gas pengisi dengan 2 kali
mak,
suhu
setiap
Setiap minggu dilakukan penga-
matan
Parameter
pada
kombinasi
ulangan.
yang dianalisa adalah kadar air, kadar
kadar
asam lemak bebas
( F F A ) , derajat
konsentasi g a s C02 dan total kapang dan khamir.
le-
putih,
Pro-
sedur analisisnya tercantum pada Lampiran I.
Penentuan umur simpan KPK pada penelitian ini dilakukan
air
kadar
dengan regresi terhadap kadar air KPK.
merupakan
fungsi dari
waktu.
Hubungan
air dengan a, KPK diperoleh dari
isothermis pada penelitian pendahuluan.
a, KPK merupakan pembatas umur simpan.
kurva
Kadar
antara
sorpsi
Kadar a i r dan
28
3. Rancangan Percobaan
Rancangan
peneli-
percobaan yang digunakan pada
tian lanjutan adalah Rancangan Acak Lengkap
Faktorial
dengan 2 faktor dan 2 ulangan., Modelnya adalah
seba-
gai berikut :
Yijk = p
Yijk
+
Ai
+
Bj
+
AB..
+ Ek(ij)
1J
= variabel respon karena pengaruh bersama
ke-i faktor A dan taraf ke-3 faktor
terdapat pada observasi ke-k
p
taraf
B
yang
= efek rata-rata yang sebenarnya
Ai
= efek perlakuan taraf ke-i faktor A
Bj
= efek perlakuan taraf ke-j faktor B
AB(ij)= efek interaksi taraf ke-i faktor A dengan taraf ke-j faktor B
Ek(ij,= galat dari unit eksperimen ke-k dalam kombinasi perlakuan ( i j )
.
4. Perlakuan
Perlakuan yang diteliti adalah sebagai berikut:
a. Kemasan (A)
A1 = nilon 6 (35 Nm)
A2 = PVDC (25 pm)
A3 = PVC (25 Hm)
b. Kombinasi Gas LB)
B0 =
kontrol (udara)
El =
100
persen C02,
0
persen N2
B2 =
50
B3 =
0
persen C02,
50
persen N2
persen C02, 100
persen N2
5. Pengolahan Data
Data diolah dengan menggunakan software Sirichai.
Model statistik yang digunakan adalah Analisis Keragaman
(ANAVA) dengan ketelitian 5
persen.
Berganda Duncan digunakan sebagai uji lanjut
perlakuan yang berbeda nyata.
Uji
Jarak
terhadap
IV.
H A S I L DAN PEMBAHASAN
A . P E N E L I T I A N PENDAHULUAN
Penel itian
pendahul uan di l akukan
untuk
komposisi kimia kelapa parut kering (KPK).
aianya disajikan pada Tabel
7.
Tabel
memperoleh
Hasil
anali-
7.
Haail analisia kompoaiai kimia EPK
Parameter
Juml ah
:
(%
wb)
-
2.34
1. Kadar air
db)
(%
2.
Kadar lemak
67.13
68.74
3.
Kadar karbohidrat
16.91
17.32
4.
Kadar protein
8.09
8.28
5. Kadar serat kasar
3.55
3.64
6.
Kadar abu
1.68
1.72
7.
Kadar asam lemak bebas
0.29
0.30
Hasil analisis komposisi kimia KPK menunjukkan bahwa
lemak
merupakan
komponen terbesar yaitu
67.13
persen.
Kadar lemak yang tinggi menyebabkan KPK digunakan sebagai
bahan
pembentuk tekstur (pengempuk) pada
industri
Sebaliknya kadar lemak yang tinggi menyebabkan KPK
menjadi
tengik karena mudah terhidrolisis menjadi
serol dan asam lemak bebas.
si1Kan
sebagian
berbau tengik.
besar
Asam lemak bebas yang
mudah
menguap
menyebabkan
kue.
mudah
glidihaKPK
31
Kadar
air KPK yang cukup .rendah yaitu
2.34 persen
akan melindungi produk dari serangan kapang , karena pada
kadar air rendah biasanya nilai a,
Fennema
(19851,
juga rendah.
aktifitas air minimum
yang
Menurut
diperlukan
pertumbuhan kapang adalah 0.6 sampai 0.7.
untuk
Selain
itu kadar air yang rendah juga akan memperkecil
kemung-
kinan terjadinya hidrolisis lemak.
