Evaluasi peresepan pada pasien hepatitis B kronis di instalasi rawat inap RSUP DR. Sardjito Yogyakarta periode 2005-2007 - USD Repository
EVALUASI PERESEPAN PADA PASIEN HEPATITIS B KRONIS DI
INSTALASI RAWAT INAP RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
PERIODE 2005-2007
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Florencia Abon Wenge
NIM: 058114151
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
EVALUASI PERESEPAN PADA PASIEN HEPATITIS B KRONIS DI
INSTALASI RAWAT INAP RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
PERIODE 2005-2007
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Florencia Abon Wenge
NIM: 058114151
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA tanggal 8 Januari 2009
Jesus is able to do more than we
expect when we believe and act in
faith, ‘cos impossible is totally
nothing in HIM, keep moving forward
^^v
Dedicated for : God Almighty Jesus Christ, Beloved Babe and Emak, Neetnot and kakak Yanti All members of Wenge Clan in Nusantara
Those who I cherish deeply in
my heart My future patients ‘n all my lovely friends
“But the LORD said to Moses, “Now you shall see what I will do t Pharoah; for with a strong
hand he will send them out, and with a strong hand he will drive them out of his land”.
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus, karena atasmukjizat dan cintaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Evaluasi Peresepan Pada Pasien Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2005-2007” sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana farmasi pada program studi Ilmu Farmasi,
Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan semangat, motivasi, dorongan, kritik dan saran sampai
terselesaikannya skripsi ini, terutama kepada :
1. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi dan dosen
pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam penyusunan skripsi terutama selalu meyakinkan penulis agar cepat menyelesaikan skripsi.
2. Ipang Djunarko, S.Si., Apt. selaku dosen penguji dan dosen matakuliah
Farmakoterapi III yang telah memberikan ilham dan pencerahan dalampenyusunan skripsi kepada penulis terutama saat kuliah mngenai hepatitis.
3. dr. Fenty, MKes, Sp.PK. selaku dosen penguji serta telah memberikan saran,
masukan dan kritik dalam proses penyusunan skripsi ini.4. Para dosen di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal kepada penulis untuk praktik kefarmasiannya kelak.
5. Keluarga besar, Babe dan Mak Nyak, terima kasih untuk cinta, motivasi, dan
dukungannya. Kalian adalah hadiah terindah yang Tuhan berikan dalamhidupku. Terima kasih telah membuat hidupku sangat berwarna. I luv u both.
6. Nita dan Kak Yanti, terima kasih ya buat doa dan motivasinya buat aku lulus cepat. Terutama terima kasih buat dukungan dananya.
7. Keluarga besar di Flores, Kakek dan Nenek, Tante Nela, para sepupuku,
terutama buat Memi, Edo, Ina, para keponakanku. Terima kasih untuk doa, dan liburan yang menyenangkan. Kalian adalah salah satu motivasiku.
8. Keluarga besar di Tanah Betawi, para sepupuku, Ketua Suku, Kak Polin, Fina,
Kak Lia, Kak Ima, Franz, akhirnya selesai juga ya, jalan-jalan dan harustraktir aku lagi lho, kali ini tenang saja, aku tidak akan bawa skripsiku lagi.
9. Komsel dan area STTNas, DenQ, NgelQ, YunQ, Ita, TiaQ, Ratna, Lina, FloQ,
Qla, kak Nad, mbak Pie, kak Dewi, para brothers terima kasih untuk doa dankebersamaan selama ini. Tidak ada tempat ternyaman selain bersama kalian.
10. Sahabat-sahabatku diJogja, FanQ, SarQ, Sephin, Aline. Terima kasih untuk
kebersamaan kalian selama ini. Terima kasih sudah belajar menerima diriku apa adanya. Ayo berjuang untuk menjadi apoteker yang luar biasa!
11. Teman-teman kosku, Maria, Ti2k, Mon2, Tia, Noni, Ratna, Kak Alya, Irin,
Indy, Jenny, Kak Vini, Kak Agar, Kak Ganda, Kak Dewi, Fira. Terima kasih telah membuat kos serasa rumah dan senantiasa menyemangatiku. Semangat!!
