Analisis perubahan harga saham sebelum dan setelah gempa bumi di Yogyakarta tanggal 27 Mei 2006 : studi kasus pada bank yang terdaftar di Bursa Effek Jakarta dan beroperasi di Yogyakarta - USD Repository

  

ANALISIS PERUBAHAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN

SETELAH GEMPA BUMI DI YOGYAKARTA

TANGGAL 27 MEI 2006

  Studi Kasus pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Beroperasi di Yogyakarta

  Skripsi

  

Disusun oleh :

NURBANI WIJAYANTI

001334074

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : NURBANI WIJAYANTI Nomor Mahasiswa : 001334074

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

ANALISIS PERUBAHAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SETELAH GEMPA BUMI DI YOGYAKARTA TANGGAL 27 MEI 2006

  

Studi Kasus pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Beroperasi

di Yogyakarta

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me- ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 19 September 2008 Yang menyatakan

  ( NURBANI WIJAYANTI )

KATA PENGANTAR

  Fuji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih karunia-Nya, sehingga penyusunan skripsi dengan judul Analisis Perubahan Harga Saham Antara sebelum Dan Setelah Gempa Bumi di Yogyakarta tanggal 27 Mei 2006, daat terselesaikan denagn baik. Skripsi ini dimaksudkan untuk mengungkap dan mengetahui ada atau tidaknya perubahan harga saham antara sebelum dan setelah gempa bumi.

  Dalam menyusun dan mengerjakan skripsi ini tidak sedikit bantuan dan bimbingan yang penuli terima dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ijin dan mengesahkan kelulusan Ujian Sarjana.

  2. Bapak S. Widanarto Prijowutanto, S.Pd., M.si, Selaku Dosen pembimbing yang banyak meluangkan waktu, memberiakn bimbingan, saran, dan bantuan-bantuan dalam penyusunan skrispsi ini.

  3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si, selaku Dosen yang banyak memberiakn bimbingan, saran, dan bantuan-bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

  4. Bapak dan Ibu Subandi, Bapak dan Ibu FX Soelono, Mbak Ambar & Mas Tanto, Mbak Endang & Mas Ferdinand, Mbak Yuyun & Mas Upik, Mbak Retno & Mas Santo, Ovik, Sr Imma, Devi yang gelah memberikan dorongan, bantuan moral dan spiritual dalam

  

ABSTRAK

ANALISIS PERUBAHAN HARGA SAHAM ANTARA SEBELUM DAN

SETELAH GEMPA BUMI DI YOGYAKARTA TANGGAL 27 MEI 2006

  Penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan ada tidaknya perbedaan perubahan harga saham pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan beroperasi di Yogyakarta yang signifikan antara sebelum dan setelah gempa bumi di Yogyakarta tanggal 27 Mei 2006. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui perbedaan perubahan harga saham antara sebelum dan setelah gempa.

  Penelitian ini merupakan penelitian yang tidak secara langsung dilakukan pada Bank, tetapi penelitian ini menggunakan data yang sudah ada melalui surat kabar harian yang memuat data harga saham. Peneliti kemudian melakukan pengolahan data untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam penulisan skripsi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa : nilai t hitung 1,49 dan t tabel 1,80, Hal ini berarti tidak ada perbedaan signifikan antara sebelum dan setelah gempa.

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………….. ii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………. iii HALAMAN MOTTO …………………………………………………………… iv HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………… v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………….. vi KATA PENGANTAR …………………………………………………………… vii ABSTRAK………………………………………………………………………... ix ABSTRACT……………………………………………………………………… x DAFTAR ISI……………………………………………………………………… xi

  BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….. 1 A Latar Belakang Masalah………………………………………….. 1 B Permasalahan……………………………………………………… 3 C Batasan Masalah………………………………………………….. 3 D Variabel Penelitian………………………………………………... 4 E Tujuan Penelitian…………………………………………………. 4 F Manfaat Penelitian………………………………………………… 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………. 5 A. Peasar Modal ……………………………………………………… 5 B. Saham …………………………………………………………….. 11

  C. Kerangka Berpikir ………………………………………………… 21

  D. Rumusan Hipotesis …………………………………………………22

  BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………….. 23 A. Jenis Penelitian……………………………………………………. 23 B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………….. 23 C. Subyek dan Obyek Penelitian……………………………………... 23 D. Data Yang Diperlukan…………………………………………….. 24 E. Teknik Pengumpulan Data………………………………………….24 F. Populasi dan Sampel……………………………………………….. 24 G. Uji Prasyarat Analisis……………………………………………… 24 H. Teknik Analisis Data………………………………………………. 26 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN…………………………… 28 A. Deskripsi Data……………………………………………………. 28 B. Uji Prasyarat Analisis…………………………………………….. 30 C. Teknik Ana lisis Data……………………………………………... 30 D. Pembahasan………………………………………………………. 32 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………… 34 A. Kesimpulan……………………………………………………….. 34 B. Keterbatasan Penelitian……………………………………………. 34

  5.3. Saran……………………………………………………………….. 34 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian dewasa ini tidak terlepas dari

  perkembangan pasar modal yang mempunyai peranan sebagai sarana investasi keuangan. Pasar modal memiliki fungsi ekonomi dan keuangan yang semakin diperlukan oleh masyarakat sebagai sarana penghimpunan dana. Fungsi pasar modal adalah menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana ke pihak yang memerlukan dana. Investasi di pasar modal memungkinkan para pemodal untuk menyalurkan dana yang ada sekarang dengan mengharapkan keuntungan di masa yang akan datang. Baik dalam bentuk dividen maupun kenaikan harga saham dari harga beli.

  Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Sedangkan pasar modal dalam peranan kedua sebagai fungsi keuangan berarti bahwa pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return), bagi pemilik dana sesuai karakteristik investasi yang dipilih.

  Pemilik dana yang disebut sebagai investor akan melihat kondisi keuangan perusahaan terlebih dahulu. Kondisi keuangan perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan menjadi sumber informasi bagi investor dalam menilai kondisi keuanga n perusahaan apakah perusahaan tersebut dapat memberikan jaminan terpenuhinya harapan dari aktivitas investasi. Kemampuan keuangan perusahaan dapat diketahui antara lain dari segi likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas.

  Selain kemampuan keuangan perusahaan, pasar modal juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan suatu perusahaan. Seperti halnya keadaan beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan, yang beroperasi di Yogyakarta saat ini. Gempa bumi tanggal 27 Mei 2006 telah mempengaruhi kondisi keuangan bank-bank tersebut. Hampir semua perusahaan terkena dampak dari musibah gempa ini. Dalam hal ini penulis hanya akan menganilis perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan. Hal ini dikarenakan banyak bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan beroperasi di Yogyakarta. Gempa bumi besar yang melanda daerah Yogyakarta dan sekitarnya pada tanggal 27 Mei 2006 lebih banyak memberikan dampak negatif bagi masyarakat Yogyakarta, khususnya dalam hal perekonomian.

  Aktivitas ekonomi tidak dapat berjalan dengan normal seperti biasanya. Harga barang di pasaran menjadi lebih tinggi, dikarenakan permintaan yang banyak sedangkan barang yang tersedia sangat minim. Hal tersebut sangat mempengaruhi harga saham pada bank-bank yang terdaftara di bursa efek. Karena pembelian saham di pasar modal juga tidak terlepas dari risiko. Harga saham bisa naik, bisa pula turun. Hal ini yang perlu disadari oleh para pemodal. Secara teoritis, harga saham akan naik kalau para pemodal mengharapkan peningkatan profitabilitas perusahaan yang menerbitkan saham.

  Dengan adanya gempa bumi di Yogyakarta tanggal 27 Mei 2006, maka penulis ingin mencoba menganalisis apakah ada perubahan harga saham antar sebelum dan setelah gempa bumi di Yogyakarta tanggal 27 Mei 2006 dengan judul tulisan

ANALISIS PERUBAHAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SETELAH GEMPA BUMI DI YOGYAKARTA TANGGAL 27 MEI 2006.

  B. Permasalahan

  Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis mengajukan permasalahan sebagai berikut :

  1. Apakah ada perubahan harga saham yang signifikan antara sebelum dan setelah gempa bumi di Yogyakarta ?

  C. Batasan Masalah

  Penelitian ini dibatasi oleh keadaan harga saham pada bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan beroperasi di Yogyakarta, 5 hari sebelum

  D. Variabel Penelitian

  Variabel penelitian adalah sesuatu yang menjadi titik perhatian pada suatu penelitian. Variabel yang akan diteliti adalah harga saham antara 5 hari sebelum dan 5 hari setelah gempa bumi di Yogyakarta tanggal 27 Mei 2006.

  E. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Mengetahui perubahan yang signifikan antara sebelum dan setelah gempa bumi di Yogyakarta pada bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

  F. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

  1. Penulis Dengan penelitian ini diharapkan menambah wawasan tentang gempa bumi di Yogyakarta terhadap perubahan harga saham pada bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

  2. Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi kepustakaan dan menambah wawasan bagi pembaca

  3. Perusahaan Hasil penelitian ini diharapan dapat menjadikan pengetahuan bagi perusahaan tentang perubahan harga saham sebelum gempa bumi di

  Yogyakarta dibandingkan perubahan harga saham setelah gempa bumi di Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pasar Modal

  1. Definisi Pasar Modal Secara formal pasar modal bisa didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public outhorities, ataupun perusahaan swasta (Husnan, 1993:3).

  Undang-undang Republik Indonesia no 8 Tahun 1955 pasal 1 angka 13 tentang pasar modal disebutkan bahwa yang dimaksud dengan pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

  2. Pelaku Pasar Modal Pelaku utama pasar modal dibagi menj adi 2 yaitu:

  a. Emiten Melalui pasar modal, perusahaan dapat memperoleh dana jangka panjang, baik berupa modal sendiri (equity) maupun pinjaman (bonds).

  Apabila ingin memperoleh modal, maka perusahaan dapat menjual obligasi perusahaan yang memperoleh dana melalui pasar modal disebut emiten. b. Investor Investor berarti aktivitas penanaman modal, sedangkan investor merupakan orang atau badan hukum yang mempunyai uang dan melakukan investasi atau penanaman modal, dan sering disebut pemodal. Pada dasarnya para inve stor adalah pihak yang kelebihan dana (lender).

  2. Daya Tarik Pasar Modal Beberapa daya tarik pasar modal (Husnan, 1993:4-8) adalah:

  a. Diharapkan pasar modal ini akan bisa menjadi alternatif penghimpunan dana selain sistem perbankan.

  b. Pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka.

  3. Lembaga Penunjang Pasar Modal Lembaga penunjang yang berperan dalam pasar modal adalah penjamin efek, agen penjual, akuntan publik, konsultan hukum, notaris, wali amanat, penanggung (guarantor), perantara perdagangan efek, pedagang efek, biro administrasi, dan cliring house. Peranan masing- masing lembaga (G.Indriyo,2000:242-243) adalah sebagai berikut:

  a. Penjamin emisi (underwriter) Penjamin emisi merupakan penghubung yang mempertemukan antara emiten dengan para pemodal. Tujuan penjamin emisi adalah meneliti, menilai secara menyeluruh atas kemampuan dan prospek emiten serta b. Akuntan Publik Akuntan publik bertugas untuk memeriksa dan atau mengaudit laporan keuangan perusahaan (emiten) serta memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan.

  c. Konsultan Hukum Konsultan hukum bertugas meneliti hal berkaitan dengan anggapan dasar, akta pendirian usaha, dan lainnya yang berkaitan dengan peraturan perundangan dan selanjutnya memberikan pendapat hukum ) yang dimuat dalam prospektus.

  (legal opinion

  d. Notaris Notaris berperan dalam membuat perjanjian-perjanjian dalam rangka memberikan perlindungan kepada pemodal.

  e. Wali Amanat Wali amanat berperan dalam penerbitan obligasi, bertindak mewakili kepentingan para pemegang obligasi serta mengadakan perjanjian perwalian amanat dengan emiten, menilai dan mengawasi jaminan yang diberikan emiten dan lainnya yang diperlukan.

  f. Penanggung Jasa penanggung (guarantor) diperlukan untuk menanggung pokok dan bunga obligasi atau sekuritas kredit apabila perusahaan menerbitkan obligasi atau sekuritas kredit melebihi jumlah emisi yang diperkenankan. g. Perantara Perdagangan Kredit Perantara perdagangan kredit berperan mempertemukan antara penjual dan pembeli efek. Perantara perdagangan kredit menyediakan data dan informasi untuk kepentingan pemodal, memberikan saran kepada pemodal serta membantu mengelola dana bagi kepentingan pemodal.

  h. Pedagang Efek Pedagang efek melakukan jual beli efek untuk dan atas tanggungan sendiri dan berperan sebagai pencipta pasar bagi efek tertentu, menjaga keseimbangan harga serta memelihara likuiditas efek dengan membeli atau menjual efek tertentu di pasar sekunder. i. Biro Administrasi Efek

  Biro administrasi efek berperan membantu emiten dan para pemegang efek untuk menatausahakan atas efek-efek yang diperdagangkan di pasar sekunder. j. Perusahaan Perdagangan Surat Berharga

  Perusahaan perdagangan surat berharga dalam hal ini berperan sebagai penjamin emisi efek, pedagang efek dan perantara perdagangan efek.

  k.

   Cliring House

  berperan membantu dalam poses pembayaran efek-efek

  Cliring House

  secara lebih aman dan efektif l. Kustodian

  Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta dividen bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. m. Manajer Investasi

  Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah. n. Penasihat Investasi

  Penasehat investasi adalah pihak yang memberi nasihat kepada pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek dengan me mperoleh imbalan jasa. o. Perusahaan efek

  Perusahaan efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek atau manajer investasi. p. Reksa Dana

  Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. q. Investor

  Investor adalah orang-orang, perusahaan, usaha bersama, asosiasi atau kelompok yang terorganisasi.

  4. Risiko investasi dalam bentuk efek akan didapat dalam beberapa macam, yaitu: a. Risiko Finansial Risiko finansial adalah yang timbul karena perusahaan yang menerbitkan saham tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya dalam keadaan ekonomi yang memburuk

  b. Risiko Tingkat Bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko yang timbul karena meningkatnya tingkat bunga yang berlaku di masyarakat sehingga hal tersebut dapat menemukan harga dari efek yang dimilikinya.

  c. Risiko Daya Beli (risiko inflasi) Risiko daya beli adalah risiko yang muncul karena daya beli rupiah yang disebabkan karena inflasi.

  d. Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko yang timbul karena harga pasar dan semua efek mengalami penurunan secara substansial e. Risiko Psikologi

  Risiko psikologi ini adalah bahwa pemodal akan bertindak secara emosional dalam menanggapi gelombang optimisme dan pesimisme yang secara periodik terjadi dalam pasar modal.

  5. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal (Husnan, 1993:8-9) yaitu:

  a. Supply sekuritas Supply sekuritas berarti harus banyak perusahaan yang bersedia b. Demand akan sekuritas Faktor ini berarti harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk dipergunakan membeli sekuritas- sekuritas yang ditawarkan.

  c. Kondisi politik dan ekonomi Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supply demand akan sekuritas.

  d. Masalah hukum dan peraturan Peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan menjadi mutlak diperlukan.

B. Saham

  1. Pengertian Saham Saham didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan (Fakhrudin dan Hardianto,2001:6).

  Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Posisi kepemilikan ditentukan oleh seberapa penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.

  2. Jenis Saham Berdasarkan hak kepemilikan yaitu hak klaim. Saham dapat dibagi dua jenis (Fakhrudin dan Hardianto,2001:12) Yaitu: a. Saham biasa (common stock) Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior dalam hal pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Selain itu saham biasa akan mendapatkan dividen pada akhir pembukuan, jika perusahaan mendapatkan keuntungan. Namun, apabila perusahaan mengalami kerugian, maka pemegang saham tidak akan mendapat dividen. Adapun fungsi dari saham biasa di dalam perusahaan adalah (Riyanto,1999:182): 1) Sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan akan modal permanen 2) Sebagai alat untuk menentukan laba 3) Sebagai alat untuk mengadakan fusi atau kombinasi dari perusahaan 4) Sebagai alat untuk menguasai perusahaan

  Menurut Suadi (1994:213) mengemukakan bahwa saham biasa merupakan saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan yang paling akhir dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga risikonya besar. Karena risikonya besar, biasanya jika perusahaan berjalan dengan baik maka dividen saham biasa akan lebih besar daripada saham minoritas. Adapun hak-hak yang dimiliki oleh pemegang saham biasa adalah: 1) Hak untuk berartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan

  2) Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen yang dibagi oleh perusahaan 3) Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan agar proporsi kepemilikan saham masing- masing pemegang saham dapat tidak berubah. 4) Hak untuk menerima pembagian aktiva perusahaan dalam hal perusahaan dilikuidasi.

  b. Saham Preferen (preferred stock) Macam dari saham preferen dapat dibedakan menjadi (Husnan,1993:78-80): 1) Saham preferen kumulatif

  Hak atas pembagian dividen bagi pemegang saham ini sifatnya kumulatif dalam suatu prosentase atas jumlah, dalam arti jika pada tahun tertentu dividen yang dibayarkan tidak mencukupi atau tidak dibayar, maka hak ini diperhitungkan pada tahun berikutnya.

  2) Saham preferen non kumulatif Pemegang saham ini mendapat prioritas dalam pembagian dividen sampai pada suatu prosentase tertentu tetapi tidak secara kumulatif.

  Artinya jika pada tahun tertentu dividen yang dibayarkan kurang dari yang ditentukan atau tidak dibayar, maka hal ini tidak diperhitungkan pada tahun berikutnya.

  3) Saham preferen partisipasi Pemegang saham ini memperoleh dividen tetap seperti yang telah ditentukan dan memperoleh ekstra jika perusahaan mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Saham preferen mempunyai karakteristik gabungan antara saham biasa dan obligasi karena bisa menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga obligasi,tetapi juga tidak bisa mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki oleh investor.

  Saham biasa dan saham preferen serupa dengan saham biasa karena dua hal, yaitu: mewakili kepemilikan sekuritas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut dan membayar dividen, sedangkan persamaan antara saham preferen dengan obligasi terletak pada tiga hal: ada klaim atas laba dan aktivitas sebelumnya dividennya tetap selama masa berlaku (hidup) dari saham, memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa.

  3. Penilaian Harga Saham Terdapat tiga jenis penilaian saham (Jogiyanto,2000:79), yaitu:

  a. Nilai Buku Nilai buku merupakan nilai saham dipasar saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Nilai buku sebenarnya hanya mencerminkan berapa besar jaminan atau seberapa besar aktiva bersih untuk saham ekuitas pemegang saham, maka nilai buku perlembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar.

  b. Nilai Pasar Nilai pasar atau harga pasar merupakan harga yang terbentuk oleh permintaan dan penawaran saham di pasar modal atau disebut juga harga pasar sekunder. Harga pasar tidak lagi dipengaruhi oleh emiten atau pihak penjamin emisi, sehingga bisa jadi harga inilah yang benar- benar mewakili nilai suatu perusahaan. Harga inilah yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lainnya.

  Beberapa harga yang ada di pasar modal: 1) Harga pembukuan

  Nilai harga pembukuan adalah nilai yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat dimulainya hari bursa. Nilai ini dapat menjadi nilai pasar yang baru jika langsung ada transaksi. 2) Harga penutupan

  Nilai harga penutupan merupakan harga yang diminta penjual atau pembeli. Namun jika harga pembukuan terjadi pada saat dimulainya hari bursa maka harga penutupan terjadi pada akhir hari transaksi bursa. Harga penutupan dapat juga menjadi harga pasar jika terjadi transaksi pada akhir penutupan di bursa. 3) Harga Tertinggi

  Nilai harga tertinggi merupakan harga yang paling tinggi dari dipakai pada kurun waktu tertentu, misalnya sehari, sebulan, setahun atau tergantung keperluan.

  4) Harga Terendah Harga terendah merupakan kebalikan dari harga tertinggi, kegunaannya sama dengan harga tertinggi yaitu untuk dapat mendeteksi transaksi harian, bulanan, atau tahunan. 5) Harga Rata-rata

  Harga rata-rata merupakan rata-rata dari semua harga transaksi suatu saham atau dari harga tertinggi dan terendah. Dengan mengetahui ketiga harga ini (harga tertinggi,harga terendah dan harga rata-rata) cukup penting sebab dari sini dapat diketahui seberapa jauh kekuatan dan kelemahan suatu saham dalam satu hari bursa, satu bulan atau satu tahun bursa.

  c. Nilai intrinsik Nilai intrinsik atau nilai fundamental merupakan nilai saham sebenarnya dari perusahaan. Ada dua macam analisa yang banyak digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari suatu saham.yaitu: 1) Analisa pendekatan teknik

  Pendekatan teknik merupakan suatu teknik analisa yang menggunakan data atau catatan mengenai pasar itu sendiri untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham tertentu atau secara keseluruhan. Pendekatan ini menggunakan data adalah memprediksi pergerakan harga jangka pendek suatu saham maupun indikator pasar.

  2) Analisa pendekatan fundamental Analisis fundamental didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap saham memiliki nilai- niali intrinsik yang merupakan nilai nyata suatu saham yang ditentukan oleh beberapa faktor fundamental perusahaan penerbit saham. Faktor- faktor itu meliputi likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas. Dalam hal ini yang dimaksud dengan: a) Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya yang berjangka pendek tepat pada waktunya. Adapun rasio likuiditas yang dikemukakan oleh Bambang Riyanto (1999) dapat dikemukakan dengan dua cara yaitu dengan: (1) Current ratio yaitu membandingkan jumlah aktiva lancar

  (current liabilities) dilain pihak. Current ratio dihitung

  dengan rumus: Jumlah Aktiva Lancar

  Current Ratio = X 100% Hutang Lancar

  (2) Quick Ratio yaitu membandingkan jumlah kas, efek,piutang disatu pihak dengan hutang lancar dilain pihak. Quick ratio dihitung dengan rumus :

  Kas + Efek + Piutang Current Ratio = X 100%

  Hutang Lancar

  b) Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun ratio solvabilitas yang dikemukakan oleh Bambang Riyanto (1999) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan : (1) Ratio total aktiva atas total hutang yaitu ratio yang membandingkan antara jumlah aktiva (total assets) disatu pihak dengan jumlah hutang (baik jangka pendek maupun jangka panjang) dilain pihak. Ratio total aktiva atas total hutang dihitung dengan rumus :

  Total Aktiva Ratio total aktiva atas total hutang = x 100%

  Total Hutang (2) Ratio modal sendiri atas total hutang yaitu ratio yang membandingkan modal sendiri (net wort) yang ini merupakan kelebihan nilai (excess value) dari aktiva diatas hutang disatu pihak dengan jumlah hutang di lain pihak. Ratio modal sendiri atas total hutang dihitung dengan rumus sebagai berikut :

  Total Aktiva – Total Hutang Ratio modal sendiri atas total hutang = X 100%

  Total Hutang c) Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan selama periode tertentu. Adapun ratio rentabilitas yang dikemukakan oleh Bambang Riyanto (1999) dapat digunakan dengan dua cara yaitu : (1) Rentabilitas ekonomi ( Earning Power )

  Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan total modal sendiri dan modal asing atau kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang ada untuk menghasilkan keuntungan dan dinyatakan dalam prosentase. Rentabilitas ekonomi dihitung dengan rumus sebagai berikut :

  Laba sebelum pajak Earning Power = X 100%

  Modal (2) Rentabilitas Modal Sendiri

  Rentabilitas modal sendiri yang sering disebut rentabilitas usaha seperti yang dikemukakan oleh Bambang Riyanto (1999) adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri, disatu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut dilain pihak atau kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri dihitung dengan rumus :

  Jumlah laba setelah pajak Ratio Modal Sendiri = X 100%

  4. Aspek-aspek yang mempengaruhi nilai saham Aspek-aspek yang mempengaruhi nilai saham di pasar (Halim dan Sarwoko,1995:7), yaitu:

  a. Pengaruh pendapatan Suatu kenyataan bahwa para pemegang saham sangat memperhatikan pendapatan. Pendapatan membantu investor dalam memperkirakan atau meramalkan arus dividen di masa mendatang.

  b. Pengaruh dividen Secara teoritis, pengaruh dividen dalam menentukan harga saham adalah jelas. Harga saham tidak lain adalah nilai sekarang dari seluruh dividen yang diharapkan di masa mendatang.

  c. Pengaruh aliran kas Selain pendapatan dan dividen, banyak investor memperhatikan aliran kas per lembar saham yang dikalikan dengan suatu jumlah (angka) yang tepat.

  d. Pengaruh pertumbuhan Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perkembangan laba atau perkembangan aktiva. Perkembangan laba umumnya digunakan sebagai ukuran oleh lembaga- lembaga keuangan dan para pemegang saham. Mereka melihat sejauh mana perusahaan mampu merubah pertumbuhan penjualan dan kegiatan operasinya ke dalam kenaikan penghasilan bagi pemegang saham.

  5. Harga Saham Harga saham adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh perilaku pasar yaitu permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di bursa (Jogiyanto,2000:69), oleh kekuatan pasar. Jika pasar menilai bahwa perusahaan penerbit bersangkutan akan naik, demikian pula sebaliknya, jika perusahaan dinilai rendah oleh pasar, maka harga saham juga akan turun. Bahkan bila lebih rendah dari pasar perdana tentunya jika nilai yang seharusnya dari suatu saham (nilai intrinsik) tersebut lebih besar dari harga pasar saham itu, maka saham tersebut dinilai under valued (saham terlalu rendah) jika sebaliknya maka saham dinilai over valued (saham terlalu mahal).

C. Kerangka Berpikir

  Harga saham di pasar modal sangat dipengaruhi oleh lingkungan internal bank yang terdaftar di pasar modal. Lingkungan internal yang dimaksud adalah transaksi atau perputaran uang yang terjadi pada bank tersebut. Kalau terjadi transaksi atau perputaran uang yang bisa menguntungkan bank tersebut, maka banyak investor yang menanamkan investasinya pada bank yang bersangkutan. Dengan demikian harga saham pada bank tersebut akan mengalami kenaikan. Begitu pula jika transaksi atau perputaran uang yang terjadi pada suatu bank tidak baik, misalnya banyak nasabah yang tidak mampu membayar kewajiban.

  Gempa bumi yang terjadi secara tidak langsung telah memberikan dampak bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Masyarakat banyak yang mengalami kelumpuhan khususnya dalam bidang perekonomian. Sebelum terjadi gempa, masyarakat banyak yang meminjam uang di bank. Setelah terjadi gempa, perekonomian masyarakat Yogyakarta terganggu sehingga masyarakat Yogyakarta kesulitan mengembalikan kewajiban yang harus mereka bayarkan di bank, yang dapat mengakibatkan bank mengalami kerugian, maka para investor mempertimbangkan untuk menanamkan investasinya. Dengan demikian harga saham yang beredar akan mengalami penurunan.

D. Rumusan Hipotesis

  Berdasarkan kerangka berpikir di atas, diturunkan hipotesis sebagai berikut : H : Ada perbedaan perubahan harga saham yang signifikan antara sebelum

  a

  dan setelah gempa

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan studi kasus pada bank-bank yang

  terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan beroperasi di Yogyakarta dengan dasar peristiwa yang terjadi untuk mengungkap data yang telah ada atau menggambarkan variabel penelitian tanpa memberikan perlakuan atau memanipulasi variabel penelitian.

  B. Tempat dan Waktu Penelitian

  1. Tempat Penelitian : Bursa Efek Jakarta

  2. Waktu Penelitian : Penelitian pada bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan beroperasi di Yogyakarta dilakukan pada bulan Desember 2006 s.d Januari 2007.

  C. Subyek dan Obyek Penelitian

  1. Subyek Penelitian: Bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan beroperasi di Yogyakarta

  2. Obyek Penelitian: Data harga saham pada bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

  D. Data Yang Diperlukan

  Data harga saham antara 5 hari sebelum dan 5 hari setelah gempa di Yogyakarta tanggal 27 Mei 2006.

  E. Teknik Pengumpulan Data

  Dokumentasi : Teknik ini dilakukan untuk mencari data-data tertulis yang terdokumentasi.

  F. Populasi dan Sampel

  1. Populasi : Semua Bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang berjumlah 24 buah.

  2. Sampel: Bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan beroperasi di Yogyakarta yang berjumlah 13 buah.

  G. Uji Prasyarat Analisis

  1. Uji Normalitas Uji Normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Asumsi mengenai normalitas perlu dicek keberadannya agar langkah-langkah selanjutnya dapat dipertanggungjawabkan. Selanjutnya uji normalitas ini menggunakan rumus tes satu sampel kolmogorov-

  D : Maksimum [Fo (x)-Sn (x)] Keterangan: D : deviasi atau penyimpangan Fo (x) : distribusi frekuensi kumulatif teoritis Sn (x) : distribusi frekuensi yang diobservasi Apabila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf signifikansi 5% maka signifikansi artinya ada beda antara distribusi data yang dianalisis dengan distribusi teoritis sehingga sebaran data variabel adalah tidak normal pada taraf signifikansi 5%, sedangkan apabila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari taraf signifikansi 5% maka tidak signifikan, artinya tidak ada beda antara distribusi data yang diana lisis dengan distribusi teoritis sehingga sebaran data variabel adalah normal pada taraf signifikansi 5%.

  2. Uji Homogenitas Uji Homogenitas varians digunakan untuk mengetahui apakah varians sample akan dikomparasikan itu homogen atau tidak. Varians adalah standar deviasi yang dikuadratkan, uji homogenitas varians digunakan uji F.

  Harga F hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk pembilang n -dk. Penyebut n -2. Dalam hal ini berlaku

  2

  2

  ketentuan, bila harga F hitung lebih kecil atau sama dengan F table (Fh < Ft), maka Ho diterima dan Ha ditolak.

  Ho=µ =µ =varian kelompok homogen

  1

  2

H. Teknik Analisis Data

  1. Merumuskan Hipotesis H o : tidak ada perbedaan perubahan harga saham sebelum dan setelah gempa H : ada perbedaan perubahan harga saham yang signifikan antara sebelum

  a

  dan setelah gempa

  2. Menentukan taraf signifikansi sebesar 5%

  3. Menghitung t hitung dengan rumus t-test yaitu: t= X - X

  1

  2

  2

  2

  v S + S

  1

  2 n 1 n

2 Keterangan:

  X

  

1 : adalah perubahan harga saham rata-rata sebelum gempa

  X : adalah perubahan harga saham rata-rata setelah gempa

2 S : adalah simpangan baku sebelum gempa

  1 S 2 : adalah simpangan baku setelah gempa

  n

  1 : adalah jumlah sampel sebelum gempa

  n

  2 : adalah jumlah sampel setelah gempa

  4. Mengambil Kesimpulan : H o diterima apabila t hitung < t tabel H ditolak apabila t hitung > t tabel

  o

  5. Menarik Kesimpulan : Apabila H o diterima berarti tidak ada perbedaan perubahan harga saham yang signifikan Apabila H ditolak berarti ada perbedaan perubahan harga saham yang

  o

  signifikan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data-data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Data harga saham pada 5 hari sebelum dan 5 hari setelah gempa di Yogyakarta tanggal 27 Mei 2006 yang diambil dari harian KOMPAS dan BISNIS INDONESIA tercantum pada table 5.2 sebagai berikut:

Tabel 5.2 Data Harga Saham

  No Kode H-5 H-4 H-3 H-2 H-1 H+1 H+2 H+3 H+4 H+5

  1 BBCA 4025 4075 4100 - - - 4050 4200 4100 4050

  2 BBIA 960 960 980 - - - 960 960 960 960

  3 BBNI 1210 1230 1260 - - - 1200 1210 1220 1200

  4 BBRI 3900 4025 4175 - - - 3950 4075 3950 3800

  5 BDMN 4500 4750 4675 - - - 4675 4825 4600 4625

  6 BMRI 1690 1760 1690 - - - 1700 1760 1690 1640

  78 BNGA 510 560 540 - - - 570 580 570 550

  8 BNII 175 175 175 - - - 180 185 180 180

  9 BNLI 710 710 690 - - - 680 700 690 670

  10 LPBN 990 990 980 - - - 910 920 900 900

  11 MEGA 2250 2250 2250 - - - 2200 2200 2400 2400

  12 NISP 790 790 790 - - - 790 790 790 790

  2. Dari data harga saham pada tabel 5.2, maka dapat dihitung perubahan harga saha m dengan mengurangkan harga saham ada hari sebelumnya.

  6 BMRI -180 70 -70 - - -

  13 PNBN -25 20 -25 - - -

  12 NISP - - -

  11 MEGA - - - -50 200

  10 LPBN -30 -10 - - - -70 10 -20

  9 BNLI -30 -20 - - - -10 20 -10 -20

  5 5 -5

  8 BNII -15 - - -

  30 10 -10 -20

  78 BNGA -90 50 -20 - - -

  10 60 -70 -50

  25

  Pada H-5 tanggal 22 Mei 2006 perubahan harga saham dihitung dengan mengurangkan harga saham tanggal yang bersangkutan dengan harga saham tanggal 19 Mei 2006. Dari perhitungan tersebut diperoleh data perubahan harga saham yang dapat dilihat pada tabel 5.3 sebagai berikut:

  5 BDMN -300 250 -75 - - - 150 -225

  4 BBRI -200 125 150 - - - -225 125 -125 -150

  10 10 -20

  20 30 - - - -60

  3 BBNI -40

  2 BBIA 20 - - - -20

  50 25 - - - -50 150 -100 -50

  1 BBCA -150

  

No Kode H-5 H-4 H-3 H-2 H-1 H+1 H+2 H+3 H+4 H+5

Tabel 5.3 data perubahan Harga Saham.

