PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI MEMAHAMI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI STRATEGI MIND MAPPING SISWA KELAS IV MI THOLABIYAH TEGARON KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

  

MATERI MEMAHAMI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT

MELALUI STRATEGI MIND MAPPING SISWA KELAS IV MI

THOLABIYAH TEGARON KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN

SEMARANG

TAHUN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh :

WULAN VITA SARI

NIM :

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

MATERI MEMAHAMI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT

MELALUI STRATEGI MIND MAPPING SISWA KELAS IV MI THOLABIYAH

TEGARON KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG

TAHUN

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Oleh : WULAN VITA SARI

  NIM :

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

NTERIAN AGAMA RI

  Jl. Jl. Tentara Pelajar Telp ( ) , Fax Salatiga Website

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : Wulan Vita Sari NIM : Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM

  PEMBELAJRAN IPS MATERI MEMAHAMI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI STRATEGI MIND MAPPING SISWA KELAS IV MI THOLABIYAH TEGARON KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, September

  Pembimbing

  Dra. Nur Hasanah, M.pd

PERYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertandatangan di bawah ini Nama : Wulan Vita Sari NIM :

  • Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, Agustus

  Yang menyatakan,

  

Wulan Vita Sari

NIM.

  • - -

  MOTTO

   

  Cara terbaik untuk keluar dari suatu persoalan adalah memecahkanya

  PERSEMBAHAN

  Sekripsi ini saya persembahkan untuk : Kedua orang tuaku ( Bapak Sardi dan Ibu Indarti )

  Keluarga besarku yang senantiasa membantu dan memberi semangat dan turut medoakanku Bapak Ibu dosen IAIN Salatiga

  Teman-teman kosentrasi IPS dan PGMI C angkatan tahun

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Salawat serta salam semoga tetap tercurah pada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa dinanti- nantikan syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti.

  Suatu kebanggaan tersendiri, jika tugas dapat terselesaikan dengan sebaik baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan.

  Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bentuannya, khususnya kepada: . Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga. . Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).

  . Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

  . Bapak Drs. Abdul Syukur, M,Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik. . Ibu Dra. Nur Hasanah, M.pd, yang sangat sabar dan teliti di dalam membimbing skripsi penulis.

  . Bapak serta Ibu yang tak henti-hentinya memberikan motivasi baik berupa material maupun spiritual.

  . Bapak Muklis, selaku kepala Sekolah MI Tholabiyah Tegaron yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

  . Guru kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Bapak Nurokhim, S.Ag yang mendukung berjalannya proses penelitian.

  . Seluruh siswa-siswi kelas IV MI Tholabiyah Tegaron yang telah mendukung dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

  . Seluruh teman Kosentrasi IPS dan PGMI C angkatan Tahun yang selalu mendukung penulis.

  . Dan teman-teman yang mengenalku dan yang membaca tulisan ini.

  Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik, saran dan masukan yang dapat kami gunakan untuk menyempurnakan kegiatan penulisan hasil penelitian mend atang.

  Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu mencurahkan rahmat, bimbingan dan petunjuk Nya kepada kita semua. Amiin Salatiga,

  Agustus Penulis

  

ABSTRAK

Sari Vita Wulan.

  . Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran

  IPS Materi Memahami Peta Lingkungan Setempat Melalui Strategi Mind Mapping pada Siswa Kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran .

  Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Dra. Nur Hasanah, M.Pd.

  Kata Kunci: Mind Mapping, Hasil Belajar, dan IPS

  Penelitian ini merupakan upaya dalam Penerapan Strategi Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun

  . Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah apakah penerapan strategi mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS pokok bahasan: Memahami peta lingkungan setempat. Pada siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang tahun

  ?. Guna menjawab pertanyaaan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan pra-siklus dan siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari

  )

  

Planning, untuk mengindentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan

pembelajaran, dan membuat instrument penelitian lainnya.

  ) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran IPS ) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan,

  ) Reflecting, menganalisis data hasil pengamatan. Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kec. Banyubiru, Kab. Semarang tahun yang berjumlah Siswa, terdiri dari siswa laki-laki dan siswi perempuan. Penelitian ini menggunakan penerapan strategi mind mapping pada saat pembelajaran IPS.

  Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan strategi mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi memahami peta lingkungan setempat pada siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kec. Banyubiru, Kab. Semarang tahun

  . Dapat dilihat dari hasil pembahasan yaitu nilai rata-rata hasil belajar IPS siswa pada pra siklus sebesar menjadi pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi

  . Jadi dari pra siklus ke siklus II nilai rata-rata hasil belajar naik sebesar . Untuk angka ketuntasan belajar siswa dari pra siklus ke siklus I naik menjadi anak atau sebesar dan menjadi anak pada siklus II atau sebesar . Jadi angka ketuntasan belajar dari pra siklus sampai siklus II meningkat sebesar atau sebanyak anak.

  Mengacu pada hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada para guru atau calon guru untuk selalu meningkatkan inovasi pembelajarannya dengan menggunakan media, model, metode dan strategi pembelajaran yang bervariasi.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL Lembar Berlogo .................................................................................................... i Halaman Judul ...................................................................................................... ii Persetujuan Pembimbing .................................................................................... iii Pengesahan Kelulusan ......................................................................................... iv Pernyataan Keaslian ............................................................................................. v Motto dan Persembahan ...................................................................................... vi Kata pengantar ................................................................................................... vii Abstrak ................................................................................................................ ix Daftar Isi ............................................................................................................... x Daftar Tabel ..................................................................................................... xiii Daftar Gambar ................................................................................................... xiv Daftar Lampiran ................................................................................................. xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... B. Rumusan Masalah ................................................................................ C. Tujuan Penelitian .................................................................................. D. Hipotesis Tindakan ............................................................................... E. Manfaat Penelitian ................................................................................ F. Definisi Operasional ............................................................................. G. Metode Penelitian ...............................................................................

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar .....................................................................................

  . Pengertian Hasil Belajar .............................................................. . Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar ....................................

  B. Ilmu Pengetahuan Sosial ..................................................................

  . Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ....................................... . Tujuan Pembelajaran IPS di SD/MI ............................................. . Materi IPS Memahami Peta Lingkungan Setempat ..................... . Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI Semester I ..

  C. Strategi Pembelajaran .......................................................................

  . Pengertian Strategi Pembelajaran................................................. . Mind Mapping .............................................................................. . Pengertian Mind Mapping ............................................................ . Fungsi Mind Mapping .................................................................. . Tujuh Langkah dalam Membuat Mind Mapping ......................... . Langkah-langkah Membuat Mind Mapping ................................. . Manfaat Mind Mapping ................................................................ . Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping .................................

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian.............................................................................. B. Deskripsi Pelaksanaan siklus ...........................................................

  . Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ....................................................

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus .........................................................................

  . Pra-Siklus ..................................................................................... . Siklus I.......................................................................................... . Siklus II ........................................................................................

  B. Pembahasan ......................................................................................

  . Analisis Siklus I ........................................................................... . Analisis Siklus II .......................................................................... . Analisis Data Akhir ......................................................................

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... B. Saran ................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR TABEL

  . Tabel Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas IV . Tabel. Jumlah Guru MI Tholabiyah Tegaron . Tabel Jumlah Peserta Didik MI Tholabiyah Tegaron . Tabel Data Siswa Kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Tahun . Tabel Hasil Tes Formatif Pra Siklus . Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus I . Tabel Data Hasil Pengamatan Guru Siklus I . Tabel . Dta Hasil Pengamatan Siswa Siklus I . Tabel Data Hasil Belajar Siswa Siklus II . Tabel Data Hasil Pengamatan Guru Siklus II . Tabel Data Hasil Pengamatan Siswa Siklus II . Tabel Data Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus

  II Kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Tahun

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar Tahapan dalam Siklus Penelitian Tindakan Kelas