12. Yoppi, yang selalu memberikan motivasi, doa dan semangat serta selalu
meyakinkanku untuk tidak stres dalam membuat skripsi. Hidup adalah pilihan!
13. Sahabat-sahabatku dari TK-SMA, Zee, Said, Cyndi, Fanny, Mega, Mitha,
Heri, Nina, Lili, Sanoy. Tetangga terbaikku Dewi sekeluarga. Miss u all!
14. Teman-temanku kelas C dan kelas FKK’05, PitQ, Ticha, Suster, Presty, Ina,
Lia, Shinta, terimakasih ya buat setiap proses yang kita lalui selama ini.
15. Mbak Tisom, Sella, K Ita, Dr. Hendra dan para rekan sejawat selama
pengambilan data di ICM, ayo selesaikan datanya!! Reunian ya di ICM?!
16. Aswatiku : Monchu dan Corry, aku tetap ketuanya kan? “keluargaku di
Farmasi”: Papa Ronz, Om DonQ, Uncle E, Bibi Wisly, Putih, Bombay danCucu. Persahabatan bagai kepompong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu.
17. Kak ivon, Tami, Bamby, Widdy, dan semua teman seperjuanganku selama
pembuatan skripsi. Terimakasih ya buat dukungan dan motivasinya, percaya kalau tidak ada yang mustahil bersamaNya. Semangat!!!!bisa…bisa….bisa…..
18. Radio Impact, 100,5 FM, radio yang selalu menemani dan memotivasiku
apalagi saat begadang mengerjakan tugas, terima kasih telah mengisi hari-hariku dengan lagu-lagu pemotivasimu. Impact FM, im more than winner!!!
19. Semua orang yang telah membuat hidupku begitu berwarna, terima kasih telah
membuat hidup ini menjadi lebih hidup dan menarik setiap harinya.Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi
lebih baik lagi. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat menambah ilmu
pengetahuan.
INTISARI
Menurut World Health Organization, Indonesia merupakan negara dengantingkat endemisitas virus hepatitis B yang tergolong tinggi. Penyakit hepatitis B
dapat menjadi kronis sehingga berkembang menjadi sirosis dan kanker hati yang
lazimnya berakhir pada kematian. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui karakteristik pasien yang meliputi usia, jenis kelamin, komplikasi
terjadinya sirosis, dan pola pengobatan, serta mengevaluasi kerasionalan
peresepan pada pasien hepatitis B kronis dengan mengacu pada keenam parameter
dalam Drug Therapy Problems yaitu terapi obat tanpa indikasi, perlu tambahan
terapi obat, obat yang tidak efektif, dosis terlalu rendah, adverse drug reaction dan
dosis terlalu tinggi yang merupakan masalah-masalah yang dapat timbul selama
pasien diberi terapi di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito periode 2005-2007.
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan
rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Instrumen penelitian
yang digunakan adalah lembar rekam medis pasien hepatitis B kronis.Jumlah kasus yang dianalisis sebanyak 21 kasus. Kasus terbanyak adalah
pasien yang berumur ≥30 tahun (95,2% ), dengan jenis kelamin terbanyak adalah
laki-laki (81,0%) di mana sudah mengalami komplikasi sirosis hati dekompensata
(47,6%). Pada penelitian ini digunakan 11 kelas terapi obat di mana tiga kelas
terapi terbanyak adalah obat gizi dan darah (100%), obat saluran cerna (69,6%),
dan obat infeksi (66,7%). Jenis Drug Therapy Problems yang terjadi yaitu terapi
obat tanpa indikasi sebanyak 2 kasus (9,5%), perlunya tambahan terapi obat
sebanyak 18 kasus (85,7%), obat yang tidak efektif sebanyak 4 kasus (19,0%),
dosis terlalu rendah sebanyak 5 kasus (23,8%), adverse drug reaction sebanyak
11 kasus (52,4%) dan dosis terlalu tinggi sebanyak 7 kasus (33,3%).
