Global positioning system GPS Layar tayang

24

6.3.2 Database SCADA

Database konfigurasi SCADA harus memiliki konsistensi data yang tinggi serta mudah untuk diupdate dan divalidasi oleh enjiner. Poin yang sama pada database SCADA tidak dapat diupdate oleh lebih dari satu orang enjiner pada saat bersamaan. Database SCADA hanya dapat diupdate oleh enjiner yang memiliki hak akses dan hanya dapat dilakukan pada workstation yang telah mendapat otorisasi. Proses ini tidak boleh mengganggu proses operasi sistem SCADA. Database SCADA juga dilengkapi dengan fasilitas export dan import database antar server dalam satu master station. Hasil export menggunakan format data yang mudah diakses oleh aplikasi-aplikasi office yang dijual dipasaran atau aplikasi open source office.

6.3.3 Event

Event dibedakan berdasarkan jenis dan kelas event. Jenis event dapat berupa: a. Event operasi jaringan tenaga listrik mengacu pada SPLN S5.001: 2008; b. Event pemeliharaan jaringan tenaga listrik mengacu pada SPLN S5.002: 2008; c. Event peralatan master station; d. Event SCADA, misal: RTU faulty, RTU out of service, Link failover. Kelas event dibedakan menjadi: a. Event prioritas rendah; b. Event prioritas menengah; c. Event prioritas tinggi. Proses pada operasi jaringan tenaga listrik yang menyebabkan terjadinya event adalah sebagai berikut: a. Perubahan status telesignal single TSS dan telesignal double TSD; b. Telemetering yang melewati ambang batas yang telah ditetapkan; c. Kegagalan tindakan remote control; d. Gangguan sistem pengolahan data di control center yakni: subsistem komunikasi data, server, dan workstation; e. Gangguan remote station RTU, IED; f. Gangguan link telekomunikasi; g. Gangguan peripheral; h. Fail over master station; i. Alarm catu daya di master station butir 10; j. Alarm sinkronisasi waktu. Pengelompokan event ditampilkan dengan penandaan warna dan bunyi yang berbeda. Penulisan event mengikuti ketentuan dalam SPLN S5.001: 2008. 25

6.3.4 Alarm

Jenis alarm dibedakan menjadi: a. Alarm operasi jaringan tenaga listrik mengacu pada SPLN S5.001: 2008; b. Alarm pemeliharaan jaringan tenaga listrik mengacu pada SPLN S5.002: 2008; c. Alarm peralatan master station; d. Alarm SCADA, misal: RTU faulty, RTU out of service, Link failover. Berdasarkan tampilan dan suaranya, kelas masing-masing jenis alarm dibedakan menjadi: a. Alarm prioritas tinggi; b. Alarm prioritas menengah; c. Alarm prioritas rendah. Proses pada operasi jaringan tenaga listrik yang menyebabkan terjadinya alarm adalah sebagai berikut: a. Perubahan status telesignal single TSS dan telesignal double TSD; yang sesuai list pada teleinformasi data b. Telemetering yang melewati ambang batas yang telah ditetapkan; c. Kegagalan tindakan remote control; d. Gangguan sistem pengolahan data di control center yakni: subsistem komunikasi data, server, dan workstation; e. Gangguan remote station RTU, IED; f. Gangguan link telekomunikasi; g. Gangguan peripheral; h. Fail over master station; i. Alarm catu daya di master station butir 10; j. Alarm sinkronisasi waktu. Pengelompokan alarm ditampilkan dengan penandaan warna dan bunyi yang berbeda. Penulisan alarm mengikuti ketentuan dalam SPLN S5.001: 2008.

6.3.5 Jenis data

Jenis data yang harus tersedia di master station yaitu: a. Data real time; b. Data kalkulasi; c. Data manual; d. Data State Estimator SE, jika dilengkapi dengan EMSDMS; e. Data yang tidak berubah not renew, yaitu data terakhir sebelum terjadi gangguan scan remote station remote station off scan; f. Data invalid.

6.3.6 Disturbance chronology data collection

Disturbance chronology data collection adalah aplikasi pada master station yang bertujuan untuk menyimpan nilai pengukuran dan status pada saat terjadi gangguan, sebelum gangguan, dan sesudah gangguan. Nilai pengukuran dan status tersebut dapat ditampilkan dalam bentuk tabel dan trending data serta dapat melakukan rekonstruksi analisa gangguan.