  Gambar Peta Provinsi Banten

  Gambar Contoh Mind Mapping

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

  Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

  Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus I

  Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus I

  Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus II

  Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

  Lampiran Soal Post Tes Siklus I

  Lampiran Soal Post Tes Siklus II

  Lampiran Dokumentasi Penelitian

  Lampiran Contoh Mind Mapping

  Lampiran Surat Permohonsn Ijin Penelitian

  Lampiran Surat Keterangan Penelitian

  Lampiran Daftar Nilai SKK

  Lampiran Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli IPS atau social studies. Di sekolah-sekolah Amerika pengajaran IPS dikenal dengan social studies. Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan social studies. Dengan demikian IP S dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang

  

masyarakat” Dalam mengkaji masyarakat guru dapat melakukan kajian dari

berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi,

ekonomi, sosiologi, antropologi politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial

yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

  Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran di

tingkat sekolah atau nama studi di Perguruan Tinggi yang identik dengan istilah

social studies” dalam kurikulum persekolahan di negara lain khususnya di

negara-negara Barat seperti Australia dan Amerika Serikat. Nama IPS yang lebih

dikenal social studies negara lain itu merupakan istilah hasil kesepakatan dari para

ahli atau pakar kita di Indonesia. Dalam dokumen kurikulum

  IPS merupakan

salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah.

  Menurut bapak Pono, pengertian IPS di tingkat persekolahan itu sendiri

mempunyai perbedaan makna khususnya antara IPS untuk Sekolah Dasar (SD)

  

Menengah Atas (SMA). Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada yang berarti

program pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada

yang berarti gabungan (paduan) dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu.

Perbedaan ini dapat pula diidentifikasi dari perbedaan pendekatan yang diterapkan

pada masing-masing jenjang persekolahan tersebut.

  Dengan menggunakan strategi mind mapping Pemilihan dan penggunaan

strategi menjadi faktor penting dalam mencapai tujuan pembelajaran yang

ditetapkan. Mind mapping ditemukan dan dikembangkan Tony Buzan seorang

peneliti Inggris yang mengaplikasikan pengetahuan tentang otak dan proses

berfikir dalam berbagai bidang kehidupan. Buzan menjelaskan mind mapping

sebagai cara termudah menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil

informasi keluar dari otak, cara mencatat kreatif, efektif, secara harafiah

memetakan pikiran-pikiran kita dengan sangat sederhana. Mind

mapping melibatkan kedua sisi otak karena menggunakan gambar, warna,

imajinasi (wilayah otak kanan) bersamaan dengan kata, angka dan logika (wilayah

otak kiri). Semua gagasan dalam mind mapping berkaitan, membantu otak

membuat lompatan pengertaian dan imajinasi besar melalui asosiasi. Mind

mapping membantu kita belajar, menyusun, menyimpan sebanyak mungkin

informasi, mengelompokkannya dengan cara alami, memberi kita akses mudah

dan langsung (ingatan yang sempurna pada apapun yang kita pelajari).

  Dalam buku (Asih dan Eka ) menurut DePorter et al. kiat-kiat dalam membuat peta pikiran adalah: . Membuat lingkaran ditengah kertas untuk menuliskan gagasan utama.

  . Menambahkan cabang-cabang dari pusatnya untuk tiap poin kunci, menggunakan pensil warna.

  . Menuliskan kata kunci/ frase pada tiap-tiap cabang, lalu kembangkan untuk menambah detail-detail.

  . Tambahkan simbol dan ilustrasi. . Menggunakan huruf capital. . Menulis gagasan penting dengan huruf yang lebih besar. . Membuat kreasi pada peta pikiran yang dibuat. . Memberikan garis bawah kata-kata yang dianggap penting dan menggunakan huruf tebal.

  . Bersikap kreatif dan berani dalam membuat peta pikiran. . Menggunakan bentuk-bentuk acak untuk menunjukkan hal penting. . Membuat peta pikiran secara horizontal.

  Kiat-kiat dalam membuat pikiran sangat dipengaruhi oleh asosiasi masing-

masing peserta didik. Perbedaan asosiasi oleh peserta didik akan menyebabkan

peta pikiran yang dibuat berbeda-beda. Meskipun berbeda, teknik ini terbukti

efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta didik (Asih dan Eka

  ).

