PEndapatan dan Konsumsi Pangan Keluarga Peserta dan Bukan Peserta Program PDM-DKE di Kotamadya Bogor, Jawa Barat Tahun Anggaran 1998/1999
NOVITA. Pendapatan dan Konsumsi Pangan Keluarga Peserta dan Bukan Peserta
Program PDM-DKE di Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Tahun Anggaran 199811999,
(Di bawah bimbingan CESlLlA M. DWlRlANl dan M. RlZAL M. DAMANIK).
.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik demografi
keluarga peserta dan bukan peserta program PDM-DKE, mengetahui perbedaan
pendapatan dan pengeluaran keluarga peserta dan bukan peserta program PDMDKE, mengetahui perbedaan konsumsi pangan dan tingkat konsumsi pangan
keluarga peserta dan bukan peserta program PDM-DKE, mennetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat konsumsi pangan keluarga peserta-dan bukan peserta
.Droaram
- PDM-DKE.
Penelitian ini dilakukan pada 6ulan April hingga Mei 1999, tiga bulan setelah
selesai perguliran bantuan dana program PDM-DKE tahun anggaran 199811999,
Lokasi penelitian di sebelas desdkelurahan dalam empat wilayah kecamatan di
Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Pemilihan contoh dilakukan secara acak sederhana.
Keluarga yang dipilih sebagai contoh dibagi atas dua kelompok besar, yaitu keluarga
peserta berjumlah 115 keluarga dan bukan peserta berjumlah 65 keluarga.
Sehingga keseluruhan keluarga contoh berjumlah 180 keluarga.
Jenis data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder.
Data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan kuesioner meliputi
data identitas keluarga, pengetahuan gizi ibu, pendapatan keluarga, pengeluaran
pangan dan non pangan keluarga, serta recall konsumsi pangan 2x24 jam. Data
sekunder merupakan data pelengkap dalam penelitian ini yang diperoleh dari KMT-I1
~ o d y aBogor dan kelurahan setempat yaitu daftar keluarga peserta, data keadaan
umum wilayah dan komposisi penduduk di wilayah penelitian.
Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dan inferensial dengan
menggunakan program Excel dan SPSS 10.0, setelah dilakukan uji normalitas untuk
menentukan jenis uji yang akan digunakan. Pengetahuan gizi ibu dinilai berdasarkan
jawaban benar dari pertanyaan yang diajukan. Data pendapatan keluarga diperoleh
dengan pendekatan pengeluaran keluarga. Bahan makanan yang dikonsumsi
keluarga dikonversikan dalam bentuk energi (kkal), protein (gram), lemak (gram),
vitamin A (RE) dan zat besi (mg) yang dihitung menggunakan komputer program
Food Processor. Tingkat konsumsi pangan dihitung dengan membandingkan jumlah
zat gizi dalam pangan yang dikonsumsi dengan kecukupan zat gizi yang dianjurkan.
Jumlah anggota keluarga berkisar antara 2-14 orang. Tingkat pendidikan KK
dan ibu dari keluarga contoh adalah SD. Pengetahuan gizi ibu keluarga contoh
termasuk dalam kategori sedang (60-79%). Pendapatan rata-rata keluarga peserta
sebesar Rp.105.700,OO dan bukan peserta sebesar Rp.104.400,OO. Pengeluaran
keluarga contoh termasuk kategori sedang (Rp.60.000,OO-Rp.150.000,00). Tingkat
konsumsi energi dan vitamin A keluarga peserta lebih baik dari bukan peserta.
Sedangkan tingkat konsumsi protein, lemak dan zat besi keluarga bukan peserta
lebih baik dari keluarga peserta. Tingkat konsumsi vitamin A keluarga bukan peserta
termasuk kategori defisit (40%).
Jumlah anggota keluarga dan pendapatan per kapita per bulan berpengaruh
positif terhadap tingkat konsumsi pangan keluarga. Tingkat pendidikan ibu dan
pengetahuan gizi ibu cenderung berpenganih terhadap tingkat konsumsi pangan
keluarga contoh.