Kata kunci : Hepatitis B kronis, evaluasi kerasionalan resep, Drug Therapy
Problems , SOAP
ABSTRACT
According to WHO, Indonesia is classified as a country with highendemicity of hepatitis B virus. Hepatitis B can be chronic and become to
cirrhosis that eventually will lead to hepatocellular carcinoma which may lead to
death. The goals of this study are to identify the characteristic of the patients such
as the age, the gender, the complication of cirrhosis, to determine medical pattern,
and to evaluate the prescribing rationality to chronic hepatitis B in relevance to six
categories in drug therapy problems such as unnecessary drug therapy, needs
additional drug therapy, ineffective drug, dosage too low, adverse drug reaction
and dosage too high which are the problems occured as the patients is being
treated at the instalation ward of the RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta period 2005-
2007.This study is done in a non experimental way research plan descriptive
evaluative research which have retrospective characteristic. The instrument of
this study is medical record of hepatitis B.All case which analized is 21 cases. The most frequency case patients
than 30 years old (95,2%), the most gender is male (81,0%), which is patients
with cirrhosis liver decompensata (47,6%). This study used 11 drug class therapy
which is three most drug class therapy are nutrition and blood medicine (100%),
gastrointestinal system disorder medicine (69,6%), and infection medicine
(66,7%). The type of drug therapy problems that happened which is unnecessary
drug therapy are 2 cases (9,5%), needs additional drug therapy are 18 cases
(85,7%), ineffective drug are 4 cases (19,0%), dosage too low are 5 cases
(23,8%), adverse drug reaction are 11 cases (52,4%) and dosage too high are 7
cases (33,3%).
Key word : chronic hepatitis B, evaluation rationality of the prescribing, Drug
Therapy Problems, SOAPDAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………..…………………..………………. ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………… iii
HALAMAN PENGESAHAN…………………..…………………………. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN………………..……………………..…… vPERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH................................... vi
PRAKATA………………..……………………..………………………… vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………..………………….. x
INTISARI………………..……………………..………………………….. xi
ABSTRACT ………………..……………………..………………………… xii
DAFTAR ISI………………..……………………..………………………. xiii
DAFTAR TABEL………………..……………………..…………………. xvii
DAFTAR GAMBAR………………..……………………..……………… xxi
ABBREVIATIONS …………………………………………………………..xxii
BAB I. PENGANTAR………….…………………………………………. 1 A. Latar Belakang…………………………………………………………. 1
1. Perumusan masalah…………………………………………………2
2. Keaslian penelitian………………………………………………… 3
3. Manfaat penelitian…………………………………………………. 3
B. Tujuan Penelitian………………………………………………………. 4
1. Tujuan umum……………………………………………………….4
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA……………………………………... 5
A. Anatomi dan Fisiologi Hati……………………………………………..5B. Hepatitis B……………………………………………………………... 6
1. Definisi…………………………………………………………….. 6
2. Etiologi…………………………………………………………….. 6
3. Perjalanan alamiah penyakit……………………………………….. 7
4. Epidemiologi……………….……………………………………….9
5. Cara penularan……………………………………………………... 10
6. Patogenesis………………………………………………………….11
7. Penampakan klinis hepatitis B kronis…….. ……………………….12
8. Diagnosis…………………………………………………………... 13
9. Pencegahan………………………………………………………… 15
C. Penatalaksanaan Terapi Hepatitis B Kronis…………………………… 15
1. Tujuan terapi………………………………………………………. 15
2. Sasaran terapi……………………………………………………… 16
3. Outcome…………………………………………………………… 16
4. Algoritma terapi…………………………………………………… 16
5. Strategi terapi………………………………………………………. 18
6. Informasi kelas obat……………………………………………….. 19
D. Drug Therapy Problems……………………………………………….. 21
1. Peresepan yang tidak rasional………………………………………21
3. Kategori dan penyebab umum Drug Therapy Problems…………... 23
E. Keterangan Empiris……………………………………………………. 24
BAB III. METODE PENELITIAN………………………………………... 25
A. Jenis dan Rancangan Penelitian………………………………………...25B. Definisi Operasional…………………………………………………… 25
C. Subyek Penelitian……………………………………………………….28
D. Bahan Penelitian……………………………………………………….. 28
E. Lokasi Penelitian………………………………………………………..29
F. Tata Cara Penelitian…………………………………………………….29
1. Tahap perencanaan…….……………………………………………29
2. Tahap pengambilan data………………………………………….... 29
3. Tahap penyelesaian data…………………………………………… 30
G. Tata Cara Analisis Hasil……………………………………………….. 31
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………. 34 A. Karakteristik Pasien Hepatitis B Kronis………………………………. 34
1. Berdasarkan kelompok usia……………………………………….. 35
2. Berdasarkan kelompok jenis kelamin……………………………… 36
3. Berdasarkan terjadinya komplikasi……………………………….. 36
B. Pola Pengobatan Pasien Hepatitis B Kronis…………………………… 36
1. Obat yang bekerja pada saluran cerna…………………………….. 38
2. Obat yang digunakan untuk penyakit pada sistem kardiovaskuler.. 39
3. Obat yang bekerja pada sistem saluran pernapasan………………. 40
5. Obat yang bekerja sebagai analgesik………………………………. 41
6. Obat-obat hormonal…………………….………………………….. 42
7. Obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi……………............43
8. Antineoplastik dan imunomodulator……..…………………………44
9. Obat-obat untuk penyakit otot skelet dan sendi…………………….44
10. Obat-obat yang mempengaruhi gizi dan darah…..………………… 45
11. Obat system hepatobilier……………………………………………46
C. Kajian Drug Therapy Problems (DTPs)………………………………..47
1. Dosis terlalu rendah ……………………………………………….. 69
2. Obat yang tidak efektif ……………………………………………..70
3. Dosis terlalu tinggi……………………………………………….....70
4. Terapi obat tanpa indikasi…………………………………………..70
5. Adverse Drug Reaction…………………………………………......71
6. Perlu tambahan terapi obat………………………………………….72
D. Rangkuman Pembahasan………………………………………………. 72
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………... 75
A. Kesimpulan…………………………………………………………….. 75B. Saran…………………………………………………………………… 76
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 77
BIOGRAFI PENULIS……………………………………………………... 79
DAFTAR TABEL
Tabel I Kategori Drug Therapy Problems................................... 23
Tabel II Distribusi Jumlah Kasus Hepatitis B Kronis berdasarkan Kelompok Usia di Instalasi Rawat InapRSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta Periode
2005-2007……………………………………… ……... 35 Tabel III Distribusi Jumlah Kasus Hepatitis B Kronis berdasarkan Jenis Kelamin di Instalasi Rawat InapRSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta Periode
2005-2007……………………………………………… 36 Tabel IV Distribusi Jumlah Kasus Hepatitis B Kronis berdasarkan Komplikasi Sirosis di Instalasi Rawat InapRSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta Periode
2005-2007………………………………………............ 36 Tabel V Distribusi Kelas Terapi Obat Kasus Hepatitis B Kronis yang Dirawat di Instalasi Rawat Inap RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2005-2007................... 37 Tabel VI Golongan, Kelompok, Zat Aktif dan Jenis Obat yang Bekerja pada Sistem Saluran Cerna yang Digunakan pada Terapi Kasus Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2005-2007........................................................................ 38Tabel VII Golongan, Kelompok, Zat Aktif dan Jenis Obat yang Bekerja pada Sistem Kardiovaskuler yang Digunakan pada Terapi Kasus Hepatitis B Kronidi Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................39 Tabel VIII Golongan, Kelompok, Zat Aktif dan Jenis Obat yang Bekerja pada Sistem Saluran Pernapasan yang Digunakan pada Terapi Kasus Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................40
Tabel IX Golongan, Kelompok, Zat Aktif dan Jenis Obat yang Bekerja pada Sistem Saraf Pusat yang Digunakan pada Terapi Kasus Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2005-2007.......................................................... 41
Tabel X Golongan, Kelompok, Zat Aktif dan Jenis Obat Analgesik
yang Digunakan pada Terapi Kasus Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta Periode 2005-2007....................................... 41di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2005-2007....................................... 42 Tabel XII Golongan, Kelompok, Zat Aktif dan Jenis Obat Hormonal yang Digunakan pada Terapi Kasus
Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2005-2007................... 43
Tabel XIII Golongan, Kelompok, Zat Aktif dan Jenis Obat Gizi dan
Darah yang Digunakan pada Terapi Kasus Hepatitis BKronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2005-2007...............................
44 Tabel XIV Golongan, Kelompok, Zat Aktif dan Jenis Obat Otot Skelet dan Sendi yang Digunakan pada Terapi Kasus Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2005-2007................... 44
Tabel XV Golongan, Kelompok, Zat Aktif dan Jenis Obat yang Bekerja pada Sistem Hepatobilier yang Digunakan pada Terapi Kasus Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Periode 2005-2007.......................................................... 45 Tabel XVI Golongan, Kelompok, Zat Aktif dan Jenis Obat Antineoplastik dan Imunomodulator yang Digunakan pada Terapi Kasus Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................46
Tabel XVII Kajian DTPs Kasus 1 Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjiyo Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................48 Tabel XVIII Kajian DTPs Kasus 2 Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjiyo Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................49
Tabel XIX Kajian DTPs Kasus 3 Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjiyo Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................50 Tabel XX Kajian DTPs Kasus 4 Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjiyo Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................51
Tabel XXI Kajian DTPs Kasus 5 Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjiyo Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................52 Tabel XXII Kajian DTPs Kasus 6 Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjiyo Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................53
Tabel XXIII Kajian DTPs Kasus 7 Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjiyo Yogyakarta
Rawat Inap RSUP Dr. Sardjiyo Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................55 Tabel XXV Kajian DTPs Kasus 9 Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjiyo Yogyakarta
Periode 2005-2007...........................................................56 Tabel XXVI Kajian DTPs Kasus 10 Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjiyo Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................57
Tabel XXVII Kajian DTPs Kasus 11 Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjiyo Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................58 Tabel XXVIII Kajian DTPs Kasus 12 Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjiyo Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................59
Tabel XXIX Kajian DTPs Kasus 13 Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjiyo Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................60 Tabel XXX Kajian DTPs Kasus 14 Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjiyo Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................61
Tabel XXXI Kajian DTPs Kasus 15 Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjiyo Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................62 Tabel XXXII Kajian DTPs Kasus 16 Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjiyo Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................63
Tabel XXXIII Kajian DTPs Kasus 17 Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjiyo Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................64 Tabel XXXIV Kajian DTPs Kasus 18 Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjiyo Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................65
Tabel XXXV Kajian DTPs Kasus 19 Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjiyo Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................66 Tabel XXXVI Kajian DTPs Kasus 20 Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjiyo Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................67
Tabel XXXVII Kajian DTPs Kasus 21 Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjiyo Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................68 Tabel XXXVIII Kasus DTPs Dosis Terlalu Rendah pada Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Tabel XXXIX Kasus DTPs Obat Yang Tidak Efektif pada Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2005-2007...........................................................70
Tabel XXXX Kasus DTPs Dosis Terlalu Tinggi pada Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2005-2007................... 70 Tabel XXXXI Kasus DTPs Terapi Obat Tanpa Indikasi pada Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2005-2007................... 70
Tabel XXXXII Kasus DTPs Adverse Drug Reaction pada Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2005-2007........ 71 Tabel XXXXIII Kasus DTPs Perlu Tambahan Terapi Obat Hepatitis B Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2005-2007........ 72
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Hepar....................................................................... 5
Gambar 2 Virus Hepatitis B....................................................7 Gambar 3 Grafik Petanda Serologi Hepatitis B Kronis........
14 Gambar 4 Algoritma Terapi Hepatitis B Kronis...................
17
ABBREVIATIONS
33. HBsAg : hepatitis B surface antigen
27. FDA : food and drug association
28. GGT : gama glutamil transferase
29. GNC : glomerulonephritis chronic
30. HBcAg : hepatitis B core antigen
31. HBeAg : hepatitis B envelope antigen
32. HBIg : hepatitis B imunoglobulin
34. HMRS : hari masuk rumah sakit
23. DU : diagnosa lain
24. e o 2dd u e ODS : eye ointment 2 de die usus externa optic dextra sinistra
25. ec : et causa35. HSMRS : hari sebelum masuk rumah sakit
36. Inf. : infus
37. Inj. : injeksi
38. MSMRS : minggu sebelum masuk rumah sakit
39. Prot. : protein
40. PTT : prothrombin partial time
26. EPS : enteral protein susu
22. DTPs : drug therapy problems
1. ADR : adverse drug reaction
11. BAB : buang air besar
2. AFP : alfa fetoprotein
3. ALP : fosfatase alkalis
4. ALT : alanine transamonase 5. anti HBc : antibodi HbcAg 6. anti Hbe : antibodi HbeAg 7. anti HBs : antibodi HbsAg
8. APTT : activated partial thromboplastine time
9. ARF : acute renal failure
10. AST : aspartate transaminase
12. BAK : buang air kecil
21. DNA : deoxyribose nucleid acid
13. BANN : batas atas nilai normal
14. Bil. : bilirubin
15. BP : blood pressure
16. CaCO 3 : kalsium karbonat 17. dbn : dalam batas normal
18. CKD : chronic kidney disease
19. CM : compos mentis
20. DL : diagnosa lain
41. RKH : rendah karbohidrat
44. RPK : riwayat penyakit keluarga
45. RR : respiration rate
46. RSUP : rumah sakit umum pemerintah
47. SOAP : subjectif, objectif, assessment, plan
48. SGOT : serum glutamik oksaloasetik transaminase
49. SGPT : serum glutamik pyruvik transaminase 50. t.a.k : tidak ada kelainan
51. TKTP : tinggi kalori tinggi protein
52. Unconj. : unconjugated
53. VHA : virus hepatitis A
54. VHB : virus hepatitis B
55. VHC : virus hepatitis C
56. VHD : virus hepatitis D
57. VHE : virus hepatitis E
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan tingkat endemisitas virus hepatitis B
yang tergolong tinggi menurut pembagian World Health Organization (Anonim,
2002). Penyakit hepatitis B dapat menjadi kronis sehingga berkembang menjadi
sirosis dan kanker hati yang lazimnya berakhir pada kematian (Soemoharjo, 2008).
Hati merupakan organ metabolisme utama, maka gangguan faal hati akan
menyebabkan menurunnya kemampuan eliminasi obat-obat yang mengalami
metabolisme hepatal sehingga perlu dilakukan penyesuaian dosis (Anonim, 2008 e).
Dalam peresepan bagi pasien hepatitis B kronis diperlukan kerasionalan peresepan
yang meliputi kriteria menurut Cipolle dan Strand (2004) antara lain adanya terapi
obat tanpa indikasi, indikasi penyakit yang tidak diberikan terapi, ketidakefektifan
pemilihan obat, dosis yang kurang, terjadinya adverse drug reaction, dan dosis yang
berlebih dalam penggunaan obat di RSUP Dr. Sardjito pada periode 2005-2007.
Penanganan penderita hepatitis B kronis harus dilakukan dengan benar untuk
meminimalkan berkembangnya penyakit tersebut menjadi sirosis dan kanker hati
(Anonim, 2002).Pemakaian obat yang tidak rasional merupakan masalah serius dalam
pelayanan kesehatan dan dibanyak negara pada berbagai tingkat pelayanan
kesehatan, berbagai studi dan temuan telah menunjukkan bahwa pemakaian obat jauh Di Indonesia juga marak ditemukan penggunaan obat yang tidak rasional
seperti pemakaian beberapa obat sekaligus yang memiliki indikasi yang sama dan
pemakaian obat yang sebenarnya tidak diperlukan (Sabrina, 2008).Adapun pemilihan RSUP Dr. Sardjito sebagai tempat penelitian
dikarenakan lebih banyak kasus hepatitis B kronis dibanding di rumah sakit lain
karena RSUP Dr. Sardjito merupakan rumah sakit rujukan bagi Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah bagian Selatan, selain itu RSUP Dr. Sardjito
merupakan rumah sakit umum pendidikan kelas A yang sudah menyediakan
pelayanan kesehatan spesialistis dan sub spesialistis (Anonim, 2008 d).1. Perumusan masalah
Masalah yang dapat dirumuskan mengenai kerasionalan peresepan pada pasien hepatitis B kronis di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta adalah : a. bagaimana karakteristik kasus hepatitis B kronis pada Instalasi Rawat Inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2005-2007 yang meliputi usia, jenis kelamin dan terjadinya komplikasi sirosis?
b. bagaimana pola pengobatan kasus hepatitis B kronis pada Instalasi Rawat Inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2005-2007? c. bagaimana Kajian Drug Therapy Problems yang terjadi pada kasus hepatitis B kronis pada Instalasi Rawat Inap di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta periode 2005-2007, yang meliputi: 1) apakah ada terapi obat tanpa indikasi? 2) apakah ada indikasi penyakit yang tidak diberikan terapi?
4) apakah dosis yang diterima pasien kurang? 5) apakah terjadi adverse drug reaction? 6) apakah dosis yang diterima pasien berlebih?
2. Keaslian penelitian
Berdasarkan penelusuran penulis, penelitian mengenai hepatitis B sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti lain dengan judul sebagai berikut:
a. Kajian Drug Related Problems (DRPs) pada Kasus Hepatitis B Non Komplikasi
di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Januari-Juni 2007 (Primawati, 2008).
b. Faktor Resiko Seropositif HBsAg Pada Tenaga Kesehatan di RSUP Dr. Sardjito (Gugun, 2007).
Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Primawati berbeda dalam
hal subjek dan lokasi penelitian sedangkan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Gugun berbeda dalam hal subjek dan rancangan penelitian.3. Manfaat penelitian
a. Manfaat praktis Penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi dan bahan masukan untuk meningkatkan mutu pengobatan pada pasien hepatitis B kronis di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
b. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai kerasionalan peresepan pada pasien hepatitis B kronis di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum Untuk mengetahui kerasionalan peresepan pasien hepatitis B kronis di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2005-2007.
2. Tujuan khusus Adapun tujuan khususnya yaitu :
a. mengetahui karakteristik kasus hepatitis B kronis pada Instalasi Rawat Inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2005-2007 meliputi usia, jenis kelamin dan komplikasi terjadinya sirosis.
b. mengetahui pola pengobatan kasus hepatitis B kronis pada Instalasi Rawat Inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2005-2007.
c. mengetahui Kajian Drug Therapy Problems yang terjadi pada kasus hepatitis B kronis pada Instalasi Rawat Inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2005-2007, yang meliputi: 1) mengetahui adanya terapi obat tanpa indikasi
2) mengetahui adanya indikasi penyakit yang tidak diberikan terapi
3) mengetahui adanya ketidakefektifan dalam pemilihan obat.4) mengetahui adanya dosis yang kurang. 5) mengetahui terjadinya adverse drug reaction. 6) mengetahui adanya dosis berlebih.
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Anatomi dan Fisiologi Hati Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh, rata-rata sekitar 1500 gram,
atau 2,5% berat badan pada orang dewasa normal. Permukaan superior hati
berbentuk cembung dan terletak di bawah kubah kanan diafragma dan sebagian
kubah kiri. Bagian bawah hati berbentuk cekung dan merupakan atap ginjal kanan,
lambung, pankreas, dan usus. Hati memiliki 2 lobus utama, kanan dan kiri (Price dan
Wilson, 1994). Permukaannya dilintasi oleh berbagai pembuluh darah yang masuk-