  Hambatan belajar dalam hal kesulitan mengingat materi yang telah diajarkan, kesulitan memecahkan masalah dalam soal evaluasi tertulis, dan data tentang aktivitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran sebagai berikut. ( ). Siswa kurang disiplin dalam menyelesaikan Tugas-tugas perkerjaan rumah mata pelajaran IPS. (

  ). Siswa kadang-kadang menjahili Teman-temannya. (

  ). Siswa banyak berbicara sendiri, suka melamun, dan bermain dengan temannya. ( ). Siswa belumndapat menyelesaikan tugas evaluasi tepat waktu. ( ).

  Siswa sering ijin ke kamar mandi. ( ). Siswa kurang memperhatikan guru saat menerima penjelasan materi pelajaran. (

  ). Siswa gelisah dalam mengerjakan tugas. ( ). Siswa memperoleh nilai dibawah ketuntasan minimal pada evaluasi ahir mata pelajaran IPS. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa agar tidak tertinggal dengan bangsa lain. Karena itu sistem pendidikan nasional harus menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, serta relevansi efesiensi menejemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan lokal, nasional, global sehingga diperlukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Untuk mewujudkan sistem pendidikan yang demikian itu perlu adanya peran aktif dari semua pihak diantaranya adalah pemerintah, orang tua siswa, guru dan lain-lain.

  Hal ini sesuai dengan pendapat (Olivia mind )

mapping menekankan proses pembelajaran siswa aktif, mandiri, melatih

kreativitas, imajinasi sehingga hasil belajar akan tercapai secara

maksimal. Adapun langkah strategi mind mapping menurut Olivia (

  ) di

implementasikan dalam kegiatan pembelajaran menurut standar proses KTSP guru pada awal kegiatan pembelajaran; ( ) tanya jawab materi pelajaran secara garis besar; ( ) siswa dibagi menjadi beberapa kelompok ( - orang setiap kelompok); ( ) setiap kelompok menganalisis materi dan berdiskusi membuat peta pikiran (mind mapping) materi pelajaran; ( ) siswa dibimbing, dimotivasi,

diawasi guru selama diskusi kelompok membuat peta pikiran (mind mapping)

materi pelajaran; (

  ) setiap kelompok mempresentasikan mind mapping mereka untuk mendapat tanggapan, masukan dari kelompok lain dan guru; ( ) siswa dan guru menyamakan persepsi dari hasil presentasi dan diskusi semua kelompok; (

  )

guru mereview materi dan kegiatan pebelajaran secara garis besar dengan mind

mapping materi; (

  ) siswa diberi penguatan, motivasi agar lebih kreatif membuat mind mapping materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

  Strategi mind mapping akan mengajarkan siswa bagaimana meringkas

untuk mengetahui inti dari sebuah materi pelajaran secara tersruktur. Dengan

begitu ia dapat melihat keseluruhan materi pembelajaran dalam satu kertas dengan

visualisasi yang menarik, tidak membosankan, mudah dipahami dan diingat

(Olivia ).

  Proses pembelajaran akan menjadi semakin aktif, apabila terdapat motivasi pada diri siswa untuk belajar. Motivasi belajar tersebut diperoleh dari dalam maupun luar diri siswa.

  Berdasarkan hasil wawancara penulis hasil pembelajaran ips di MI Tegaron belum mencapai KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) . Kurang nya

guru yang kreatif dan melakukan proses pembelajaran yang monoton yang hanya

  

Dengan kondisi tersebut, siswa tidak memperhatikan saat guru mengajar dan

bermain sendiri.

  Hal ini juga dapat dilihat KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) di MI Tegaron belum mencapai . Kurang lebihnya yang sudah mencapai KKM dan sisanya belum mencapai KKM. Penulis memberikan solusi dengan

menggunakan strategi mind mapping. Penulis berharap dengan metode ini, siswa

dapat memahami materi ips yang luas. dan siswa dapat menghafal materi tersebut

karena dalam min mapping materi tersebut dapat di ringkas, jadi membuat siswa

mudah untuk mempelajari.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

  Apakah strategi mind maping dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi memahami peta lingkungan setempat pada siswa kelas IV MI THOLABIYAH Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun ?

