28 Tabel 1. Hak akses
Fungsi Hak Akses
Administrator Dispatcher Trainer
Trainee Supervisor Enjiner Guest
View only v V
v v
v v
Remote control v
V v
- - - Tag Flag
v V
v v v -
Manual update v
V v
v v - Update database
dan gambar v - - -
v -
Study mode v
V v v v
- DTS
v - v -
- -
Archive management
v - - - v
- Limit value
v V
v v v -
EMS DMS GIS v
V v
v v - LFC
v V
v - v -
Daftar gardu v
V v
v v - Data historikal
v - - - v
- Disturbance data
v V
v v v -
User management v - - -
- -
Data backup v - - -
- -
bersifat simulasi
6.3.15 Server authorization
Setiap server memiliki authorization yang akan menentukan hak akses server yang digunakan oleh pengguna. Authorization dapat berupa:
a. View only;
b. Enabledisable remote control;
c. Enabledisable tag flag; d. Enabledisable manual update;
e. Enabledisable update database; f. Enabledisable study mode;
g. Enabledisable
DTS; h. Enabledisable load shedding;
i. Enabledisable archive
management; j. Enabledisable limit value;
k. Enabledisable run EMSDMS; l. Enabledisable
LFC; m. Enabledisable station tabular daftar GI;
n. Enabledisable data historikal; o. Enabledisable disturbance data.
6.3.16 Data historik.al
6.3.17 Perekaman data
Data SCADA real time yang diterima oleh master station harus dapat direkam archiving
untuk kebutuhan data historikal. Data-data tersebut yaitu:
29 a. Alarm;
b. Event; c. Nilai telemetering maksimum per 30 menit atau disesuaikan dengan kebutuhan;
d. Nilai telemetering minimum per 30 menit atau disesuaikan dengan kebutuhan; e. Nilai telemetering rata-rata per 30 menit atau disesuaikan dengan kebutuhan;
f. Nilai
telemetering instatenous per 30 menit atau disesuaikan dengan kebutuhan;
g. Nilai telemetering untuk kebutuhan trend data per 10 detik atau disesuaikan dengan kebutuhan.
Data tersebut harus disimpan dalam server data historikal minimal selama tiga bulan. Lama penyimpanan data diatur oleh enjiner.
6.3.18 Data retrieval
Data yang tersimpan dalam server data historikal dapat dilihat oleh pengguna berdasarkan filter tertentu. Filter dapat berupa waktu, nama substation, nama bay, nama
alarm, dan sebagainya.
6.3.19 Transfer data ke offline database
Data di server data historikal harus dapat ditransfer ke offline database server maksimum setiap satu jam untuk menjamin ketersediaan data di offline database server. Data di
offline database server harus sama dengan data di server data historikal.
6.3.20 Penyimpanan data ke storage
Data di server data historikal harus dapat di- backup ke storage media penyimpanan
berupa tape atau optical disc. Backup data ke tape dilakukan setiap satu hari sekali secara otomatis.
6.3.21 Energy management system EMS
EMS merupakan aplikasi untuk melakukan manajemen energi operasi sistem tenaga listrik yang terintegrasi dengan sistem SCADA.
EMS berfungsi untuk: a. Monitoring operasi sistem tenaga listrik;
b. Menganalisa permasalahan yang berhubungan dengan keamanan operasi sistem tenaga listrik;
c. Mencapai operasi sistem tenaga listrik yang ekonomis. Kebutuhan aplikasi EMS mengacu pada butir 6.3.30, yang beroperasi secara real time
dengan data snapshot dari server SCADA atau sub sistem komunikasi untuk pengukuran dan status saat aplikasi dijalankan dan data
modelling serta data statis dapat diambil dari server historikal, EMS, dan SCADA.
6.3.22 Distribution management system DMS
DMS adalah aplikasi untuk melakukan manajemen distribusi tenaga listrik yang terintegrasi dengan sistem SCADA.