18 Bersama-sama dengan kepolisian dalam pengamanan Demonstrasi dan
unjuk rasa, Bekerjasama dengan Panwaslu dan KPU dalam penertiban atribut
kampanye pada PILPRES, PEMILU dan PEMILUKADA, Bekerjasama dengan TNI dan Kepolisian dalam Pendidikan dan Pelatihan
Dasar bagi Anggota Satuan Polisi Pamong Praja.
2.3 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja
Tantangan dan Peluang pengembangan pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja dipengaruhi oleh kondisi kemampuan organisasi lingkungan Internal dan
kondisi makro lingkungan eksternal, yaitu : 1. Lingkungan Internal
Lingkungan Internal meliputi faktor kekuatan dan kelemahan : a. KekuatanStrength S
Jumlah Personil SDM yang Memadai mencukupi Struktur Organisasi yang tertata baik
Adanya sumber daya Manusia yang telah melalui pembinaan, pendidikan dan Pelatihan
Adanya peraturan perundang-undangan yang terkait dengan tugas-tugas Satuan Polisi Pamong Praja
Tersedianya dana yang menunjang kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas pokoknya.
b. KelemahanWeakness W Tidak tersedinya Prasarana dan sarana yang memadai
Tingkat pendidikan kejuruan yang belum merata Kurangnya rasa tanggung jawab dan disiplin
19 Kurangnya inisiatif dari pada personilnya
Kurangnya pemahaman akan wewenang dan tugas yang diemban 2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal meliputi faktor peluang dan tantangan a. PeluangOpportunity O
Adanya kemajuan dibidang teknologi dan informasi Adanya pengakuan dari masyarakat atas keberadaan Satuan Polisi
Pamong Praja Kesadaran masyarakat akan pentingnya ketentraman dan ketertiban
Kepercayaaan pemerintah semakin meningkat b. AncamanThreats T
Kurang tersosialisasinya wewenang dan tugas dari Satuan Satuan Polisi Pamong Praja menyebabkan dalam pelaksanaan tugas
– tugasnya sering mendapatkan kendala.
Apresiasi jajaran Pemerintah Kabupaten terhadap Satuan Polisi Pamong Praja masih kurang
Kesadaran masyarakat dalam proses perkembangan kota masih rendah Pengaruh media yang menayangkan aksi
– aksi anarkis di kota – kota besar.
20
B A B III ISSU-ISSU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI TUPOKSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Satuan
Polisi Pamong Praja
Upaya peningkatan ketertiban umum dalam wilayah Kabupaten Maros, diperlukan usaha-usaha strategis yang menjadi tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja
Polisi Pamong Praja yang berorientasi kepada terciptanya rasa aman, dalam melakukan aktifitas kesehariannya.
Menyikapi kondisi masyarakat yang semakin plural akibat letak geografis Kabupaten Maros yang menjadi penyangga Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan
menjadi poros trans kebeberapa Kabupaten di wilayah utara Sulawesi Selatan. sangat rentan dengan pengaruh perubahan kehidupan kota.
Pada pelaksanaan Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Maros dapat diidentifikasi permasalahan
– permasalahan yang dihadapi, yaitu:
1. Sumberdaya Manusia Aparatur Polisi Pamong Praja Kabupaten Maros sebagian besar masih berpendidikan SLTASMU atau sederajat dan direkrut dari PNS
yang notabene secara teknis kurang memenuhi persyaratan sebagai aparatur penegak PERDA.
2. Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung kegiatan operasional di lapangan. 3. Masih rendahnya peran serta secara aktif dan kesadaran masyarakat dalam hal
keamanan dan ketertiban lingkungan. 4. Kondisi Kabupaten Maros yang secara geografis terdiri dari wilayah
pegunungan dan pesisir serta terdiri dari 14 Kecamatan yang menyebabkan Aparatur Satuan Pol. Pamong Praja mengalami kesulitan untuk menjangkau
seluruh wilayah Kabupaten Maros secara maksimal dan efektif.
21 5.
Keterbatasan Dana Operasional untuk kegiatan pengendalian keamanan, ketertiban, Linmas, dan kenyamanan lingkungan di seluruh wilayah Kabupaten Maros
Dari hal-hal yang disebutkan di atas perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat untuk aktif secara bersama-sama
mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban di lingkungan masing- masing.
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih