HUBUNGAN PRESTASI PRAKTEK INDUSTRI, PRESTASI MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MINAT PESERTA DIDIK BERWIRAUSAHA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  HUBUNGAN PRESTASI PRAKTEK INDUSTRI, PRESTASI MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MINAT PESERTA DIDIK BERWIRAUSAHA Studi Kasus : SMK Negeri 1 Bantul SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh : Ditya Surya Kurniawan NIM : 061324005 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  HUBUNGAN PRESTASI PRAKTEK INDUSTRI, PRESTASI MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MINAT PESERTA DIDIK BERWIRAUSAHA Studi Kasus : SMK Negeri 1 Bantul SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh : Ditya Surya Kurniawan NIM : 061324005 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERSEMBAHAN

  Kata yang paling indah di bibir umat manusia adalah kata ‘Ibu’, dan panggilan paling indah adalah ‘Ibuku’. Ini adalah kata penuh harapan dan cinta, kata manis dan baik yang keluar dar i kedalaman hati. Kar ya ini ku per sembahakan untuk ibuku dan ayahku sebagai tanda baktiku kepadamu. Tapi tidak lupa, saya ucapkan rasa terima kasih yang sangat besar kepada ALLAH SWT, serta yang telah membantu dalam penyusunan skr ipsi ini. Terima kasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Motto

  “Sebaik – baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain” “Sebab, sukses itu bukan ter letak dapat apa, jadi apa, eksis atau tidak, bintangnya ter ang atau tidak...tapi bagaimana menjalani hidup ini dengan benar ”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

HUBUNGAN PRESTASI PRAKTEK INDUSTRI, PRESTASI MATA

PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI

ORANG TUA DENGAN MINAT PESERTA DIDIK BERWIRAUSAHA

  

Studi Kasus Pada SMK Negeri 1 Bantul

  Oleh: Ditya Surya Kurniawan

  NIM. 06 1324 005 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan prestasi praktek industri, prestasi mata pelajaran kewirausahaan, dan status sosial ekonomi orang tua dengan minat peserta didik berwirausaha SMK Negeri 1 Bantul kelas XII Program Kehlian Bisnis dan manajemen.

  Penelitian ini dilakukan pada Program Keahlian Bisnis dan Manajemen di SMK Negeri 1 Bantul kelas XII tahun ajaran 2012/2013 dengan populasi 478 peserta didik dan sampel 160 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang sudah diuji validitas dan uji reliabilitas. Analisis data secara statistik deskriptif dan korelasi product moment.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Prestasi praktek industri berhubungan positif dan signifikan dengan minat berwirausaha, dibuktikan dengan koefisien korelasi 0.602 (sig=0,000<0,05). (2) Prestasi mata pelajaran kewirausahaan berhubungan positif dan signifikan dengan minat berwirausaha, dibuktikan dengan koefisien korelasi 0,543 (sig=0,000<0,05). (3) Status sosial ekonomi berhubungan positif dan signifikan dengan minat berwirausaha, dibuktikan dengan koefisien korelasi 0.319 (sig=0,000<0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN ACHIEVEMENT OF INDUSTRIAL

PRACTICE, ACHIEVEMENT OF ENTERPRENEURSHIP LESSON,

PARENTAL SOCIAL ECONOMIC STATUS AND THE INTEREST OF

  

PARTICIPANTS OF ENTERPRENEURSHIP LESSON

A Case Study on SMK Negeri 1 Bantul

  By: Ditya Surya Kurniawan

  NIM. 06 1324 005 The objective of this research is to discover the relationship between industrial practice achievement, enterpreneurship lesson achievement, parental social economic status and interest of participants of enterpreneurship lesson on twelfth class of the Study Programme of Business Expertise and Management of SMK Negeri 1 Bantul.

  This research was done on the twelfth class of the Study Programme of Business Expertise and Management of SMK Negeri 1 Bantul, 2012/2013 academic year, based on 478 population of students and 160 samples. The data collection method was questionnaire which its validity and realibility were already tested. The data analysis were descriptive statistical technique and product moment correlation.

  The results of this research show that: (1) The relationship between industrial practice and the interest of enterpreneurship lesson is positive and significant, approved by the coefficient of correlation up to 0.602 (sig=0,000<0,05). (2) The relationship between the achievement of enterpreneurship lesson and the interest of participants of enterpreneurship lesson shows positive and significant relation, approved by the coefficient of correlation up to 0.543 (sig=0,000<0,05). (3) The parental social economic status and the interest of participants of enterpreneurship lesson shows positive and significant relationship, approved by the coefficient of correlation up to 0.319 (sig=0,000<0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Prestasi Praktek Industri, Prestasi Mata Pelajaran Kewirausahaan, Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Minat Peserta Didik Berwirausaha”.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan, dukungan, bimbingan, dan doa dari berbagai pihak, Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah membimbing saya dengan penuh kesabaran dalam penulisan skripsi ini.

  3. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dengan sangat sabar dalam penyusunan skripsi ini.

  4. Bapak Y.M.V. Mudayen, S. Pd., M. Sc. yang telah membimbing penulis selama ini dalam perkuliahan.

  5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi, yang telah memberikan bekal ilmu selama proses perkuliahan.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... ii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iii MOTTO ................................................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ v ABSTRAK ............................................................................................ viii ABSTRACT ........................................................................................... ix KATA PENGANTAR .......................................................................... x DAFTAR ISI ......................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................. 5 C. Batasan Masalah ..................................................................... 6 D. Definisi Operasional ............................................................... 6 E. Tujuan Penelitian ................................................................... 8 F. Manfaat Penelitian .................................................................. 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kewirausahaan ....................................................................... 9 B. Minat ...................................................................................... 24 C. Status Sosial Ekonomi ............................................................ 29 D. Prestasi Belajar ....................................................................... 35 E. Kelompok Mata Pelajaran ....................................................... 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  G. Kerangka Berpikir .................................................................. 39

  H. Hipotesis Penelitian ................................................................ 41

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ........................................................................ 42 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 42 C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................... 44 D. Populasi, Sampel dan Penarikan Sampel ................................. 44 E. Variabel Penelitian dan Deskripsi Operasional ........................ 47 F. Data yang dicari ...................................................................... 48 G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 48 H. Teknik Analisis Data ............................................................... 55 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah SMK N 1 Bantul ....................................................... 58 B. Visi dan Misi SMK N 1 Bantul .............................................. 58 C. Organisasi SMK N 1 Bantul ................................................... 59 D. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMK N 1 Bantul .................... 60 E. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ............................................ 61 F. Siswa SMK N 1 Bantul .......................................................... 62 G. Guru dan Karyawan SMK N 1 Bantul .................................... 62 H. Profil Prestasi Siswa............................................................... 66 I. Deskripsi Operasional ............................................................ 68 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ...................................................................... 69 B. Hasil Uji Normalitas .............................................................. 73 C. Hasil Uji Korelasi .................................................................. 74 D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 76

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................ 80 B. Saran ...................................................................................... 82 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 84 LAMPIRAN

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Minat Berwirausaha ....................... 49Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Status Sosial Ekonomi ................... 49Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Kuesioner ................................................. 52Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner ............................................. 54Tabel 4.1 Jumlah Peserta Didik SMK Negeri 1 Bantul tahun 2012 ........ 62Tabel 4.2 Daftar Guru dan Karyawan SMK Negeri 1 Bantul .................. 62Tabel 5.1 Hasil Statistik Deskriptif ........................................................ 69Tabel 5.2 Prestasi Praktek Industri ......................................................... 70Tabel 5.3 Prestasi Mata Pelajaran Kewirausahaan .................................. 70Tabel 5.4 Status Sosial Ekonomi ............................................................ 71Tabel 5.5 Minat Berwirausaha ............................................................... 72Tabel 5.6 Hasil Uji Normalitas .............................................................. 73Tabel 5.7 Hasil Uji Korelasi................................................................... 75

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan Antar Variabel X dengan Y ................................ 41Gambar 4.1 Struktur organisasi SMK Negeri 1 Bantul ........................... 59Gambar 4.2 Lingkungan SMK Negeri 1 Bantul ...................................... 60Gambar 3.2 Operasionalisasi Variabel Status Sosial Ekonomi ................ 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, ada tiga jalur pendidikan yang dikenal dalam sistem

  pendidikan di Indonesia, yaitu jalur formal, jalur informal, dan jalur non formal. Sekolah seperti SD, SMP, SMA/SMK merupakan pendidikan yang digolongkan dalam pendidikan jalur formal. . Sekolah dikatakan sebagi pendidikan formal karena di sekolah terlaksana serangkaian kegiatan belajar yang terencana dan terorganisir termasuk kegiatan belajar dan mengajar. Dengan belajar anak memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan nilai yang mengantarnya ke tahap kedewasaan (Winkel, 2004:28).

  Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai tujuan mendidik anak agar mengerti, menghayati peran sosial dan ilmiah, mengembangkan cara berfikir ilmiah dalam memahami lingkungan fisik, sosial, serta memecahkan masalah yang dihadapi. Di sekolah siswa mengalami proses belajar mengajar. Siswa diperkenalkan dengan berbagai macam ilmu pengetahuan juga mengalami kehidupan sosial bersama dengan teman dan guru. Tujuan utama dari proses belajar ini agar siswa bisa tumbuh menjadi manusia sosial dan yang menguasai ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang diberikan pada siswa disajikan dalam bentuk berbagai macam pelajaran.

  Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta mengembangkan keahlian dan keterampilan, mereka harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri. Struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut . Kurikulum SMK berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri.

  Mata pelajaran wajib terdiri atas Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga, dan Keterampilan/Kejuruan. Mata

  pelajaran ini bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam spektrum manusia kerja. Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang bertujuan untuk menunjang pembentukan kompetensi kejuruan dan pengembangan kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.

  Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah, dan prospek pengembangan daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  lokal ditentukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan program keahlian yang diselenggarakan.

  Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

  Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta didik. Pengembangan diri bagi peserta didik SMK terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.

  Struktur kurikulum SMK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat diperpanjang hingga empat tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII atau kelas XIII. Struktur kurikulum SMK disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.

  Dalam era globalisasi ini, siswa dituntut untuk lebih maju, kreatif, inovatif agar dapat bersaing untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan mapan membentuk karakter siswa dan membentuk pribadi yang kuat dan berakhlak. Sekolah juga merupakan wadah untuk menumbuhkan rasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kreatifitas agar siswa mempunyai kualitas pendidikan yang tinggi dan mempunyai daya saing. Untuk melahirkan jiwa-jiwa yang berkualitas dan mempunyai daya saing tinggi, maka tugas sekolah menyediakan fasilitas- fasilitas yang menunjang proses belajar bagi siswa-siswanya.

  Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan bagian dari program SMK dimana peserta didik melakukan praktek kerja (magang) di perusahaan atau industri yang merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan pelatihan di SMK. Peserta didik SMK menjalani magang di industri hanya beberapa bulan selama mereka menjalani sistem pendidikan tiga tahun atau empat tahun di SMK. Melalui program praktik kerja industri merupakan suatu langkah nyata (substansial) untuk membuat sistem pendidikan dan pelatihan kejuruan lebih relevan dengan dunia kerja dalam rangka menghasilkan tamatan yang bermutu. Praktik dasar kejuruan dapat dilaksanakan di industri apabila industri pasangan memiliki fasilitas pelatihan memadai. Namun apabila industri pasangan tidak memiliki fasilitas pelatihan maka kegiatan praktik dasar kejuruan sepenuhnya dilaksanakan di sekolah. Praktik keahlian produktif dilaksanakan di industri dalam bentuk praktik kerja industri (on the

  job training ) berbentuk kegiatan mengerjakan pekerjaan produksi atau jasa di industri atau perusahaan.

  Status sosial ekonomi orang tua merupakan salah satu faktor yang mempunyai peranan terhadap minat berwirausaha pada anaknya. Status sosial ekonomi orang tua beragam misalnya jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dan tingkat pendidikan. Dengan latar belakang status sosial ekonomi orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yang berbeda-beda maka akan berbeda pula pengaruhnya terhadap minat berwirausaha pada anak. Anak yang mempunyai minat berwirausaha yang tinggi dan mendapat dukungan spiritual maupun material dari orang tuanya akan dapat meraih sukses. Dukungan spiritual contohnya cara orang tua memotivasi, perhatian, dan pengertian sedangkan dukungan material adalah modal.

  Dunia usaha atau pun dunia industri membutuhkan manusia yang berkemampuan professional di bidangnya masing-masing dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini akan menimbulkan persaingan ketat terhadap dunia kerja. Salah satu upaya untuk menghadapi industrialisasi adalah dengan berwirausaha. Ditinjau dari segi kemandirian berwirausaha akan memberikan peluang untuk diri sendiri dalam mencapai kesuksesan. Dari segi sosial akan memberikan peluang kerja bagi orang lain, lingkungan, dan masyarakat.

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dalam penelitian ini penulis akan mengangkat topik Hubungan Prestasi Praktek Industri, Prestasi Mata Pelajaran Kewirausahaan, dan Status Sosial Ekonomi Dengan Minat Peserta Didik Berwirausaha. Studi kasus pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bantul.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Apakah ada hubungan prestasi praktek Industri dengan minat peserta didik berwirausaha ?

  2. Apakah ada hubungan prestasi mata pelajaran Kewirausahaan dengan minat peserta didik berwirausaha?

  3. Apakah ada hubungan status sosial ekonomi orang tua peserta didik dengan minat peserta didik berwirausaha?

  C. Batasan Masalah

  Pada penelitian ini dibatasi hanya pada sebagian aspek saja, terutama yang berkaitan dengan prestasi Praktek Industri peserta didik, prestasi pelajaran Kewirausahaan peserta didik, dan status sosial ekonomi peserta didik di SMK N 1 Bantul. Deskripsi tentang prestasi Praktek Industri didasarkan pada siswa yang telah mengalami secara langsung proses pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan.

  D. Definisi Operasional

  1. Prestasi Praktek Industri Prestasi praktik kerja industri adalah suatu pencapaian hasil peserta didik yang diarahkan terhadap tercapainya suatu nilai dari pendidikan yang mengintegrasikan kegiatan pendidikan (teori) di sekolah dengan kegiatan pendidikan (praktik) di dunia industri. Untuk memperoleh data atau nilai tersebut, peneliti menggunakan dokumentasi yang didapat dari leger nilai peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Prestasi Mata Pelajaran Kewirausahaan Prestasi belajar kewirausahaan adalah bukti keberhasilan peserta didik dalam penguasaan terhadap standar kompetensi mata pelajaran kewirausahaan melalui tahap - tahap evaluasi belajar yang dinyatakan dengan nilai akhir peserta didik itu sendiri yang berupa angka. Untuk memperoleh data atau nilai tersebut, peneliti menggunakan dokumentasi yang didapat dari leger nilai peserta didik.

  3. Status Sosial Ekonomi Definisi status sosial ekonomi yaitu kedudukan atau posisi peserta didik sekaligus orang tua peserta didik dalam masyarakat berkaitan dengan kemampuan yang dipandang pada tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan tingkat pekerjaan. Untuk mampu mengidentifikasi kondisi status sosial ekonomi peserta didik, peneliti menggunakan kuesioner yang ditujukan pada peserta didik. Dari kuesioner tersebut maka akan diperoleh angka sebagai ukuran.

  4. Minat Wirausaha Minat berwirausaha adalah keinginan, motivasi dan dorongan peserta didik untuk membuka suatu peluang usaha dengan ketrampilan, serta keyakinan yang dimiliki tanpa merasa takut untuk mengambil resiko. Data diperoleh dengan cara peneliti menyebarkan kuesioner untuk memperoleh data tentang ketertarikan peserta didik terhadap berwirausaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  E. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

  1. Hubungan prestasi praktek Industri dengan minat peserta didik berwirausaha.

  2. Hubungan prestasi mata pelajaran Kewirausahaan dengan minat peserta didik berwirausaha.

  3. Hubungan status sosial ekonomi orang tua peserta didik dengan minat peserta didik berwirausaha.

  F. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan memberi masukan atau pertimbangan dalam pengembangan Praktek Industri di SMEA N 1 Bantul.

  2. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada guru untuk meningkatkan jiwa berwirausaha peserta didik.

  3. Bagi Penulis Hasil penelitian ini menjadi bekal dan batu tumpuan untuk masuk dalam dunia kerja terutama dunia kerja pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kewirausahaan 1. Pengertian Kewirausahaan Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan

  untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan mengelola, mengendalikan semua usahanya. Sedangkan kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya.

  Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Dari waktu ke waktu, hari demi hari, minggu demi minggi selalu mencari peluang untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi semua peluang dapat diperolehnya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya dan pekerjaannya guna mencapai tujuan pribadinya, keluarganya, masyarakat , bangsa dan negaranya, akan tetapi banyak diantara kita yang tidak berkarya dan berkarsa untuk mencapai prestasi yang lebih baik untuk masa depannya, dan ia menjadi ketergantungan pada orang lain, kelompok lain dan bahkan bangsa dan Negara lainnya. Istilah kewirausahaan, kata dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur, yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan

  between taker atau go between. Pada abad pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seseorang aktor yang

  memimpin proyek produksi. Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep Schumpeter, yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada. Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut.

  Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.

  Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is

  one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties ”.

  Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.

  Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu : a) Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).

  b) Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).

  c) Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).

  d) Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).

  e) Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.

  f) Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

  Berdasarkan keenam konsep di atas, secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.

  Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha. Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan, (2) kemampuan menanggapi peluang, Berdasarkan hal tersebut maka definisi kewirausahaan adalah “tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif dan inovatif.” (Pekerti, 1997)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Sejalan dengan pendapat di atas, Salim Siagian (1999) mendefinisikan: “Kewirausahaan adalah semangat, perilaku, dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat; dengan selalu berusaha mencari dan melayani langganan lebih banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.”

2. Karakteristik Kewirausahaan

a) Motif Berprestasi Tinggi

  Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda (dalam Suryana, 2003 : 32) Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seperti yang dikemukakan oleh Maslow (1934) tentang teori motivasi yang dipengaruhi oleh tingkatan kebutuhan kebutuhan, sesuai dengan tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan akan keamanan (security needs), kebutuhan harga diri (esteem needs), dan kebutuhan akan aktualisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  diri (self-actualiazation needs). Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Suryana, 2003 : 33-34) 1) Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.

  2) Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan.

  3) Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi. 4) Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan. 5) Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang

  (fiftyfifty). Jika tugas yang diembannya sangat ringan, maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah.

b) Selalu Perspektif

  Istilah “perspektif” seringkali diartikan sebagai sudut pandang/cara pandang orang atau kelompok tertentu tentang sesuatu objek atau barang. Dalam arti yang lain, ‘perspektif’ dapat dilihat sebagai batasan pandangan orang atau kelompok tertentu terhadap objek penglihatannya. Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki persepktif dan pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya (Suryana, 2003 : 23). Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun dengan risiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada.

  Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.

c) Memiliki Kreativitas Tinggi

  Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru dan berbeda. Menurut Levit, kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru (thinking new thing), oleh karena itu menurutnya kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Zimmerer dalam buku yang ditulis Suryana (2003 : 24) dengan judul buku “Entrepreneurship And The New Venture Formation ”, mengungkapkan bahwa ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu kreativitas adalah menciptakan sesuatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dari yang asalnya tidak ada (generating something from nothing). Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persolan-persolan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan. Dari definisi diatas, kreativitas mengandung pengertian, yaitu : 1) Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada. 2) Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara baru.

  3) Menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik.

  Menurut Zimmerer(1996:7), ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berpikir sesuatu baru dan berbeda. Oleh karena itu kreativitas adalah nenciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating something from nothing). Rahasia kewirausahaan adalah dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi tiap hari.

d) Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi

  Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah sesulit yang dibayangkan banyak orang, karena setiap orang dalam belajar berwirausaha. Menurut Poppy King, wirausaha muda dari Australia yang terjun ke bisnis sejak berusia 18 tahun, ada tiga hal yang selalu dihadapi seorang wirausaha di bidang apapun, yakni:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pertama, obstacle (hambatan); kedua, hardship (kesulitan); ketiga,

  very rewarding life (imbalan atau hasil bagi kehidupan yang

  memukau). Setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau sekurang- kurangnya harapan untuk meningkatkan kualitas hidupnya sebagai manusia. Hal ini merupakan semacam “intuisi” yang mendorong manusia normal untuk bekerja dan berusaha. “Intuisi” ini berkaitan dengan salah satu potensi kemanusiaan, yakni daya imajinasi kreatif. Karena manusia merupakan satu-satunya mahluk ciptaan Tuhan yang, antara lain, dianugerahi daya imajinasi kreatif, maka ia dapat menggunakannya untuk berpikir. Pikiran itu dapat diarahkan ke masa lalu, masa kini, dan masa depan.

e) Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab

  Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua perhatianya pada usaha yang akan digelutinya, didalam menjalankan usaha tersebut seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang menggebu- gebu dan menyala-nyala (semangat tinggi) dalam mengembangkan usahanya, ia tidak setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada dipasar. Tanpa usaha yang sungguh-sunguh terhadap pekerjaan yang digelutinya maka wirausaha sehebat apapun pasti menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  penting sekali bagi seorang wirausaha untuk komit terhadap usaha dan pekerjaannya.

  f) Mandiri atau Tidak Ketergantungan

  Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif didalam mengembangkangkan ide dan pikiranya terutama didalam menciptakan peluang usaha didalam dirinya, dia dapat mandiri menjalankan usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain, seorang wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

  g) Berani Menghadapi Risiko

  Richard Cantillon, orang pertama yang menggunakan istilah

  entrepreneur di awal abad ke-18, mengatakan bahwa wirausaha

  adalah seseorang yang menanggung risiko. Wirausaha dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan yang matang. Ia berani mengambil risiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan. Oleh sebab itu, wirausaha selalu berani mengambil risiko yang moderat, artinya risiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan objektif, dan merupakan umpan balik (feedback) bagi kelancaran kegiatannya (Suryana, 2003 : 14-15). Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Menurut Angelita S.Bajaro, “seorang wirausaha yang berani menanggung risiko adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik”. Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk lebih mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Oleh sebab itu, wirausaha kurang menyukai risiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Keberanian untuk menanggung risiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan risiko yang penuh dengan perhitungan dan realistis. Kepuasan yang besar diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara realistis. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tidak ada tantangan, dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil.

h) Selalu Mencari Peluang

  Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga menampung wirausaha yang pengusaha, yang mengejar keuntungan secara etis serta wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang mengelola organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.

i) Memiliki Jiwa Kepemimpinan

  Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih dahulu, lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkanya lebih cepat, lebih dahulu dan segera berada dipasar. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor yang baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Ia selalu memamfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai. Karena itu, perbedaan bagi sesorang yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  jiwa kewirausahaan merupakan sumber pembaharuan untuk menciptakan nilai. Ia selalu ingin bergaul untuk mencari peluang, terbuka untuk menerima kritik dan saran yang kemudian dijadikan peluang. Leadership Ability adalah kemampuan dalam kepemimpinan.

  Wirausaha yang berhasil memiliki kemampuan untuk menggunakan pengaruh tanpa kekuatan (power), seorang pemimpin harus memiliki taktik mediator dan negotiator daripada diktaktor. Semangat, perilaku dan kemampuan wirausaha tentunya bervariasi satu sama lain dan atas dasar itu wirausaha dikelompokkan menjadi tiga tingkatan yaitu: Wirausaha andal, Wirausaha tangguh, Wirausaha unggul. Wirausaha yang perilaku dan kemampuannya lebih menonjol dalam memobilisasi sumber daya dan dana, serta mentransformasikannya menjadi output dan memasarkannya secara efisien lazim disebut Administrative

  Entrepreneur . Sebaliknya, wirausaha yang perilaku dan

  kemampuannya menonjol dalam kreativitas, inovasi serta mengantisipasi dan menghadapi resiko lazim disebut Innovative

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MESIN BUBUT DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA BIDANG PEMESINAN SISWA KELAS XI SMK YWKA MEDAN.

0 4 15

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF.

0 2 40

PENGARUH TINGKAT EKONOMI DAN STATUS SOSIAL ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD MUHAMMADIYAH RAPPOCINI KOTA MAKASSAR

0 0 137

PENGARUH PRESTASI BELAJAR SISWA DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT ORANG TUA UNTUK MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KE PERGURUAN TINGGI

0 2 156

HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

0 0 116

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, FAKTOR LINGKUNGAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

0 0 186

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK DALAM MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRASWASTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

0 1 137

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR KEJURUAN SISWA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA Studi Kasus Kelas 2 dan 3 Jurusan Penjualan SMK Sanjaya Pakem, Sleman, Yogyakarta

0 2 139

HUBUNGAN ANTARA SIKAP WIRAUSAHA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

0 7 203

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN KONSEP DIRI MAHASISWA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA BIMBINGAN BELAJAR

0 0 143