  C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah : Untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi memahami peta lingkungan setempat melalui strategi mind mapping pada siswa kelas IV MI THOLABIYAH Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun .

  D. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari pengkajian kepustakaan. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis tindakan yang dipahami sebagai suatu dugaan tentang suatu hal yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan. (Basrowi dan Suwandi,

  ). Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis mengambil hipotesis tindakan yaitu:

  . Penggunaan penerapan model mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun . Penerapan mind mapping ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai, adapun indikator yang dirumuskan: a.

  Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan ( continue) dari siklus b.

  Siswa kelas IV memenuhi kriteria ketuntasan dalam pembelajaran mata

  pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Presentase pemahaman belajar siswa yang lebih tinggi bila dibandingkan sebelum penerapan model mind

  mapping dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

  c.

   Siswa sangat senang dengan pembelajaran mengunakan penerapan model mind mapping.

  d.

  Guru sebagai mitra menyatakan terkesan dan tertarik dengan pembelajaran mengunakan penerapan model mind mapping.

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.

  . Secara Teoritis a. Untuk pengembangan hasil belajar di sekolah.

  b. Untuk pelaksanaan inovasi pembelajaran.

  c. Untuk peningkatan profesionalisme guru melalui proses latihan sistematik . secara berkelanjutan

  . Secara Praktis

  a. Bagi Siswa Dapat meningkatkan keberanian siswa bertanya, menjawab, dan mengemukakan pendapat. Dan meningkatkan pemahaman dan kreativitas siswa tentang penerapan model mind mapping dalam pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. b. Bagi Guru Dapat meningkatkan keterampilan pengembangan pendekatan, metode atau model dalam proses pembelajaran siswa aktif.

  c. Bagi Sekolah.

  Dapat memberikan masukan yang positif bagi MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang sehingga dapat meningkatkan kualitas pengelolan kelas atau dapat memberikan masukan kepada guru-guru yang lain untuk mencoba menerapkan model pembelajaran mind mapping.

F. Definisi Operasional

  Untuk membatasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini maka peneliti menfokuskan pada masalah mind mapping, pemahaman belajar, hasil belajar siswa adapun definisi operasional itu sebagai berikut :

  . Hasil belajar Hasil belajar adalah merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah

  dilakukan dalam belajar. Hasil belajar mencakup aspek kognitif, efektif, dan psikomotorik. Dalam buku Ahmad Susanto pengertian hasil belajar dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K.Brahim (

  ) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu . Tolak ukur dari kegiatan ini sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan dari MI Tholabiyah Tegaron yaitu . Pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

  Hasil belajar dalam penelitian ini menunjukkan adanya perubahan perolehan nilai setelah kegiatan pembelajran, yang dapat dilakukan dengan tes.

  . Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial adalah, menurut bapak Pono, pengertian

  IPS di tingkat persekolahan itu sendiri mempunyai perbedaan makna khususnya antara IPS untuk Sekolah Dasar (SD) dengan IPS untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan IPS untuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada yang berarti program pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada yang berarti gabungan (paduan) dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu. Perbedaan ini dapat pula diidentifikasi dari perbedaan pendekatan yang diterapkan pada masing-masing jenjang persekolahan tersebut.

  . Strategi Mind Mapping

  Mind mapping merupakan sebuah catatan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di dalam mind mapping terdapat simbol dan warna yang dapat merangsang ingatan siswa sehingga siswa dapat lebih mudah mengingat materi ilmu pengetahuan sosial dengan baik. (Tony Buzan ).

G. Metode Penelitian

  . Rancangan Penelitian

  Penelitian yang dilakukan mengunakan penelitian tindakan kelas, istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research ( CAR

  ). Kalau di Indonesia di kenal dengan sebutan PTK, penelitian ini dikemas

  dalam penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki mutu praktik dalam pembelajaran dikelasnya ( Suharsimi, Arikunto

  ). Karakteristik yang khas dari penelitian tindakan kelas adanya aksi tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar dikelasnya (Suharsimi, Arikunto

  ). Penelitian tindakan kelas yang dilakukan terdiri atas empat rangkaian yang dilakukan secara berulang- ulang yakni berupa tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Perencanaan.

  b. Tindakan.

  c. Pengamatan.

  d. Refleksi.

  Adapun siklus atau tahap-tahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai

  :

  berikut

  Gambar Tahapan dalam siklus penelitian tindakan kelas

  Perencanaan Pelaksanaan

  Refleksi

  SIKLUS I

  Pengamatan Perencanaan

  Pelaksanaan

  SIKLUS

  Refleksi

  II Pengamatan ? . Lokasi penelitian dan Waktu

  a. Tempat penelitian, di MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

b. Waktu pelaksanaan penelitian, juli sampai agustus .

  . Subjek Penelitian a. Siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron dengan jumlah siswa orang dengan siswa Laki-laki orang dan siswi perempuan orang serta guru kelas IV, alasan penelitian subjek kelas IV karena peneliti sebagai guru kelas IV menemukan berbagai hambatan dalam pencapaian pengajaran mata pelajaran IPS.

  . Langkah- langkah Penelitian a.

  Tahap Perencanaan

  ) Membuat skenario pembelajaran dengan model mind mapping, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

  ) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan. ) Menyusun daftar pertayaan untuk tanya jawab. ) Mempersiapkan perlengkapan mind mapping yang dibutuhkan. ) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk penilaian pemahaman siswa.

  ) Menyusun lembar pengamatan aktivitas guru selama dalam pembelajaran.

  ) Menyusun test formatif untuk siswa. ) Target yang diharapkan dalam penerapan model mind mapping ini keberhasilan minimal memenuhi kriteria KKM.

  b.

  Pelaksanaan

  Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang serupa penerapan dalam kegiattan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan yaitu, pendahuluan, inti, dan penutup dan pada RPP kegiatan inti meliputi elaborasi, eksplorasi, dan konfirmasi.

  c.

  Pengamatan

  Pada tahap ini segala aktivitas Siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat, dan di nilai kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan insiatif Siswa selama kegiatan pembelajaran. Pantauan guru saat pembelajaran berlangsung.

  d.

  Refleksi ) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.

  ) Evaluasi hasil observasi. ) Analisis hasil pembelajaran memperbaiki kelemahan siklus dan siklus II.

  . Instrumen Penelitian

  Untuk mendapatkan data pada penelitian ini, bentuk instrumen penelitian adalah: a.

  Pedoman/lembar pengamatan (observasi) digunakan untuk mengamati kegiatan dalam proses belajar dengan menggunakan penerapan strategi

  mind mapping.

  b.

  Tes / soal digunakan untuk mengetahui berhasil tidaknya siswa dalam menguasai materi setelah menggunakan penerapan strategi mind

  mapping. c.

  Dokumentasi digunakan untuk mengetahui keadaan sekolah sebagai tempat penelitian. Yang berisi tentang profil, data sekolah, foto keadaan sekolah).

  d.

  Wawancara digunakan untuk mengetahui keadaan sekolah secara lebih rinci.

  . Observasi

  Menurut Arikunto dkk ( : ), observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengalihan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Observasi atau pengamatan dilakukan peneliti adalah mengamati dan mencatat kegiatan yang dilakukan siswa dan guru pada saat proses pembelajaran. Observasi siswa diambil untuk mengetahui data pemahaman siswa terhadap proses pembelajaran. Adapun observai guru diambil untuk mengetahui penguasaan guru dalam kegiatan proses pembelajaran.

  . Tes

  Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan skor angka Peneliti menggunakan tes objektif yaitu pilihan ganda (multiple choice test), dan uraian.

  . Dokumentasi

  Dokumentasi terdiri dari atas tulisan pribadi seperti buku harian, surat- surat, dan dokumentasi resmi. Dalam penelitian ini data yang diambil dari dokumentasi adalah data mengenai keadaan sekolah baik dari sisi sistem pendidikan maupun dari segi organisasi sekolah.

  . Analisis Data

  Menurut Arikunto ( : ), dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ada dua jenis data yang digunakan yaitu: a. Data Kuantitatif (Nilai Hasil Belajar Siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif.

  b. Data yaitu data yang berupa informasi dalam bentuk kalimat yang memberi gambaran ekspresi siswa tentang peningkatan pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru atau efektif.

  ) Langkah-langkah analisa data dalam penelitian ini: a) Mengumpulkan data dari hasil observasi dan test.

  b) Menentukan kriteria nilai dengan menggunakan kriteria ketuntasan belajar, kriteria tuntas (

  • ) dan kriteria tidak tuntas ( - ).

  c) Menentukan kriteria dari keaktifan siswa dengan kriteria, baik ( - ), cukup baik ( - ), kurang baik (< ).

  d) Data keaktifan siswa diperoleh dari hasil pengamatan para siswa tiap siklus, ketika pembelajaran berlangsung dengan memperhatikan kriteria-kriteria yang ditentukan. Yang kemudian dianalisis dan dicarirata-ratanya dengan menggunakan rumus. e) Hasil belajar dianalisis dengan membandingkan tes antar siklus maupun indikator kinerja. Nilai pre tes dan post tes dibandingkan maka dapat dirumuskan:mengetahui seberapa kuat tingkat pemahaman siswa dalam mata untuk pelajaran IPS. Untuk memperolah nilai rata-rata tes formatif. M = ∑× N Keterangan : M = Nilai rata-rata Σ × = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa (Djamarah, : ). Sedangkan untuk memperoleh atau menghitung presentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut: P = f x Keterangan : P = nilai dalam persen F = Frekuensi N = Jumlah keseluruhan

  f) Setelah diketahui hasil prosentase kemudian mengambil kesimpulan dalam bentuk kalimat.

H. Sistematika Penulisan

  

Dari uraian diatas dapatlah kami gambarkan penelitian yang akan dilakukan

dalam sistematika berikut ini : Bab Pendahuluan, berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi

oprasional, metode penelitian, sistematika penulisan skripsi.

  Bab II Kajian Pustaka, meliputi pembahasan tentang pengertian, macam,

karakteristik, tujuan, strategi. Disamping itu juga akan dibahas mengenai

pengertian, macam, memahami peta lingkungan setempat dan metode mengajar

IPS secara efektif.

  Bab III Hasil Penelitian, berisi tentang gambaran dari obyek penelitian

yang meliputi Tempat penelitian, Profil sekolah, kondisi sekolah MI Tholabiyah

Tegaron kab.Semarang serta penyajian dan penelitian.

  Bab IV Analisis Data, dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis data

dan juga analisis dari hipotesis. Untuk menguji hipotesis yang diajukan melalui

tahapan analisis pendahuluan dan analisis lanjut.

  Bab V Penutup, bab ini adalah akhir penulisan dari uraian dalam penulisan

skripsi. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran bagi pihak-

pihak yang terkait dengan penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar . Pengertian Belajar Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudah sangat

  dikenal secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini masing- masing ahli memiliki pemahaman dan definisi yang berbeda-beda, walaupun secara praktis masing-masing kita sudah sangat memahami apa yang dimaksud belajar tersebut. Oleh karena itu untuk menghindari pemahaman yang beragam tersebut, berikut dalam buku Ahmad Susanto (

  ) akan dikemukakan berbagai definisi belajar menurutpara ahali.

  Menurut R.Gagne ( ), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam suatu kegiatan di mana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

  Belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi pengetahuan, ketrampilan, kebiasan, dan tingkah laku. Selain itu, Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau ketrampilan mulai intruksi. Intruksi yang dimaksud perintah atau arahan dan bimbingan dari seorang pendidik atau guru.

  Menurut Hamalik ( ) dalam buku Ahmad Susanto ( ) menjelaskan bahwa belajar adalah memodifiksi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman (learning is defined as the modificator or

  

strengthening of bebavior through experiencing). Menurut pengertian

  ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan demikian, belajar itu bukan suatu sekedar mengingat atau menghafal saja, namun lebih luas dari itu merupakan mengalami. Hamalik juga menegaskan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku induvidu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkunganya. Perubshsn tingkah laku ini mencakup perubahan dalam kebiasaan (habit), sikap (afektif), dan ketrampilan (psikomotorik). Perubahan tingkah laku dalan kegiatan belajar disebabkan oleh pengalaman atau latihan.

