Annual Report 2009 PT DAHANA 37
1. Politik Hukum
Tahun 2009 adalah tahun demokrasi di Indonesia yang ditandai dengan gelaran pesta demokrasi Pemilihan Umum Pemilu 2009. Kedewasaan bangsa Indonesia terbukti mumpuni dengan tidak adanya gejolak politik yang berarti baik
menjelang Pemilu, pada saat Pemilu, dan pasca Pemilu. Ketidakpuasan lawan politik partai politik pemenang pemilu tidak sampai mengganggu stabilitas politik dan keamanan dalam negeri, bahkan berujung para terbentuknya koalisi
pemerintah yang kuat, meskipun pada awal 2010 mulai terjadi perbedaan antar partai koalisi pemerintah khususnya mengenai Kasus Bank Century.
Kondisi keamanan dan politik nasional yang stabil ini membawa atmosir yang menunjang munculnya kepercayaan diri pada pelaku bisnis di Indonesia. Oleh karena itu secara nasional, situasi dan kondisi secara nasional cukup mendukung
kinerja bisnis. Permasalahan politik daerah yang banyak berdampak pada DAHANA. Miunculnya peraturan-peraturan daerah yang
bervariasi menyebabkan rantai birokrasi kian panjang, sehingga pada akhirnya menghambat arus investasi dan bisnis di daerah. Banyaknya pemilihan Kepada Daerah menyebabkan pelayanan publik menjadi terhambat dan menyebabkan
instabilitas di daerah.
Annual Report 2009 PT DAHANA 37
38 Laporan Tahunan PT DAHANA 2009
2. Ekonomi
Tahun 2009, ekonomi Indonesia masih belum pulih meskipun relatif stabil dibandingkan dengan negara tetangga di
lingkup regional. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi nasional yang berkisar di angka 4-4,3 sedikit terkoreksi dari
tahun 2008 yang mencapai 6. Nilai tukar rupiah berkisar di angka Rp. 10.000 – Rp. 10.100, sedangkan inlasi berkisar di
angka 3.8. Sedangkan BI rate di angka 6.5 yang cukup menarik untuk menahan arus dana keluar dari Indonesia.
Secara industri, keadaan cukup kondusif mengingat harga produk komoditas masih cukup menguntungkan terutama
batubara, minyak dan gas bumi meskipun tidak mencolok seperti tahun 2008. Pada tahun 2009, harga minyak bumi di
perdagangan dunia berkisar antara USD 70-80barrel, hal ini mendorong perusahaan minyak untuk terus meningkatkan
produksinya bahkan membuka kembali kilang-kilang yang sebelumnya ditutup. Produksi batubara nasional juga terus
meningkat dan diperkirakan akan semakin bergairah seiring dengan temuan Departemen EDSM yang mengatakan
potensi batubara di Indonesia mencapai 105 miliar ton dan cadangan sebesar 22 miliar ton. Jadi secara umum kondisi
perekonomian nasional pada tahun 2009 cukup kondusif meskipun belum mengalami perubahan yang signiikan
dari terjadi krisis ekonomi global tahun 2007-2008.
Economy
In 2009, the Indonesian economy was still not fully recovered, although relatively stable in comparison with neighboring countries
in the regional sphere. This can be seen from the national economic growth rate averaged corrected 4-4.3 less than in 2008 which
reached 6. Rupiah range in numbers Rp. 10,000 - Rp.10,100 and the inlation rate averaged 3.8. While BI rate at 6.5 rate, which
was interesting enough to keep the low of funds out of Indonesia. In the industry, the situation was conducive, considering the price
of commodity products was still quite proitable, especially coal, oil and gas, although it was not as obvious as in year 2008. In
2009, the price of oil in world trade ranged between USD 70-80 barrel, which encouraged oil companies continue to increase
their productions, even reopened the reineries previously closed. National coal production continued to increase and was estimated
to be more excited as the indings of the Department of Energy and Mineral Resources EDSM, who said that the coal potential in
Indonesia reached 105 billion tons and reserved of 22 billion tons. So in general the condition of the national economy in 2009 was
conducive, though not yet experienced a signiicant change from the global economic crisis in 2007-2008.
Annual Report 2009 PT DAHANA 39
3. Sosial Kultural