Kandungan
karbohidrat
dsn protein KPK
sumber makanan bagi
yang
tinggi
merupakan
kapang.
Thieme
(19681 serangan kapang pada produk olahan
cukup
Menurut
kelapa
disebabkan oleh tersedianya nutrien bernitrogen dan air.
Kurva
sorpsi kadar a i r isotermis KPK
kelembabab relatif ( R H ) ruang
nilai
kadar air KPK.
RH
pada
kurva
ruangan
penyimpanan
dengan
Kurva tersebut disajikan pada Gambar
tersebut identik dengan
karena menurut Fardiaz (1983) a,
mencapai
menghubungkan
nilai
suatu bahan pangan
kesetimbangan dengan kelembaban
di sekitarnya.
a,
Menurut hukum
relatif
Raoult,
5.
KPK,
akan
udara
hubungan
antara a, dengan tekanan uap air adalah sebagai berikut:
P
Po
N1
N2
=
=
=
'=
tekanan uap air larutan
tekanan uap a i r murni pada suhu yang sama
jumlah molekul komponen yang dilarutkan
jumlah molekul pelarut (air1
32
B e r d a s a r k a n hukum R a o u l t maka RH s u a t u r u a n g a n d a p a t
diatur
dengan
menggunakan s u a t u
larutan.
Plahar
dan
Leung ( 1 9 8 5 ) t e l a h menggunakan l a r u t a n garam j e n u h
untuk
mengatur
sorpsi
kadar
Larutan
garam
RH r u a n g a n d a l a m p e m b u a t a n k u r v a
a i r i s o t e r m i s s u a t u produk pangan kering.
jenuh
(RH
yang d i g u n a k a n n y a a d a l a h LiCl
0.231,
NaN02
MgC12.
(RH
Natrium
K2S04
(
benzoat
RH 0 . 9 7 )
Pada
sorpsi
0.64),
suhu
(RH
6H20 (RH 0 . 3 3 ) ,
CH3COOK
K2C03
(RH
0.44),
KC1
(RH
0.85),
(NH4I2SO4 ( R H 0 . 8 0 ) ,
(RH 0 . 8 8 ) , B a C I 2 .
0.12),
2H20
(RH
0.90)
dan
.
y a n g sama d e n g a n
suhu
pembuatan
kurva
k a d a r a i r i s o t e r m i s , bahan yang
diketahui
kadar
a i r n y a d a p a t d i d u g a n i l a i a,-nya.
0.12
0.23
0.33
0.44
0.64
0.75
0.90
RH
Gambar
5.
K u r v a s o r p s i k a d a r a i r i s o t e r m i s KPK
0.97
33
B . PENEL IT1AN LANJUTAN
Penelitian
lanjutan
terdiri
dari
pengemasan
KPK
dengan atmosfir termodifikasi dan penyimpanan selama tiga
bulan.
Selama penyimpanan dilakukan analisis kadar
air,
kadar lemak, kadar asam lemak bebas, derajat putih, total
kapang dan khamir dan konsentrasi gas C02.
1. Kadar air
Hasil
pada Lampiran 2.
disajikan
air
mengalami peningkatan.
sifat
KPK
ruangan
air
analisis kadar air KPK selama
Selama penyimpanan
Hal ini
yang higroskopis, sehingga
kemasan diserap oleh KPK.
akan
memacu
pertumbuhan
toleran pada nilai a,
kadar
disebabkan
uap
air
Peningkatan
akan diikuti oleh peningkatan nilai
hingga
penyimpanan
oleh
pada
kadar
a,-nya,
kapang
yang
selebih
rendah daripada mikroba lain.
Selain memacu pertumbuhan mikroba, kadar a i r yang
tinggi juga akan memacu reaksi hidrolisis lemak menjadi gliserol dan asam lemak bebas sehingga KPK
menjadi
tengik.