  Adapun pengertian belajar menurut W.S Winkel ( ) adalah suatu aktifitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas. Jadi, kalau seseorang dikatakan belajar matematika adalah apabila pada diri orang ini terjadi suatu kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan tingkah laku yang menjadi tahu konsep matematika ini, dan mampu menggunakannya dalam materi lanjut atau dalam kehidupan sehari-hari.

  Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktifitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam bertindak (Ahmad Susanto

  ).

   . Pengertian Hasil Belajar

  Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

  Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.

  Dalam buku Ahmad Susanto ( ) pengertian hasil belajar dipertegas oleh Nawawi dalam K.Brahim ( ) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran

  Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan di atas meliputi

pemahaman konsep (aspek kognitif), ketrampilan proses (aspek

psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat

dijelaskan sebagai berikut :

  ) hasil belajar bidang kognitif Tipe ini terbagi menjadi poin, yaitu tipe hasil belajar :

  a) Pengetahuan hafalan (Knowledge), yaitu pengetahuan yang sifatnya faktual. Merupakan jembatan untuk menguasai tipe hasil belajar lainnya.

  b) Pemahaman (konprehention), kemampuan menangkap makna atau arti dari suatu konsep.

  c) Penerapan (aplikasi), yaitu kesanggupan menerapkan dan mengabtraksikan suatu konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi yang baru, misalnya memecahkan persoalan dengan menggunakan rumus tertentu.

  d) Analisis, yaitu kesanggupan memecahkan, menguasai suatu intergritas (kesatuan yang utuh) menjadi unsur atau bagian yang mempunyai arti.

  e) Sintesis, yaitu kesanggupan menyatukan unsur atau bagian menjadi satu integritas.

  f) Evaluasi, yaitu kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai sesuatu berdasarkan pendapat yang dimilikinya dan kriteria yang

  ) hasil belajar afektif Bidang afektif disini berkenaan dengan sikap. Bidang ini kurang diperhatikan oleh guru, tetapi lebih menekankan bidang kognitif. Hal ini didasarkan pendapat beberapa ahli yang mengatakan, bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahanya, perubahannya, bila seseorang telah menguasai bidang kognitif tingkat tinggi. Beberapa tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dan tipe hasil belajar dari yang sederhana ke yang lebih komplek yaitu : a) Receiving atau attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang pada siswa, baik dalam bentuk masalah situasi dan gejala.

  b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulus dari luar .

  c) Valuing atau penilaian, yakni berhubungan dengan nilai dan kepercayaan terhadap stimulus.

  d) Organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam system organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai lainnya dan kemantapan prioritas yang dimilikinya.

  e) Karakteristik nilai atau internalisasi, yakni keterpaduan dari semua nilai yang dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. ) hasil belajar bidang psikomotor

  Hasil belajar bidang psikomotorik tampak dalam bentuk ketrampilan, kemampuan bertindak individu. Ada tingkatan ketrampilan yaitu : a) Gerakan refleks yaitu ketrampilan pada gerakan tidak sadar.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING SISWA KELAS IV SDN 3 JEPUN TULUNGAGUNG

0 5 20

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SD SE GUGUS DIPONEGORO KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG

5 56 194

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAF-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II SD 4 PASURUHAN LOR

0 0 21

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI STRATEGI PETA KONSEP PADA SISWA KELAS IV MI KETAPANG KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013

1 3 121

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK MELALUI METODE THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS IV MI YASPI KAPONAN KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 124

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI STRATEGI FIRING LINE BAGI SISWA KELAS III MI RAUDLATUL MUTA’ALIMIN DESAPAKIS KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 0 90

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HUDA KRANDON LOR 02 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 2 161

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II DI MI MA’ARIF KUTOWINANGUN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 162

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPS PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA SUMBEREJO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Syarat untuk Memperoleh

0 1 157

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JUAL BELI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS III SEMESETER II MI MA’ARIF MANGUNSARI KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN

0 7 121