Maaf……………………………….
Halaman ini Pada Lembar Aslinya
Memang Tidak Ada.
Program PDM-DKE di Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Tahun Anggaran 199811999,
(Di bawah bimbingan CESlLlA M. DWlRlANl dan M. RlZAL M. DAMANIK).
.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik demografi
keluarga peserta dan bukan peserta program PDM-DKE, mengetahui perbedaan
pendapatan dan pengeluaran keluarga peserta dan bukan peserta program PDMDKE, mengetahui perbedaan konsumsi pangan dan tingkat konsumsi pangan
keluarga peserta dan bukan peserta program PDM-DKE, mennetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat konsumsi pangan keluarga peserta-dan bukan peserta
.Droaram
- PDM-DKE.
Penelitian ini dilakukan pada 6ulan April hingga Mei 1999, tiga bulan setelah
selesai perguliran bantuan dana program PDM-DKE tahun anggaran 199811999,
Lokasi penelitian di sebelas desdkelurahan dalam empat wilayah kecamatan di
Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Pemilihan contoh dilakukan secara acak sederhana.
Keluarga yang dipilih sebagai contoh dibagi atas dua kelompok besar, yaitu keluarga
peserta berjumlah 115 keluarga dan bukan peserta berjumlah 65 keluarga.
Sehingga keseluruhan keluarga contoh berjumlah 180 keluarga.
Jenis data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder.
Data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan kuesioner meliputi
data identitas keluarga, pengetahuan gizi ibu, pendapatan keluarga, pengeluaran
pangan dan non pangan keluarga, serta recall konsumsi pangan 2x24 jam. Data
sekunder merupakan data pelengkap dalam penelitian ini yang diperoleh dari KMT-I1
~ o d y aBogor dan kelurahan setempat yaitu daftar keluarga peserta, data keadaan
umum wilayah dan komposisi penduduk di wilayah penelitian.
Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dan inferensial dengan
menggunakan program Excel dan SPSS 10.0, setelah dilakukan uji normalitas untuk
menentukan jenis uji yang akan digunakan. Pengetahuan gizi ibu dinilai berdasarkan
jawaban benar dari pertanyaan yang diajukan. Data pendapatan keluarga diperoleh
dengan pendekatan pengeluaran keluarga. Bahan makanan yang dikonsumsi
keluarga dikonversikan dalam bentuk energi (kkal), protein (gram), lemak (gram),
vitamin A (RE) dan zat besi (mg) yang dihitung menggunakan komputer program
Food Processor. Tingkat konsumsi pangan dihitung dengan membandingkan jumlah
zat gizi dalam pangan yang dikonsumsi dengan kecukupan zat gizi yang dianjurkan.
Jumlah anggota keluarga berkisar antara 2-14 orang. Tingkat pendidikan KK
dan ibu dari keluarga contoh adalah SD. Pengetahuan gizi ibu keluarga contoh
termasuk dalam kategori sedang (60-79%). Pendapatan rata-rata keluarga peserta
sebesar Rp.105.700,OO dan bukan peserta sebesar Rp.104.400,OO. Pengeluaran
keluarga contoh termasuk kategori sedang (Rp.60.000,OO-Rp.150.000,00). Tingkat
konsumsi energi dan vitamin A keluarga peserta lebih baik dari bukan peserta.
Sedangkan tingkat konsumsi protein, lemak dan zat besi keluarga bukan peserta
lebih baik dari keluarga peserta. Tingkat konsumsi vitamin A keluarga bukan peserta
termasuk kategori defisit (40%).
Jumlah anggota keluarga dan pendapatan per kapita per bulan berpengaruh
positif terhadap tingkat konsumsi pangan keluarga. Tingkat pendidikan ibu dan
pengetahuan gizi ibu cenderung berpenganih terhadap tingkat konsumsi pangan
keluarga contoh.
Maaf……………………………….
Halaman ini Pada Lembar Aslinya
Memang Tidak Ada.