Kadar air memegang peranan penting dalam kerusakan
KPK
selama penyimpanan,
sehingga
parameter
dapat dijadikan faktor pembatas umur simpannya.
kadar
air
pembatas umur simpan
dapat
kan
antara
nilai
a, dengan
kadar
air
10 persen dapat dijadikan sebagai
Nilai
dilihat
kurva sorpsi kadar a i r isotermis KPK yang
ini
pada
menghubung-
airnya.
nilai
Kadar
pembatas
karena
KPK
diperkirakan pada kadar air tersebut nilai
berada pada kisaran aw dimana kapang
dapat
tumbuh.
masih
layak
Kadar air sebesar 10
ditinjau dari
segi
dan
persen
khamir
tersebut
keamanan
konsumen,
tetapi secara komersial sudah tidak layak lagi
nilainya
jauh
Persamaan
di
regresi
atas kadar air
kadar air KPK
karena
SII
menurut
selama
A280
Y = 2.324
-
R = 91.94
persen
0.39848578
0.03385036
-
Y = 2.486 - 0.38533947
-
R = 92.19
A2B2
Y = 2.74
X
+
0.2486079 x2
0.00143835 x4
X
+
0.16 15336 1
0.00072364
x3 +
x3 +
0.01813392
x2
x4
persen
-
0.74798083
0.05409557
+
X
0.40476891
0.00225701
x3 +
x2
x4
R = 8 7 . 0 2 persen
A2B3
A3BO
Y
= 2.574
+
R
= 81.74
persen
-
0.05116757
0.00554068
Y = 2.609
+
+
R = 93.59
persen
2.035779 X
0.05081049
+ 0.04977264 x2
x3 + 0.00017284 x4
X
-
x3
0.49053347 x2
0.001777729
-
KPK.
penyimpanan
adalah sebagai berikut:
AlBO
a,
x4
A3B2
+
Y = 2.017
+
0.78676927 X
- 0.03072411
0.12392901
0.00152576
x3 +
x2
x4
R = 9 6 . 9 1 persen
Y = kadar air dugaan (persen)
X = umur simpan (minggu)
Berdasarkan
maka
umur
kadar
simpan
KPK
air pada persamaan
dapat
di
diramalkan.
atas,
Hasilnya
adalah sebagai berikut:
A l B O umur simpannya diramalkan 15 minggu.
A l B l umur simpannya diramalkan 16 minggu.
A1B2 umur simpannya diramalkan 15 minggu.
A 1 8 3 umur simpannya diramalkan 10 minggu.
A2BO umur simpannya diramalkan 16 minggu.
A281 umur simpannya diramalkan 29 minggu.
A2B2 umur simpannya diramalkan 14 minggu.
A2B3 umur simpannya diramalkan 22 minggu.
A 3 B O umur simpannya diramalkan 12 minggu.
A 3 B 1 umur simpannya diramalkan 17 minggu.
A382 umur simpannya diramalkan 14 minggu.
A 3 B 3 umur simpannya diramalkan 14 minggu.
Hasil analisis keragaman kadar air KPK
kan
bahwa
plastik
kadar air sangat
(Lampiran
permeabilitas
2 . .
dipengaruhi
Hal ini
menunjukoleh
berhubungan
uap air jenis plastik.
PVC
jenis
dengan
merupakan
plastik
cukup
yang
mempunyai permeabilitas
tinggi sehingga kadar air KPK
uap
yang
36
yang
air
dikemasnya
juga cukup tinggi jika dibandingkan dengan kedua jenis
Permeabilitas berbagai jenis plas-
plastik yang lain.
tik terhadap uap air disajika; pada Tabel
Tabel
8.
Jenis
plastik
8.
Permeabilitas beberapa jenis plastik terhadap uap air pada 2 5 O ~ ,R H 90 persena
(
Daya Tembus
cm3. ~ m - mm-I.
~ . det-I C ~ H ~ -) xloiO
'
.
LDPE
HDPE
Polistiren
Nilon 6
Polipropilen
P V C (kaku)
Pol iester
PVDC
Karet hidroklorida
Polivinil asetat
Etil selulose
Selulose asetat
a Buckle et al. (1987)
Nilon
besar,
permeabilitas
uap
air
cukup
tetapi karena dilaminasi oleh LDPE, maka
meabilitas
yang
mempunyai
masuk
uap airnya menjadi kecil sehingga uap
k e dalam kemasan cukup
dapat dilihat pada Gambar 6.
kecil.
Hal
perair
ini
Kadar air (%)
-
0
I
I
I
I
2
3
I
I
-Nilon
Gambar 6.
7
I
I
4
5
6
7
8
Lama penyimpanan (rninggu)
+PVDC
I
I
I
I
9
10
11
12
"PVC
Grafik kadar air KPK selama penyimpanan
menurut jenis p