  10 25 -15

  B. Uji Prasyarat Analisis

  1. Menghitung normalitas data Setelah menghitung perubahan harga saham maka dapat dihitung pengujian normalitas data. Dari olahan rogram computer SPSS yang terdapat pada lampiran 1

  Sebelum gempa 0,912 0,05 Normal

  2. Uji Homogenitas Dalam uji homogenitas digunakan uji F. Melalui program SPSS, yang terlampir pada lampiran 2 F hitung diperoleh sebesar 0,970. Sdangkan nilai F tabel diperoleh dengan rumus n-2. n=13. 13-2=11. Melalui taraf signifikansi 5% maka F tabel ditemukan nilai F tabel=1,80. Karena Fh<Ft yaitu 0,970<1,80 maka varian data kelompok homogen dan Ho diterima.

  C. Teknik Analisis Data

  1. Merumuskan hipotesis : H : tidak ada perbedaan perubahan harga saham sebelum dan setelah

  o

  gempa H a : ada perbedaan perubahan harga saham yang signifikan antara sebelum dan setelah gempa

  2. Menentukan taraf signifikansi sebesar 5%

  3. Menghitung nilai F dengan rumus

  2 F= S

  1

  2 S

  2 Keterangan:

  S adalah standar deviasi untuk 5 hari sebelum gempa bumi

  1 S 2 adalah standar deviasi untuk 5 hari setelah gempa bumi

  2 Dalam perhitungan yang terlampir pada halaman 3 S 1 diperoleh sebesar

  2

  78132 sedangkan S

  2 diperoleh sebesar 133326. Dari rumus diatas dapat

  dihitung sebagai berikut: F= 78132

  133326 = 0,586

  4. Mengambil Kesimpulan Dari perhitungan nilai F di atas maka dapat diketahui F hitung < F tabel.

  Yaitu 0,586 < 1,80 maka H diterima.

  o

  5. Menarik Kesimpulan Dari kesimpulan yang ditarik di atas maka dapat disimpulkan bahwa H o diterima maka tidak ada perbedaan perubahan harga saham.

D. PEMBAHASAN

  Pada hipotesis yang diajukan leh penulis yang ada di bab II dinyatakan bahwa ada perbedaan perubahan harga saham. Setelah diuji ternyata didapat suatu kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan perubahan harga saham. Hal ini tidak memberikan dampak bagi perkembangan harga saham yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan beroperasi di Yogyakarta. Kelumpuhan perekonomian di Yogyakarta akibat gempa tidak membuat para investor untuk menanamkan investasi pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Beroperasi di Yogyakarta.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Setelah data dianalisis dan diuji signifikansinya maka dapat disimpulkan

  bahwa tidak ada perbedaan perubahan harga saham yang signifikan antara sebelum dan setelah gempa bumi di Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan pada uji t dimana t hitung < daripada t table. Oleh karena itu hipotesis yang diajukan penulis ditolak.

  B. KETERBATASAN PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Analisis kinerja keuangan perusahaan sebelum melakukan akuisisi dan setelah melakukan akuisisi : sebuah kasus pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta [BEJ].

0 8 104

Analisis perubahan harga saham sebelum dan setelah gempa bumi di Yogyakarta tanggal 27 Mei 2006 : studi kasus pada bank yang terdaftar di Bursa Effek Jakarta dan beroperasi di Yogyakarta.

0 1 52

Analisis pengaruh perubahan EPS dan DPS terhadap perubahan harga saham : studi kasus pada perusahaan yang listing di BEJ di tahun 1999-2003.

0 0 128

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham di Bursa Efek Jakarta - USD Repository

0 0 124

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham di Bursa Efek Jakarta - USD Repository

0 0 124

Analisis abnormal return saham dan volume perdagangan saham harian sebelum dan setelah hari pengumuman right issue : studi kasus pada perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta periode pengamatan 2004-2006 - USD Repository

0 0 167

Hubungan net profit margin, total assets turnover dan financial leverage dengan harga saham : studi kasus pada 65 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2005 - USD Repository

0 0 120

Gejala-gejala depresi pada penderita paraplegia korban gempa bumi Yogyakart 2006 : studi deskriptif di pusat rehablitas Yakkum Yogyakarta - USD Repository

0 0 152

Pengaruh perubahan laba per lembar saham terhadap perubahan harga saham : studi empiris pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2002 dan 2003 - USD Repository

0 0 98

Pengaruh perubahan laba per lembar saham terhadap perubahan harga saham : studi empiris pada perusahaan tekstil yang listing di Bursa Efek Jakarta - USD Repository

0 0 92